Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Karies gigi

a. Pengertian karies gigi

karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,

dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam

suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan

kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat

menyebabkan nyeri. Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi

terjadi, pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan (Kidd, E, A,

M, and Joyston – Bechal 2013).

b. Proses terjadinya karies

Proses terjadinya karies di mulai dari satu area kecil di permukaan

email gigi yang mengalami demineralisasi dan berlanjut sampai kelapisan dentin.

Pada tahap lanjut dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan pulpa dan

jaringan pendukung gigi (Amalia and Dedy, 2021). Perjalanan karies dari email di

rusak oleh asam laktat yang terbentuk kemudian garam Ca di email di larutkan

sehingga bahan interprismatik melepaskan prisma-prismanya yang di sebabkan

oleh adanya gerakan dari mulut dan tekanan disaat mengunyah (Deynilisa, S,

2017).

c. Macam- macam karies gigi

1) Karies superfisialis, yaitu karies yang mengenai email atau lapisan

gigi terluar dan belum mengenai dentin.


2) Karies media, yaitu karies yang mengenai lapisan dentin, tetap

belum megenai setengah dentin.

3) Karies profundayaitu, karies yang mengenai lebih dari setengah

dentin dan terkadang sudah mengenai pulpa. Karies profunda di bagi menjadi tiga

bagian yaitu karies profunda di bagi menjadi tiga bagian yaitu karies profunda

stadium I biasanya radang pulpa belum di jumpai, karies profunda stadim II pada

karies ini sudah terjadi radang pulpa, karie profunda stadium III pulpa telah

terbuka dan sudah dijumpai bermacam-macam radang pulpa (Deynilisa, S, 2017 ).

d. Faktor-faktor mempengaruhi terjadinya karies

Terdapat empat faktor penyebab karies yaitu faktor host atau gigi,

agent atau mikroorganisme, substrat, diet, dan waktu.

1) Faktor host atau gigi, gigi sebagai

Faktor host atau gigi, gigi sebagai host atau tuan rumah terhadap

karies gigi. Daerah-daerah dalam mulut yang mudah diserang karies adalah pit

dan fisure pada permukaan oklusal. Gigi sulung lebih mudah terserang karies dari

pada gigi tetap. Hal ini disebabkan oleh gigi sulung lebih banyak mengandung

bahan organik dan air dari pada mineral. Secara kristalografis mineral dari gigi

sulung lebih kurang dibandingkan dengan gigi tetap, karena pembentukan maupun

mineralisasi gigi sulung terjadi dalam kurun waktu 1 tahun sedangkan pada gigi

tetap terjadi dalam waktu 7-8 tahun.

2) Faktor mikroorganisme, plak adalah suatu lapisan lunak yang

terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu

matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak

dibersihkan. Plak gigi memegang peranan penting dalam menyababkan terjadinya


karies. Pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang

paling banyak dijumpai seperti streptococcus mutans, streptococcus sanguis,

streptococcus mitis, streptococcus salivarus dan lactobacillus.

3) Faktor substrat, dapat mempengaruhi pembentukan plak karena

membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada

permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam

plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi

asam serta bahan lain yang aktif. Maka memerlukan waktu minimum bagi plak

dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu

mengakibatkan demineralisasi email.

Makanan yang masuk ke dalam mulut memegang peranan penting

dalam menentukan status rongga mulut. Faktor nutrisi yang paling berperan dalam

terjadinya karies adalah sukrosa. Sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik,

mengkonsumsi sukrosa dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan

peningkatan aktivitas karies. Aktivitas karies gigi dapat meningkat jika dalam

waktu yang lama sisa makanan yang mudah melekat pada permukaan gigi tidak

dibersihkan (Sariningsih, 2012).

4) Faktor waktu, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada

manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya

waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup

bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. Dengan demikian terdapat kesempatan yang

baik untuk menghentikan penyakit ini (Margareta, S, 2012)


Gambar 1. Etiologi Karies

Sumber: (A.M Kidd & Joyston-Bechal, 2012)

e. Pencegahan karies gigi

Pencegahan karies gigi bertujuan untuk mempertinggi taraf hidup

dengan memperpanjang kegunaan gigi di dalam mulut

1. Kontrol plak

Menjaga kebersihan gigi dan mulut harus di mulai pada pagi hari

sebelum dan setelah sarapan dilanjutkan pada malam hari sebelum tidur, pada saat

tidur aliran saliva akan berkurang sehingga efek buffer akan berkurang, semua

plak harus dibersihkan dan pemberian obat-obat pencegahan seperti flour dan

klorheksidin.

2. Pengaturan diet

Pengaturan diet merupakan faktor yang paling utama untuk penyakit

karies, karena ion asam yang terus menerus diproduksi oleh plak yang terbentuk

dari karbohidrat dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan sistem buffering

saliva menjadi inadekuat (Taringan, S, 2014).

3. Penggunaan Fluor
Penggunaan flour adalah metode yang paling efektif dalam mencegah

timbul dan berkembangnya karies. Penggunaan flour perlu didukung oleh sikap

seseorang terhadap kesehatan gigi mereka. Fluor dalam jumlah yang kecil sangat

diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pada stuktur gigi. fluor dapat

memberikan pengaruh anti karies melalui tiga mekanisme yang berbeda.

Mekanisme yang pertama yaitu, keberadaan ion fluor sehingga terjadi

peningkatan flluorapaptile pada stuktur gigi dari ion kalsium dan ion fosfat yang

ada pada saliva. Mekanisme yang kedua, yaitu lesi pada karies baru yang tida

mengalami kavitas diremineralisasi melalui proses yang sama. Mekanisme yang

ketiga yaitu fluor telah memiliki aktivitas anti migroba. Pemberian fluor topical

harus dilakukan setiap enam bulan sekali terhadap anak-anak dan untuk orang

dewasa yang beresiko tinggi mengalami karies gigi (Putri, M. H. dkk, 2018).

4. Kebersihan mulut

Usaha yang dilakukan untuk pencegahan karies dan penyakit

periodontal yaitu permukaan gigi yang bebas plak, pembersihan harian plak

dengan menggunakan benang gigi, menyikat gigi, dan penggunaan obat kumur,

penanganan plak yang efektif dengan pengukuran kesehatan gigi dapa menjadi

solusi dalam masalah radang gingiva dan remineralisasi permukaan gigi.

Pengangkatan plak secara mekanis dengan menyikat dan flossing bermanfaat

tanpa memusnakan flora-flora yang normal. Keberihan mulut dapat di atasi

dengan cara menyikat gigi dan penggu 1 \naan obat kumur (Putri, M. H. dkk,

2018).
f. Indeks def-t

Indeks karies adalah indeks yang menunjukkan jumlah karies yang di

derita setiap orang atau individu indeks karies yang digunakan untuk gigi sulung

atau gigi susu yaitu indeks def-t, d (decay), semua gigi susu yang mengalami

karies dan masih bisa ditambal, gigi susu dengan tumpatan sementara, gigi susu

yang ditumpat tetapi masih ada karies baik sekunder maupun primer, e (ektraksi),

gigi susu berkaries yang mempunyai indikasi pencabutan, f (filling), gigi susu

berkaries yang telah ditambal dengan baik tanpa karies (Soeprato , A, 2020).

g. Anak prasekolah

Anak TK adalah prasekolah yang merupakan jejang pendidikan yang

di tempuh anak sebelum memasuki sekolah dasar, pada masa ini anak-anak

senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan dan siap

melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai

lingkungannya, anak TK cenderung mengepresikan emosinya dengan bebas dan

terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut, TK

mengenalkan dan menanamkan displin pada anak, mengenalkan anak pada dunia

sekitarnya, menumbuhkan sikap dan prilaku yang baik mengembangkan

kemampuan berkomunikasi dan kemampuan yang dimiliiki anak, menyiapkan

anak untuk memasuki pendidikan dasar (Muhibullah, M, Z, dkk, 2021).

Anak-anak yang sering mengkonsumsi makanan dan cemilan yang

lengket dan mengandung banyak gula beresiko mengalami gigi berlobang, karies

yang terjadi pada gigi sulung memang tidak berbahaya namun berlanjut sampai

anak memasuki usia remaja bahkan sampai dewasa, yang dapat menimbulkan

karies setelah anak makan tidak dibiasakan segera menggosok gigi, dengan
bimbingan orang tua, anak dibiasakan untuk menyikat gigi pagi setelah makan

dan malam sebelum tidur, sesudah makan siang anak dibiasakan untuk berkumur-

kumur dengan air. Hal ini dapat mengurangi terjadiya karies gigi dan menjaga

gusi tetap sehat (Maita, L, 2019)

g. Karies pada anak prasekolah

Karies yang terdapat pada gigi anak prasekolah merupakan karies

rampan, karies rampan dapat terjadi secara cepat menyerang gigi, menyebar

secara luas dan menyeluruh sehingga gigi sulung cepat mengenai pulpa. Karies ini

mengenai beberapa gigi, gigi yang biasanya bebas karies yaitu gigi anterior bawah

dan banyak dijumpai pada gigi sulung anak yang mengkonsumsi makanan dan

minuman kariogenik. Karies rampan merupakan lensi akut yang meliputi sebagian

atau semua gigi yang telah erupsi, menghancurkan jaringan mahkota gigi dengan

cepat termasuk permukaan yang biasanya imun terhadap karies serta dapat

mengakibatkan terkena pulpa. Karies rampan terjadi karena ketidak seimbangan

mineralisasi dalam waktu lama di dalam rongga mulut yang diakibatkan

peningkatan konsumsi karbohidrat dan minuman kariogenetik yang tinggi

kandungan sukrosa. Gigi anak prasekolah rentan terhadap asam dan belum tau

cara membersihkan gigi geligi, pencegahan karies rampan harus dilakukan

secepatnya ketika gigi susu pada anak telah erupsi (Nuraskin, C.A. 2021)
B. Kerangka Konsep

Input Proses Output

Seluruh
Melakukan Gigi bebas
murid Tk karies ≥ 90%
Aisyah pemeriksaan indeks
baik
BustanulaaA def-t dengan Gigi bebas
thfal menggunakan karies < 90%
diagnose set dan jelek
format pemeriksaan
def-f yang meliputi :
decay, ektraksi, filling

C. Definisi Operasional

Tabel 1.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Alat Cara Skala Hasil


Ukur Ukur Ukur Ukur
Indeks def-t Angka untuk menilai Format pemerik- Ordinal Sangat
Murid Tk status kesehatan gigi pemerik- saan Rendah
Aisyah dan mulut atau saan def-t, 0-1,1
Bustanul jumlah karies gigi kaca Rendah
Athfal pada Murid TK mulut,son
1,2-26
Asiah Bustannul de, pinset,
Sedang
Athfal pengalaman gelas
karies gigi sulung kumur 27-4,4
terdiri dari d (decay), Tinggi
e (ektraksi),F(filling) 4,5-6,5
sangt
tinggi
>6,6
Sumber
(WHO)
.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai