2. Lab Perio
- Cara pengukuran kedalaman poket (Alat : Prob Periodontal/Prob UNC 15)
1. Selipkan prob ke dalam saku dengan posisi sejajar poros panjang gigi.
2. Prob harus tetap berkontak dengan permukaan gigi sepanjang poros gigi hingga
dirasakan adanya tahanan pada dasar saku.
3. Bila penelusuran saku tersebut telah menemukan tahanan, maka lihatlah
seberapa jauh prob masuk dan bacalah tinggi kedalaman saku pada kalibrasi
prob yang terhitung dalam mm.
4. Probing dilakukan pada 6 titik permukaan gigi yaitu 3 titik di daerah vestibular
dan 3 titik di daerah oral (distal, tengah, mesial).
5. Probing dimulai dari interproksimal distal gigi meuju interproksimal mesial
gigi.
6. Selama probing, prob harus selalu berkontak dengan permukaan gigi, prob tidak
boleh penetrasi ke jaringan lunak yang menjadi dinding saku.
7. Probing di daerah interproksimal dilakukan dengan sedikit memirigkan prob
tetapi tidak boleh terlalu miring.
- Cara memeriksa mobility
1. Pemeriksaan dengan menggunakan 2 tangkai instrumen.
2. Menempatkan 2 ujung instrumen atau satu ujung instrumen dan ujung jari, lalu
digerakkan ke arah bukal lingual
- Desain piranti
6. Konservasi
Tes termal
1. Perkenalan, senyum salam dan sapa
2. Persiapan alat dan bahan :
Alat : set diagnostic (kaca mulut 2, pinset)
Bahan : masker, handscoon, etil klorida, cotton roll, cotton pellet
3. Cuci tangan sesuai aturan WHO
4. Pakai masker, APD, Handscoon
5. Pengaturan posisi opasien.
6. Mengisolasi daerah gigi yang akan diperiksa dengan menggunakan cotton roll
7. Mengeringkan gigi yang akan dites.
8. Apabila menggunakan etil klorida maupun refrigerant dapat dilakukan dengan
menyemprotkan etil klorida pada cotton pellet.
9. Tunggu beberapa saat sampai terlihat seperti butiran salju
10. sebelum dilakukan di gigi yang sakit kita harus mengetes terlebih dahulu pada gigi
tetangganya yang sehat
11. Ditekan sedikit cotton pellet pada sepertiga servikal gigi.
12. Mencatat respon pasien.
13. Apabila pasien merespon ketika diberi stimulus dingin dengan keluhan nyeri tajam
yang singkat maka menandakan bahwa gigi tersebut vital. Apabila tidak ada respon
atau pasien tidak merasakan apa-apa maka gigi tersebut nonvital atau nekrosis pulpa
7. Om
Anamnesis :
Pemeriksaan fisik :
Vital sign, melihat secara visual seperti warna kulit, tekstur kulit,
Diagnosis dan diagnosis banding : herpes simplex labialis dan diagnosis bandingnya
adalah
8. Radiologi
Evaluasi Mutu
- Obyek tercakup dalam radiograf sesuai dengan tujuan pembuatan
radiograf
- Tidak ada tumpang tindih/overlapping
- Distorsi minimal dan gambaran jelas
- Kontras, detil dan ketajaman baik sesuai dengan tujuan pembuatan
radiograf
Kesimpulan mutu radiograf periapikal : radiograf dapat
dinterpretasikan
Interpretasi Lesi :
- Lokasi : Mandibula pada regio molar atau ramus
- Gambaran radiografi : radiolusen yang mengelilingi mahkota regio 38
yang tidak erupsi dan batas jelas
- Bentuk : oval
- Ukuran : 5-10 cm
- Efek jaringan sekitar : perluasan daerah mandibula, perpindahan
inferior,
- Efek gigi yang berdekatan : resorbsi akar Regio 36
- DIAGNOSIS : kista dentigerous
- Diagnosis banding : Ameloblastoma unicystic
9. IKGA
Diagnosis : pit and fissure
Alat dan bahan : alat set diagnostic (kacamulut 2, sonde, plasti instrument,pinset),
agate spatel, glass plate, paper pad, brush wol, straight handpiece
Bahan : GIC tipe 4, pumish, air
Prosedur perawatan :
1. Larutkan pumish menggunakan air
2. Membersihkan dan mengetsa permukaaan oklusal menggunakan pumish yang
telah diberikan air menggunakan bruh woll yang telah terhubung dengan
straight handpiece
3. Mencuci area mahkota lalu mengeringkannya
4. Ambil gic powder dan liquid dengan perbandingan 1:1 dan manipiulasi sedikit
demi sedikit dengan Gerakan melipat dengan agate spatel
5. Mengaplikasikan GIC pada pit dan fissure menggunakan plastis instrument
6. Rapikan sesuai denga bentuk anatomisnya
7. Tunggu hingga setting