Anda di halaman 1dari 15

SOAL A (OBTURASI KONDENSASI LATERAL)

Pemilihan alat dan bahan


Alat
• Alat diagnostik (pinset, kaca mulut, sonde halfmoon, ekskavator)
• Sonde lurus
• Nierbeken
• High speed contra-angle handpiece
• Round diamond bur
• Round metal bur
• Agate spatle
• Mixing slab
• Lentulo
• Spreader
• Cement stopper
• Instrumen plastis
• Ball applicator
• Bunsen
• Gutta percha cutter

Bahan
• Cotton roll
• Cotton pellet
• Povidone iodine 10%
• NaOCl 2,5%
• Paper point #15-40
• Gutta percha #15-40
• Paper pad
• Spuit 3 cc dan jarum irigasi

Simulasikan dan verbalkan tahapan obturasi

1. Setelah 1 minggu, pastikan:


Pemeriksaan subjektif: Tidak ada keluhan
Pemeriksaan objektif: Periksa restorasi sementara apakah ada yang lepas /
pecah, perkusi palpasi fluktuasi negatif
2. Isolasi daerah kerja
3. Buka tumpatan sementara dengan ekskavator atau bur metal bulat low speed
4. Ambil kapas ChKM lalu irigasi dengan saline steril (NaCl 0.9%)
5. Keringkan saluran akar dengan paper point
6. Try in MAC: sesuai panjang kerja dan terasa tug back
7. Sterilisasi gutta percha dengan NaOCl 2.5% selama 1-2 menit, lalu keringkan
saluran akar dengan paper point
8. Sealer: Manipulasi GIC dengan perbandingan powder-liquid sesuai aturan
pabrik dengan teknik fold and press di atas paper pad dan mixing slab
menggunakan agate spatle
9. Aplikasikan sealer ke dalam saluran akar menggunakan lentulo
10. Masukkan gutta percha MAC dan sesuaikan dengan panjang kerja dengan
gerakan pumping motion
11. Masukkan finger spreader ke dalam saluran akar sepanjang 1 mm di atas
panjang kerja dengan 1 nomor di bawah MAF
12. Persiapkan cone accessories dengan ukuran gutta percha senomor finger
spreader
13. Oleskan cone accessories dengan sealer. Tarik spreader masukkan segera
cone accessories ke saluran akar. Lakukan kembali kondensasi lateral dan
masukkan kembali cone accessories sampai finger spreader tidak dapat
dimasukkan lagi
14. Ganti finger spreader dengan satu nomor di bawahnya dan lakukan
kondensasi sampai finger spreader terkecil tidak bisa masuk ke saluran akar
15. Lakukan pemotongan gutta percha dengan gutta percha cutter / ekskavator
yang dipanaskan hingga 1 mm di bawah orifisi
16. Lakukan kondensasi vertikal dengan plugger
17. Bersihkan sisa sealer dan gutta percha di kamar pulpa dengan cotton pellet
dibasahi saline
18. Manipulasi GIC tipe III sesuai perbandingan di atas paper pad dan mixing
slab dengan teknik fold and press menggunakan agate spatle sampai
homogen dan ketika ditarik tidak gampang putus
19. Aplikasikan GIC tipe III dengan menggunakan ball applicator, lalu
kondensasikan dengan cement stopper di atas orifisi setebal 0,5 mm.
20. Lakukan evaluasi dengan foto radiograf periapikal, pastikan saluran akar terisi
hermetic dan sesuai panjang kerja
- Hermetis, sesuai panjang kerja, kamar pulpa bersih, tidak ada bahan
yang ekstrusi
21. Tutup kavitas dengan tumpatan sementara
22. Cek oklusi artikulasi dengan articulating paper, kurangi bagian yang tebal
dengan instrumen plastis
SOAL B (IKGA)

Diagnosis: Gigi 46 K2, Karies Dentin, D4, Pulpa normal, Size 1 Site 2
Rencana Perawatan: PRR Tipe B
Alat dan bahan: Bur nomor 1 (diameter 1-2 mm)

Simulasikan dan verbalkan


SOAL C (IKGP IKGM)

1. Faktor: Minum susu formula dalam botol setiap akan tidur dan tidak
dibersihkan>asam>karies, pengetahuan ibu menjaga RM anak kurang
2. Gejala awal masalah yang terjadi

Bercak cokelat pada gigi anak → proses demineralisasi / tahap awal menuju gigi
berlubang

Keluhan bercak coklat yang ada di gigi anak ibu adalah white spot yang mengarah ke
gigi berlubang. Hal ini terjadi karena kebiasaan anak ibu yang minum susu malam hari
dan tidak dibersihkan. Jadi sisa susu yang ada di gigi akan diubah oleh bakteri di
rongga mulut menjadi asam yang bisa membuat gigi rusak. Asam tadi membuat
mineral yang ada di gigi lepas dan muncul bercak putih yang kelamaan menjadi
bercak coklat dan jika berlanjut akan menjadi gigi berlubang. Jika kerusakannya
parah, gigi bisa sampai harus dicabut.

3. Kalau ada sikat gigi, pake metode fones. (tapi di alat bahan gak ada sikat
gigi)
Metode pembersihan gigi anak dengan kasa steril dan air matang
hangat.
Cuci tangan lebih dulu. Ambil kasa steril dan lipat atau gulungkan pada jari
telunjuk. Celupkan ke air matang yang hangat. Lalu usapkan pada setiap gigi
anak, gusi, pipi bagian dalam, lidah, dan bibir. Pastikan tidak ada lagi sisa
warna putih yang tertinggal.
4. DHE

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, biasakan untuk minum air putih atau
berkumur setelah minum susu. Jika anak ketiduran setelah minum susu, ibu bisa
bersihkan dengan kasa yang dicelupkan dengan air hangat matang dan seka setiap
gigi anak, pipi bagian dalam, lidah, dan bibir. Pastikan tidak ada lagi sisa warna putih
yang tinggal.
SOAL D (PERIO)
1. Diagnosis: Periodontitis kronis lokalisata, Stage II Grade A
Etiologi: Etiologi utama (dental plak biofilm) dan etiologi pendukung
(kalkulus).
2. Alat dan bahan pemeriksaan kalkulus
Kaca mulut, sonde, pinset, dan probe UNC 15.
Disclosing solution
3. Prosedur skeling manual

1. Lakukan eksplorisasi dengan eksplorer atau sonde (halfmoon) di area servikal untuk
deteksi kalkulus supra dan subgingiva
2. Lakukan scaling supragingiva dengan scaler sickle dengan modified pen grasp dan
finger rest, masukkan instrument dengan sudut 0 derajat, adaptasikan ke permukaan
gigi hingga sisi pemotong berada pada apikal dari kalkulus. Dengan angulasi working
angle 45 – 90 derajat searah sumbu gigi, dengan gerakan pendek-pendek ke arah
oklusal/insisal dengan tekanan lateral kuat yang berangsur dikurangi menjadi sedang
hingga secara taktil dan visual permukaan gigi terbebas dari kalkulus.
3. Lakukan irigasi
4. Cek dengan sonde halfmoon atau eksplorer dan pastikan tidak ada kalkulus yang tersisa
di permukaan gigi ditandai dengan permukaan gigi halus.
5. Lakukan polishing dengan rubber cup dan pasta prophylaxis dengan mengoleskan pasta
prophylaxis di seluruh permukaan gigi dan rubber cup digerakkan memutar di seluruh
permukaan gigi dengan low speed contra-angle handpiece
Berikan instruksi pascaperawatan pada pasien:
a. Tidak boleh makan selama 30 menit-1 jam setelah perawatan, jelaskan bahwa
rasa ngilu adalah sensasi yang normal dan akan kembali normal dalam beberapa
hari.
b. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan
malam sebelum tidur. Hindari merokok dan konsumsi alcohol.
6. Instruksikan pasien untuk datang kembali ke dokter gigi 7 hari kemudian untukkontrol
SOAL E
1. Diagnosis: Maloklusi dental Klas 1 Angle Tipe 3 Dewey
2. Insersi piranti

Pemeriksaan sebelum alat dipasang


• Pastikan alat orto sudah sesuai desain, kondisi bersih dari gips dan sisa akrilik
• Piranti halus, rata, mengkilap, tidak ada bagian tajam atau undercut.
• Periksa terlebih dahulu rongga mulut apakah terdapat hiperemi atau ulserasi

Kriteria mengajarkan pasien memasang dan melepas


1. Ajarkan cara memasang dan melepas, minta pasien untuk coba sendiri di depan
cermin. Piranti dipasang dari posterior ke anterior, hingga seluruh pegas
menyentuh gigi.
2. Jelaskan bagian yang boleh dipegang hanya yang pasif contohnya di klamer
Adams

Pemeriksaan saat piranti di dalam mulut


• Masukkan piranti ke dalam rongga mulut, pastikan masuk dengan baik
• Periksa bagian mukosa (tertekan, pucat)
• Tanyakan pada pasien apakah ada yang menusuk/menekan
• Cek posisi pegas (posisi tetap, kondisi pasif)
• Cek cengkram retensi (gunakan sonde, berikan gaya ke oklusal pada labial bow
atau adam clasp → harus stabil dan retentif)
• Tes stabilisasi dengan kumur air (cekat → tidak lepas)
• Tes menelan (sakit?)

3. Cara penyesuaian klamer adam

Lakukan pengecekan retensi Adam’s clasp menggunakan sonde halfmoon atau pinset
dengan cara mencongkel atau mengungkit bar adam clasp kearah oklusal secara
ringan. Kurang retensi → menekuk pundak atau shoulder kearah embrasure
menggunakan tang orto (birdbeak) dan insersi kembali ke mulut pasien, lakukan
pengecekan ulang.

4. Instruksi pasca insersi

Instruksi
1. Jelaskan mengenai fungsi alat tersebut
2. Jelaskan cara menyimpan di kotak, bersihkan piranti setiap hari dengan air
mengalir, atau dengan sikat gigi lembut tanpa odol
3. Jangan digunakan ketika makan
4. Pemakaian minimal 8-16 jam sehari (hanya dilepas saat makan, berolahraga,
dan sikat gigi)
5. Akan dilakukan kontrol setiap 2 minggu dan dapat dilakukan aktivasi
6. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut
5. Aktivasi sekrup ekspansi
SOAL F (IPM)

KEMUNGKINAN DIAGNOSIS (lihat bisa dikerok / tidak)


- Leukoplakkia
- Candida leukoplakkia

Deskripsi lesi
Jenis: Plak Putih
Bentuk: Irregular
Ukuran: > 1 cm
Lokasi: Buccal kanan dekat komisura bibir
Warna Lesi: Putih
Konsistensi: Keras/ Tidak
Jumlah: Satu
Unilateral
Sakit atau tidak
Hilang dikerok atau tidak

Diagnosis banding: Leukoplakia, candida leukoplakia, frictional keratosis, OLP,


OLR, Morsicatio buccarum.

Anamnesis dan KIE (hanya contoh, biar ingat)


SOAL G
1. Diagnosis: Fraktur Ellis Davey Klas V (Avulsi)
2. Tatalaksana
SOAL H (Pencetakan Anatomis)

1. Pemilihan alat dan bahan: ADA ALGINATE


2. Prosedur pencetakan

Anda mungkin juga menyukai