Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan

penanganan secara komprehensif karena masalah gigi dsn meulut dapat memberikan dampak
pada faktor fisik, mental maupun sosial bagi individu yang menderita penyakit gigi. Mulut dan
gigi merupakan organ pertama masuknya makanan ke dalam tubuh dan bagian dari alat pada
sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut sering terjadi
pada anak anak yaitu karies gigi.
Karies gigi atau sering dibilang gigi berlubang yang ditandai dengan kerusakan jaringan,
dimulai dari permukaan gigi mulai dari mahkota gigi, dentin, dan meluas ke akar gigi atau
pulpa. Karies dikarenakan berbagai sebab diantaranya adalah makanan, air ludah, permukaan dan
bentuk gigi, serta dua bakteri yang paling umum bertanggungjawab untuk gigi berlubang adalah
Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Karies gigi yang dibiarkan tidak diobati dapat
menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi, dan infeksi.
Karies gigi yang biasa dialami anak umur 6 12 tahun atau anak tingkat sekolah dasar
tidak saja menyebabkan keluhan rasa sakit tetapi juga menyebabkan infeksi ke bagian tubuh
lainnya sehingga mengakibatkan menurunnya produktivitas anak. Kondisi ini tentu akan
mengganggu konsentrasi belajar, memengaruhi nafsu makan anak sehingga dapat memengaruhi
status gizi dan pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan karies gigi ?
2. Bagaimana proses terjadinya karies pada gigi anak ?
3. Bagaimana cara mencegah karies pada gigi anak ?

1.3.

Tujuan
1. Mengetahui penjelasan dari karies gigi
2. Mengetahui proses terjadinya karies pada gigi anak
3. Mengetahui cara mencegah karies pada gigi anak

BAB II
PEMBAHASAN
Karies dalam bahasa latin diebut kehancuran, dalam hal ini yang dimaksut dengan karies
gigi adalah kehancuran gigi yang ditandai gigi berlubang. Lubang gigi tersebut dapat menembus
hingga pada akar gigi atau pulpa. (Aziz, 2004)
Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak pada permukaan gigi. Gula
dari sisa makanan dan bakteri akan menempel dan pada waktu tertentu akan berubah menjadi
asam laktat sehingga menyebabkan demineralisasi email, yang akan berlanjut menjadi karies
gigi. Bahan makanan dalam bentuk karbohidrat dapat memicu terjadinya karies gigi dan
memerlukan kontak dengan permukaan gigi dalam waktu yang cukup lama. Karbohidrat ini
apabila terdapat dalam jumlah cukup besar, terutama jenis yang lengket seperti roti dan cokelat
akan memicu terjadinya karies yang cukup tinggi.( Asmawati dan Fransario, 2007 )
Pengenalan karies pada tahap dini sangat diperlukan sehingga akan didapatkan hasil
yang maksimal dari tindakan preventif dan restorasi. Pencegahan karies gigi pada anak dapat
diberikan fluor. Pemberian flour dapat berupa tablet atau dibuat dalam pasta gigi. Obat ini
biasanya dikumurkan dalam mulut sekitar 30 detik kemudian dibuang. Sumber flour lainnya
didapatkan dari konsumsi buah dan sayur. Tujuan utama pemberian fluor adalah untuk
meningkatkan remineralisasi email gigi dan meningkatkan resistensi email terhadap
demineralisasi serta menurunkan produksi asam di dalam plak. Pencegahan selanjutnya bisa
dapat dilakukan dengan diet makanan yang mengandung gula. Pencegahan lainnya dimuai dari
merubah kebiasaan untuk selalu melakukan pemeliharaan oral hygiene ( kebersihan mulut)
dengan selalu menggosok giginya minimal 2 kali sehari dan membawa anak mereka enam bulan
sekali untuk chek up ke dokter gigi untuk melakukan berupa pembersihan gigi, pencabutan dan
penambalan gigi. (Angela, 2005)

BAB III
KESIMPULAN
Karies gigi merupakan gigi berlubang yang ditandaidari rusaknya jaringan dari
permukaan gigi hingga ke akar gigi atau pulpa. Karies gigi sering dialami anak usia 6 sampai 12
tahun yang dapat mengganggu pertumbuhan fisik anak. Pencegahan dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan mulut menggunakan pasta gigi yang mengandung flour ataupun makanan
yang mengandung flour seperti buah dan sayur.

DAFTAR PUSTAKA
Angela, Ami. 2005. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi ( Primary
reventionin children with high caries risk). Dental Jurnal . (38)3: 130134
Asmawati dan F. A. Pasolon. 2007. Analisis hubungan karies gigi dan status gizi anak usia 10-11
tahun di SDAthirah, SDN 1 Bawakaraeng dan SDN 3 Bangkala. Jurnal of
Dentamaxilofacial science. (6) 2 : 1 - 10
Srigupta, Aziz Ahmad. 2004. Perawatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Pretasi Pustaka

UPAYA MENCEGAH KARIES GIGI ANAK


UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI MULUT

Di susun oleh
Sherlin Mentary Farizha

22010216140028

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

Anda mungkin juga menyukai