PENUMPATAN
Here is where your presentation begins
Anggota kelompok Kelas A:
1. Tria Ira Kinanti (P1337425220001)
2. Nabila Firly A.N (P1337425220010)
3. Laela (P1337425220034)
4. Aisha Neilal R (P1337425220028)
5. Anggi Rahmawati (P1337425220091)
6. Widyasworo Salsa (P1337425220024)
7. Ahmad Budiono (P1337425220023)
TAHAP PENUMPATAN
01 02 03
Tahap Preparasi Tahap Sementasi Tahap Penumpatan
01
Tahap Preparasi
You can enter a subtitle here if you need it
1. Preparasi Kavita Kelas I
Karies kelas I merupakan karies yang terdapat pada bagian oklusal
atau yang disebut pit dan fissure dari gigi premolar dan gigi molar. Karies
kelas I juga terdapat pada gigi anterior yang dimana kariesnya itu terletak
pada bagian foramen sekum.
Prinsip-prinsip preparasi menurut GV Black yaitu OLF (Outline
Form), Resistence Form, Retention Form, Convenience Form, Removing
The Remaining Of The Carious Tissue, Finishing Of The Enamel Walls
dan Toilet Of The Cavity.
Teknik restorasi kelas I
a. Isolasi daerah kerja dan membuat OLF (Outline Form) dengan tujuan untuk membatasi
preparasi agar tidak meluas.
b. Bersihkan jaringan karies menggunakan round bur dengan kedalaman 1,5 sampai 2 mm dari
sentral fissure. Karena nantinya, jika kurang dari 1,5 tidak sesuai dengan kebutuhan jenis
restorasinya.
c. Membentuk kavitas dengan tetap mempertahankan kedalaman 1,5-2 mm.
d. Kemudian diperluas ke semua alur pit dan fissure sampai jaringan karies hilang dengan
menggunakan silindris bur berujung datar.
e. Pastikan dasar kamar pulpa datar, harus hati-hati untuk mengambil bagian bawah dinding
secara berlebihan selama preparasi.
2. Preparasi Kavita kelas III
a. Isolasi daerah kerja dan buat OLF (Outline Form) dengan tujuan untuk
membatasi preparasi agar tidak meluas. Setelah itu buang daerah karies
dengan round bur sedalam 1-2 mm.
b. Membentuk kavitas sejajar dengan garis servikal, dasar kavitas atau dinding
pulpa konveks di sesuaikan dengan kontur gigi, sudut kavitas dibuat
membulat.
c. Retensi mekanik berupa undercut dibuat dengan bur inverted cone pada
sekeliling garis tepi kavitas dengan sudut pembuatan bevel 45 derajat.
Tehnik Preparasi Kelas V
Sementasi Gigi
You can enter a subtitle here if you need it
MANIPULASI BAHAN KEDOKTERAN GIGI
Penumpatan GIC
You can enter a subtitle here if you need it
Pengertian Ionomer Kaca
Glass ionomer cement/ionomer kaca adalah istilah dalam kedokteran gigi yang
menunjukkan sekelompok bahan gigi yang menggunakan tepung kaca silikat dan
larutan asam poliakrilat. Semen ionomer kaca adalah bahan tambal sewarna gigi
yang komponen utamanya terdiri dari liquid yang merupakan gabungan air
dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) dan bubuk berupa
fluoroaluminosilicate glass.
Pengertian Ionomer Kaca
Seperti banyaknya sifat dental cement, sifat glass ionomer tergantung padda rasio
bubuk:cairan. Sayangnya hand mixing dengan rasio bubuk:cairan yang optimal
akan menghasilkan campuran yang kering dan tampak rapuh yang kurang disukai
oleh dokter gigi.
Mekanisme Adhesi
Indikasi
Indikasi glass ionomer cement :
1. Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa prevarasi kavitas.
2. Penutupan / penumpatan pit dan fisura oklusal.
3. Restorasi gigi decidiu.
4. Restorasi lesi karies kelas V.
5. Restorasi lesi karies kelas III,
6. Cocok untuk restorasi pada gigi sulung anterior terutama dibagianproksimal
Indikasi & Kontraindikasi
Kontraindikasi
TIPE 1 : LUTING
Fuji 1 aman digunakan dan efektif untuk segala prosedur luting cement.
Klasifikasi atau tipe GIC berdasarkan aplikasinya
TIPE 2 : RESTORASI
Fuji II memberikan semua keuntungan yang dimiliki oleh glass ionomer, sehingga
menjadikan ideal untuk restorasi kelas III dan V karies karena erosi dan basis
kavitas.
Klasifikasi atau tipe GIC berdasarkan aplikasinya:
TIPE 4 : Fissure
TIPE 3 : Lining / base
Sealant
Klasifikasi atau tipe GIC berdasarkan aplikasinya:
TIPE 5 : Orthodontic
TIPE 6 : Core build up
cement
Klasifikasi atau tipe GIC berdasarkan aplikasinya:
TIPE 7 : Flouride
TIPE 8 : ART
release
Klasifikasi atau tipe GIC berdasarkan aplikasinya:
TIPE 9 : Decidui
restoration
Sifat Mekanis
a. Compressive strength lebih rendah dari silikat
b. Tensile strength lebih tinggi dari silikat
c. Hardness, lebih lunak dari silikat.
d. Fracture Toughness, beban yang kuat, dapatterjadi fraktur.
Sifat Kimia
Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin, perlekatan ini
berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari
Semen Ionomer Kaca.
Sifat Biologis
Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang cukup baik artinya
tidak mengiritasi jaringan pulpa sejauh ketebalan sisa dentin kea rah pulpa tidak
kurang dari 0,5 mm.
Kelebihan
Adhesi/Dapat berikatan secara kimiawi dengan gigi, dapat berikatan pula dengan
email dan dentin, Dapat melepaskan fluoride sehingga dapat mencegah karies
lebih lanjut, Tidak iritasi, Mempunyai sifat biokompatibilitas yaitu mempunyai
efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi dan pulpa, sifat penyebaran
panas sedikit, daya larut yang rendah, bersifat translucent atau tembus cahaya,
perlekatan bahan secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan enamel,
mempunyai sifat anti bakteri terutama terhadap koloni streptococcus mutant
Kekurangan
Mudah terpengaruh oleh air, mudah terjadi dehidrasi, kurang kuat melekat pada
porselein dan emas murni, manipulasi dan teknik memasukkan ke dalam cavitas
cukup sulit, Perbandingan ukuran bubuk dan cairan kurang tepat, Warna kurang
stabil atau tidak persis sama dengan gigi, mudah berubah bentuk.
Alat & Bahan
Alat :
a. Pengaduk plastik
b. Paper pad
c. Plat kaca
d. Cetakan plastik diameter 10 mm, tebal 1 mm
e. Plastic filling instrument
f. Sonde
g. Pisau model
Alat & Bahan
Bahan :
a. Bubuk dan cairan Glass ionomer tipe II
b. Vaselin
Prosedur Kerja
a. Permukaan cetakan dioles dengan vaselin, cetakan diletakkan letakkan di atas plat kaca.
b. Bubuk diambil 1 sendok takar (peres), diletakkan diatas paperpad di bagian tepi. (bagi
bubuk menjadi 4 bagian )
c. Cairan diteteskan 1 tetes di atas paperpad dekat dengan bubuk dengan jarak sekitar 1cm.
(botol dipegang secara vertical kemudian ditekan hingga menentes)
d. Saat awal pencampuran stopwatch dinyalakan. Bagian pertama dicampur selama 5 detik,
kemudian ditambahkan lagi bubuk bagian dua dan diaduk kurang lebih 15 detik hingga
bubuk dan cairan tercampur sempurna. Total waktu pencampuran seluruh bagian 60
detik.
Prosedur Kerja