TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Karies gigi
dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan
terjadi, pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan (Kidd, E, A,
email gigi yang mengalami demineralisasi dan berlanjut sampai kelapisan dentin.
Pada tahap lanjut dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan pulpa dan
jaringan pendukung gigi (Amalia and Dedy, 2021). Perjalanan karies dari email di
rusak oleh asam laktat yang terbentuk kemudian garam Ca di email di larutkan
oleh adanya gerakan dari mulut dan tekanan disaat mengunyah (Deynilisa, S,
2017).
dentin dan terkadang sudah mengenai pulpa. Karies profunda di bagi menjadi tiga
bagian yaitu karies profunda di bagi menjadi tiga bagian yaitu karies profunda
stadium I biasanya radang pulpa belum di jumpai, karies profunda stadim II pada
karies ini sudah terjadi radang pulpa, karie profunda stadium III pulpa telah
Terdapat empat faktor penyebab karies yaitu faktor host atau gigi,
Faktor host atau gigi, gigi sebagai host atau tuan rumah terhadap
karies gigi. Daerah-daerah dalam mulut yang mudah diserang karies adalah pit
dan fisure pada permukaan oklusal. Gigi sulung lebih mudah terserang karies dari
pada gigi tetap. Hal ini disebabkan oleh gigi sulung lebih banyak mengandung
bahan organik dan air dari pada mineral. Secara kristalografis mineral dari gigi
sulung lebih kurang dibandingkan dengan gigi tetap, karena pembentukan maupun
mineralisasi gigi sulung terjadi dalam kurun waktu 1 tahun sedangkan pada gigi
matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak
asam serta bahan lain yang aktif. Maka memerlukan waktu minimum bagi plak
dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu
dalam menentukan status rongga mulut. Faktor nutrisi yang paling berperan dalam
terjadinya karies adalah sukrosa. Sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik,
peningkatan aktivitas karies. Aktivitas karies gigi dapat meningkat jika dalam
waktu yang lama sisa makanan yang mudah melekat pada permukaan gigi tidak
manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya
waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup
1. Kontrol plak
Menjaga kebersihan gigi dan mulut harus di mulai pada pagi hari
sebelum dan setelah sarapan dilanjutkan pada malam hari sebelum tidur, pada saat
tidur aliran saliva akan berkurang sehingga efek buffer akan berkurang, semua
plak harus dibersihkan dan pemberian obat-obat pencegahan seperti flour dan
klorheksidin.
2. Pengaturan diet
karies, karena ion asam yang terus menerus diproduksi oleh plak yang terbentuk
dari karbohidrat dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan sistem buffering
3. Penggunaan Fluor
Penggunaan flour adalah metode yang paling efektif dalam mencegah
timbul dan berkembangnya karies. Penggunaan flour perlu didukung oleh sikap
seseorang terhadap kesehatan gigi mereka. Fluor dalam jumlah yang kecil sangat
peningkatan flluorapaptile pada stuktur gigi dari ion kalsium dan ion fosfat yang
ada pada saliva. Mekanisme yang kedua, yaitu lesi pada karies baru yang tida
ketiga yaitu fluor telah memiliki aktivitas anti migroba. Pemberian fluor topical
harus dilakukan setiap enam bulan sekali terhadap anak-anak dan untuk orang
dewasa yang beresiko tinggi mengalami karies gigi (Putri, M. H. dkk, 2018).
4. Kebersihan mulut
periodontal yaitu permukaan gigi yang bebas plak, pembersihan harian plak
dengan menggunakan benang gigi, menyikat gigi, dan penggunaan obat kumur,
penanganan plak yang efektif dengan pengukuran kesehatan gigi dapa menjadi
dengan cara menyikat gigi dan penggu 1 \naan obat kumur (Putri, M. H. dkk,
2018).
f. Indeks def-t
derita setiap orang atau individu indeks karies yang digunakan untuk gigi sulung
atau gigi susu yaitu indeks def-t, d (decay), semua gigi susu yang mengalami
karies dan masih bisa ditambal, gigi susu dengan tumpatan sementara, gigi susu
yang ditumpat tetapi masih ada karies baik sekunder maupun primer, e (ektraksi),
gigi susu berkaries yang mempunyai indikasi pencabutan, f (filling), gigi susu
berkaries yang telah ditambal dengan baik tanpa karies (Soeprato , A, 2020).
g. Anak prasekolah
di tempuh anak sebelum memasuki sekolah dasar, pada masa ini anak-anak
senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan dan siap
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut, TK
mengenalkan dan menanamkan displin pada anak, mengenalkan anak pada dunia
lengket dan mengandung banyak gula beresiko mengalami gigi berlobang, karies
yang terjadi pada gigi sulung memang tidak berbahaya namun berlanjut sampai
anak memasuki usia remaja bahkan sampai dewasa, yang dapat menimbulkan
karies setelah anak makan tidak dibiasakan segera menggosok gigi, dengan
bimbingan orang tua, anak dibiasakan untuk menyikat gigi pagi setelah makan
dan malam sebelum tidur, sesudah makan siang anak dibiasakan untuk berkumur-
kumur dengan air. Hal ini dapat mengurangi terjadiya karies gigi dan menjaga
rampan, karies rampan dapat terjadi secara cepat menyerang gigi, menyebar
secara luas dan menyeluruh sehingga gigi sulung cepat mengenai pulpa. Karies ini
mengenai beberapa gigi, gigi yang biasanya bebas karies yaitu gigi anterior bawah
dan banyak dijumpai pada gigi sulung anak yang mengkonsumsi makanan dan
minuman kariogenik. Karies rampan merupakan lensi akut yang meliputi sebagian
atau semua gigi yang telah erupsi, menghancurkan jaringan mahkota gigi dengan
cepat termasuk permukaan yang biasanya imun terhadap karies serta dapat
kandungan sukrosa. Gigi anak prasekolah rentan terhadap asam dan belum tau
secepatnya ketika gigi susu pada anak telah erupsi (Nuraskin, C.A. 2021)
B. Kerangka Konsep
Seluruh
Melakukan Gigi bebas
murid Tk karies ≥ 90%
Aisyah pemeriksaan indeks
baik
BustanulaaA def-t dengan Gigi bebas
thfal menggunakan karies < 90%
diagnose set dan jelek
format pemeriksaan
def-f yang meliputi :
decay, ektraksi, filling
C. Definisi Operasional
Tabel 1.