Survey
a. sebutkan alat dan bahan survey dan kegunaannya
Kaca mulut (untuk melihat keadaan intraoral)
Prob WHO(bukan sonde saudara-saudara), untuk mengukur kedalaman
karies dan tingkat karies
Prob WHO modifikasi (CPITN) untuk mengukur kedalaman poket
Sonde (untuk mengukur CIS & DIS)
Gelas kumur
Glove dan masker
Alat sterilisasi
b. jelaskan bagaimana cara pemilihan formulir anex apa yg dipakai
Karies : DMF-T
Periodontal : OHIS/CPITN
c. jelaskan cara pemakaian apd,alat dan bahan,posisi,operatornya,cara pemeriksaan
survey bagaimana
Cara memakai APD : operator memakai masker, cuci tangan WHO dan
memasang gloves
Posisi operator di arah jam 8-12
Cara survey : pasien dengan posisi supine pada permukaan yang rata (meja/
tempat tidur)/ Operator memeriksa dengan keadaan berdiri dari arah depan
kanan pasien. (ga dapat teori aslinya, mohon dicari lagi)
d. lakukan penyuluhan menyikat gigi metode fones
Metode Fones atau teknik sirkuler: bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada
permukaan gigi. Kedua rahang dalam keadaan mengatup. Sikat gigi
digerakkan membentuk lingkaranlingkaran besar, sehingga gigi dan gusi
rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus. Daerah diantara 2 gigi tidak
mendapat perhatian khusus. Untuk permukaan belakang gigi, gerakan yang
dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil.
Penyuluhan
DIABETES MELITUS
Konser Endo
2. Pemeriksaan klinis
PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM
Lihat kesadaran pasien (sadar/pusing/pingsan)
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
1. Visual apakah ada trauma pada ekstraoral
2. Lihat kesimetrisan wajah
3. Palpasi pada bagian yang dicurigai fraktur
PEMERIKSAAN INTRAORAL
1. Jaringan lunak / mukosa (oedem? Hiperemi? Fistula? )
2. Gigi
o TES VITALITAS
Dingin keringkan gigi, semprot chloretyl pada cotton pellet sampai ada bunga es,
tempel pada 1/3 tengah bukal
EPT Electric Pulp Test
Visual: Perubahan warna (nekrosis pulpa)
o TES JARINGAN PENDUKUNG
Palpasi à tekanan ringan pada apeks gigi yang bersangkutan dengan ujung jari à
apakah ada rasa sakit? ada fluktuasi (abses)
Perkusi à ketuk bag insisal/oklusal searah sumbu gigi dengan ujung kaca mulut / jari,
dari gigi yang sehat ke yang sakit agar bisa dibandingkan
Druksasi / Tekan / bite test gigitkan ujung kaca mulut perlahan lalu lebih keras
Mobilitas à dengan ujung kaca mulut, didorong pada labial gigi, jari tangan menahan
pada palatal gigi
Tes transluminasi: dengan fibre optic probe arah sinar bisa dari bukal / palatal
- Fraktur : cahaya tidak melewati garis fraktur
- Jar sehat : jernih kemerahan
- Jar patologik : keruh / gelap
Staining test: melihat gigi yang fraktur Dengan larutan 2% iodine / metilen blue
dalam prep
kavitas ; disclosing tablet kunyah (akan terlihat garis
fraktur)
Radiologi: untuk mengetahui:
- Fraktur akar/koronal
Tumpatan Klas IV
IBM
Alat Bahan
tang m1 atas : beak , joint, handle Cotton roll
membentuk s terbalik , ujung
terbuka, bagian tajam pada bukal.
Beak Cotton pellet
Kuret Precaine
Spuit anestesi Pehacaine
Alat std Tampo
Jarum irigasi Povidine iodine 10%
9. Persiapan pasien :
Pastikan pasien sudah makan
Pemakaian polibib
Posisi pasien leher kepala 1 garis lurus
Bidang oklusi setinggi antara bahu dan siku , membentuk 450
terhadap lantai
10. Persiapan posisi dokter : berada pada kanan depan pasien ,posisi jam 7-8
11. Asepsis bagian mukobukal fold yang akan diinsersi dengan povideine iodine 10%
12. Keringkan dan oleskan anestesi topical, tunggu 2-3 mnt
13. Suntik infiltasi pada bagian bukal di mukobukalfold, dengan bevel jarum
membentuk 450 terhadap mukosa bukal.
14. Aspirasi, dan deponir 1,5 cc
15. Lakukan suntikan infiltrasi pada bagian palatum pada area formaen palatinum
majus, aspirasi dan deponir 0,2-0,3 cc
16. Cek numbness
17. Lakukan fiksasi dengan tangan kiri untuk gigi yang akan dicabut
18. Gunakan bein untuk memisahkan gigi dr tulang alveolar pada sisi mesial dan
distal dengan gerakan mengungkit.
19. Bila sudah goyang derjat 3 , dilakukan ekstraksi dengan tang memegang gigi se-
apikal mungkin
20. Ekstraksi dengan gerakan luksasi .
21. kuretase untuk membuang jaringan granulasi.
22. Irigasi dengan povidine iodine 10%
23. Gigit tampon selama 1 jam
24. Pemberian medikasi oral
1. Tanya identitas ,keluhan , lokasi, sakit ga, masalah lain bengkak dll, uda diobati
apa belum, uda pernah ke dokter gigi , alergi, riwayat keluarga , umpan balik
3. kelas II A mesioangular
4. trapezoid, pada tgh gigi m 2 dan distal gigi m3
5. simple interrupted dan figure of eight .
Raden
ada gambar periapical gigi 22 . Ada karies ada lesi periapical
1. intepretasi dari mahkota sampai periapical
2. mutu radiografi
3. peragakan sampai eskposisi
answer:
Fraktur dentoalveolar
1. diagnosis fraktur dentoalveolar
2. etiologi trauma
3. penanganan :
a. Anamnesis : informasi riwayat pasien dimana, kapan, dan bagaimana kejadiannya terapi
apa yang sudah diberikan sebelumnya , Terjadinya Trauma ? Karena jarak antara
kecelakaan dan perawatan sangat penting diketahui menentukan jenis perawatan dan
prognosisnya. Avulsi semakin cepat gigi tersebut di replantasi, maka prognosisnya akan
semakin baik.
b. Pemeriksaan fisik umum , VS, kesadaran
c. Pemeriksaan ekstraoral inspeksi/visual : edema, hematom, luka, gangguan pergerakan
rahang palpasi diskontinyuitas, kelainan saraf.
d. Pemeriksaan intraoral : 1. Perkusi gigi 2. Pencatatan kegoyangan abnormal dari gigi atau
tulang alveolar. 3. Pencatatan adanya perubahan warna gigi 4. Pencatatan kerusakan
jaringan lunak, seperti pada bibir, gusi, langit-langit dan lidah. 5. Pencatatan perubahan
letak gigi 6. Tes vitalitas dari gigi 7. Pencatatan adanya kerusakan prosesus alveolaris,
dengan cara palpasi prosesus alveolaris.
e. Pemeriksaan Radiologis Untuk melihat arah garis fraktur Adanya fraktur akar .
bagaimana tingkat keparahan dari gigi yang mengalami instrusi atau ekstrusi Adanya
kelainan dari jaringan periodontal , tingkat perkembangan akar ,ukuran kamar pulpa dan
saluran akar adanya fraktur rahang melihat keadaan fragmen gigi dan jaringan lunak lain
disekitar rongga mulut, seperti dasar mulut, bibir dan pipi.
f. Tahapan Perawatan Perawatan trauma gigi anterior
Membersihkan luka cairan antiseptik
Merawat luka penjahitan dan penutupan luka dengan kain kasa.
Menghentikan perdarahan
Menghilangkan rasa sakit
Pencegahan terhadap infeksi Perawatan definitif:
Reposisi mengembalikan gigi yang mengalami trauma keposisi semula
Fiksasi dan imobilisasi mempertahankannya hingga proses
penyembuhan
Ortho
Sefalo
A. Landmark pada Jaringan Keras
1. Sella tursica (S) : Pusat dari outline pituitary fossa
2. Nasion (N) : Titik paling anterior perpotongan Os. Nasal dan Os. Frontal
3. Orbitale (O) : Titik pada inferior orbita (foramen infra orbitalis)
4. Titik A : Titik terdalam kontur premaksila (antara ANS dan akar gigi I atas)
5. Tititk B : Titik terdalam kontur mandibula (dekat akar gigi I bawah)
6. Pogonion (Pog) : Titik paling anterior dari kontur dagu
7. Menton (Me) : Titik paling inferior dari dagu
8. Gnation (Gn) : Titik pada dagu, antara Pogonion dan Menton
9. Gonion (Go) : Titik tengah kontur mandibula (antara ramus dan corpus)
10. Porion (Po) : Titik paling superior dari meastus akustikus eksternus
11. ANS : Ujung anterior dari nasal spine
12. PNS : Ujung posterior dari palatum durum
13. Basion : Titik paling inferior dan posterior dari Os. Occipitale, berhubungan
dengan margin anterior foramen magnum
14. Artikulare (Ar) : Pertemuan batas inferior basis cranii dan tepi posterior
condylus
15. PTM : Fissura yang berbentuk seperti tetesan air mata
6. Garis E-LINE
Analisis E-Line / Rickett’s E-Line / Esthetic Line
- Tentukan 4 titik anatomis E-line : Pronasal (titik prominen/ujung hidung), Ls
(titik median margin teratas bibir atas), Li (titik median margin terbawah bibir
bawah), Pog (titik prominen dagu).
- Buat garis pronasal (ujung hidung) – pogonion dan tentukan kedudukan
garis terhadap Ls/Li
- Analisis normal : Ls 1 mm dibelakang E-Line, Li menyentuh E-Line
- Ideal : Bibir Atas 2-3 mm dibelakang garis E; Bibir Bawah 1-2 mm
dibelakang garis E
8. Nasolabial Angle
1. Ortho (gesy)
Pasien dengan ANB Normal, Overjet 2 mm, Overbite 4 mm, Gigi 31, 41 Mesiolingual.
A. Diagnosis
B. Rencana Perawatan
PROSTHO
Immediate denture
a. Kunjungan I
- Pencetakan utk model studi
- Radir bagian gigi yg goyang sampai margin gingiva pake bur fraser/belimbing
- Buat lempeng galangan gigit + klamer
- Penyusunan gigi di okludator
- Processing di lab
- Poles GT pake stone bur (pink)
b. Kunjungan II
- Lakukan anestesi+pencabutan gigi 11
- Kontrol perdarahan pakai tampon sampai benar2 berhenti
- Langsung insersikan immediate denture
- Cek oklusi dan artikulasi pakai articulating paper
- Cek klamer
- Cek warna gigi
Instruksi:
- GT tidak boleh dilepas selama 24 jam
- Kontrol 1 kemudian untuk selanjutnya dilepaskan oleh drg
PENCETAKAN FISIOLOGIS
Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian akrilik. Hilang gigi 36 37 38 46 47 48. Gigi
34 karies profunda. lingual anterior kalkulus. Jarak servikal ke dasar mulut 4 mm.
1. Perawatan pendahuluan
Skeling dan penghalusan akar regio anterior lingual
Gigi 34 = PSA/ Direct Pulp Caping
2. Klasifikasi kennedy kelas berapa
Klasifikasi kennedy kelas I Bilateral Free End dengan kasus kehilangan gigi 36,37,38
dan 46,47,48
3. Jenis konektor utama dan fungsinya
Plat dasar akrilik
fungsi: menyalurkan daya kunyah yang diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain
4. Cengkram pada gigi 34 dan 44 apa
Cengkram C Clasp dibagian distal dengan sandaran oklusal dibagian mesial
PERIO
Pasien abis dipecat, ada membrane putih, kreter gingiva, kerusakan tulang anterior
interdental, oedem, gingiva kemerahan
1. Verbalkan dan tuliskan diagnosis
Necrotizing ulseratif periodontitis
2. Bakteri apa
Spirochaeta, Fusobacterium nucleatum
3. Perawatan darurat
Persilakan pasien duduk di DU
Pakai masker, cuci tangan, gloves
Siapkan alat dan bahan (alat standar, syringe irigasi, H2O2, aquabides,
povidon iodine, kasa steril)
Kunjungan pertama:
o Asepsis dan anestesi topikal
o Lakukan debridement dan irigasi pseudomembrane di sulkus dengan
irigasi H2O2-aquabides-povidon iodin-akuabides-saline; kasa steril
yang dicelup air hangat untuk menghilangkan pseudomembran
o Instruksikan pasien berkumur saline tiap jam atau H2O2 1.5% atau
klorheksidin gluconate 2x1 hari
o Berikan medikasi Amoxicilin, metronidazole, asam mefenamat,
vitamin
o Pada kunjungan pertama tidak boleh dilakukan skeling karena dapat
memperluas infeksi (jika memang terdapat kalkulus, dapat dilakukan
skeling supragingiva dan tidak boleh skeling subgingiva)
o Tindakan bedah ditunda hingga gejala hilang kurang lebih 14 minggu
o Instruksikan pasien menjaga kebersihan mulut, tingkatkan nutrisi,
tingkatkan konsumsi air putih, istirahat yang cukup, tidak merokok.
o Instruksikan pasien untuk control 1-2 hari setelah kunjungan pertama
4. Terapi antibiotic
R/ Amoxicilin 500 mg tab No XV
S 3 dd 1 tab pc
Perio : ANUG
Terapi ANUG
R/ H2O2 3% Fl No. 1
S 2 jam sekali, diencerkan perbandingan 1:1 dengan air hangat
Pedo
Gigi sudah dilakukan open bur, prep saluran akar, medikamen
a. Rencana perawatan selanjutnya?
Kontrol gejala, Obturasi, Penumpatan sementara, 1 minggu kemudian lakukan
kontrol pasca obturasi, penumpatan tetap atau restorasi stainless steel crown
Pasien datang dengan keadaan gigi 74 karies dentin oklusal. Vitalitas +. Perkusi dan
palpasi -. Akan ditumpat dengan bahan kompomer.
1. Verbalkan alat dan bahan yang digunakan
- 1 set alat standard (2 kaca mulut, 1 sonde halfmoon, 1 ekskavator, 1 pinset)
- nierbeken tray
-pumice
-brush
-cotton roll dan cotton pellet steril
-lowspeed handpiece
-bur metal bulat
-bur diamond bulat dan fissure
-NRC
-prime&bond
-kompomer
-light curing
-articulating paper
-bur finishing
-bur polishing
2. Verbalkan dan lakukan cara penumpatan
-persiapkan alat dan bahan
-persiapan pasien di dental unit (lepas sepatu dan menggunakan polibib)
-gunakan masker, cuci tangan standard who, glove
-lakukan pendekatan non farmakoterapi pada anak tell show do
-lakukan oral profilaksis menggunakan handpiece lowspeed, brush dan pumice
-ekskavasi jaringan karies dengan ekskavator dan bur metal bulat lowspeed
-lakukan preparasi dengan bur diamond bulat dan fissure bentuk regangan kavitas
Klas I sesuai anatomi
-cuci kavitas dengan akuades
-isolasi gigi pada bagian bukal dan lingual
-keringkan gigi dengan air syringe
-aplikasikan NRC pada kavitas dengan menggunakan micro brush diamkan 15 detik
lalu keringkan dengan cotton pellet
-aplikasikan prime&bond di kavitas dengan menggunakan micro brush lalu lakukan
polimerisasi dengan light curing
-aplikasikan kompomer dengan tekhnik incremental, polimerisasi setiap lapisan
-bentuk sesuai anatomi
-cek oklusi dan artikulasi dengan menggunakan articulating paper
-gunakan bur finishing jika ada jejas yang tegas, lakukan polishing
-kontrol 1 minggu kemudian
OM
Kandidiasis pseudomembran
Anamnesis
Nama
Usia
Pekerjaan
A. Keluhan
1. Keluhan utama dtg ke drg apa
2. Sejak kapan
3. Lokasinya ada dmna
4. Sakit / perih / kering atau tidak
5. Apabila sakit/ perih / kering , seperti apa karakteristiknya?
6. Durasi brp lama?
7. Apa yg memperberat kondisi tersbut
8. Apa yg memperingan
9. Sudah di lakukan treatment apa aja?
B. Kesehatan umum
1. Terakhir cek ke dokter umum kapan
2. Sedang konsumsi obat sistemik ?
C. Riwayat dental
1. Terakhir kapan ke dokter gigi
2. Perawatan apa yg telah dilakukan
3. Apakah ada kebiasaan buruk
D. Keluarga atau sosial
1. Apakah ada riwayat keluarga yg terkena sama dengan kondisi
Gambran klinis
Lesi berupa plak putih atau papula berwarna putih multiple di dorsal lidah / di
.... berukuran ..x.. lesi tersebut dapat diseset dan meninggalkan daerah kemerahan
Kie
1.Identifikasi etiologi dan predisposisi
Infeksi jamur dan predisposisi nya DM / sistemik ,obat antibiotik, OH buruk ,
usia ,menopause
2. Simptomatis
Apabila perih diberikan asam hialuronat yg oral rinse di kumur 3x sebelum
makan agar dpt makan
3. Kausatif
Nystatin oral
4. Supportif
Tidak diberikan
5. Kie
Komunikasi : memberikan informasi bahwa keadaan pasien bisa sembuh
tidak berbahaya tidak menular dan tidak ada keganasan
Instruksi memberikan instruksi kepada pasien untuk menggunakan obat
nystatin oral 4x/ hari sebanyak 1ml setelah makan dikulum dan ditelan dan jangan
makan / minum 30 menit. Banyak istirahat . Menggosok gigi tiruan apabila ada
dengan sabun 1x/ hari. Menggosok gigi 2x/ hari. Kontrol berkala. Merujuk ke bagian
penyakit dalam apabila ada sistemik
Edukasi menjelaskan pada pasien keadaanya disebabkan oleh infeksi jamur
dan predisposisinya DM , usia , menopause
Lesi berupa ulser soliter / multiple diameter 2x2 cm berwarna tengah dikeliling
daerah kemerahan dengan tepi beraturan
Pasien, gambar palatum merah, pake gts sejak 2 thn lalu. Sakit sejak 2 bln lalu. Ada
data lab eosinofil di atas normal, hba1c di atas normal. Angka normalnya dikasi tau
Kie
1.Identifikasi etiologi dan predisposisi
Infeksi jamur dan predisposisi nya Gigi tiruan sistemik , OH buruk
2. Simptomatis
Apabila perih diberikan asam hialuronat yg oral rinse di kumur 3x sebelum
makan agar dpt makan.
3. Kausatif
Nystatin oral
4. Supportif
Tidak diberikan
5. Kie
Komunikasi : memberikan informasi bahwa keadaan pasien bisa sembuh
tidak berbahaya tidak menular dan tidak ada keganasan
Instruksi memberikan instruksi kepada pasien untuk menggunakan obat
nystatin oral 4x/ hari sebanyak 1ml setelah makan dikulum dan ditelan dan jangan
makan / minum 30 menit Atau Berkumur dengan klorheksidin glukonat 0.12% ( tidak
boleh bersamaan diberikan dengan nystatin )Menggosok gigi tiruan apabila ada
dengan sabun 1x/ hari. Menggosok gigi 2x/ hari. Mengganti gigi tiruan.Kontrol
berkala
Edukasi menjelaskan pada pasien keadaanya disebabkan oleh infeksi jamur
dan predisposisinya Gigi tiruan