Bahan
• Cotton roll
• Cotton pellet
• Povidone iodine 10%
• NaOCl 2,5%
• Paper point #15-40
• Gutta percha #15-40
• Paper pad
• Spuit 3 cc dan jarum irigasi
Diagnosis: Gigi 46 K2, Karies Dentin, D4, Pulpa normal, Size 1 Site 2
Rencana Perawatan: PRR Tipe B
Alat dan bahan: Bur nomor 1 (diameter 1-2 mm)
1. Faktor: Minum susu formula dalam botol setiap akan tidur dan tidak
dibersihkan>asam>karies, pengetahuan ibu menjaga RM anak kurang
2. Gejala awal masalah yang terjadi
Bercak cokelat pada gigi anak → proses demineralisasi / tahap awal menuju gigi
berlubang
Keluhan bercak coklat yang ada di gigi anak ibu adalah white spot yang mengarah ke
gigi berlubang. Hal ini terjadi karena kebiasaan anak ibu yang minum susu malam hari
dan tidak dibersihkan. Jadi sisa susu yang ada di gigi akan diubah oleh bakteri di
rongga mulut menjadi asam yang bisa membuat gigi rusak. Asam tadi membuat
mineral yang ada di gigi lepas dan muncul bercak putih yang kelamaan menjadi
bercak coklat dan jika berlanjut akan menjadi gigi berlubang. Jika kerusakannya
parah, gigi bisa sampai harus dicabut.
3. Kalau ada sikat gigi, pake metode fones. (tapi di alat bahan gak ada sikat
gigi)
Metode pembersihan gigi anak dengan kasa steril dan air matang
hangat.
Cuci tangan lebih dulu. Ambil kasa steril dan lipat atau gulungkan pada jari
telunjuk. Celupkan ke air matang yang hangat. Lalu usapkan pada setiap gigi
anak, gusi, pipi bagian dalam, lidah, dan bibir. Pastikan tidak ada lagi sisa
warna putih yang tertinggal.
4. DHE
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, biasakan untuk minum air putih atau
berkumur setelah minum susu. Jika anak ketiduran setelah minum susu, ibu bisa
bersihkan dengan kasa yang dicelupkan dengan air hangat matang dan seka setiap
gigi anak, pipi bagian dalam, lidah, dan bibir. Pastikan tidak ada lagi sisa warna putih
yang tinggal.
SOAL D (PERIO)
1. Diagnosis: Periodontitis kronis lokalisata, Stage II Grade A
Etiologi: Etiologi utama (dental plak biofilm) dan etiologi pendukung
(kalkulus).
2. Alat dan bahan pemeriksaan kalkulus
Kaca mulut, sonde, pinset, dan probe UNC 15.
Disclosing solution
3. Prosedur skeling manual
1. Lakukan eksplorisasi dengan eksplorer atau sonde (halfmoon) di area servikal untuk
deteksi kalkulus supra dan subgingiva
2. Lakukan scaling supragingiva dengan scaler sickle dengan modified pen grasp dan
finger rest, masukkan instrument dengan sudut 0 derajat, adaptasikan ke permukaan
gigi hingga sisi pemotong berada pada apikal dari kalkulus. Dengan angulasi working
angle 45 – 90 derajat searah sumbu gigi, dengan gerakan pendek-pendek ke arah
oklusal/insisal dengan tekanan lateral kuat yang berangsur dikurangi menjadi sedang
hingga secara taktil dan visual permukaan gigi terbebas dari kalkulus.
3. Lakukan irigasi
4. Cek dengan sonde halfmoon atau eksplorer dan pastikan tidak ada kalkulus yang tersisa
di permukaan gigi ditandai dengan permukaan gigi halus.
5. Lakukan polishing dengan rubber cup dan pasta prophylaxis dengan mengoleskan pasta
prophylaxis di seluruh permukaan gigi dan rubber cup digerakkan memutar di seluruh
permukaan gigi dengan low speed contra-angle handpiece
Berikan instruksi pascaperawatan pada pasien:
a. Tidak boleh makan selama 30 menit-1 jam setelah perawatan, jelaskan bahwa
rasa ngilu adalah sensasi yang normal dan akan kembali normal dalam beberapa
hari.
b. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan
malam sebelum tidur. Hindari merokok dan konsumsi alcohol.
6. Instruksikan pasien untuk datang kembali ke dokter gigi 7 hari kemudian untukkontrol
SOAL E
1. Diagnosis: Maloklusi dental Klas 1 Angle Tipe 3 Dewey
2. Insersi piranti
Lakukan pengecekan retensi Adam’s clasp menggunakan sonde halfmoon atau pinset
dengan cara mencongkel atau mengungkit bar adam clasp kearah oklusal secara
ringan. Kurang retensi → menekuk pundak atau shoulder kearah embrasure
menggunakan tang orto (birdbeak) dan insersi kembali ke mulut pasien, lakukan
pengecekan ulang.
Instruksi
1. Jelaskan mengenai fungsi alat tersebut
2. Jelaskan cara menyimpan di kotak, bersihkan piranti setiap hari dengan air
mengalir, atau dengan sikat gigi lembut tanpa odol
3. Jangan digunakan ketika makan
4. Pemakaian minimal 8-16 jam sehari (hanya dilepas saat makan, berolahraga,
dan sikat gigi)
5. Akan dilakukan kontrol setiap 2 minggu dan dapat dilakukan aktivasi
6. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut
5. Aktivasi sekrup ekspansi
SOAL F (IPM)
Deskripsi lesi
Jenis: Plak Putih
Bentuk: Irregular
Ukuran: > 1 cm
Lokasi: Buccal kanan dekat komisura bibir
Warna Lesi: Putih
Konsistensi: Keras/ Tidak
Jumlah: Satu
Unilateral
Sakit atau tidak
Hilang dikerok atau tidak