Anda di halaman 1dari 35

PULPOTOMI GIGI 55

Annisa Tri Handayani - 040001800017


PULPOTOMI
Perawatan pada pulpa vital dengan cara mengambil jaringan pada
kamar pulpa sebagian atau seluruhnya dan meninggalkan jaringan
yang sehat.

Tujuan
Untuk mempertahankan vitalitas dan fungsi gigi
PULPOTOMI
Indikasi
• Terbukanya pulpa karena karies atau proses
mekanis
• Gigi vital
• Jaringan periodontal sehat
• Tidak ada abses
• Tidak ada fistula
• Tidak ada sakit spontan
• Tidak ada
• Tidak ada kehilangan tulang inter-radikular
PULPOTOMI
Kontra indikasi
• Fistula
• Mobilitas patoligis
• Resorpsi akar patologis
• Radiolusensi periapikal atau
interadikular
• Perdarahan tidak berhenti saat
amputasi pulpa
PERSIAPAN OPERATOR
PERSIAPAN OPERATOR
APD LEVEL 3
ALAT & BAHAN
Alat diagnostik

Kaca mulut Sonde Pinset Excavator


ALAT & BAHAN
Alat anestesi

Spuit injection 30 gauge needle


ALAT & BAHAN
Alat isolasi daerah kerja

Rubber dam Rubber dam Rubber dam


sheet clamp frame

Rubber dam Rubber dam


Dental floss Wedges
punch forceps
ALAT & BAHAN
Alat restorasi

Plastic filling
Glass plate
instrumen

Paper pad Semen spatula


ALAT & BAHAN
Alat

Round bur Fissure bur Saliva ejector


ALAT & BAHAN
Bahan

Formokresol GIC tipe 3 Cotton pellet Cotton bud Aquades steril

Povidone iodine Zinc oxide eugenol Lidokain ointment Lidokain 2% Cotton roll
TAHAP PERAWATAN
ANESTESI
Posisi berbaring terlentang 
Posisi pasien agar tidak bisa bergerak/kontrol
pergerakan pasien

Sebelum melakukan anestesi:


- Lakukan Tell Show Do
- Persiapan alat & bahan di
luar pandangan pasien (blind
spot)

Gigi 55  posisi jam 11 atau


Posisi operator belakang kanan pasien
ANESTESI TOPIKAL
Keringkan dan isolasi daerah kerja dengan menggunakan
1 cotton roll

Asepsis daerah kerja (mukosa bukal gigi 55) dengan


2 menggunakan povidone iodine dan cotton pellet

Lalu membran mukosa dikeringkan menggunakan 3 way


3 syringe

Oleskan lidokain ointment menggunakan cotton bud dan


4 harus dipertahankan pada membran mukosa minimal 2
menit sampai gingiva memucat
ANESTESI INFILTRASI BUKAL

1. Buang kelebihan anestesi topikal


2. Alihkan perhatian anak  angkat kaki/mengajak ngobrol
3. Regangkan mucobuccal fold daerah gigi 55 yang bergerak
dengan jari
4. Masukan jarum dengan arah 45° terhadap mucobuccal
fold gigi 55
5. Insersi jarum perlahan sampai mendekati tulang dan
apeks yang dituju
6. Aspirasi dan depositkan bahan anastetikum ± 1 ml secara
perlahan (15-30 detik) sampai mukosa memucat
ANESTESI PAPILA INTERDENTAL

1. Regangkan daerah mucobuccal fold daerah


gigi 55 yang bergerak dengan jari
2. Masukkan jarum ke daerah papilla
interdental gigi 55 kurang lebih 2-3 mm dari
puncak interdental papil  90° terhadap
oklusal
3. Aspirasi dan masukkan obat sebanyak kurang
lebih 0,3-0,5 ml sampai mukosa memucat
ISOLASI DAERAH KERJA

Isolasi daerah kerja dengan rubber dam atau cotton


roll + saliva ejector

Untuk melindungi jaringan mukosa dari


instrumen tajam, mencegah kebocoran,
dan mencegah kontaminasi jaringan pulpa
PEMBUANGAN KARIES

Semua karies harus dihilangkan 


Untuk memberikan akses yang baik ke
pulpa koronal, tidak ada kontaminasi
bakteri dan membuang enamel yang
tidak disuport dentin (overhanging)

Menggunakan round metal bur


lowspeed
MENGGAMBAR DAN MEMBUAT OUTLINE FORM
• Bentuk form gigi 55  triangular
• Menggunakan  highspeed tapered fissure bur dengan gerakan
intermitten
• Bentuk mengikuti anatomi ruang pulpa dan orifis  triangular
PEMBUKAAN ATAP PULPA

• Pembukaan atap pulpa, dapat dilakukan dengan menggunakan:


• Round metal bur highspeed dengan gerakan intermitten
• Dilanjutkan dengan fissure bur  memperbaiki outline form
• Sambil diirigasi dengan aquades
• Menggunakan sonde untuk melihat ada atau tidaknya undercut
• Tidak boleh ada atap pulpa overhanging  bur digerakan ke mesial dan distal untuk
mengambil seluruh atap pulpa gigi
AMPUTASI PULPA

• Amputasi atau pemotongan jaringan pulpa pada bagian koronal/kamar pulpa


sampai batas orifice
• Dilakukan dengan menggunakan excavator long shank atau dengan round bur
low speed.
• Irigasi pake aquades steril
• Hati-hati jangan sampai terjadi perforasi lantai pulpa
• #accessopening #pulpotomy #pulpectomy how to do access opening in deciduous molars
KONTROL PERDARAHAN

• Perdarahan dikontrol dengan menggunakan


cotton pellet (dibasahi dengan aquades steril)
yang ditempatkan pada ruang pulpa.
• Dilakukan kurang lebih selama 3-5 menit.
• Perdarahan berhenti apabila kapas diangkat
• Jika perdarahan tidak berhenti dalam waktu 3-5
menit  bukan indikasi pulpotomi
APLIKASI FORMOKRESOL

• Penempatan kapas yang telah diberi


formokresol diletakan pada orifice selama
3-5 menit tujuannya untuk mendapatkan
fiksasi sisa jaringan pulpa.
• Fiksasi sudah tercapai jika jaringan pulpa
mengalami perubahan warna menjadi
kecoklatan.
• Jangan terlalu basah  diperas
menggunakan kapas
PENGADUKAN BAHAN PENGISI
Zinc Oxide Eugenol

1. Perbandingan powder dengan cairan


berkisar antara 4: 1
2. Letakkan zinc oxide eugenol pada glass
plate
3. Campur dan aduk menggunakan semen
spatel, dengan cara menaruh powder ke
dalam cairan hingga diperoleh konsistensi Zinc Oxide Eugenol Cement Mixing | Dental Materials
yang kental seperti dempul, dapat
digulung, tidak lengket, dan tidak
mengkilat
PENGISIAN KAMAR PULPA
• Kamar pulpa diisi menggunakan
zinc oxide eugenol sekitar 2 mm
di atas orifice
• Masukkan ZOE menggunakan
plastis filling dengan tekanan
ringan supaya menutupi dasar
kamar pulpa
https://www.youtube.com/watch?v=bswE2lUKXIM&
ab_channel=Videosindentistry
LINING GIC

1. Taruh bubuk dan cairan pada atas glass plate dan


paper pad dengan perbandingan 1:1
2. Bagi 2 bubuk, bagian satu -> dicampur cairan 5 detik,
ditambah bubuk kedua -> aduk 15 detik
3. Aduk dengan cara melipat dengan spatel
4. Pengadukan kurang lebih selama 30-40 detik atau
sampai dempul dan tidak megkilat
5. Setelah itu letakkan lining GIC diatas zinc oxide
eugenol setebal 1- 2 mm
PENUMPATAN SEMENTARA

• Tumpat sementara dengan ZOE atau zinc fosfat


semen
• Langkah manipulasi ZOE untuk tumpatan
sementara sama dengan pengadukan pengisian
kamar pulpa
• Ambil ZOE menggunakan plastis filling  letakan
di atas lining GIC dan dibentuk sesuai kontur
anatomi gigi
Pengadukan GIC
KIE
• Informasikan perawatan apa yang telah dilakukan pada gigi 55
Komunikasi
• Informasikan perawatan ini bersifat sementara, sehingga perlu kunjungan
ke-2 untuk penggatian restorasi permanen  1 minggu kemudian

• Instruksikan orang tua dan pasien untuk datang kembali melanjutkan


perawatan dan kontrol
Instruksi • Makan dan minum setelah 1 jam perawatan
• Tidak mengigit daerah yang baal  akan terjadi ulkus traumatikus
• Kembali ke dokter apabila masih merasakan sakit
• Mengedukasi pasien untuk menjaga OH  menyikat gigi 2
Edukasi kali sehari (sesudah sarapan dan sebelum tidur)
• Memeriksakan gigi dan mulut 6 bulan sekali

TAHAPAN KONTROL
• Pasien datang 1 minggu setelah perawatan
• Pemeriksaan radiografi
• Lalu lakukan kontrol periodik 3-6 bulan sekali
EVALUASI PERAWATAN

• Bila sakit spontan  dilakukan pulpektomi


• Bila ada abses  dilakukan drainase
• Bila gigi goyang  ektraksi lalu pemasangan
space maintainer
• Bila ada radiolusen pada bifurkasi  dilakukan
ekstraksi
Daftar Pustaka
1. Waterhouse, Paula & Whitworth, J. & Camp, J. & Fuks, Anna. (2011). Pediatric endodontics: Endodontic
treatment for the primary and young permanent dentition. Pathways of the Pulp. 808-857.
2. NIKHIL, M. (2014). Textbook of Pediatric Dentistry. DL, Jaypee Brothers Medical Publishers.
https://public.ebookcentral.proquest.com/choice/publicfullrecord.aspx?p=4520593.
3. Dean J, Avery D, McDonald R, Jones J, Walker Vinson L. McDonald and Avery's Dentistry for the Child and
Adolescent. 10th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2015.
4. American Academy of Pediatric Dentistry. Pulp therapy for primary and immature permanent teeth. The
Reference Manual of Pediatric Dentistry. Chicago, Ill.: American Academy of Pediatric Dentistry; 2020:384-
92.
5. Fuks, Anna B., and Eyal Nuni. “Pulp Therapy for the Young Permanent Dentition.” Pediatric Dentistry (Sixth
Edition), Elsevier, 12 Sept. 2018, www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323608268000341.
6. Baik, Seraj & Mkenah, Abbas & Khan, Abdulmomen & Alkhalifa, Abdullah & Makinah, Ahmed & Alquraini,
Haitham & Khars, Ali & Almakinah, Alanoud & Almakinah, Doaa & Almalki, Alaa. (2018). Pulpotomy vs.
pulpectomy techniques, indications and complications. International Journal Of Community Medicine And
Public Health. 5. 10.18203/2394-6040.ijcmph20184261.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai