Anda di halaman 1dari 24

SOAL UJIAN POLTEKES

3 JUNI 2022

Email*
8093202125121616@student.poltekkesbandung.ac.id

Nama Lengkap Siswa*


KOMAR ATMAWIJAYA

PASSWOR UJIAN
*
030622

SOAL UJIAN
SOAL UJIAN JUMLAH SOAL : 75 SOAL - WAKTU : 75 Menit

1.Dibawah ini merupakan salah satu kegunaan dari radiograf :*


a. Untuk membantu pekerjaan
b. Untuk mempermudah pekerjaan
c. Membantu penegakkan diagnosa
d. Menetapkan diagnosa
e. Menetapkan perawatan

2.Dibawah ini merupakan ilmu yang merupakan cakupan pengetahuan untuk


radiografi*
a. Teknik ilmu peralatan sinar-X dan teknologi elekto
b. Teknik Proteksi radiasi, dan teknik komputer
c. Teknik radiografi dan Teknik interpretasi
d. Teknik interpretasi dan teknik komputer
e. Teknik Radiografi dan Teknik elektro

3. Arti kata bayangan putih atau radioopak*


a. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar berhenti sepenuhnya pada film
b. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar tidak berhenti pada film
c. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar sebagian pada film
d. Merupakan proyeksi gambaran jaringan lunak dimana sinar berhenti sepenuhnya pada film
e. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar bethenti pada jaringan

4. Arti kata bayangan hitam  atau radiolusen  *


a. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar berhenti sepenuhnya pada film
b. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar bethenti pada jaringan
c. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar sebagian pada film
d. Merupakan proyeksi gambaran jaringan lunak dimana sinar berhenti sepenuhnya pada film
e. Merupakan proyeksi gambaran jaringan keras dimana sinar tidak berhenti pada film

5. Kegunaan kertas hitam atau karbon didlam poket film adalah:*


a. Mencegah masuknya saliva
b. Melindungi film dari cahaya
c. Melindungi film dari residu radiasi
d. Mempercepat proses penyinaran
e. Melindungi film dari sinar X

6. Dibawah ini termasuk ke dalam teknik radiografi Intraoral*


a. Periapikal bisektris, Submentovertex dan Oklusal
b. Periapikal Paralel, Water’s View dan Bitewing
c. Bite wing, Oklusal dan Bisektris Paralel
d. Bite wing, Periapikal bisektris dan Submentovertex
e. Oklusal, Periapikal Paralel dan Water’s View

7. Dibawah ini merupakan indikasi dari periapikal radiograf*


a. Melihat adanya infeksi atau inflamasi pada gigi
b. Melihat kondisi gigi beserta tulang alveolar
c. Melihat malposisi pada gigi yang sudah tumbuh
d. Melihat bentuk gigi karena kegagalan ekstraksi
e. Meihat proses perawatan endodontik

8. Dibawah ini merupakan prinsip pada teknik paralel*


a. Film diletakkan dalam mulut dengan posisi sejajar sumbu lebar rahang
b. Film diletakkan dalam mulut dengan posisi sejajar sumbu gigi
c. Ujung tabung sinar-X diarahkan tepat ditengah akar gigi
d. Ujung tabung sinar-X diarahkan tepat pada holder
e. Pemegang film posisi sejajaj dengan batuan jari

9. Gambaran dibawah ini merupakan teknik radiograf*

a. Paralel
b. Bisektris
c. Bitewing
d. Oklusal Ra
e. Oklusal Rb

10. Merupakan pernyataan benar dari prinsip teknik bisketris*


a. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal pada dua sumbu panjang gigi
b. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal pada dua sumbu panjang film
c. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal antara sumbu panjang film dan gigi
d. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal antara sumbu panjang film dengan
anatomi palatum
e. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal antara sumbu panjang film dengan
anatomi dasar mulut

11. Merupakan pernyataan benar dari bidang bisektris  *


a. Bidang khayal pada antara dua sumbu panjang gigi dengan sudut sama besar
b. Bidang khayal pada sumbu dua sumbu panjang film dengan sudut sama besar
c. Bidang khayal antara sumbu panjang film dan gigi dengan sudut sama besar
d. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal antara sumbu panjang film dan anatomi
palatum dengan sudut sama besar
e. Sebuah teknik yang memanfaatkan bidang khayal antara sumbu panjang film dan anatomi
dasar mulut dengan sudut sama besar

12. Dibawah ini merupakan sudut orientasi yang diperlukan pada teknik bisektris*
a. Sudut oklusal , Midsagital Plane, Vertikal
b. Sudut Oklusal, Midsagital Plane, Horizontal
c. Sudut Vertikal, sudut Horizontal, dataran oklusal
d. Sudut vertikal, sudut horizontal dan FHP
e. Midsagital plane, dataran oklusal, FHP

13. Garis perpanjangan dari tengah-tengah pupil merupakan titik penetrasi dari*
a. Gigi M1
b. Gigi P2
c. Gigi P1
d. Gigi C
e. Gigi I2

14. Garis perpanjangan dari batas terluar mata merupakan titik penetrasi dari*
Gigi M1
Gigi P2
Gigi P1
Gigi C
Gigi I2

15. Garis perpanjangan dari cuping hidung merupakan titik penetrasi dari*
Gigi M1
Gigi P2
Gigi P1
Gigi C
Gigi I2

16. Dibawah inin merupakan pernyataan yang bear dari teknik radiografi  bitewing*
Teknik radiografi yang dapat menghasilkan gambaran radiograf daerah interproximal gigi
rahang atas
Teknik radiografi yang dapat menghasilkan gambaran radiograf daerah interproximal gigi
rahang bawah
Teknik radiografi yang dapat menghasilkan gambaran radiograf mahkota dan puncak tulang
alveolar Ra dan Rb
Teknik radiogrfai yang memperlihatkan bagian mahkota gigi pada salah satu rahang
Teknik radiografi yang indikasinya melihat gambaran gigi lengkap

17.

Merupakan hasil dari teknik radiograf Bitewing*


Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5

18.  Proyeksi Posisi pada pembuatan bitewing regio premolar*


Titik penetrasi ada pada kontak antara gigi premolar pertama dan kedua
Proyeksi menutupi bagian mahkota gigi premolar rahang bawah
Proyeksi menutupi bagian mahkota gigi premolar rahang atas
Dibuat sudut vertikal sebaiknya sebesar positif 5 derajat
Dibuat sudut vertikal sebaiknya sebesar negatif 5 derajat

19. Proyeksi Posisi pada pembuatan bitewing regio molar*


Titik penetrasi ada pada kontak antara gigi molar pertama dan kedua
Proyeksi menutupi bagian mahkota gigi molar rahang bawah
Proyeksi menutupi bagian mahkota gigi molar rahang atas.
Dibuat sudut vertikal sebaiknya sebesar positif 10 derajat
Dibuat sudut vertikal sebaiknya sebesar negatif 10 derajat
20. Merupakan indikasi dari  Upper Standard Occlusal*
Menentukan posisi bukal-palatal gigi I yang tidak erupsi
Pemeriksaan fraktur palatum di posterior dan tulang alveolar
Periapikal pada gigi posterior RA.
Melihat gigi P yang tidak erupsi
Menilai ukuran dan perluasan lesi

21.

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini*


Upper Oblique Occlusal
Upper Standard Occlusal
Vertex Occlusal
Occlusal 90o
Occlusal 45o

22.

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini*


Upper Oblique Occlusal
Upper Standard Occlusal
Vertex Occlusal
Occlusal 90o
Occlusal 45o

23.

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini  *


Upper Oblique Occlusal
Upper Standard Occlusal
Vertex Occlusal
Occlusal 90o
Occlusal 45o

24.

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini*


Upper Oblique Occlusal
Upper Standard Occlusal
Vertex Occlusal
Occlusal 90o
Occlusal 45o
25.

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini*


Upper Oblique Occlusal
Upper Standard Occlusal
Vertex Occlusal
Occlusal 90o
Occlusal 45o

26. Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini  *

PA/AP
Submentovertex
Water’s View
Reverse Towne
Lateral Skull/

27. Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini  *


PA/AP
Submentovertex
Water’s View
Reverse Towne
Lateral Skull/

Apakah nama proyeksi yang ada pada gambar ini*

PA/AP
Submentovertex
Water’s View
Reverse Towne
Lateral Skull

29. Permyataan yang benar untuk radiografi panoramik*


Teknik ini dinilai sangat sulit akan tetapi sangat nyaman untuk pasien
Keuntungan dari teknik panoramik diantaranya terkadang hasilnya yang tajam terutama pada
daerah anterior rahang bawah
Objek yang berada pada area di dalam focal trugh tidak akan terlihat
Cara kerja radiograf ini adalah sinar-X akan bergerak mengelilingi badan pasien
Cara kerjaradiografi ini adalah film atau sensor akan bergerak sejajar dengan tubehead *

30. Merupakan prinsip pada radiografi panoramik*


Focal trough merupakan zona dua dimensi di mana struktur tidak akan terlihat dengan cukup
baik
Focal trough paling lebar ada di daerah anterior rahang karena paling dekat dengan gigi
Zona focal trough merupakan zona berbentuk lengkung rahang atas dan bawah
Semakin dekat pusat rotasi ke gigi, semakin luas focal trough
Bentuk dan lebar focal trough ditentukan oleh besar sinar

31. Pada radiograf gambaran gigi, yang memberikan gambaran radiolusen adalah*
Dentin, pulpa gigi
Pulpa gigi, tulang alveolar
Email, membran periodontal
Laminadura, membran periodontal
Membran Peiodontal, pulpa

32. Merupakan jaringan keras pada daerah gigi dan pendukungnya


Puncak tulang Alv merupakan puncak dari lapisan membran periodontal
Cementum yang merupakan lapisan pada daerah furkasi gigi
Tulang alveolar merupakan tulang yang berada diapikal gigi
Laminadura merupakan lapisan tulang alveolar terluar
Ruang periodntal yang diisi membran periodontal

33. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*

Coronoid Process
Hamular Process
Pterygoid plates
Tuberositas Maxilla
Zygoma

34. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*

Sinus Maxilaris
Nassal Concha
Membran Periodontal
Laminadura
Palatum

35.  Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar    *


Genial tubercles
Mental ridge
Mental fossa
Lingual foramen
Nutrien Canal

36. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar          *

Genial tubercles
Mental ridge
Mental fossa
Lingual foramen
Nutrien Canal

37. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*


Mandibular canal
Mental foramen *
Mylohyoid ridge
Mandibular fossa
Submandibular gland fossa

38. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*

Mandibular canal
Mental foramen
Mylohyoid ridge
Mandibular fossa
Submandibular gland fossa

39. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*

Mandibular canal
Mandibular fossa
Linie Oblique Internal
Linea Oblique Ekternal
Submandibular gland fossa

40. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar*


Mandibular canal
Mental foramen
Mylohyoid ridge
Mandibular fossa
Submandibular gland fossa

41. Apakah anatomi yg ditunjukkan oleh anak panah pada gambar    *

Mandibular canal
Mental foramen
Mylohyoid ridge
Mandibular fossa
Submandibular gland fossa

42. Gambaran akar gigi 38 pada radiograf  soal terlihat kelianan yang sering
dikatakan sebagai*
Hypercementosis
Convergen Root
Dilaseration root
Malignace Root
Benign Root

43. Kondisi membran periodontal gigi  36 dan 37 pada radiograf  adalah*

Teputus-putus
Menghilang
Menebal
Melebar
Menipis

44. Kondisi membran periodontal gigi 37 pada radiograf  adalah*

Teputus-putus
Menghilang
Menebal
Melebar
Menipis

45. Kondisi tulang alveolar gigi 45 dan 46  pada radiograf  adalah*

Resorpsi Vertikal
Resorpsi Kawah
Resorpsi Anak panah
Resorsi Horizontal
Resorpsi Sejajar

46. Kondisi tulang alveolar gigi 45 dan 46  pada radiograf  adalah*

Resorpsi Vertikal
Resorpsi Kawah
Resorpsi Anak panah
Resorsi Horizontal
Resorpsi Sejajar

47. Kondisi mahkota gigi 36 pada radiograf  adalah*

Mahkota radiopak sampai dentin


Mahkota radiolusen sampai dentin
Mahkota menghilang sampai dasar pulpa
Mahkota ada tambalan
Mahkota karies

48. Kondisi periapikal gigi 36 pada radiograf  adalah*

Periapikal terdapat lesi radiopak


Periapikal terdapat lesi radiolusen
Periapikal terdapat lesi mixed
Periapikal dalam batas normal
Periapikal menghilang

49. Kondisi akar gigi 46 pada radiograf  adalah*

Kedua akar dalam batas normal


Kedua akar resorpsi ekaternal
Kedua akar resorpsi internal
Kedua akar membesar
Kedua akar melebar

50. Kondisi membran periodontal  gigi 36 pada radiograf  adalah  *


Membran dalam batas normal
Membran terputus-putus
Membran menghilang
Membran melebar
Membran menebal

51. Kondisi akar gigi 12 pada radiograf  adalah    *

Akar dua dalam batas normal


Akar dua resorpsi ekaternal
Akar dua resorpsi internal
Akar dua membesar
Akar dua melebar

52. Pada penilaian mutu radiograf dikenal dengan perbedaan secara visual antara
variasi bayangan hitam, putih dan abu-abu. Hal ini lebih dikenal dengan istilah*
Sharpness
Brightness
Contrass
Resolution
Distorsion

53. Pada penilaian mutu radiograf dikenal dengan Kemampuan film X-Ray untuk
memperjelas tepi. Hal ini  lebih dikenal dengan istilah*
Sharpness
Brightness
Contrass
Resolution
Distorsion

54. Pada penilaian mutu radiograf dikenal dengan kesalahan ukuran gambar,
seperti memanjang, memendek, melebar, mengecil dll. Hal ini lebih dikenal dengan
istilah*
Sharpness
Brightness
Contrass
Resolution
Distorsion

55. Pada penilaian mutu radiograf dikenal dengan kemampuan gambar untuk
mendegradasikan warna hitam, putih dan abu-abu. Hal ini lebih dikenal dengan
istilah*
Sharpness
Brightness
Contrass
Resolution
Distorsion

56. Lesi periapikal abses diinterpretasi sebagai gambaran*


Lesi radiolusen dengan batas jelas, tidak tegas
Lesi radiolusen dengan batas terkortikasi
Lesi radiolusen dengan batas jelas/difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas/ difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas terkortikasi

57. Lesi granuloma periapikal diinterpretasi sebagai gambaran*


Lesi radiolusen dengan batas jelas, tidak tegas
Lesi radiolusen dengan batas terkortikasi
Lesi radiolusen dengan batas jelas/difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas/ difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas terkortikasi

58. Lesi kista periapikal diinterpretasi sebagai gambaran*


Lesi radiolusen dengan batas jelas, tidak tegas
Lesi radiolusen dengan batas terkortikasi
Lesi radiolusen dengan batas jelas/difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas/ difus
Lesi radiolusen dengan batas tdk jelas terkortikasi

59. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 22 dengan hasil  radiograf
terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini    *
Florid Ossesous Dysplasia
Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

60. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 21 dan 22, dengan hasil
radiograf terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini      *

Florid Ossesous Dysplasia


Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

61. Seorang pasien datang dengan keluhan pada sisa akar 36, dengan hasil
radiograf terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini    *
Florid Ossesous Dysplasia
Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

62. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 16, dengan hasil radiograf
terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini      *

Florid Ossesous Dysplasia


Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

63. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 12 dan 11, dengan hasil
radiograf terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini        *
Florid Ossesous Dysplasia
Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

64. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 31, dengan hasil radiograf
terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini        

Florid Ossesous Dysplasia


Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

65. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 21 dan 11, dengan hasil
radiograf terlampir. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini      *
Florid Ossesous Dysplasia
Granuloma Periapikal
Kista periapikal
Abses Periapikal
Periapikal Ossesous Dysplasia

66. Seorang pasien datang dengan membawa radiografi pariapikal, terlihat lesi
radiopak dengan bats jelas irreguler. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk
kelianan ini    *

Florid Ossesous Dysplasia


Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

67. Seorang pasien datang dengan radigrafi periapikal, terlihat adanya lesi radiopak
dengan batas jelas pinggiran irreguler. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk
kasus ini    *
Florid Ossesous Dysplasia
Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

68. Seorang pasien datang dengan keluhan pada sisa akar 36, terlihat lesi radiopak
dengan lesi lusen di sekelilinh atasnya. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk
kasus ini  *

Florid Ossesous Dysplasia


Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

69. Seorang pasien datang dengan keluhan pada sisa akar 36, terlihat lesi radiopak
dengan lesi lusen di sekeliling atasnya. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk
kasus ini  *

Florid Ossesous Dysplasia


Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

70. Seorang pasien datang dengan keluhan pada gigi 46, terlihat akar gigi
membesar. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini  *
Florid Ossesous Dysplasia
Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

71. Seorang pasien datang dengan radiograf terlampir. Terlihat akar gigi 36 dan 37
tampak menggembung. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini    *

Florid Ossesous Dysplasia


Sclelosing Osteitis
Hypercementosis
Dens Bone Island
Periapikal Ossesous Dysplasia

72. Seorang pasien datang dengan radiograf terlampir. Terlihat kerusakan pada
gigi 47. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini*

Karies Pulpa
Karies dentin
Peeriodontitis kronis
Sclerosing Osteitis
Periapikal Abses
73. Seorang pasien datang dengan radiograf terlampir. Terlihat kerusakan pada
gigi 46. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini*

Karies Pulpa
Karies dentin
Peeriodontitis kronis
Sclerosing Osteitis
Periapikal Abses

74. Seorang pasien datang dengan radiograf terlampir. Terlihat kerusakan pada
gigi 46. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini*

Apikal Periodontitis
Karies dentin
Kronis Periodontitis
Sclerosing Osteitis
Periapikal Abses

75. Seorang pasien datang dengan radiograf terlampir. Terlihat kelainan pada gigi
46. Apakah radiodiagnosis yang tepat untuk kasus ini*

Apikal Periodontitis
Kronis Periodontitis
Sclerosing Osteitis
Periapikal Abses
Granuloma Peripikal
Formulir ini dibuat dalam Universitas Padjadjaran.

 Formulir

Anda mungkin juga menyukai