TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
Karies atau lubang gigi adalah infeksi yang berasal dari bakteri yang
dan perusakan materi organik gigi dengan produksi asam oleh hidrolisis dari
kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin
dan meluas kearah pulpa. Karies gigi dikarenakan oleh berbagai sebab yang
gigi, serta dua bakteri yang paling umum bertanggung jawab untuk gigi
tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi
email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad
9
bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa
antara permukaan gigi, diet karbohidrat, dan bakteri mulut spesifik. Proses
yang baru mulai, mula-mula tampak seperti titik putih yang buram dengan
10
merupakan permasalahan gigi yang sering timbul tidak hanya pada orang
dewasa tetapi juga dialami oleh anak-anak. Kesehatan gigi yang dipelihara
menjadi salah satu faktor resiko terjadinya karies (Kamran et al, 2014).
disebabkan oleh banyak faktor (multifaktoral). Hal itu berarti banyak sekali
faktor yang yang menjadi penyebab timbulnya kejadian karies gigi. Dari
hidup dengan alam semakin sedikit dijumpai karies pada giginya. Dengan
(Tarigan, 2013).
sekolah. Masalah ini muncul karena semakin aktifnya anak untuk memilih
manis dan kurangnya kesadaran untuk melakukan gosok gigi secara benar
menjadi pemicu terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah (Purnamasari,
2018).
11
pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus
diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak sruktur gigi sedikit demi
sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan.
a) Gigi
sehingga terbentuk gigi jatuh. Dalam kasus ini jika gigi dibiarkan,
2) Faktor Mikroorganisme
12
setelah makan. Ketika bayi masih dalam kandungan, didalam mulut
tidak dijumpai bakteri, tetapi bakteri akan muncul dan mulai berdiam
musin, sisa-sisa sel jaringan mulut dan sisa-sisa makanan serta bakteri.
Plak ini mula-mula terbentuk agak cair yang lama kelamaan menjadi
13
4) Faktor Waktu
karies tersebut terjadi atas periode perusakan dan perbaikan yang silih
berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada di dalam lengkungan gigi
gigi bebas dari plak dan calkulus serta penyakit mulut lainnya,
yang bersih dan sehat yaitu: menggosok gigi paling sedikit sekali
sehari, bila mungkin gosok gigi setiap habis makan, kurangi makanan
sekitarnya sehat. Seperti bagian-bagian lain dari dari tubuh, maka gigi
14
b. Faktor di Luar Mulut
1) Keturunan
mudah terkena karies karena dengan gigi berjejal sisa makanan mudah
gigi berjejal lebih banyak menderita karies dari pada yang mempunyai
susunan gigi baik. Selain itu, kebersihan gigi dan mulut yang buruk
2) Lingkungan
terhadap terjadinya karies antara lain air yang diminum, kultur sosial
karies gigi rendah. Pada daerah dengan kandungan fluor yang cukup
dalam air minum (0,7 ppm sampai 1 ppm) prevalensi karies rendah.
Bila fluor diberikan sejak dini dengan kombinasi berbagai cara (dalam
air minum dan makanan), maka email akan banyak menyerap fluor
15
sehingga akan memberikan efek besar terhadap pencegahan karies
(Tarigan, 2012).
3) Perilaku
semua aktivitas manusia baik yang dapat diamati maupun tidak dapat
(Notoadmojo, 2012).
menyikat gigi dua kali sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur,
16
sehingga dapat mendorong seseorang melakukan pemeliharaan gigi
2009).
4) Pelayanan Kesehatan
17
dini, karena perilaku merupakan kebiasaan yang akan lebih terbentuk
5) Jenis makanan
setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu
seseorang anak terhadap jenis dan pola makan. Apa yang dipelajari
2011).
18
a. Jenis Makanan yang dapat menimbulkan karies gigi.
makanan yang kaya akan gula seperti permen, coklat, biscuit, roti
2018).
menjadi asam.
19
2.1.4 Jenis-jenis karies gigi
a. Karies Inspiens
Yaitu karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar dan
terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam
b. Karies Superfisialis
Yaitu karies yang sudah mencapai bagian dalam enamel dan kadang-
c. Karies Media
Yaitu karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bagian
d. Karies Profunda
Karies yang telah mengenai lebih dari setengah dentin atau telah mencapai
pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara tiba-tiba tanpa
rangsangan.
Di dalam mulut kita terdapat berbagai macam bakteri. Salah satu bakteri
20
lunak dan lengket yang disebut dengan plak yang menempel pada gigi.
Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula dan karbohidrat yang berasal dari
makanan dan minuman yang masih menempel di gigi menjadi asam yang bisa
merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang ada dalam gigi.
besar daripada remineralisasi. Pada tahap awal terbentuknya karies gigi adalah
terbentuknya bintik hitam yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi.
Apabila bintik ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan dalam. Apabila
karies ini belum mencapai email gigi maka belum terasa apa-apa. Akan tetapi
apabila sudah menembus email gigi baru akan terasa sakit (Ramadhan, 2010).
Tanda awal karies gigi adalah bercak putih pada permukaan gigi, ini
tapi akhirnya akan berubah menjadi sebuah kavitasi (rongga). Sebuah lesi
yang muncul cokelat dan mengkilat menunjukkan karies gigi pernah hadir tapi
cokelat yang kusam dalam penampilan mungkin tanda karies aktif. Setelah
gigi, dapat menyebabkan sakit gigi serta linu pada gigi yang berlubangapabila
gigi tersebut terkena rangsangan dingin, panas, makanan asin dan manis. Rasa
21
sakit dan linu akan menghilang sekitar 1 sampai 2 detik setelah rangsangan
dihilangkan. Gigi karies juga dapat menyebabkan bau mulut (Hongini, 2012).
a. Terdapat lesi
g. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasukan makanan
2.1.7 Komplikasi
Dampak karies gigi pada anak adalah karies yang mencapai pulpa gigi
dan akan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit akan berdampak pada
Dampak lain karies gigi tidak hanya terjadi pada struktur gigi, tetapi juga
keseluruhan dan bahkan aktifitas social individu. Karies gigi membuat gigi
22
juga dapat menjadi jalan masuk infeksi dari berbagai macam penyakit
(Tarigan, 2013).
Karies gigi jika dibiarkan dan tidak diobati, daerah yang terkena
dampak dari perubahan warna gigi dan menjadi lunak ketika disentuh.
bagian ke saraf gigi, menjadi terbuka dan menyebabkan sakit gigi. Rasa
makanan dan minuman yang manis. Karies gigi juga dapat menyebabkan
bau mulut, dalam kasus yang berkembang, infeksi dapat menyebar dari gigi
23
Gambar 1.7.2. Infeksi – radang pada muka akibat dari abses molar sulung
maktilla.
Menurut Hongini (2012) Karies gigi juga dikenal sebagai kerusakan gigi
jaringan keras (email, dentin dan sementum) dan perusakan materi organik
gigi dengan produksi asam oleh hidrolis dari akumulasi sisa-sisa makanan
pada permukaan gigi. Untuk mencapai target Indonesia Sehat, harus dilakukan
karies gigi antara lain adalah, menyikat gigi dengan pasta gigi yang
24
mengandung fluor, menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dengan
benar, fissure sealant atau menutup celah gigi. Penatalaksanaan karies gigi
b. Pencabutan gigi
lapisan dentil
2.2.1 Pendidikan
1. Definisi
dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
25
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang
2. Jalur Pendidikan
a. Pendidikan Formal
1) Pendidikan Dasar
26
2) Pendidikan lanjutan
c. Pendidikan informal
3. Jenjang Pendidikan
SD dan SLTP
universitas
4. Kategori Pendidikan
pendidikan rendah dikategorikan dari: tidak tamat SD, tamat SD, SLTP atau
27
a. Pendidikan rendah jika < SLTP
terhadap perubahan. Akan tetapi, perubahan prilaku akan terwujud apabila ada
sikap positif terhadap stimulus atau objek. Tingkat pendidikan sesorang akan
5. Tujuan Pendidikan
a. Pendidikan Kognitif
b. Pendidikan Efektif
Pendidikan efektif terdiri dari religius, susila, etis, sosial, pendidikan diri
pribadi.
c. Pendidikan keterampilan
28
Bloom dalam Notoadmojo (2012) membagi perilaku manusia menjadi 3
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasarkan oleh
perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik.
29
b. Ranah pengetahuan menurut Bloom
a. Ranah Kognitif
(Cognitive)
1) C1 (Pengetahuan/Knowledge)
2) C2 (Pemahaman/Comprehension)
3) C3 (Penerapan/Application)
30
4) C4 (Analisis/Analysis)
jelas.
5) C5 (Sintesis/Synthesis)
6) C6 (Evaluasi/Evaluation)
manfaat suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.
Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau
metode.
b. Ranah Afektif
kategori yaitu :
1) Receiving/Attending/Penerimaan
31
2) Responding/Menanggapi
masyarakat.
3) Valuing/Penilaian
4) Organization/Organisasi/Mengelola
serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat
5) Characterization/Karakteristik
tingkah lakunya.
c. Ranah Psikomotor
32
1) Meniru
2) Memanipulasi
3) Pengalamiahan
4) Artikulasi
dengan asupan zat gizi yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan (Warsito,
2015). Pola makan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
33
Secara umum pola makan memiliki 3 (tiga) komponen yang terdiri dari :
1. Jenis Makanan
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang diamkan setiap hari oleh
satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat
tertentu. Pola makan diartikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang
Anak secara tiba-tiba meminta suatu jenis makanan yang baru atau
teman sebayanya. Pengaruh guru juga besar terhadap sikap seseorang anak
terhadap jenis dan pola makan. Apa yang dipelajari didalam kelas tentang
makanan atau minuman yang mengandung gula atau sukrosa dan makanan
yang sifatnya lunak dan mudah melekat pada gigi karena dapat
34
Makanan manis dikenal sebagai makanan kariogenik yaitu makanan
yang kaya akan gula seperti permen, coklat, biscuit, roti dan cake.
yang manis (kariogenik) dan mudah terselip di sela gigi seperti permen,
(Ramadhan, 2010).
mulut terasa menjadi asam (PH asam) lebih asam dari cuka. Asam
gula lebih sedikit. Diantara kerugian yang paling banyak disorot dari
pemakaian gula pasir dalam makanan bergula seperti: permen, snack, dan
anak. Karena dapat menyebabkan kerusakan atau karies gigi, maka gula
dibanding bentuk fisik lain, karbohidrat seperti ini misalnya kue-kue, roti,
es krim, susu, permen dan lain-lain. Pada umumnya para ahli sependapat
35
bahwa karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah
gula dalam minuman seperti air teh atau kopi bukan merupakan satu-
1) Kopi
2) Buah-Buahan Asam
lapisan email gigi yang berakibat timbulnya rasa ngilu dan sensitif
pada gigi.
3) Minuman Soda
merusak gigi.
36
4) Cuka dan Yogurt
Cuka dan yogurt memiliki kandungan asam tinggi yang dapat merusak
Roti, biskuit, keripik serta buah kering adalah makanan yang menjadi
6) Es
batu, akan membuat gigi menjadi rentan goyah dan juga dapat
7) Minuman Isotonik
gula yang tinggi pada minuman isotonik membuat gigi lebih mudah
rusak.
37
8) Permen
Kadar gula pada permen tentunya sangatlah tinggi. Selain itu, permen
kenyal akan lebih lama menempel pada gigi, membaur dengan bakteri
kenyal permen keraspun juga dapat merusak gigi karena lama larut
2. Frekuensi Makan
makan pagi, makan siang, makan malam dan makan selingan (Kemenkes RI,
2013).
makan makanan manis sehingga kerusakan gigi lebih cepat. Kuman akan
dan terbentuk plak kemudian diubah menjadi asam. Frekuensi makan dan
3. Jumlah Makan
38
kariogenik dengan frekuensi yang lebih sering akan meningkatkan
jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang (Ramadhan, 2010).
kesehatan gigi dan mulut karena perilaku merupakan salah satu factor yang
tidak teratur sehingga menyebabkan kesehatan gigi dan mulut menurun dengan
gigi dua kali sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur, mengurangi makanan dan
seseorang untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap kesehatan gigi
39
2.3 Kerangka teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian karies gigi pada anak
Host
Agen Mikroorganisme
Pola makan
Jenis Makanan
Frekuensi Makan
Jumlah Makanan Karies gigi
Plak
Pendidikan ibu
40