Anda di halaman 1dari 6

1.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pemeriksaan lengkap terkait skenario

2.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang diagnose rampan kariess

Amerongen, 1997, Pedoman Perawatan Restoratif Atraumatik – Pendekatan


Penanggulangan Karies Gigi ( terjemahan ), GMU Press, Yogyakarta.  )
(Kidd, E. A.M. dan Bechal, S.J, 1992, Dasar-dasar Karies, Penyakit dan
Penanggulangannya, EGC, Jakarta.)
Klasifikasi rampan karies (kategori dilley) yaitu:

 Gigi insisivus rahang atas (labial, palatal, mesial, dentin),


 Gigi insisivus lateral rahang atas (labial, palatal, mesial, distal),
 Gigi molar pertama rahang atas dan rahang bawah (oklusal),
 Gigi caninus rahang atas dan bawah (labial, palatal, mesio, distal),
 Gigi molar kedua rahang atas bawah (oklusal),
 Gigi insisivus rahang bawah

Tahap-tahap perkembangan rampan karies menurut Rohani ada empat yaitu:

1. Tahap Awal pada proses terjadinya rampan karies pertama-tama ditandai dengan
terlihatnya warna putih seperti kapur pada bagian serviks dan proximal gigi anterior atas
akibat demineralisasi pada enamel, disebut dengan karies dini atau white spot terjadi pada
sub surfice enamel sedangkan surfice enamel belum rusak,
2. Tahap Kerusakan meluasnya lesi kedentin gigi anterior sehingga membentuk kavitas dan
menunjukan perubahan kavitas dan berubah warna hitam disekeliling leher gigi, dan anak
sudah mulai mengeluh sakit pada saat makan dan minum dingin,
3. Tahap Lesi dalam ditandai dengan meluasnya lesi kepulpa gigi anterior maxilla, tahap ini
dicapai dalam waktu 10 sampai 14 bulan, sering keluhan rasa sakit beberapa menit waktu
makan, jadi karena diabaikan gejala minum panas atau dingin, sakit spontan waktu menyikat
gigi,
4. Tahap Traumatik terjadi karena diabaikan tahap sebelumnya, ditandai gigi anterior yang atas
mulai menimbulkan rasa sakit, dengan tekanan ringan dapat menyebabkan fraktur pada gigi,
perkembangan karies dapat dihentikan bila penyebab dapat dibatasi. Proses terjadinya
rampan karies pada awalnya karies mengenai email gigi dengan ditandai oleh munculnya
garis berwarna kecoklatan pada gigi seri atas anak. Pada awalnya hanya ada pada satu gigi,
tetapi lama kelaman mengenai gigi seri lainnya. Garis hitam tidak bisa dihilangkan dengan
menyikat gigi atau digosok dengan catton bud, garis berwarna coklat tersebut menandai
awalnya proses kerusakan email, pemeliharaan kebersihan gigi yang tidak tepat, pola kurang
baik, berkembang menjadi karies, menyebar pada gigi lainnya (Afrilina, 2006).

 Rampan karies adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan
sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan
berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari
mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama terjadinya rampan
karies. Banyak faktor penyebab terjadinya karies rampan namun yang paling utama adalah
kurangnya kebersihan gigi dan mulut, seringnya konsumsi sukrosa, kebiasaan mengisap dot
yang berisi gula terutama menjelang tidur malam, struktur gigi yang kurang baik, serta adanya
aktivitas bakteri karies yang tinggi.

 CIRI-CIRI :

- riwayat tumpatan berulang atau tumpatan baru

- lesi karies multipel dengan tahap progresif yang berbeda - dasar dentin pada kavitas
biasanya lunak, kuning kecoklatan (membedakan dengan arrested atau slowly progresif caries
 dasar dentin lebih keras kehitaman)

- Lesi dapat berkembang di semua bagian gigi - sensitif pada denting yang tidak dirawat

- untuk NMC daerah yang sering terkena : permukaan halus gigi anterior atas dan tidak ada
karies pada gigi anterior bawah

Ciri-ciri khas karies rampan yaitu terjadinya sangat cepat bila dibandingkan karies gigi umumnya,
penyebarannya mengenai beberapa gigi sekaligus pada gigi yang biasanya tahan terhadap karies,
kavitas karies berwarna putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak, serta sering menimbulkan
rasa nyeri atau dapat terjadi pembengkakan. Tanda-tanda yang sering dijumpai pada anak yang
terkena karies rampan yaitu adanya kesulitan makan karena bila mengunyah terasa nyeri atau linu,
sering mengemut makanannya untuk menghindari terjadinya nyeri bila mengunyah, dan sering
menangis karena adanya rasa nyeri yang mengenai seluruh gigi

3.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang definisi dan etiologi pada kasus
diskenario

(JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun


2020, PENGETAHUAN IBU TENTANG RAMPAN KARIES PADA ANAK
BALITA
DEFINISI)
Karies rampan adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan
sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan secara luas dan
berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang
hari mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama
terjadinya rampan karies. Karies ini sering ditemukan pada anak usia di bawah lima
tahun dengan penyebaran yang tertinggi pada anak usia tiga tahun. Karies rampan
mempunyai ciri yang khas seperti terjadinya sangat cepat dibandingkan dengan karies
biasa dan seringkali meliputi gigi bawah yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas
karies berwarna putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak, serta sering
menimbulkan rasa sakit atau bahkan dapat langsung terjadi pembengkakan (Astari
dkk, 2018).

TAMABAHAN MATERI

(JURNAL PENATALAKSANAAN RAMPAN KARIES PADA GIGI ANTERIOR


ANAK HIPERAKTIF1) Oleh : Laelia Dwi Anggraini2)

Rampan karies adalah karies yang penyebarannya cepat pada gigi secara menyeluruh,
dalam waktu singkat melibatkan beberapa gigi pada anak-anak. (Jo Frencken et all,
1980). Rampan karies umumnya ditentukan dari riwayat karies pada anak tersebut
mempunyai banyak karies yang relatif masih baru.4) Karies rampan merupakan bentuk
spesifik karies yang disebabkan oleh karena kebiasaan minum susu dengan botol, dan
mengenai pada gigi-geligi desidui pada anak usia 2,3, dan 4 tahun (Johnston, et all,
1994)

ETIOLOGI
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya rampan karies dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya adalah faktor lokal yang berasal dari dalam gigi dan
mulut sendiri, misalnya gigi dan saliva, substrat, mikroorganisme dan waktu sebagai
faktor tambahan (Rachmawati, 2010). Sedangkan faktor yang mempengaruhi status
kesehatan di antaranya adalah faktor perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan
keturunan (Sadimin dkk, 2017).
Salah satu aktor yang memiiki konstribusi dalam menyebabkan terjadinya
karies gigi pada anak. Faktor kejadian karies gigi antara lain faktor dari makanan,
kebersihan mulut, kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti
mengemut makanan dan pemberian makanan melalui botol. Selain dari faktor
kebiasaan dan faktor makanan, factor yang menpengaruhi terjadinya karies pada anak
ini adalah karena ketidak pahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya
karies tersebut (Yuliana, 2015).
TAMABAHAN MATERI

(JURNAL PENATALAKSANAAN RAMPAN KARIES PADA GIGI ANTERIOR


ANAK HIPERAKTIF1) Oleh : Laelia Dwi Anggraini2)

Etiologi karies rampan ini tidak berbeda dengan karies pada umumnya,
mengenai jaringan keras gigi ialah email, dentin dan sementum. Tanda terjadinya
karies adalah adanya demineralisasi bagian anorganik gigi diikuti oleh kerusakan
bahan organik. Proses demineralisasi ini terjadi karena adanya asam yang dihasilkan
dari proses fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme (Mc Donald and Avery,
1974). Proses rampan karies sama dengan proses karies biasa, hanya terjadinya lebih
cepat. Rampan karies pada anak akibat pemberian susu dengan botol ini dikenal
dengan nama karies botol. Karies botol dikenal dengan beberapa istilah seperti:
nursing bottle caries, baby bottle caries, baby bottle tooth decay. Selain itu juga
dikenal istilah : nursing bottle mouth, nursing bottle syndrome, night bottle syndrome,
bottle mouth, nursing mouth. (Suharsono, 1988).

Konsumsi makanan dan minuman yang bersifat kariogenik akan memperkuat


terjadinya rampan karies (Johnston, et all, 1994). Faktor luar yang merupakan
predisposisi dan pendukung terjadinya karies pada anak-anak antara lain anak masih
tergantung pada orang dewasa dalam hal kesehatan mulutnya. Belum ada kesadaran
anak dalam menjaga kebersihan mulut dan belum adanya pengetahuan pada anak-
anak tentang makanan/minuman yang merupakan faktor resiko karies (Suharsono,
1988).

TAMBAHAN MATERI

Faktor yang berperan menyebabkan rampan karies tidak berbeda dengan karies pada
umumnya, yaitu host (gigi), substrat atau diet, mikroorganisme dan waktu. Ke empat
faktor ini yang akan menimbulkan karies. Apabila salah satu tidak ada maka karies
tidak akan muncul. Hal ini disebabkan karena ke empat faktor ini merupakan
lingkaran yang saling terkait, dengan karies ditengahnya :

A. Faktor host atau tuan rumah


Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap
karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan
terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut
terutama pit dan fisur yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga
dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies
gigi.
B. Faktor agen atau mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak
adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi. Komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal
pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak
dijumpai seperti streptococcus mulans, streptococcus sanguis, streptococcus mitis
dan streptococcus salivarius serta beberapa strain lainnya.
C. Faktor substrat atau diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena
membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada
permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam
plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam
serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies.

4.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang rencana perawatan pada kasus
diskenario

Perawatan Rampant karies


Tipe perawatan dari pasien yang terserang rampant karies sangat tergantung dari
motivasi pasien dan orang tua terhadap perawatan gigi, luas dari karies, umur, dan
kekooperatifan anak. Faktor-faktor ini harus diperhitungkan pada kunjungan awal anak
ke dokter gigi.
Perawatan awal mencakup:
a. Perawatan sementara
Stabilisasi karies dan tumpatan sementara harus di tempatkan pada gigi yang bebas
gejala dengan karies dentin yang terjaga untuk meminimalisasi resiko terpaparnya
pulpa di masa depan dan untuk meningkatkan fungsi dari gigi. Pulpotomy
formacresol bisa dilakukan jika pulpa masih dalam keadaan vital, tapi indikasi
pulpektomy yang diikuti oleh obturasi dengan zinc oxide eugenol cement,
dilakukan bila pulpa nonvital.
b. Program diet
Orang tua harus diberikan pengetahuan untuk mengurangi frekuensi konsumsi
sukrose oleh anak-anak mereka, terutama diantara waktu makan.. Konsumsi
makanan dan hidangan yang mengandung gula harus dibatasi saat makan. Orang
tua bisa di instruksikan untuk merekam jumlah dan kuantitas dari makanan dan
hidangan yang dikonsumsi selama dan diantara waktu makan untuk 3 hari
berurutan. Suplemen vitamin makanan dan juga medikasi oral harus dimasukkan.
Keberhasilan management dari rampant karies mengharuskan modifikasi pola
makan yang berat.
c. Instruksi oral Hygiene
Banyak anal-anak berumur 3 sampai 5 tahun tidak bisa menyikat gigi secara benar
ketika tidak diajari dan di awasi. Kebanyakan anak berumur 5 tahun menghabiskan
kurang dari 60 second untuk menyikat gigi dan lebih dari 80% dari waktu
menyikat diletakkan pada tempat yang jarang karies- regio anterior mandibular
yang peka. Karena dari itu, sangatlah penting untuk mengajari anak anak teknik
yang benar dalam menyikat gigi pada kelompok umur yang berbeda.

5.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang ayat dan hadist terkait scenario

“Dari  Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman
pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia
dikumpulkan untuknya.” [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di
dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]

Anda mungkin juga menyukai