Anda di halaman 1dari 29

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGOSOK


GIGI PADA ANAK KELAS V SDN KLIWONAN, KABUPATEN
KEBUMEN
TAHUN 2018
Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang
Untuk Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi

Oleh :
PURNANI
RPL 5118106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Gambaran karakteristik pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
dengan menggosok gigi pada anak kelas V SDN Kliwonan kabupaten Kebumen
tahun 2018.” Dalam penyusunan proposal ini penulis, telah mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak sehubungan dengan hal tersebut.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:


1. Sulur Joyo Sukendro,S Si.T.M Kes,selaku pembimbing kelompok yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
2. Kepala Puskesmas Ambal l beserta staff yang telah memberikan ijin dan data-
data kepada peneliti.
3. Kedua orangtua, suami, anak-anak yang selalu memberikan do’a restu,
support dan dukungan kepada penulis.
4. Sahabat, teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

Semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan dimasa
yang akan datang. Semoga Alloh SWT memberikan balasan kebaikan bagi
mereka semua. Amin.

Kebumen, Oktober 2018

Purnani
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1. Tujuan Umum .................................................................................. 3
2. Tujuan Khusus .................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 3
2. Manfaat Praktis
E. Penjelasan Keaslian Penelitian.................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 5
A. Telaah Pustaka ......................................................................................... 5
1. Pengetahuan ......................................................................................... 7
2. Tinjauan Umum tentang Karies gigi .................................................... 8
3. Tinjauan Umum tentang Menggosok Gigi ........................................... 8
4. Tinjauan Umum tentang Karakteristik Anak........................................ 9
B. Kerangka Konsep ..................................................................................... 17
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 18
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 18
B. Subyek Penelitian ..................................................................................... 18
C. Identifikasi Variabel ................................................................................. 20
D. Definisi Operasional Variabel .................................................................. 20
E. Instrument/ Alat Ukur Penelitian .............................................................. 20
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 21
G. Cara Analisa Data ..................................................................................... 23
H. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat
aktivitas bakteri yang menyebabkan terjadinya pelunakan dan selanjutnya terjadi
lubang atau rongga pada gigi. Proses terjadinya lubangpada gigi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu : adanya bakteri didalam
saliva lalu makanan yang mengandung gula bila terselip bisa menempel di gigi.
Dengan adanya Karbonhidrat dari sisa makanan pada permukaaan gigi dengan
waktu yang cukup maka akan menimbulkankerusakan atau karies gigi. (Kid dan
Bechal 1991).
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada
dalam saliva. Karies gigi disebabkan oleh 4 faktor atau komponen yang saling
berinteraksi yaitu komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi :
komponen gigi, morphologi gigi, posisi gigi, Ph saliva, kuantitas saliva,
kekentalan saliva. Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang
mampu menghasilkan asam melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasil.
Komponen makanan yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung
karbohidrat misalnya sukrosa dan glukuosa yang dapat diragikan oleh bakteri
tertentu dan membentuk asam dan komponen yang terakhir yaitu komponen
waktu. (Suwelo, 1992).
Berdasarkan laporan WHO tahun 2012 hampir 100% orang dewasa
memiliki gigi berlubang.Parahnya periodontal yang dapat mengakibatkan
hilangnya gigi pada orang dewasa mencapai 15-20%.Yang dipengaruhi oleh
faktor risiko seperti diet yang tidak sehat, kebersihan mulut yang buruk dan
determinan sosial.
Berdasarkan pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI ( 2007
dan 2013) persentase penduduk yang mengalami masalah kesehatan gigi dan
mulut mengalami peningkatan dari 23,5% menjadi 25,9%. Dimana masalah ini
lebih banyak diderita oleh wanita dibanding laki-laki dengan persentase yaitu

-6-
padatahun 2013laki-laki 24,3% sedangkan wanita yaitu 27,1%. Persentase
perilaku penduduk Indonesia tahun 2013 umur 10 tahun ke atas dengan perilaku
menyikat gigi setiap hari yaitu 93,8% sedangkan perilaku menyikat gigi dengan
benar yaitu 2,3%. Di Jawa Tengah masalah kesehatan gigi dan mulut menempati
tingkat ke 17 dari 33 Provinsi di Indonesia mengenai masalah kesehatan gigi dan
mulut dengan persentase pada tahun 2013 yaitu 25,4%.Menurut data
BadanPenelitiandanPengembangan (Litbang) KementerianKesehatan,
penyakitgigidanmulutterbesar di Indonesia
adalahkariesgigiataugigiberlubangdanpenyakitgusi. Dari 2007 hingga 2013,
prevalensikaries di antarapenduduknaikdari 43,4 % menjadi 53,2%.Jika data
KementerianKesehatanbenarbahwapendudukusia 15 tahunkeatasmencapai
176.689.336 jiwapada 2013, makajumlahpendudukdengankaries bias
mencapaihampir 94 juta orang. Penyakit gigi dan mulut terbanyak yang
diderita masyarakat Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Salah
satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah
karakteristik masyarakat.
Karakteristik seseorang sangat mempengaruhi pola kehidupan seseorang,
karakteristik bisa dilihat dari beberapa sudat pandang diantaranya umur, jenis
kelamin dan tingkat pendidikan seseorang, disamping itu keseriusan seseorang
dalam menjaga kesehatannya sangat mempengaruhi kualitas kehidupannya baik
dalam beraktivitas, istirahat, ataupun secara psikologis.
Karakteristik berarti hal yang berbeda tentang seseorang, tempat, atau hal
yang menggambarkannya. Sesuatu yang membuatnya unik atau berbeda.
Karakteristik dalam individu adalah sarana untuk memberitahu satu terpisah dari
yang lain, dengan cara bahwa orang tersebut akan dijelaskan dan diakui. Sebuah
fitur karakteristik dari orang yang biasanya satu yang berdiri di antara sifat-sifat
yang lain (Sunaryo, 2004 dalam Cholina T.S, 2012). Notoatmodjo (2010)
menyebutkan ciri-ciri individu digolongkan kedalam tiga kelompok yaitu:
a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur.
b. Struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras, dan
sebagainya.

6
c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan
dapat menolong proses penyembuhan penyakit.
Penelitian ini mengambil karakteristik pengetahuan kesehatan gigi &
mulut dengan menggosok gigi pada anak kelas V SDN kliwonan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana gambaran
pengetahuan kesehatan gigi & mulut dengan menggosok gigi pada anak kelas
V SDN kliwonan Tahun 2018

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Utama
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik
pengetahuan kesehatan gigi & mulut dengan menggosok gigi pada anak kelas V
SDN Kliwonan kabupaten kebumen
2. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran karakteristik pengetahuan kesehatan gigi & mulut
dengan menggosok gigi pada anak kelas V SDN kliwonan kab. Kebumen
tahun 2018
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan gigi
dan mulut mengenai karakteristik pengetahuan kesehatan gigi & mulut
dengan menggosok gigi pada anak kelas V SDN Kliwonan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi.
b. Bagi Akademik

6
Hasil penelitian ini dapat menambahkan perbendaraan perpustakaan
dan kajian tentang kesehatan gigi dan mulut.
c. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesadaran untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut.

E. Penjelasan Keaslian Penelitian


Penulisan ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah
diteliti oleh peneliti lain tentang”Gambaran karakteristik pasien dengan
prevelansi karies gigi di Puskesmas Bara-bara tahun 2011” oleh Andi Agus
Salim dan Agnes Yeli Kusumaningsih Puskesmas Ungaran Semarang .
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan
adalah : 1.Karakteristik pasien dengan umur…2.Karakteristik pasien dengan
jenis kelamin…3.Prevalansi karies gigi dengan tingkat pendidikan pasien.
Disini penulis ingin menggunakan materi penelitian tentang ; 1.Karakteristik
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak kelas V SD .2Karakteristik
menggosok gigi pada anak kelas V SD, dengan penelitian yang berjudul
“Gambaran karakteristik pengetahuan kesehatan gigi & mulut dengan
menggosok gigi pada anak kelas v SDN kliwonan kabupaten Kebumen tahum
2018.”

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
1.Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari orang setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu .Penginderaan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indera,penglihatan,penciuman,pendengaran, rasa dan
raba .Sebagianbesar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga(
Notoatmodjo 1993 ) .Pengetahuan atau kognitif sangat penting dan dominan
dalam membentuk tindakan seseorang ( Sukidjo .N.A .2009 ).Untuk
melanggengkan hidupnya manusia mengembangkan pengetahuan dan
penelitian.Pengetahuan yang ada pada manusia tersebut bertujuan untuk
dapat menyelesaikan permasalahan kehidupan manusia sehari-hari dan
digunakan untuk mempermudah urusan tertentu.Pengetahuan biasanya datang
dari pengalaman bisa juga didapat dari informasi orangtua,guru,teman, buka
dan surat kabar ( Notoatmodjo ,2010 )

a. Tingkatan pengetahuan
a) Tahu .Untuk mengingat materi yang belum pernah dipelajari
sebelumnya berdasar informasi yang diterima
b) Memahami Suatu kemampuan untuk menjelaskan dan
menginterpertasikan terhadap obyek secara benar. Bisa menjelaskan
,menyebutkan contoh, menyimpulkan. Contoh anak bisa menjelaskan
dan memberi contoh cara menggosok gigi yang benar supaya gigi
tidak mudah caries
c) Aplikasi Adalah kemampuan untuk menggunakan /mempraktekan
materi yang sudah dipelajari pada kenyataan (real ).Contoh. anak bisa
mempraktekan cara menggosok gigi yang dalam sehari-hari
d) Analisis .Adalah suatu harapan untuk menjabarkan materi dalam
komponen – komponen tetapi masih dalam stuktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya dengan yang lain.Kemampuan analisa ini

5
dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
menggambarkan,membedakan,memisahkan, mengelompokan dan
sebagainya.
e) Sintesis adalah kemampuan unyuk menyusun,
merencanakan,,meningkatkan terhadap suatu teori atau rumusaan yang
telah ada
f) Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan identifikasi atau menilai
penilaian terhadap suatu materi atau obyek,penilain ini berdasarkan
obyek yang telahditentukan

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Faktor –faktor yang


mempengaruhipengetahuan menurut Notoatmojo ( 2010 ) adalah sebagai
berikut;

a. Pendidikan .Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses


kehidupan individu sejak dilahirkan sampai meninggal
dunia,berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal maupun informal .Pendidikan dapat mempengaruhi pola
pikir dan daya nalar seseorang.Artinya semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki orang
tersebut
b. Umur. Umur adalah lamanya waktu hidup. Semakin bertambah
umur seseorang , semakin banyak informasi yang dijumpai,
semakin banyak hal yang dikerjakan ,semakin bijaksana,dan
terjadi kemunduran baik fisik maupun mental
c. .Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mencari nafkah.Pekerjaan memerlukan waktu , tenaga perhatian
untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Masyarakat yang sibuk
hanya memilki sedikit waktu untuk memperoleh informasi
d. .Penagalaman Seseorang yang berpengalaman luas akan
berpengaruh terhadap tingkat penngetahuannya .Disini media
infomasi sangat berperan penting untuk meningkatkan
pengetahuan .Contohnya surat kabar, majalah,berita,dan lain –lain.

6
c. Kriteria Pengetahuan
Kritria pengetahuan menurut Setiadi(2007 )adalah
a.Pengetahuan baik ; nilai 79%-100%
b.Pengetahuan cukup ; nilai 56%-78% .
c.Pengetahuan kurang ; nilai < 56%.
2 Tinjauan Umum tentang Karies Gigi
a. Pengertian Tentang Karies Gigi
Pengertian Karies Gigi, Proses Karies Gigi, Faktor Penyebab
Karies Gigi, Macam-Macam Karies Gigi.
Karies gigi (Gigi Berlubang) dalam bahasa Yunani,kata “ker” artinya
kematian. Dalam bahasa latin berarti kehancuran. Pembentukan lubang
pada permukaan gigi disebabkan oleh kuman yang dikenal sebagai
lubang (Srigupta,2004).
Karies adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi
(email,dentin) yang diakibatkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri
yang terdapat pada plak gigi (Post Line,2008).
Pembusukan terjadi didalam lapisan gigi yang paling luar dan keras,
tumbuh secara perlahan. Setelah menembus pada lapisan
kedua(dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat
dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang
mengandung saraf dan pembuluh darah). Dibutuhkan waktu 2-3 tahun
untuk menembus email, tetapi perjalannya dari dentin ke pulpa hanya
memerlukan waktu 1 tahun (Handika,2008).
1 Berbagai bakteri yang ada dalam mulut membentuk asam,dari gula
yang terkandung dalam makanan, yang melekat pada permukaan
gigi.
2 Asam ini melarutkan “Email” pelapis gigi berwarna putih yang
menghancurkan susunan gigi. Proses ini dikenal dengan karies gigi dan
menyebabkan gigi berlubang.
3 Lebih jauh lagi asam tersebut menyebabkan penetrasi karies dari
email ke gigi bagian dalam di bawah gigi kepala.

6
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi karies gigi
Menurut Suwelo (1992) ada 3 faktor utama terjadinya karies
yaitu: gigi dan saliva, mikroorganisme, dan subtrat serta waktu sebagai
tambahan. Selain faktor luar terdapat faktor-faktor yang tidak langsung
(faktor resiko luar) yang merupakan faktor predisposisi dan faktor
penghambat terjadinya karies, faktor luar itu antara lain jenis kelamin,
tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan dan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan gigi (Library Sumut 2008).
Menurut Suwelo (1992) terjadinya karies merupakan multi faktor
yang terdiri dari faktor luar dan dalam, dari faktor luar antara lain
faktor dari usia, suku bangsa kultur sosial penduduk dan kesadaran,
sikap dan perilaku, individu terhadap kesehatan gigi. Penjelasan :
1. Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun
semakin bertambah. Hal ini jelas, karena faktor resiko terjadinya
karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.
2. Suku bangsa
Beberapa penelitian menunjukan ada perbedaan pendapat
tentang hubungan suku bangsa dengan prevalensi karies, semua
tidak membantah bahwa perbedaan ini karena keadaan spesial
ekonomi, pendidikan, makanan, cara pencegahan karies dan
jangkauan pelayanan kesehatan gigi yang berbeda di setiap suku
tersebut.
3. Kultur sosial penduduk.
Dijelaskan oleh Wycoff (1980) ada hubungan antara keadaan
sosial ekonomi dan prevalensi karies. Faktor yang mempengaruhi
perbedaan ini ialah pendidikan, dan penghasilan yang berhubungan
dengan diet, kebiasaan merawat gigi dan lain-lain. Perilaku sosial
dan kebiasaan akan menyebabkan perbedaan jumlah karies
(Davies, 1963).

6
4. Kesadaran, sikap dan perilakuterhadap kesehatan gigi.
Anak yang dipisahkan dari ibunya dan dititipkan dari institusi
(Panti Asuhan) akan mengalami kehampaan psikis. Biasanya anak
kurang mendapatkan perawatan sehingga pertumbuhan fisik dan
mental anak agak terlambat terutama intelegensia dan emosi (Sri
Rahaju Haditomo, 1985; dan Kartini-Kartono; 1986). Anak yang
tinggal disuatu institusi akan mendapatkan perlakuan (disiplin)
ketat dengan jadwal acara yang telah disusun tersusun secara
cermat. Bagaimana dan kapan harus makan, minum,
membersihkan badan, dan lain-lain termasuk bilamana dan
bagaimana membersihkan gigi. (Rahayu Cit Suwelo, 1992).
Untuk faktor luar yang disebabkan karena jenis kelamin
dijelaskan:
Bahwa karies pada perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki. Hal ini disebabkan antara lain erupsi gigi
perempuan lebih lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak
perempuan akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko
terjadinya karies (Suwelo, 1992).

c. Klasifikasi Karies Gigi


Karies gigi juga dibagi dari berbagai macam bentuk-bentuk
karies, didalam buku Rasinta Tarigan (1993) :
1. Berdasarkan stadium karies (dalamnya karies gigi) terbagi menjadi
3 yaitu :
- Karies Superficialis
Dimana karies baru mengenai email saja, sedang dentin belum
terkena.
- Karies Media
Dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi
setengah dentin.

6
- Karies Profunda
Dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan
kadang-kadang sudah mengenai pulpa.
Karies profunda ini dibagi lagi atas :
- Karies Profunda Stadium I :
Karies telah melewati setengah dentin, biasanya radang pulpa
belum dijumpai.
- Karies Profunda Stadium II :
Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan
pulpa. Biasanya disini telah terjadi radang pulpa.
- Karies Profunda Stadium III :
Pulpa telah terbuka. Dijumpai bermacam-macam radang pulpa.
2. Berdasarkan banyaknyapermukaan gigi yang terkena karies, yaitu :
- Simpel Karies
- Kompleks Karies
3. Berdasarkan lokasinya menurut G.V.Black, yaitu :
a. Kelas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari
gigi premolar, dan molar (gigi posterior). Dapat juga terdapat
pada gigi anterior di foramen caecum.
b. Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar
atau premolar, yang umumnya meluas sampai ke bagian
oklusal.
c. Kelas III
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan,
(telah belum mencapai 1/3 incisal gigi).
d. Kelas IV
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan
dan sudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal
gigi).

6
e. Kelas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi –gigi depan
maupun gigi belakang pada permukaan labial, lingual, palatal,
ataupun bukal dari gigi.
d. Pencegahan Karies Gigi
Pencegahan Karies gigi dapat dilakukakan/ dikendalikan dengan
berbagai cara (Halosehat.com), anatara lain :
1). Menyikat Gigi
Tujuan menyikat gigi adalah untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan mulut terutama gigi dan jaringan sekitarnya karena
dengan menyikat gigi dapat menimbulkan rasa segar dalam mulut
serta mencegah terjadinya karies gigi dan penyakit periodontal.
Menyikat gigi juga dapat mencegah tertimbunnya sisa-sisa
makanan pada sela-sela gigi dan permukaan gigi. Menyikat gigi
juga dapat berfungsi untuk memijat gusi guna meningkatkan daya
tahan jaringan gusi.
Menyikat gigi dilakukan 2x sehari sesudah makan dan
sebelum tidur. Pencegahan karies gigi juga dapat dilakukan
dengan penggunaan Dental Flossing.
2). Pemberian Fluoride
3). Perbanyak makanan yang mengandung serat seperti buah dan
sayuran hindari jenis makanan yang manis dan melekat.
4). Menu sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna.
5). Kontrol secara teratur ke dokter gigi.
Kontrol kesehatan gigi sebaiknya dilakukan secara teratur minimal 2
kali setahun.

3 Tinjauan Umum tentang cara menggosok gigi


a. Definisi

Menggosok gigi dalah proses kegiatan dalam rangka memelihara


kebersihan dan kesehatan gigi.Menggosok gigi merupakan kontrol

6
plak,langkah awal untuk mencegah karies gigi. Dalam perkembangannya,
kontrol plak dilengkapi dengan penambahan bahan aktip yang mengandung
bahan dasar alami atau sintetik sebagai bahan anti bakteri,yang tersedia dalam
bentuk pasta gigi dan obat kumur (wordpres.com 2013 )

b.Cara menggosok gigi yang benar

Salah satu cara untuk mencegah bau mulut adalah dengan cara
menggosok gigi secara rutin.Tidak ada sisa-sisa makanan yang tertinggal
dalam mulut dan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut. Meskipun
menggosok gigi sangat penting dilakukan,tetapi masih banyak orang yang
belum mengetahui cara menggosok gigi secara benar.Akibatnya menggosok
gigi dilakukan belum efektif sehingga menimbulkan bau mulut ( Compas.com
201 )

Menurut Pratiwi (2009 )ada beberapa langkah dalam menggosok gigi :

1. Pegang sikat gigi dan sapukan sikat gigi pada bagian depan secara naik-
turun searah tumbuhnya gigi secara merata .Gerakan jangan terlalu keras
karena bisa menyebabkan abrasi gigi,gigi sensitif bahkan lepas dalam
jangka waktu yang lama.

2. Setelah bagian depan selesai ulangi langkah yang sama pada gigi bagian
pipi kanan dan kiri.
3. Untuk gigi geraham atas dan bawah sapukan sikat gigi secara perlahan dari
dalam kearah luar secara merata.Pastikan tidak ada sisa makanan yang
masih tertinggal dimulut.
4.Untuk sikat gigi elektrik ,atur gerakan yang sesuai agar tidak terlalu cepat
atau terlalu lambat.
5. Selain menggosok gigi secara benar ,anda juga perlu menyikat lidah dan
langit-langit mulut secara perlahan untuk menghilangkan bakteri yang
menempel .Pilih sikat gigi yang bulunya lembut untuk gigi yang sensitif.
Bulu sikat gigi yang kasar menyebabkan iritasi pada gusi dan dapat
mengikis lapisan pelindung gigi ( email ). Untuk anak-anak gunakan sikat
gigi yang kecil,karena mulutnya masih kecil,kalau sikat giginya besar

6
menyebabkan rasa sakit sehingga anak malas untuk gosok gigi.Ganti sikat
gigi setiap 3 bulan sekali atau setelah sakit demam sebab berisiko banyak
menyimpan virus. Sikat gigi juga tidak boleh dipakai secara bergantian
dengan orang lain, karena dapat mengakibatkan berpindahnya bakteri dari
orang yang sakit ke orang lain / menularkan penyakit.Kontrol/periksa gigi
secara rutin setiap 6 bulan sekali.Apabila mengalami masalah gigi segera
periksa ke pukesmas atau dokter gigi terdekat.

4. Tinjauan Umum tentang Karakteristik

Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup


seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga
tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan (Nanda,
2013). Menurut Caragih (2013) karakteristik merupakan ciri atau
karakteristik yang secara ilmiah melekat pada diri seseorang yang meliputi
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan.
a. Usia
Usia adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai akhir
hidup usia sangat mempengaruhi seseorang semakin bertambah usia
maka akan semakin banyak pengetahuan yang didapat (Priyoto, 2014).
Kategori usia menurut Depkes RI (2009) : masa remaja akhir 17-25
tahun, masa dewasa awal 26-35 tahun, masa dewasa akhir 36-45 tahun,
masa lansia 46-55 tahun.
Pertambahan usia seseorang juga berpengaruh terhadap faktor resiko
terjadi karies. Usia anak mempengaruhi faktor resiko terjadinya karies
jika jumlah kariesnya lebih besar pengaruhnya maka akan semakin kuat
dibandingkan yang kurang kuat pengaruhnya.

6
b. Jenis Kelamin
Pengertian jenis atau kalau dalam bahasa inggrisnya adalah seks,
adalah suatu akibat dari dimorfisme seksual (perbedaan sistematik
tampakan luar antar individu yang mempunyai perbedaan jenis kelamin
dalam spesies sama).
Jenis kelamin perempuan berpotensi terhadap karies gigi dibandingkan
pria. Hal itu disebabkan erupsi gigi anak permpuan lebih cepat
dibandingkan anak laki-laki sehingga gigi anak perempuan berada lebih
lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak perempuan akan lebih lama
berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies. Demikian pula
wanita dewasa lebih menyukai makanan sampingan (camilan) selain itu
juga ada faktor-faktor lainnya (misal : Emesis gravidarum, Hiperemesis
gravidarum).
c. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, prose, cara, perbuatan
mendidik (Notoatmodjo, 2010). Menurut UU RI No. 20 Tahun 2010,
tingkat pendidikan dibagi menjadi:
1). Formal
a) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
atau yang sederajat.
b) Pendidikan Menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah jurusan, seperti: SMA,MA, SMK,
MAK atau yang sederajat.

6
c) Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,
sekolah tinggi, institusi, danuniversitas.
2). Jalur Non-Formal
Pendidikan non-formal ialah pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan diluar daripada pada sistem pendidikan formal.
Pendidikan ini boleh diperoleh melalui program seperti latihan,
kursus, seminar, bengkel, forum dan persidangan.
3). Jalur informal
Pendididkan informal ialah proses pendidikan pembelajaran
sampingan yang berlangsung secara spontan dan tanpa struktur.
Tingkat pengetahuan yang baik tentang pemeliharaan kesehatan
gigi terhadap kejadian karies dapat memahami objek yang sudah
dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat (Notoatdmojo, 2007)
menyatakan bahwa memahami diartikan sebagai kemampuan
menjelaskan materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan tentang memelihara kesehatan gigi terhadap kejadian
karies dapat ditingkatkan kembali melalui penyegaran informasi
dalam bentuk pelatihan. Menurut (Andrew, Sikula,2011) dalam
Notoatmodjo, pelatihan adalah suatu bagian proses belajar untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan
dengan metode yang mengutamakan toeri dan praktek, sehingga
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut mengarahkan
perilaku seseorang untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

6
B. Kerangka Konsep
Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh

Karakteristik Pengetahuan Menggosok gigi


Anak Kelas V SDN
Kliwonan Puskesmas
Ambal

Variabel Terkendali
Karies

Variabel Tak Terkendali

KELAS I,II,III,IV,

DAN KELAS VI

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti

C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan konsep diatas,maka dapat disusun pertanyaan sebagai berikut ;
“Bagaimana karakteristik pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan
menggosok gigi pada anak kelas V SDN Kliwonan kabupaten Kebumen tahun
2018 ?”

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif penelitian yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu data hasil
penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode observasional
merupakan penelitian yang datanya dihimpun dengan cara peneliti melakukan
observasi atau pengamatan. Pada penelitian observasional digunakan
pendekatan cross sectional dimana cara pengambilan data variabel pengaruh
dan variabel terpengaruhnya dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan
(Suparyanto, 2010).

B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiono, 2011). Dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan siswa sdn kliwonan sebanyak 129 anak
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Arikunto, 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah menggunakan metode Sampling Purposive.
Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin sebagaiberikut :
N
Ket. N = Populasi
e = eror margin = 5%
Sehingga diperoleh jumlah yaitu
N
n=
1 + Ne2

18
= 129 / (1 + (129 x 0,052))
= 129 / ( 1 + (129x 0,0025))
= 129 / (1 + 97,5 )
= 9,75
= 98

C. Identifikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
Merupakan variabel yang diidentifikasi memberikan dampak
kepada variabel lain. Dalam penelitian ini variabel yang ingin diteliti adalah
gambaran karakteristik pengetahuan kesehatan gigi & mulut anak kelas V SDN
Kliwonan puskesmas ambal I

2. Variabel Terpengaruh
Merupakan variabel yang diidentifikasi menerima dampak dari variabel
lain. Dalam penelitian ini variabel terpengaruhnya adalah menggosok
gigi

D. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel Pengaruh
Karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki individu.
a) Usia
Usia adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai akhir
hidup usia sangat mempengaruhi seseorang semakin bertambah usia
maka akan semakin banyak pengetahuan yang didapat (Priyoto,
2014).
1) 4-6 tahun
2) 7-12 tahun
3) 13-15 tahun
4) 16-18tahun
5) 19-25 tahun
6) 26-45 tahun

6
7) > 45 tahun
b) Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dengan
laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. jenis kelamin berkaitan
dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki
memproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel
telur dan secara biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan
menyusui. Perbedaan biologis dan fungsi biologis laki-laki dan
perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya (Hungu,
2007).
1) Laki-laki
2) Perempuan
c) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU No. 20 Tahun 2003).
1) TK
2) SD
3) SMP
4) SMA
5) Perguruan Tinggi
d) Tingkat Ekonomi
Individu yang status sosial ekonominya berkecukupan akan
mampu menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, individu yang status sosial
ekonominya rendah akan mengalami kesulitan di dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (Sunaryo, 2004 dalam Cholina T.S, 2012).
e) Pekerjaan

6
Pekerjaan adalah merupakan sesuatu kegiatan atau aktifitas
seseorang yang bekerja pada orang lain atau instasi, kantor, perusahaan
untuk memperoleh penghasilan yaitu upah atau gaji baik berupa uang
maupun barang demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Lase,
2011 dalam Cholina T.S, 2012).Penghasilan yang rendah akan
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun
pencegahan. Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang ada mungkin karena tidak mempunyai cukup uang untuk
membeli obat atau membayar tranportasi (Notoatmodjo,
2010).Budiarto dan Anggraeni, 2002 (dalam Cholina T.S, 2012)
mengatakan berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekuensi
dan distribusi penyakit. Hal ini disebabkan sebagaian hidupnya
dihabiskan di tempat pekerjaan dengan berbagai suasana lingkungan
yang berbeda.

2. Variabel Terpengaruh
Menggosok gigi adalah proses kegiatan dalam rangka memelihara
kebersihan dan kesehatan gigi
Tujuannya adalah untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut sehingga
dapat mencegah terjadinya karies.Uuntuk mengetahui menggosok gigi
sudah bersih atau belum, di gunakan zat pewarna plak. Caranya kumur
dengan zat pewarna kemudian gosok seluruh permukaan gigi sampai
warnayang melekat pada gigi hilang.

3. Variabel Tak Terkendali


Adalah Siswa Kelas I,II,III,IV & VI SDN Kliwonan yang tidak di teliti.

E. Instrumen / Alat Ukur Peneliti


Instrumen penelitian adalah alat yang di gunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data Bagaimana gambaran pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
dngan menggosok gigi pada anak kelasV SDN Kliwonan kabupaten Kebumen

6
No Variabel Metode Intrumen Peneliti

1 Pengetahuan Wawancara -kuesioner


kesehatan gigi &
mulut
2 Menggosok gigi Observasi/ -sikat gigi
(praktek)
-odol

-air dan gelas

-zat pewarna plak

F. Posedur Pelaksanaan Penelitian


1) Tahap Persiapan
a) Melakukan perijinan kepada Kepala UPTD Puskesmas Kawunganten
dan Dokter gigi sebagai Koordinator layanan gigi.
b) Mempersiapkan ruangan dan peralatan untuk gosok gigi.
c) Mempersiapkan ATK (buku catatan, ballpoint, dll)
2) Tahap Pelaksanaan
a) Persiapan anak dan peralatan (sikat gigi,odol,air.zat pewarna )
b) Anak kumur-kumur dengan pewarna plak ,tunggu sebentar ,sampai
kelihatan gigi berwarna.
c) Praktek menggosok gigi dimulai dari gigi bagian depan sapukan sikat
gigi perlahan secara naik turun sampai merata,ulangi langkah yang
sama pada gigi sisi pipi kanan dan kiri,untuk gigi geraham atas dan
bawah gosok secara perlahan dari dalam kearah luar secara
merata.Pastikan tidak ada sisa pewarna yang tertinggal,Terakhir kumur-
kumur,cuci sikat gigi dan gelas kumur dan,simpan / rapikan kembali.
d) Melakukan pemeriksaan gigi ,caranya.dengan melihat apakah masih
ada pewarna yang menempel pada gigi. Kalau tidak ada warna yang

6
menemplel/ tertinggal pada gigi indikator bersih.Kalau masih ada warna
yang menempel/tertinggal indikator kotor/ belum bersih.
3) Tahap pengolahan data
a) Pemeriksaan kelengkapan data yang telah terkumpul.
b) Pengolahan hasil data yang telah dikumpulkan dari responden.
c) Penyajiaan data dalam bentuk tabulasi agar mudah untuk diprestasikan
dari data yang telah di peroleh.

G. Cara Analisis Data


Setelah data terkumpul selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data
dengan langkah-langkah:
1. Editing, adalah memeriksa lembar pemeriksaan apakah ada kesalahan
dalam penelitian atau tidak.
2. Coding, adalah data yang terkumpul diubah bentuknya ke bentuk yang
sederhana.
3. Entry data, adalah memasukan data ke dalam suatu media yang lebih
mudah yaitu diolah dengan komputer.
4. Tabulating, adalah pemindahan data ke dalam tabel.
Data yang diperoleh digunakan untuk mendripsikan hasil penelitian
yang dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dari hasil wawancara
dan pemeriksaan yang telah dilakukan.
Kemudian membuat deskripsi hasil berupa prosentase yang
menggambarkan secara ilmiah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
mendripsikan masing-masing variabel dan disusun penjelasan dari data yang
diperoleh.

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Jadwal pelaksaan penelitian tentang “Gambaran karakteristikpengetahuan
kesehatan gigi & mulut dengan menggosok gigi pada Kelas V SDN Kliwonan
Puskesmas Ambal I Kabupaten Tahun 2018 ,rencana akan dilaksanakan pada:
Waktu penelitian : Bulan Februari 2019
Tempat Penelitian : SDN Kliwonwn kabupaten Kebumen

6
DAFTAR PUSTAKA

- Arikunto,S, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan , PT Rineka Cipta


.Jakarta
- -Arikunto ,S , 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ,PT
Rineka Cipta .Jakarta
- Depkes RI,2009, Sistim Kesehatan Nasional ,Jakarta
- Kid and Bechal S, 1991 Dasar-dasar karies : Penyakit dan
Penanggulangannya alih bahasa Sumawinata EGC ,1992
- Kemenkes RI, 2013 , Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013
www.depkes.go.id/resouce/downlod/general/Hasil%20Riskesdas%202013
pdf,diakses pada tanggal15 Maret 2017
- Notoatmodjo,Sukidjo 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan,PT Rineka
Cipta,Jakarta
- Pratiwi, 2009 , langkah menggosok gigi
- Rasinta Tarigan , 1993 Stadium karies gigi : karies superfisialis, karies
media, karies profunda
- Suwelo I S,1992 Kesehatan gigi dan mulut buku kedokteran EGC
- Sugiyono, 2011 Metode penelitian pendidikan : Pendidikan kualitatif
kauntitatif R&D Alfabet ,Bandung
- Suparyanto,2010. Design Research &Rancangan penelititian ilmiah

6
LEMBAR KUISIONER

Nama Responden :
Umur :
Pendidikan :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian :

TIDAK
N SETUJ RAGU-
PERTANYAAN SETUJ
O U RAGU
U

1 Cara menjaga kebersihan gigi dengan gosok gigi secara teratur

2 Sebelum tidur malam sebaiknya gosok gigi

3 Sesudah makan pagi juga gosok gigi

Masing-masing orang punya sikat gigi dan tidak boleh


4
bergantian .

5 Sikat gigi diganti setiap 3 bulan sekali

6 Kalau sakit gigi berobat berobat ke Puskesmas/dokter gigi

7 Gigi yang berlubang dapat menyebabkan rasa sakit

Akibat dari gigi berlubang dapat menimbulalkan penyakit pada


8
organ tubuh yang lain

9 Periksa gigi sebaiknya secara rutin 6 bulan sekali

Makanan yang manis dan melekat dapat menyebabkan gigi


10
cepat rusak

Makanan yang mengandung air dan berserat baik untuk


11
kesehatan gigi

12 Gigi anak yang goyah segera dicabut

13 Kebiasaan pangur gigi tidak diperbolehkan karena merusak gigi

14 Gigi yang rusak sebaiknya dicabut

15 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sangat penting

6
6

Anda mungkin juga menyukai