A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahui gambaran penyakit gigi dan mulut di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah tahun 2017.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui jumlah penyakit jaringan keras gigi di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah Palembang tahun 2017.
b. Diketahui jumlah penyakit jaringan periodontal di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah Palembang tahun 2017.
A. Hasil
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Jaringan Keras Gigi Tahun 2017
Kejadian Karies N %
Sumber: Data sekunder Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kasus kejadian yang tertinggi yaitu
nekrose sebanyak 605 pasien dengan persentase sebesar 47,38%. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara menyikat
gigi yang baik dan benar.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Jaringan Periodontal Gigi
Tahun 2017
Kejadian Periodontal N %
Gingivitis 41 19,34%
Periodontitis 85 40,10%
Abses 86 40,56%
Total 212 100%
Sumber: Data sekunder Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2017
Dari tabel tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kejadian penyakit jaringan
periodontal yang terbanyak adalah kasus abses didapati jumlah kasus kejadian
sebanyak 86 pasien dengan persentase sebesar 40,56 %. Hal ini disebabkan karena
pasien tersebut baru sadar akan sakitnya (sakit gigi, gigi goyang, gigi bengkak) dalam
stadium yang sangat lambat, dan apabila mereka sudah menyadari, keadaan tersebut
sudah menjadi suatu proses yang kronik.
Melalui grafik dan diagram pie dapat digambarkan sebagai berikut:
0 Abses
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada pasien Rumah Sakit Islam
Siti Khadijah Palembang secara umum banyak ditemui pada kasus jaringan keras gigi
terutama kasus nekrose sebanyak 605 pasien dengan persentase sebesar 47,38%. Hal ini
disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara
menyikat gigi yang baik dan benar serta belum adanya pengetahuan masyarakat untuk
segera memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara teratur minimal 6 bulan sekali ke
Balai Pengobatan Gigi di Puskesmas. Hasil ini juga serupa dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mustikawati (2012), di Bandung mengenai personal hygine yang
menyatakan penyakit yang paling banyak diderita salah satunya yaitu nekrose. Nekrose
muncul karena kematian sel dalam ruang pulpa, hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa
keterlibatan bakteri yang jika tidak diobati menyebabkan nekrose dan infeksi yang
akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya jaringan pulpa (Abbott PV, 2007). Selain itu
status sosial ekonomi dan latar belakang tingkat pendidikan yang rendah,
kecenderungan untuk tidak merawat gigi yang benar serta tidak ada tenaga kesehatan
yang memadai selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor prediposisi dan
menghambat yang berhubungan tidak langsung dengan terjadinya nekrose.