Diajukan kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang
Untuk Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi
Oleh :
SOBIRIN SOLICHIN
RPL 5118099
A. Latar Belakang
telah ditetapkan visi dan misi Indonesia di masa depan dimana penduduknya
hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat dan mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta derajat kesehatan yang setinggi
prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80% dari jumlah penduduk,
(Ibnoe Effendi dan Mooler, 1973, dalam Suwelo 1992). Sasaran global WHO
dibidang kesehatan gigi dan mulut anak usia 5 tahun adalah 90% anak bebas
karies. Target di Indonesia untuk tahun 2010 adalah 50% anak usia 5 tahun bebas
Prevalensi karies gigi sulung anak usia 1 tahun meningkat sebesar 5%, usia 2
tahun 10% dengan def-t 0,3, usia 3 tahun 40% dengan def-t 1, usia 4 tahun 5%
dengan def-t 2,5 dan frekuensi karies gigi usia 5 tahun adalah 75% dengan def-t
4,6 rata-rata tiap anak (Suwelo 1992). Proses karies dan faktor resiko terjadinya
karies gigi tetap dan gigi sulung tidak berbeda. Namun demikian proses kerusakan
gigi sulung lebih cepat menyebar, meluas dan lebih parah dibanding gigi tetap.
Kerusakan gigi sulung menunjukkan corak tertentu yang memperlihatkan urutan
permukaan dan jenis gigi sulung serta keganasan (kedalaman dan perluasan)
Faktor penyebab adanya perbedaan karies gigi sulung dengan gigi tetap
antara lain, struktur enamel gigi sulung kurang kuat dan lebih tipis, sedangkan
enamel gigi permanen lebih tebal dan eras di banding gigi sulung, karies gigi
permanen lebih cendung ke dalam dentin dan pulpa, sedangkan karies gigi sulung
pelebaran karies cenderung melebar ke kiri dan ke kanan dan lebih cepat meluas
serta morfologi gigi sulung lebih memungkinkan retensi makan dibanding gigi
tetap, di samping itu pada umumnya keadaan kebersihan mulut lebih jelek, dan
orang dewasa, anak masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam hal
mengenai kesehatan gigi dibanding orang dewasa (Armasastra dan Anton, 1986,
disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu dirawat
karena akan diganti dengan gigi tetap. Keadaan gigi sulung yang dijumpai diklinik
biasanya sudah parah, sehingga anak menderita sakit gigi dengan segala macam
belum pernah ada yang melakukan penelitian tentang kesehatan gigi dan mulut
mulut.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sekolah (UKGS).
wawasan terhadap masalah yang terkait dengan caries gigi dan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
Karies merupakan suatu penyakit jaringan kers gigi, yaitu email, dentin
dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan. Menurut (Kidd dan Bechall, 1991) karies terjadi
1. Plak
Plak terbentuk pada permukaan gigi, jika email yang bersih terpapar
dirongga mulut maka akan ditutupi oleh lapisan organik yang amorf yang
disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri dari glikoprotein yang diendapkan
dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat
mudah diserang karies tersebut adalah pit dan fissure pada permukaan oklusal
kontak, tepi tumpatan yang kurang, permukaan gigi yang berdekatan dengan
(Schour dan Massier, 1964, cit. Suwelo, 1992) sedangkan keganasan karies
gigi dapat diketahui dari kedalaman dan perluasan karies. Karies disebut
ganas atau progresif bila karies tersebut bertambah dalam dan luas dalam
Gigi geligi selalu dibasahi oleh saliva, karena kerentanan gigi terhadap
karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva
komplek misalnya pati relatif tidak berbahaya karena tidak dicerna secara
yang rendah seperti sukrosa akan segera meresap ke dalam plak dan
dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri dan karena sukrosa merupakan gula
4. Waktu
karena itu, bila saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak
A.Menurut Pratiwi (2007), struktur gigi yang ada pada manusia terdiri
1. Email
terluar dari gigi. Kandungannya sarat dengan garam kalsium, sehingga bila
merupakan pelindung gigi dari sensitivitas panas atau dingin dan nyeri saat
2. Dentin
persen.
batas email dan semen. Pembuluh ini berjalan dan menyebar ke seluruh
kelanjutan dari sel odontoblast pada perbatasan rongga pulpa. Sel - sel ini
rongga pulpa, bila terjadi kerusakan dentin, maka akan terbentuk dentin
3. Pulpa
rongga yang berisi jaringan pulpa. Jaringan pulpa penuh dengan sel saraf
(cairan getah bening), jaringan ikat, pembuluh darah arteri dan vena. Pulpa
terdiri atas bagian yaitu : tanduk pulpa (pulp horn), ruang pulpa (pulp
terdiri atas :
1. Karies email
Kerusakan gigi yang mengenai lapisan terluar dari gigi (email). Karies
pada lapisan email ini orang belum merasakan sakit atau ngilu, belum
merasakan apa-apa sebagai akibat lubang ini, meskipun ada juga pada
2. Karies dentin
lapisan kedua setelah email. Orang yang menderita karies ini, akan
merasakan ngilu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak keras atau
3. Karies pulpa
-Simpel karies
-Komplek karies
Kelas I
Karies yang terdapat di oklusal ( pit dan fissure ) dari gigi premolar,
Dan molar9 ( gigi posterior ) dapat juga terdapat di gigi anterior ( gigi
Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi deapan ( telah,
Kelas IV
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi depan dan sudah
Kelas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher gigi depan maupun gigi
belakang pada permukaan labial, lingual, palatal, maupun bukal dari gigi.
teratur dan benar penting Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi.
Kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, masalah pada gusi, dan bau mulut,
dapat menghampiri Anda jika Anda tidak rajin menyikat gigi atau jika
Dengan menyikat gigi, Anda membersihkan gigi dari plak dan sisa
makanan yang menempel pada gigi Anda. Nah, untuk dapat membersihkan
Bagaimana caranya ?
dan pasta gigi. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride dan juga pilih
sikat gigi yang sesuai dengan Anda. Sesuaikan kepala sikat gigi dengan
lebar mulur Anda. Kepala sikat dengan ujung yang kecil akan
memudahkan Anda menjangkau bagian gigi terdalam Anda. Pilih juga
sikat gigi dengan gagang yang nyaman Anda pegang, sehingga Anda dapat
mulut. Biasanya sikat lidah ada dibawah bulu sikat pada sikat gigi Anda.
Sama seperti menyikat gigi, menyikat lidah juga menggunakan pasta gigi.
Sikat lidah Anda sejauh yang bisa Anda jangkau, karena semakin dalam
lidah Anda, disitulah tempat banyak bakteri bersarang. Sikat lidah Anda
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan
posisi membentuk sudut 45 derajat. Anda bisa mulai menyikat gigi pada
gigi geraham atas atau pada gigi belakang di salah satu sisi mulut Anda.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk
mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua
permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang
memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung kepala sikat
gigi Anda dan sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas
4. Ubah pola menyikat gigi Anda yang biasa jika diperlukan. Kadang,
menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat bagian lain yang
5. Jika Anda memulainya dari bagian geraham atas, maka Anda akan
menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi
Anda.
6. Bilas mulut dan sikat gigi Anda dengan air sampai bersih.
7. Sebaiknya menyikat gigi sehari 2 x yaitu pagi dan sore hari sebelum tidur
menyikat gigi dapat menimbulkan rasa segar dalam mulut serta mencegah
makanan pada sela-sela gigi dan permukaan gigi. Menyikat gigi juga dapat
gusi.
Dental Flossing.
2). Pemberian Fluoride
3). Perbanyak makanan yang mengandung serat seperti buah dan sayuran
setahun.
gigi. Anda merasa gigi Anda belum benar-benar bersih, sehingga Anda
akan menyikat gigi Anda lebih lama. Parahnya lagi, saat Anda menyikat
gigi Anda terlalu lama dengan gerakan yang keras, hal ini menyebabkan
luka pada gigi dan gusi Anda. Hal yang pasti tidak ingin Anda alami
bukan.
Nah, oleh karena itu, Anda harus mengetahui bagaimana gigi yang
bersih setelah disikat. Cara yang paling mudah yang dapat Anda lakukan
Caranya mudah sekali. Raba gigi dengan lidah Anda, apakah sudah halus
atau belum. Permukaan gigi yang halus artinya gigi anda sudan bersih.
Namun, jika permukaan gigi masih terasa. kasar, itu berarti masih ada sisa
plak yang menempel pada gigi Anda. Untuk itu, pastikan seluruh
Jangan menyikat gigi Anda terlalu keras atau terlalu memberi tekanan
pada gigi Anda, ini akan menyakitkan gigi dan gusi Anda. Terlalu keras
menyikat gigi sebenarnya tidak membantu membersihkan gigi Anda lebih
baik juga. Justru, hal ini dapat menyebabkan permukaan luar gigi
(enamel) akan terkikis dan ini adalah asal mula dari gigi sensitif.
bukanlah cara yang efektif dalam membersihkan gigi Anda. Menyikat gigi
karies dan skor dari indek karies. Prevalensi karies adalah angka yang
Pengukuran pengalaman karies untuk gigi geligi susu yaitu def-t (Depkes
RI, 1995).
Pengertian masing – masing komponen dari def-t (Sriyono, 1995) :
Hal – hal lain yang perlu diperhatikan yaitu waktu pemeriksa waktu
1. Apabila ada gigi yang ditambal sementara, maka gigi tersebut dimasukkan
kriteria d.
dimasukkan kriteria d.
3. Apabila ada gigi yang telah ditambal dan timbul karies skunder di
4. Apabila ada sisa akar gigi, maka gigi tersebut dimasukkan kriteria e.
5. Apabila ada tambalan preventif misalnya fissure sealent, maka gigi tersebut
6. Apabila ada tambalan crown karena karies, maka gigi tersebut tidak
dimasukkan kriteria f.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2. Sampel
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah kesehatan gigi dan mulut pada murid TK
D. Definisi Operasional
gigi yang dapat dilihat dari prevalensi karies, angka def-t, dan kedalaman
karies.
3. Angka def-t adalah jumlah gigi sulung yang mengalami karies pada
4. Decay “d” adalah jumlah gigi sulung terdapat karies dan masih dapat
ditambal.
5. Ekstraksi "e" adalah gigi sulung sudah tidak mungkin di tumpat atau
jaringan dimulai dari permukaan gigi, pit, fissure dan inter proksimal
9. Karies email adalah karies yang telah mengenai email (lapisan pertama
gigi).
10. Karies dentin adalah karies yang telah mengenai dentin (lapisan kedua
gigi).
11. Karies pulpa adalah karies yang telah mengenai pulpa (lapisan gigi yang
paling dalam).
E. Alat Penelitian
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sonde.
2. Ekscavator.
3. Kaca mulut.
4. Pinset
5. Cotton roll
6. Cotton pellet
7. Alkohol
1. Prevalensi karies
2. Def-t
Jumlah def-t.=d + e + f
3. Kedalaman karies
F. Cara Penelitian
1. Persiapan
penelitian.
2. Pelaksanaan
formulir pemeriksaan
kedalaman kariesnya
NABATI KEBUMEN
g. Ucapkan salam
G. Analisa Data
Data diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabulasi (tabel).