Anda di halaman 1dari 16

GAMBARAN KARIES GIGI BERDASARKAN INDEX DMF-T PADA

KARYAWAN PUSKESMAS KOMBOS KELURAHAN KOMBOS


TIMUR KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Usulan Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

Program Studi Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Diajukan Oleh:

Sandra Karim
711240217084

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
Mei 2018
Lembar Persetujuan

Usulan Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN KARIES GIGI BERDASARKAN INDEX DMF-T PADA


KARYAWAN PUSKESMAS KOMBOS KELURAHAN KOMBOS
TIMUR KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Diajukan oleh
Sandra Karim
711240217084
Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Jeineke Ratuela, S.Pd, S.SiT, M.DSc Tanggal,


NIP. 197506301994032001

Pembimbing II

Anneke Tahulending, S.Pd, MKes Tanggal,


NIP. 196804021988022001
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i


LEMBARAN PERSETUJUAN ……………………………………………… ii
LEMBARAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… x
ABSTRAK ………………………………………………………………….. xi
PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 3
3. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 3
4. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 3

TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………... 5


1. Pengertian Karies Gigi ……………………………………………….. 5
2. Faktor Penyebab Karies Gigi ………………………………………… 5
3. Akibat Karies Gigi …………………………………………………… 7
4. Pencegahan Karies Gigi ……………………………………………… 8
5. DMF-T ……………………………………………………………….. 7
6. Kerangka Konsep …………………………………………………….. 9

METODE PENELITIAN ……………………………………………………. 10


1. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 10
2. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………….. 10
3. Variabel Penelitian ………………………………………………….. 10
4. Definisi Operasional …………………………………………………. 10
5. Populasi dan Sampel ………………………………………………… 10
6. Instrumen Penelitian …………………………………………………. 10
7. Tehnik Pengumpulan Data ………………………………………….. 11
8. Jalan Penelitian / Prosedur Kerja ……………………………………. 11
9. Analisa Data …………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 12


LAMPIRAN
1. Latar Belakang

Pembangunan di bidang kesehatan berjalan dengan cepat, untuk itu

diperlukan arah kebijakan dan prioritas pembangunan dibidang kesehatan.

Pencapaian kemajuan pembangunan di bidang kesehatan dapat dinilai dengan

pencapaian target status kesehatan. Salah satu status kesehatan adalah status

kesehatan gigi. Di Indonesia penyakit gigi dan mulut terutama karies masih

banyak diderita baik oleh anak-anak maupun usia dewasa (Putri, dkk,2012).

Kesehatan gigi dan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan

tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk

fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatan gigi

dan mulut akan berdampak pada kinerja seseorang (Putri, dkk,2012).

Gigi berperan penting terhadap estetik wajah dan kepribadian

seseorang.Di samping itu, gigi juga berfungsi sebagai alat untuk berbicara,

mengunyah, serta menelan.Ukuran, warna, dan bentuk gigi sangat berpengaruh

terhadap kecantikan atau estetik seseorang. Karies gigi merupakan suatu

penyakit yang mengenai struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi

berlubang, jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri,

penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian.

Karies terjadi karena konsumsi karbohidrat, gula dan asam yang disertai oleh

oral hygiene yang tidak baik. Meningkatnya konsumsi gula dan asam sangat

berpengaruh terhadap terjadinya karies (Kidd, dkk. 2014)

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,

prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, diantaranya


sebanyak 14 propinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas

angka nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%, Jokyakarta 32,1%,

Sulawesi Utara 31,6%, Sulawesi Tengah 35,6%, Sulawesi Selatan 36,2%,

Sulawesi Tenggara 28,6%, Gorontalo 30,1%, Sulawesi Barat 32,2%, Maluku

27,2%, Maluku Utara 26,9%. Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan

pertama dengan prevalensi 61% penduduk. Penyakit yang terbanyak diderita

masyarakat Indonesia adalah karies gigi (Bapelitbangkes, 2013).

Indeks DMF-T sebesar 4,6 yang berarti kerusakan gigi setiap orang

rata-rata DMF-T 4-5 gigi. Dan Indeks DMF-T Sulawesi Utara yaitu 5,4 yang

berarti kerusakan gigi setiap orang rata-rata 5-6 gigi, hal ini menunjukan bahwa

Indeks DMF-T di Indonesia dan Sulawesi utara telah melebihi indeks DMF-T

yang ditetapkan oleh WHO yaitu ≤ 3 kriteria baik (Kemenkes RI. 2013).

Berdasarkan penelitian Walangitan L.Y (2014) tentang Gambaran

Karies Gigi Pada Penderita Diabetes Millitus tipe 2 di BLU RSUP Prof. Dr.

R.D. Kandou Manado menunjukan resonden IRT memiliki DMF-T tinggi

dengan jumalah 22 responden (51,2%) dan sangat tinggi 12 responden

(27,9%), diikuti swasta pada kategori tinggi memiliki 10 responden (52,6%)

selanjutnya PNS jumlah 4 responden (36,4%) dan tani berjumlah 3 responden

(60,0%).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 7 April 2018

pada 15 orang karyawan Puskesmas Kombos diperoleh rata-rata DMF-T yaitu

3,8, hal ini telah melebihi indeks DMF-T yang ditetapkan oleh WHO yaitu ≤ 3

kriteria baik. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik


untuk meneliti tentang “Gambaran Karies Gigi berdasarkan Indeks DMF-T

pada karyawan Puskesmas Kombos kelurahan Kombos Timur Kecamatan

Singkil kota Manado”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahannya

yaitu “Bagaimanakah gambaran karies gigi berdasarkan Indeks DMF-T pada

karyawan di Puskesmas Kombos Kelurahan Kombos Timur Kecamatan

Singkil Kota Manado?”.

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan peneliti yaitu untuk

mengetahui gambaran karies gigi pada karyawan di Puskesmas Kombos

Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil Kota Manado.

4. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut yang

berkaitan dengan sikap tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap

pengalaman karies gigi.

b. Praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai informasi

tambahan khususnya dalam bidang kesehatan gigi.


5. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Karies Gigi

Karies berasal dari kata “ ker: yang dalam bahasa Yunani artinya

kematian, sedangkan dalam bahasa Latin artinya kehancuran. Karies gigi

merupakan pembentukan lubang pada permukaan gigi yang disebabkan oleh

kuman (Srigupta, 2004) sedangkan menurut Irma dan Intan (2013) Karies

gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.Penyakit ini

menyebabkan gigi berlubang.Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat

menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya,

dan bahkan kematian.

Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu

email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh asam yang ada dalam

karbohidrat melalui perantara mikro organisme yang ada dalam saliva

(Kidd, dkk. 2014)

B. Faktor Penyebab Karies Gigi

Menurut Hongini.A (2012) karies gigi disebabkan oleh 4

faktor/komponen yang saling berinteraksi yaitu :

1. Komponen gigi permukaan gigi dan air ludah (Saliva) yang meliputi

komposisi gigi morfologi gigi, posisi gigi pH saliva kualitas saliva,

kekentalan saliva.

2. Komponen mikro organisma yang ada dalam mulut yang mampu

menghasilkan asam melalui peragian yaitu Streptococcus, Lactobasillus,

Stapilococcus.
3. Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang

mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat

diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam.

4. Komponen waktu.

Gambar: Hubungan ke 4 komponen terhadap karies gigi

Menurut Tarigan R (2012) Karies gigi dapat di alami oleh setiap

orang dan dapat timbul pada suatu permukaan gigi atau lebih dan dapat

meluas kebagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya : dari email ke dentin

atau ke pulpa. Karies karena berbagai sebab, diantaranya adalah:

1. Karbohidrat.

2. Mikroorganisme dan air ludah.

3. Permukaan dan bentuk gigi.

Karbohidrat yang tertinggal di dalam mulut dan mikroorganisme,

merupakan penyebab dari karies gigi, penyebab karies yang tidak langsung

adalah permukaan dan bentuk dari gigi tersebut. Gigi dengan fissur yang
dalam mengakibatkan sisa-sisa makanan mudah melekat dan bertahan,

sehingga produksi asam oleh bakteri akan berlangsung dengan cepat dan

menimbulkan karies gigi.

C. Akibat Karies Gigi

Bila karies gigi di biarkan, akan berakibat karies akan terus berlanjut

hingga mencapai karies terdalam yaitu kedalam pulpa dan menimbulkan

rasa sakit. Rasa sakit ini berdampak pada susah untuk makan,atau

mengunyah. Karies gigi yang tidak di rawat selain rasa sakit lama kelamaan

juga dapat menimbulkan bengkak akibat terbentuknya nanah yang berasal

dari gigi tersebut. Bila kondisi gigi tersebut sangat parah dan akhirnya akan

menyebabkan kehilangan gigi ( Kidd, dkk 2014).

Menurut Tarigan (2015) secara diagnosis karies gigi terbagi atas :

1. Karies dini/karies email tanpa kavitas yaitu karies yang pertama terlihat

secara klinis, berupa bercak putih setempat pada email.

2. Karies dini/karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada

email sebagai lanjutan dari karies dini

3. Karies dengan dentin terbuka/dentinhiper sensitive yaitu peningkatan

sensitive akibat terbukanya dentin

4. Pulpitis reversible/ hiperemi pulpitis/ pulpitis awal yaitu peradangan

pulpa awal sampai sedang akibat rangsangan

5. Pulpitis irreversible yaitu radang pulpa ringan yang baru dan dapat juga

yang sudah berlangsung lama.


D. Pencegahan Karies Gigi

Menurut Hermawan (2010) ada beberapa kiat yang bisa dilakukan

untuk mencegah karies gigi yaitu:

1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti

permen dan coklat.

2. Menggosok gigi secara teratur dan benar. Sebaiknya dilakukan pagi dan

menjelang tidur. Lebih baik lagi dilakukan tiap usai makan. Dalam hal

ini pilihlah sikat gigi yang berbuluh halus dan pasta gigi yang

mengandung fluor.

Biasakan pula berkumur-kumur setelah makan makanan yang manis.

3. Siapkan makanan yang kaya akan kalsium (seperti ikan dan susu), fluor

(sayur, daging dan the), vitamin A (wortel), vitamin C (jeruk), vitamin

D (susu) vitamin E (kecambah).

4. Menjaga kebersihan gigi dan mulut. Bila ada karang gigi sebaiknya

dibawa ke dokter gigi untuk dibersihkan, sebaiknya pula

memeriksakan gigi tiap enam bulan sekali.

E. Indeks DMF-T

Indeks DMF-Tmerupakan ukuran yang dinyatakan dengan angka

yang menunjukan banyaknya kerusakan gigi yang pernah dialami seseorang

berupa gigi berlubang, gigi dicabut, dan gigi yang di tumpat (Depkes RI.

2008).
Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan klinis penyakit

karies gigi, indeks karies yang biasa dipakai yaitu indeks gigi tetap (DMF-

T) dan indeks gigi susu (def-t)

DMF-T pengertian masing-masing komponen DMF-T yaitu :

D =Decay : jumlah gigi karies yang masih dapat ditambal

M = Missing : jumlah gigi tetap yang telah/harus dicabut karena karies

F = Filling : jumlah gigi yang telah ditambal

Angka DMF-T mengambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang

(Herijulianti dkk, 2002).

Indeks DMF-T yang ditetapkan oleh WHO (World Organozation

Health) yaitu 3, yang berarti pada seseorang jumlah gigi yang berlubang

(D), dicabut karena karies gigi (M), dan gigi dengan tumpatan yang baik (F)

tidak lebih atau sama dengan 3 gigi (Herijulianti dkk, 2002)

F. Kerangka Konsep

Baik
Gambaran karies gigi
G.
(DMF-T)
Buruk

5. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

bertujuan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari lapangan dengan


cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)

(Notoatmodjo, 2010).

B. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskemas Kombos Kelurahan

Kombos Timur, Kecamatan Singkil Kota Manado pada Minggu pertamadi

bulan Mei 2018.

C. Variabel Penelitian

Gambaran karies gigi pada karyawan Puskesmas Kombos

kelurahan Kombos Timur kecamatan Singkil kota Manado

D. Definisi Operasional

1. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan

menyebabkan gigi berlubang dengan menggunakan indeks DMF-T ≤3

dengan kriteria baik.

2. Untuk mengukur karies gigi menggunakan indeks DMF-T yang

ditetapkan oleh WHO yaitu ≤ 3 dengan kriteria baik.

3. Karyawan adalah setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan

ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari

jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan

kompensasi – kompensasi lainnya.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua karyawan Puskesmas Kombos

berjumlah 46 orang.
2. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu

keseluruhan jumlah populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2012).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Informed Consent

2. Alat : diagnose set (kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator), nierbekken,

gelas kumur, tempat kapas, alat tulis (buku dan pena)

3. Bahan : alkohol 70%, kapas steril

4. Lembar pemeriksaan DMF-T untuk mencatat hasil pemeriksaan

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer yaitu data pemeriksaan karies gigi yang dilakukan oleh

peneliti yang diisi pada lembar pemeriksaan karies gigi.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari Puskesmas tentang jumlah

karyawan Puskesmas Kombos.

H. Jalan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Membuat surat ijin dan melakukan survei awal di Puskesmas Kombos

Manado

b. Melakukan survei, konsultasi dengan dosen.

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan penjelasan kepada karyawan Puskesmas tentang maksud

dan tujuan penelitian.


b. Memberi informed consent untuk penelitian.

c. Pemeriksaan setiap hari kerja setelah selesai kegiatan pelayanan

Puskesmas.

d. Pemeriksaan dilaksanakan selama 2 minggu.

3. Tahap penyelesaian

Pengolahan data hasil pemeriksaan dengan menggunakan Indeks DMF-T

dan penyusunan laporan.

I. Analisis Data.

Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan disajikan dalam

tabel didistribusi di lengkapi dengan penjelasan menggunakan

𝑓
P = 𝑁 x 100%

f : Frekuensi yang sedang dicari

N :Number of cases (jumlah banyak populasi)

P : Angka Persentasi
DAFTAR PUSTAKA

Badlitbangkes Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).


//http/D/Riskesdas-2013-description.pdf. diakses tanggal 5 Maret 2018.

Badlitbangkes Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Pengembangan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta

Bechal J.S (2012). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangan. EGC


Jakarta

Hongini Y.S. Aditiawarman (2012). Kesehatan Gigi dan Mulut. Bandung Pustaka
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Intan Irma (2013). Penyakit Gigi, Mulut dan THT. Jogyakarta Nuha Medika

Mangantibe. S (2012). Hubungan PerilakuMemelihara Kesehatan Gigi dan Mulut


Dengan Index DMF-T Pada Siswa Kelas 1-6 Di SD Inpres Likupang I
Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Program
Diploma III Poltekes KEMENKES, Manado

Notoadmodjo (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta

Putri, M.H. Herijulianti, E & Nurjannah, N (2009). Ilmu Pencegahan Penyakit


dan Jaringan Pendukung Gigi. EGC Jakarta

Putri, M.H. Herijulianti, E & Nurjannah, N (2012). Ilmu Pencegahan Penyakit


Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. EGC Jakarta

RISKESDAS (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


KEMENKES RI

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung

Tarigan, Rastina. 2012. Karies Gigi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tarigan, Rastina. 2015. Karies Gigi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai