Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RUMAH

SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2017

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahui gambaran penyakit gigi dan mulut di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah tahun 2017.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui jumlah penyakit jaringan keras gigi di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah Palembang tahun 2017.
b. Diketahui jumlah penyakit jaringan periodontal di poliklinik gigi rumah sakit islam siti
khadijah Palembang tahun 2017.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan November 2018


mengenai Gambaran Penyakit Gigi Dan Mulut Di Poliklinik Gigi Rumah Sakit Islam
Siti Khadijah Palembang tahun 2017 dari data sekunder yang diperoleh dengan jumlah
sampel sebanyak 1783 pasien di dapatkan hasil seperti dibawah ini .

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Jaringan Keras Gigi Tahun 2017

Kejadian Karies N %

Karies Mencapai Email - 0%


Karies Mencapai Dentin 244 19,10%
Karies Mencapai Pulpa 428 33,52%
Nekrose 605 47,38%
Total 1277 100%

Sumber: Data sekunder Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kasus kejadian yang tertinggi yaitu
nekrose sebanyak 605 pasien dengan persentase sebesar 47,38%. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara menyikat
gigi yang baik dan benar.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Jaringan Periodontal Gigi
Tahun 2017

Kejadian Periodontal N %

Gingivitis 41 19,34%
Periodontitis 85 40,10%
Abses 86 40,56%
Total 212 100%
Sumber: Data sekunder Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2017

Dari tabel tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kejadian penyakit jaringan
periodontal yang terbanyak adalah kasus abses didapati jumlah kasus kejadian
sebanyak 86 pasien dengan persentase sebesar 40,56 %. Hal ini disebabkan karena
pasien tersebut baru sadar akan sakitnya (sakit gigi, gigi goyang, gigi bengkak) dalam
stadium yang sangat lambat, dan apabila mereka sudah menyadari, keadaan tersebut
sudah menjadi suatu proses yang kronik.
Melalui grafik dan diagram pie dapat digambarkan sebagai berikut:

Jumlah Kasus Penyakit Gigi dan Persentase Rata-rata Jumlah


Mulut di Rumah Sakit Islam Siti Kasus Kejadian Penyakit
Khadijah Palembang Jaringan Keras Gigi dan
700 Jaringan Periodontal di Rumah
Sakit Islam Siti Khadijah
600 Palembang

500 KME KMD


KMP
400 19,10%
40,56%
300 33,52%
40,10% Nekrose
Pulpa
200
47,38% Gingivitis
100 19,34%
Periodontitis

0 Abses
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada pasien Rumah Sakit Islam
Siti Khadijah Palembang secara umum banyak ditemui pada kasus jaringan keras gigi
terutama kasus nekrose sebanyak 605 pasien dengan persentase sebesar 47,38%. Hal ini
disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara
menyikat gigi yang baik dan benar serta belum adanya pengetahuan masyarakat untuk
segera memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara teratur minimal 6 bulan sekali ke
Balai Pengobatan Gigi di Puskesmas. Hasil ini juga serupa dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mustikawati (2012), di Bandung mengenai personal hygine yang
menyatakan penyakit yang paling banyak diderita salah satunya yaitu nekrose. Nekrose
muncul karena kematian sel dalam ruang pulpa, hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa
keterlibatan bakteri yang jika tidak diobati menyebabkan nekrose dan infeksi yang
akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya jaringan pulpa (Abbott PV, 2007). Selain itu
status sosial ekonomi dan latar belakang tingkat pendidikan yang rendah,
kecenderungan untuk tidak merawat gigi yang benar serta tidak ada tenaga kesehatan
yang memadai selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor prediposisi dan
menghambat yang berhubungan tidak langsung dengan terjadinya nekrose.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kejadian penyakit jaringan periodontal


sebanyak 212 kasus dan paling banyak ditemui yaitu pada kasus kasus abses sebanyak
86 pasien atau sebesar 40,56%.
Penyebab utama terjadinya abses adalah ketika bakteri menginfeksi dan
menyebar didalam gigi, gusi atau jaringan yang ada di sekitarnya. Serangan bakteri
yang terus-menerus pada pulpa akan menyebabkan pulpa mati. Apabila syaraf gigi
sudah mati biasanya rasa sakit akan berakhir, namun keadaan ini dapat berlanjut lebih
buruk lagi dengan terjadinya abses sekitar gigi yang menimbulkan rasa sakit yang
sangat. Pada akhirnya gigi tersebut tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dicabut
(Tampubolon, 2006).
Pada umumnya pasien tersebut baru sadar akan sakitnya (sakit gigi, gigi goyang,
gigi bengkak) dalam stadium yang sangat lambat, dan apabila mereka sudah menyadari,
keadaan tersebut sudah menjadi suatu proses yang kronik. Oleh karena itulah biasanya
seseorang terlambat untuk melakukan perawatan terhadap kondisinya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai