Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PREVDENT

“KARIES GIGI”

DI SUSUN OLEH

1.FAUZIAH

2.FITRIA RAHMADANI

3.THELSA ZARVIKA DWITA

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN DIII KEPERAWATAN GIGI


BUKITTINGGI

TA.2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul karies gigi ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah prevdent Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang karies gigi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen selaku dosen mengajar mata
kuliah prevdent yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

bukittinggi, februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………

1.1 latar belakang…………………………………………….


1.2 Rumusan masalah………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………..

2.1 pengertian karies gigi……………………………….

2.2 proses terjadinya karies gigi…………………………

2.3 proses pencegahan karies gigi………………

BAB III PENUTUP………………………………………………….

3.1 kesimpulan ………………………………………….

DAFTAR PUSTKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 latar belakang

Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering memengaruhi
individu pada segala usia, karies gigi merupakan masalah oral yang utama pada anak-anak
dan remaja. (Wong, 2009)

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan
sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat
diragikan. Tandanya adalah demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya.

Terdapat banyak tanda awal pembusukan termasuk adanya bintik putih kapur atau
tanda dan gejala yang tidak nampak. Seiring kondisi berjalan, bintik putih kapur akan
berubah menjadi coklat atau hitam dan pada akhirnya berubah menjadi rongga atau lubang
di gigi. Sebelum rongga terbentuk, proses yang terjadi reversible, namun sekali saja rogga
terbentuk, maka kerusakan yang terjadi pada gigi ialah bersifat permanen. Seiring
berjalannya proses pembusukan gigi, akan muncul pula rasa sakit dan kematian jaringan
gigi. Rasa sakit dapat semakin parah bila gigi terpapar makanan atau minuman panas,
dingin, manis atau asam.

Karies yang tidak dilakukan perawatan gigi sejak dini dapat menyebabkan kerusakan
gigi menjadi lebih parah dan akhirnya dicabut. Seseorang yang kehilangan gigi akibat karies
akan mengalami masalah pengunyahan dan akan merasakan malu dalam tingkat tertentu
pada penampilan diri yang kemudian akan membatasi interaksi sosial dan komunikas

Selain mengganggu fungsi pengunyahan, karies gigi juga dapat mempengaruhi


kesehatan secara umum. Walaupun tidak sampai menimbulkan kematian sebagai akibat
dari kerusakan gigi dan jaringan pendukung, karies dapat menurunkan tingkat produktivitas
seseorang, karena dari aspek biologis akan dirasakan sakit. Penyakit gigi dan mulut juga
dapat menjadi sumber infeksi yang dapat mengakibatkan ataupun mempengaruhi beberapa
penyakit sistemik. Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Jika bakteri masuk ke
dalam perubahan pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan
infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung.

1.2 rumusan masalah

1.apa itu karies gigi

2.bagaimana proses terjadinya karies gigi

3.bagaimana cara pencegahan karies gigi

1.3 tujuan

Untuk mengetahui apa itu karies gigi,proses karies gigi dan bagaimana pencegahan karies
gigi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian karies gigi

Karies merupakan masalah gigi yang umum dijumpai di Indonesia.sedemikian


umumnya hinnga penderitanya kerap mengabaikannya.padahal jika tidak
ditangani,pemyakit ini dapt menyebabkan nyeri,gigi tanggal,infeksi,bahkan kematian.

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan
sementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang
dapat dirugikan.

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan,dimulai dari permukaan gigi (ceruk,fisura,dan daerah interproksimal) meluas
kearah pulpa(brauer).

2.1 proses terjadinya karies gigi

Karies disebabkan oleh:

1 Karbohidrat
2 Mikroorganisme dan air ludah
3 Permukaan dan bentuk gigi
Factor-faktor yang menyebabkan karies gigi:
1. Susunan gigi
Penelitian mengatakan bahwa susunan gigi merupakan factor resikoterjadi nya
karies pada remaja karna Hal ini menunjukkan bahwa maloklusi gigi berisiko 4,5 kali
mengalami karies gigi dibandingkan dengan tidak maloklusi gigi.21 Beberapa kondisi
maloklusi seperti gigi berjejal memiliki pengaruh terhadap kejadian karies pada gigi
permanen. Kondisi gigigeligi yang berjejal mengakibatkan makanan terselip disela-
sela gigi dan sulit untuk dibersihkan, hal ini akan terus berlanjut hingga sisa
makanan tersebut diakumulasikan oleh bakteri membentuk kalkulus kemudin
menjadi pemicu terjadinya karies atau gigi berlubang, penyakit gusi (gingivitis), dan
yang lebih parah dapat terjadi kerusakan jaringan pendukung gigi (periodontitis).
2. pH saliva
Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi
dengan cepat, sedangkan kenaikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang
menyimpan juga meningkatnya pembentukan kalkulus,lama kelamaan kalkulus bisa
menyebab kan karies pada gigi.

Karies diawali dengan timbulnya bercak coklat atau putih yang kemudian
berkembang menjadi lubang coklat.lubang ini terjadi karena luluhnya mineral gigi akibat
reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa,dan glukosa oleh beberapa tipe
bakteri penghasil asam.

penjalaran karies mula-mula terjadi pada email.bila tidak segera dibersihkan dan
tidak segera di tambal,karies akan menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa yang
berisi pembuluh saraf dan pembuluh darah,sehingga menimbulkan rasa sakit dan akhirnya
gigi tersebut bisa mati.

Gigi yang sudah berlubang harus segera ditambal untuk mencegah terjadinya infeksi
lebih jauh. Namun bila gusi sudah mengalami pembengkakan harus dilakukan perawatan
akar.
2.3 pencegahan karies gigi

Ada beberapa cara mencegah karies

1.pengaturan diet

Kerjasama pasien sangat diperlukan untuk penanganan factor diet ini.pasien


diharapkan dapat mencatat secara detail asupan diet setiap harinya. Karbohidrat yang
paling banyak dikonsumsi adalah monosakarida dan disakarida. Konsumsi karbohidrat yang
tinggi merupakan factor penting untuk terjadinya karies.

Isi diet yang merupakan factor yang berperan secara kariogenik,harus dapat
diperkirakan sehingga kita dapat merekomendasikan diet pengganti. Diet pengganti
diperlukan untuk mengurangi asupan karbohidrat.

2. control plak

Control plak dengan menyikat gigi sangat penting sebelum menyarankan hal-hal lain
kepada pasien.agar berhasil hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1 Pemilihan sikat gigi yang baik serta penggunaannya.pasien dengan kelainan penyakit
muscular atau atritis,disarankan menggunakan sikat gigi elektri.
2 Cara menyikat gigi yang baik
3 Frekunsi dan lama nya penyikatan
4 Penggunaan pasta flour
5 Pemakaian bahan disclosing.

3.meningkatkan paparan fluoride

Ion fluoride tidak hanya dapat mencegah pekembangan awak lesi,tetapi dapat
menghentikan lesi yang sedang terjadi ion fluoride dapat:
1. Mengkontribusi proses remineralisai pada email yang telah karies
2. Meremineralisasi karies dentin serta memperlambat dan menghentikan lesi karies
bagian korona.
3. Meremineralisasi permukaan pada akar gigi sehingga dimungkinkan untuk tidak
dilakukan restorasai
4. Aplikasi topical dari fluoride lebih efektif pada permukaan karies yang halus.

4.pH mulut yang rendah

Penurunan pH mulut menghambat terjadinya karies gigi karna tidak ada


penumpukan bakteri kalo pH mulut naik maka lama kelamaan bakteri menumpuk menjadi
kalkulus dan menyebabkan karies pada gigi.

5.kekurangan saliva

Kekurangan saliva juga menghambat terjadinya karies

6.kontrol bakteri

Ada sejumlah obat kumur terapeutik yang dirancang untuk mengurangi populasi
bakteri oral yakni bahan yang mengandung klorheksidin glukonat.klorheksidin terbukti
paling efektif dari agen-agen pengontrol plak terapeutik lainnya karena mampu melekat
secara ionic pada gigi dan permukaan mukosa oral dalam konsentrasi tinggi selama erjam-
jam kemampuan ini mempertahankan aksi anti bakteri yang tinggi secara berkepanjangan.

7.penutupan fisur

Penutupan fisur adalah sebuah tindakan protektif yang terbukti baik untuk
mencegah perkembangan lesi karies fisur pada anak-anak.meskipun demekian,penutupan
fisur kini direkomendasikan untuk semua kelompok usia dimana terdapat resiko karies yang
tinggi,dan terutama jika kemampuan individu untuk mengontrol penyebab
menurun,misalnya karena ketidak mapuan fisik atau fisiologi.
BAB III
PENUTUP

3.1kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.yekti mumpuni,Erlita pratiwi.45 masalah dan solusi penyakit gigi dan mulut
2. Endah kusumawardani buruknya kesehatan gigi dan mulut 2011
3. Prof.DR.drg.rasinta tarigan edisi 2 karies gigi

Anda mungkin juga menyukai