BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karies Gigi
gigi. Dalam sebuah situs kedokteran gigi dijelaskan bahwa “Karies adalah
istilah untuk penyakit infeksi”, dimana karies yang terjadi pada gigi
Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan.
Menurut Zelvya (2003) dalam Uji Kawuryan (2008) penyakit gigi dan
mulut yang paling banyak terjadi adalah karies gigi. Kerusakan pada gigi
juga terjadi pada penyakit gigi termasuk penyakit karies gigi. Karies gigi
ini adalah penyakit infeksi yang telah dikenal sejak dulu. Penyakit ini
kematian.
pasaran dan sudah sampai di pelosok desa. Makanan ini sangat digemari
14
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
15
maka sejak dini kesehatan gigi anak-anak perlu diperhatikan. Selain faktor
makanan, menggosok gigi juga merupakan salah satu hal yang perlu
makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita
dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena
mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah gigi dan
waktu sebagai faktor tambahan. Gigi yang tidak beraturan (crowding) dan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
16
air ludah yang banyak serta konsisitensinya kental, sangat mudah terserang
keras gigi) oleh asam organik dibentuk oleh bakteri dalam plak gigi
melalui anaerobik metabolisme gula yang berasal dari diet. Saat gula atau
terjadi sering disebut sebagai yang kritis pH dan sekitar 5,5. Air liur adalah
Saliva sangat jenuh dengan kalsium dan fosfat pada pH 7 ini mendukung
terjadi tetapi dipengaruhi oleh kerentanan gigi, profil bakteri, kuantitas dan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
17
bakteri ini siap menghasilkan asam organik dari gula makanan dan seperti
larut polimer (dextran ekstraselular) dari gula makanan dengan faktor yang
tetapi juga lainnya asam termasuk asam asetat dan formiat. Hasilnya
karena ini lebih kompetitif pada pH rendah dari bakteri yang tidak terkait
permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses
menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang
Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
18
Pada karies dentin yang baru mulai yang terlihat hanya lapisan
3. Jenis-Jenis Karies
Ada beberapa jenis karies gigi. Menurut Widya (2008), jenis karies
a. Karies Insipiens
(lapisan terluar dan terkaras dari gigi), dan belum terasa sakit hanya
b. Karies Superfisialis
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
19
c. Karies Media
(tulang gigi) atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan kamar
d. Karies Profunda
segera diobati dan ditambal maka gigi akan mati, dan untuk perawatan
4. Klasifikasi Karies
lokasi spesifik dari lesi karies yang sering terjadi pada gigi, yaitu:
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
20
1. Kelas I
Karies yang terjadi pada pit dan fissure semua gigi, baik anterior
maupun posterior.
2. Kelas II
titik kontak yang sulit dibersihkan. Bentuk lesi pada kelas ini
3. Kelas III
anterior. Karies bisa terjadi pada permukaan mesial atau distal dari
4. Kelas IV
Kelas ini merupakan lanjutan dari karies kelas III. Karies yang
5. Kelas V
Karies yang terjadi pada permukaan servikal gigi. Lesi ini bisa
terjadi pada permukaan fasial gigi. Kavitas pada kelas ini bisa
6. Kelas VI
incisal edge.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
21
posterior.
3. Site 3 - Karies pada 1/3 mahkota dari akar (servikal) sejajar dengan
gingiva.
yang didukung dengan baik oleh dentin dan cukup kuat untuk
menyokong restorasi.
4. Size 3 - Kavitas yang lebih luas dari size 2. Struktur gigi yang tersisa
lemah dan cusp atau incisal edgenya telah rusak sehingga tidak dapat
5. Size 4 - Karies meluas dan hampir semua struktur gigi hilang seperti
kehilangan cusp lengkap atau incisal edge. Karies hampir atau sudah
mengenai pulpa.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
22
gigi.
Mengalami Karies.
1. Karies sederhana
2. Karies Compound
3. Karies Kompleks
mengubah gula dan karbohidrat yang dimakan menjadi asam. Bakteri ini
ada yang membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut sebagai
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
23
plak yang menempel pada gigi. Plak ini biasanya sangat mudah menempel
gigi, dan batasan antara gigi dan gusi. Proses hilangnya mineral dari
permukaan luar email gigi. Erosi yang ditimbulkan plak akan menciptakan
lubang kecil pada permukaan email yang awalnya tidak terlihat. Bila email
berhasil ditembus, maka dentin yang lunak dibawahnya dapat terkena. Bila
kesehatan anak terutama dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Orang
tua yang dominan dalam hal ini yaitu ibu, pada masa ini ibu berperan
gigi (Maharani,2012).
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
24
Tanda awal dari lesi karies adalah bercak putih pada permukaan
serta linu pada gigi yang berlubang apabila gigi tersebut terkena ransangan
dingin, panas, makanan asin dan manis. Rasa sakit dan linu akan
2012).
Tanda dan gejala karies gigi beraneka ragam, tergantung dari luas,
kedalaman, dan juga lokasinya. Ketika karies gigi baru mulai terjadi maka
biasanya tidak ada gejala yang menyertai. Namun jika karies gigi mulai
merusak gigi, maka ada beberapa tanda dan gejala yang bisa muncul
seperti:
a. Sakit gigi.
b. Gigi sensitif.
c. Nyeri ringan hingga tajam saat makan atau minum yang manis, panas
ataupun dingin.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
25
permukaan gigi.
gigi secara rutin ke dokter. Periksalah secara rutin setiap enam bulan
sekali, gunanya untuk deteksi awal dan tindakan penanganan yang tepat.
Namun jika mengalami sakit gigi, maka tak perlu mengikuti jadwal rutin,
a. Host (Gigi)
dalam mulut. Sembilan puluh enam persen dari enamel gigi terdiri
dari mineral, mineral ini terutama hidroksiapit, akan menjadi larut bila
akan menempel pada permukaan gigi dan bagian yang tidak dapat
dibersihkan dengan air liur. Jika gigi kesulitan dibersihkan oleh air liur
b. Bakteri
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
26
Selain itu juga jenis makanan yang lengket, lunak, dan mudah terselip
di gigi dan sisa makanan yang tertinggal pada permukaan gigi bila
merusak gigi. Frekuensi makan lebih dari tiga kali sehari, seperti 20
menit 1 kali makan makanan manis sehingga kerusakan gigi akan lebih
cepat.
d. Waktu
meletus ke dalam mulut jika diet tersebut cukup kaya karbohidrat yang
yang silih berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada didalam lingkungan
gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau
2012).
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
27
etiologi penyebab karies, yaitu host, agent, substrat dan waktu. Faktor
utama tersebut yang saling berinteraksi dan dalam waktu tertentu maka
terjadilah karies. Selain faktor tersebut diatas ada juga beberapa faktor
gigi erupsi hingga gigi tersebut tanggal. Mekanisme terjadinya karies gigi
dimana 70% dari volume plak terdiri dari bakteri. Bakteri tersebut berasal
menfermentasikan gula dari sisa makanan yang tertinggal pada gigi dalam
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
28
kristal dari mineral-mineral yang terdapat pada saliva. Dengan kata lain
ada aliran mineral keluar dari gigi. Namun jika lebih banyak kristal
mineral yang larut pada suartu bagian permukaan gigi dapat rusak. Apabila
hal ini terjadi proses remineralisasi tidak mungkin terjadi dan lubang pada
gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu menyebabkan terjadinya bercak
putih.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
29
pada mulut dan kondisi individu. Biasanya kavitas di dalam email tidak
serabut syaraf dan saluran-saluran yang sangat halus, yang rentan terhadap
lapisan email dan dentin kemudian mencapai bagian syaraf ditenggah gigi
yaitu pulpa. Sewaktu bakteri dan plak mencapai pulpa, bakteri tersebut
menyebarkan infeksi kumannya dan gigi mulai terasa sakit. Rasa sakit itu
didapatkan hasil yang maksimal dari tindakan preventif dan restorasi. Pada
saat ini, sebagian besar anak–anak usia 5 tahun masih banyak yang belum
sesegera mungkin setelah anak memiliki gigi, yaitu biasanya pada usia 6
bulan.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
30
a) Penyuluhan diet
b) Pemberian fluor
dibuang.
2010: 20).
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
31
a. Perawatan mulut
instruksi berikut:
sehari.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
32
b. Diet
c. Flouridasi
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
33
pencabutan gigi yang rusak. Cara ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
Agam. (2013).
(Ramadhan, 2010) antara lain adalah menyikat gigi dengan pasta gigi yang
b. Pencabutan gigi
lapisan dentil
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
34
1. Perilaku
berasal dari luar atau dari dalam dirinya (Ali, 2010). Pengertian perilaku
bagi kesehatan.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
35
a. Faktor predisposisi
b. Faktor pendukung
c. Faktor pendorong
status kesehatan gigi dan mulut karena perilaku merupakan salah satu
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
36
menyikat gigi dua kali sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur,
1995).
C. Gigi
1. Pengertian
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
37
saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Namun demikian, gigi
(gigi primer) dan gigi tetap (gigi permanen). Gigi susu yaitu gigi yang
32 buah yang terjadi muncul usia 6 tahun sampai 14 tahun. Gigi terakhir
Andarmoyo, 2012).
dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi
usia 4–6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia
5–6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7–8 tahun pada rahang
atas.
sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
38
susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11–
13 tahun.
kiri dan 2 di kanan.Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya
menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini
lepas pada usia 10–11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar.
setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar.
2. Bagian Gigi
a) Email, yaitu lapisan terluar gigi yang meliputi seluruh corona, dalam
bagian paling keras dari seluruh bagian gigi bahkan lebih kersa dari
tulang. Email tersusun atas air 2,3 %, bahan organik 1,7 %, bahan
anorganik 96 %.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
39
terbesar dari seluruh gigi. Dentin lebih lunak dari email. Dentin
anorganik.
yang terdapat di dalam kamar pulpa/ ruang dan seluruh saluran akar.
Jaringan ini terdiri dari jaringan limfe, pembuluh darah arteri/ vena,
Gigi susu mulai tumbuh saat bayi berumur 5-6 bulan. Periode ini
atas, lalu diikuti pertumbuhan gigi taring dan geraham. Kemudian akan
semakin lengkap hingga berjumlah 20 gigi (10 gigi di rahang atas dan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
40
Ditandai dengan keadaan dimana gigi susu mulai tanggal dan gigi
tetap mulai tumbuh. Dalam kondisi gigi baik (tidak berlubang) gigi
susu akan tanggal dengan sendirinya mulai usia 5-6 tahun, diikuti
pertumbuhan gigi tetapnya mulai usia 6-7 tahun. Pada periode ini
gigi susu sudah saatnya tanggal, namun gigi tersebut masih kuat, dan
adalah gigi susu sudah tanggal sebelum waktunya, namun gigi tetap
tidak kunjung tumbuh atau disebut premature loss decidui , hal ini
tidak beraturan. Gigi tetap tumbuh dengan gigi susu sebagai arah
pertumbuhannya.
Gigi tetap mulai tumbuh pada usia 6-7 tahun menggantikan gigi-
gigi susu dan akan lengkap hingga berjumlah 28 gigi pada usia 12-13
tahun. Namun terkadang pada usia 17-25 tahun masih akan tumbuh
gigi geraham ketiga atau biasa disebut gigi bungsu atau wisdom teeth.
Perawatan pada gigi tetap seharusnya tidak luput juga dari perhatian.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
41
gigi, benturan, trauma, dan harus dilakukan pencabutan, gigi tetap ini
tidak akan ada gigi penggantinya yang akan tumbuh. Untuk mengatasi
Secara fisiologis, gigi sulung atau gigi susu akan tanggal pada usia
sekitar 6-7 tahun, dimana pada umur tersebut anak-anak rerata sudah
berada dikelas 1 sekolah dasar. Gigi susu yang tanggal tersebut akan
digantikan gigi tetap dengan urutan tumbuh, yaitu gigi seri bawah, gigi
seri atas, gigi taring bawah, gigi geraham kecil bawah, gigi geraham kecil
atas, gigi geraham besar bawah, gigi geraham besar atas, dan terakhir
gigi taring atas. Sekitar usia 14-15 tahun, semua gigi susu telah tanggal
dan semua gigi yang ada dalam mulut adalah gigi tetap. Satu hal yang
perlu diketahui orang tua bahwa tumbuhnya gigi geraham besar bawah
dan atas pertama itu tidak menggantikan gigi susu manapun. Gigi
(Hamada, 2008).
gigi tetap yang berlangsung saat anak usia sekolah, maka diperlukan
perhatian yang lebih dari orang tua dalam perawatan kesehatan gigi dan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
42
mulut anaknya. Orang tua perlu mengajarkan cara gosok gigi yang benar,
melakukan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar sejak usia
kesehatan gigi dan mulut yang baik dalam kehidupan anak (Suryawati,
2010).
a. Gizi makanan
Perlu kita ketahui bahwa benih gigi sudah terbentuk waktu janin
asam dari zat hidrat arang dalam mulut terjadi selama 40 menit
(Asmawati, 2007).
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
43
d. Jenis makanan
permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anak anak.dan
tertinggal dan melekat pada gigi, sehingga bila terlalu sering dan lama,
maka berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut
(Asmawati, 2007).
e. Kebersihan gigi
dengan air ludah yang encer dan banyak, sebab pada orang yang berair
ludah pekat dan sedikit maka sisa makanan akan mudah menempel
Secara umum, gigi dan mulut dikatakan sehat apabila gigi dapat
berfungsi dengan baik, bersih, tanpa adanya keluhan sakit atau nyeri, serta
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
44
D. Makanan Kariogenik
Delapan jenis makanan dan minuman yang dapat merusak gigi adalah
sebagai berikut:
a. Kopi
b. Buah-Buahan Asam
lapisan email gigi yang berakibat timbulnya rasa ngilu dan sensitif
pada gigi.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
45
c. Minuman Soda
merusak gigi.
Cuka dan yogurt memiliki kandungan asam tinggi yang dapat merusak
Roti, biskuit, keripik serta buah kering adalah makanan yang menjadi
f. Es
batu, akan membuat gigi menjadi rentan goyah dan juga dapat merusak
g. Minuman Isotonik
gula yang tinggi pada minuman isotonik membuat gigimu lebih mudah
rusak.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
46
h. Permen
permen kenyal akan lebih lama menempel pada gigi, membaur dengan
permen kenyal permen keraspun juga dapat merusak gigi karena lama
setelah 10-15 jam makan sisa makanan di mulut terasa menjadi asam
(PH asam) lebih asam dari cuka. Asam tersebut merusak lapisan email
para ahli kesehatan dan gizi berpendapat bahwa manusia akan lebih
yang paling banyak disorot dari pemakaian gula pasir dalam makanan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
47
lebih dari 3 kali sehari. Ada banyak macam makanan yang dijual bebas
sebagai makanan cemilan, akan tetapi ada jenis makanan tertentu yang
melekat pada gigi amat merusak gigi seperti: permen, coklat, biskuit
dan lain sebagainya. Gula adalah istilah umum untuk karbohidrat yang
punya sifat khas misalnya larut dalam air dan manis. Dalam arti sempit
dan disakarida yakni: glukosa atau gula tebu atau gula pasir, maltose
atau gula gandum, fruktosa atau gula buah bisa juga terdapat dalam
madu, laktosa atau gula susu dan gula inverse atau campuran 50:50
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
48
laktosa dan galaktosa pada hewan yang berbeda. Pada percobaan ini
karies gigi, walaupun gula yang lainya juga berbahaya. Dan oleh karena
sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi maka gula jenis
sukrosa ini penyebab karies paling utama (Edwina dan Sally, 2004).
a. Bentuk Fisik
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
49
berserat menimbulkan efek seperti sikat dan tidak melekat pada gigi.
Titik-titik positif pada buah segar adalah kadar vitamin, kadar mineral,
kaya akan serabut kasar dan air serta sifat-sifat yang merangsang
b. Jenis
dalam minuman seperti air teh atau kopi bukan merupakan satu-
c. Frekuensi Konsumsi
erosi tetapi juga kerusakan karies. Intake gula harian lebih besar
dalam snack dengan karies lebih besar dari total diet karena snack
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
50
karies.
Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berada pada usia-usia sekolah
dasar. Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung
dari usia 6 hingga kira-kira usia 12 tahun. Karakteristik utama usia sekolah
(Wong, 2009).
dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal
juga sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah
anak paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
51
segala hal.Pada masa ini anak menjalani sebagian besar dari kehidupannya di
sekolah yaitu di Sekolah Dasar.pada masa ini dikatakan pula sebagai masa
konsolidasi. Masa usia sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa
intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa keserasian sekolah ini
secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada sebelumnya dan
sesudahnya. Masa ini dapat dirinci lagi menjadi 2 fase, yaitu masa kelas-kelas
rendah sekolah dasar kira-kira umur 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10
tahun, dan masa kela-kelas tinggi sekolah dasar kira-kira umur 9 tahun 10
F. Tindakan
atau pendapat terhadap apa yang telah di ketahui untuk dilaksanakan atau
dipraktekan. Suatu sikap belum otomatis tewujud dalam suatu tindakan. Agar
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
52
tindakan tersebut
G. Menggosok Gigi
suatu kegiatan atau rutinitas dalam hal membersihkan gigi dari sisa–sisa
Telah terbukti bahwa asam plak gigi akan turun dari pH normal
prosedur penyikatan gigi, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah
teratur dalam sehari dengan frekuensi dua kali sehari atau lebih dan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
53
Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang terutama pada orang
dilakukan dalam waktu yang singkat, maka hasilnya tidak begitu baik
daripada bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang lebih lama,
(Panjaitan,1995).
2) Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit
lainnya.
sebagai faktor bersama terjadinya karies. Penting disadari bahwa plak pada
pembersih gigi. Pentinya upaya ini adalah untuk menghilangkan plak yang
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
54
orang dapat dikendalikan. Tetapi untuk kerusakan gigi harus lebih sering
lagi. Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi 2 kali sehari
dari hal yang sederhana sampai yang sangat serius,sebut saja anjuran yang
disunahkan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Hal ini terdapat
dalam hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah
SAW bersabda yang artinya: ” Jika aku tidak menjadikan berat umatku,
tersebut ada dalil bahwa siwak tidaklah wajib. Seseorang diberi pilihan.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
55
hadits yang berbicara tentang siwak sehingga Ibnul Mulaqqin r.a dalam Al
dari seratus hadits ” Oleh karena perkara bersiwak ini disenangi oleh Rasul
kita yang mulia S.A.W dan tidak pernah beliau tinggalkan sampai
beliau sebagai contoh suri teladan maka pembahasan tentang siwak tidak
patut kita abaikan. Ditambah lagi bersiwak ini termasuk sunnah wudhu
kepada mereka: “Ada apa dengan kalian ketika menghadapku dengan gigi
hadits yang diriwayatkan Aisyah r.ah yang berkata bahwa Nabi bersabda
adalah bulu sikat. Bulu sikat yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu
lunak, ujung bulu sikat membulat / tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras
akan melukai gusi dan mengabrasi lapisan gigi. Bila bulu sikat terlalu
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
56
Ketika menggosok gigi, ada alat bantu lain yang diperlukan yaitu
serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak ditemukan berbagai
macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa. Dalam pasta gigi
gigi.
permukaan gigi.
c. Bahan cair, zat yang membuat pasta gigi ketika menggosok gigi
d. Bahan padat, zat yang membuat pasta gigi menjadi padat lunak
sebelum digunakan
Besford,2006).
gigi dan gusi. Berbagai cara dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
57
semua permukaan gigi dan gusi serta dapat menjangkau daerah saku
gusi (antara gigi dan gusi) serta daerah interdental (daerah diantara 2
gigi).
yang terlalu keras dapat menyebabkan ausnya gigi serta turunnya gusi
sedikit sehingga bulu sikat terarah pada perbatasan gigi dengan gusi.
dahulu gigi yang terletak di belakang. Sesudah itu, barulah sikat gigi
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
58
bawah ke atas.
secara bergantaian.
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
59
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
perilaku terhadap Penyebab
pemeliharaan karies gigi :
kesehatan gigi a. Host
meliputi:
a. Faktor perilaku (Gigi dan
terhadap Saliva)
predisposisi (yang b. Mikroorgani
meliputi
sme/bakteri
pengetahuan, sikap,
keyakinan, dan Streptococc
nilai) us Mutan
Konsumsi dan
Makanan Lactobacillu
b. Faktor pendukung Kariogenik s
(yang meliputi (permen, c. Substrat
ketersediaan,
keterjangkauan
coklat, es, atau Karies gigi
sumber daya aromanis, makanan
pelayanan biskui, d. Waktu
kesehatan, prioritas kue,snack,cu
dan komitmen
(lamanya
masyarakat dan ka) makanan
pemerintah dan manis yang
tindakan yang menempel
berkaitan dengan
kesehatan. digigi dalam
beberapa
hari,
minggu,mel
c. Faktor pendorong
ainkan
(yang meli puti
tokoh masyarakat, dalam bulan
petugas kesehatan, dan tahunan.
guru, dan keluarga
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
60
Perilaku menggosok
gigi
Karies gigi
Konsumsi makanan
kariogenik
J. Hipotesis
dan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi pada Siswa
Gigi dan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi pada
Hubungan Perilaku Menggosok..., Okta Fajar Silviana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018