Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYAKIT PADA JARINGAN KERAS GIGI

Disusun oleh:

Kelompok 1

Lili Rahmadani 202207005

NurAdia Agustan 202207016

Wahyu Restu Utama 202207009

PROGRAM STUDI DIV TERAPI GIGI

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS

ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang, dan berkah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyakit Pada Jaringan Keras Gigi”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Preventif


Dentistry I”. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak
terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak.
Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan
penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak


kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.

Sidrap, 27 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................3

D. Manfaat...................................................................................................3

1. Manfaat Teoritis..................................................................................3

2. Manfaat Praktis...................................................................................3

BAB II..............................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................4

A. Pengertian Jaringan Periodontal..............................................................4

B. Klasifikasi Jaringan Periodontal..............................................................5

C. Pencegahan Penyakit Periodontal...........................................................8

BAB III............................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................10

B. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gigi dan mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang berperan
penting dalam sistem pencernaan manusia, tetapi kesehatannya seringkali
dianggap kurang serius oleh sebagian orang. Tingkat kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan gigi dan mulut masih rendah, hal ini diperkuat dengan Studi
The Global Burden of Disease Study 2017 menyebutkan bahwa sekitar 3,5
miliar orang di dunia pernah mengidap penyakit gigi dan mulut, 2,83 miliar
dari angka tersebut memiliki penyakit pada jaringan keras gigi (WHO, 2020).
Berbanding lurus dengan data WHO, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar atau
Riskesdas 2018 menyebutkan sebanyak 57% penduduk Indonesia memiliki
masalah gigi dan mulut, prevalensi penyakit jaringan keras gigi di Indonesia
cukup tinggi yaitu 88,8%, penyakit ini dapat menyerang siapa saja tidak
terbatas pada usia dan gender (Litbang Kemenkes RI, 2019).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral kesehatan secara


keseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu dibudidayakan diseluruh
masyarakat (Yuyus. R, 1996). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda.
Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat tidak tercium bau tidak
sedap. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat (1,
Lesmana, 1999). Keadaan oral hygine yang buruk seperti adanya kalkulus dan
stain, banyak karies gigi, keadaan tidak bergigi atau ompong dapat
menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari(1).

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan
terjadinya mineralisasi bagian anorganik dan demineralisasi substansi organik.
Karies dapat terjadi pada setiap gigi yang erupsi, pada tiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, bangsa, maupun status ekonomi.

1
Periodontium adalah jaringan penyangga gigi yang terdiri dari jaringan
gusi tulang alveolar, ligamentum periodontal dan cementum yang melekat pada
akar gigi (5,Lesmana, 1999). Marshall-Day menyatakan umumnya keradangan
gingiva pada usia muda rata-rata mencapai 75% atau lebih dan akan meningkat
mendekati 100%.

Penyakit jaringan keras gigi menyerang bagian email, dentin dan


sementum, apabila dibiarkan secara terus menerus dapat mengakibatkan
kelainan pada jaringan pulpa gigi (Listrianah, 2017). Jaringan pulpa merupakan
bagian lunak gigi yang berada di bawah dentin, pulpa memiliki fungsi untuk
memasok nutrisi ke dentin (Tarigan, 2006). Apabila kerusakan jaringan pulpa
dibiarkan akan berpotensi menimbulkan kematian pulpa dan menimbulkan
penyakit lainnya, sehingga akan membutuhkan pengobatan yang lebih rumit
dan mahal (Listrianah et al., 2019). Maka dari itu perlu langkah langkah
diagnosis penyakit sejak dini, tetapi menurut data Riskesdas 2018 proporsi
pengobatan masalah gigi dan mulut menunjukkan mayoritas orang Indonesia
yang mengidap masalah kesehatan gigi memiliki kecenderungan untuk
mengobati sendiri yaitu sebesar 42,2% dan tidak menerima pengobatan sebesar
32,2% (Litbang Kemenkes RI, 2019). Dari data data tersebut dapat dikatakan
bahwa diagnosis permasalahan gigi di Indonesia masih jauh dari kata ideal(2).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah


ini adalah :

1. Apa pengertian penyakit jaringan keras gigi?

2. Apa Klasifikasi penyakit jaringan keras gigi?

3. Apa penyebab penyakit jaringan keras gigi berdasarkan klasifikasinya?

4. Bagaimana cara mencegah penyakit periodontal?

2
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian jaringan keras gigi.

2. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit jaringan keras gigi.

3. Untuk mengetahui penyebab penyakit jaringan keras gigi berdasarkan


klasifikasinya.

4. Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit periodontal.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai gambaran


tingkat pengetahuan tentang penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu
pengertian, penyebab, dan tanda-tandanya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber infomasi untuk


menambah wawasan mengenai tingkat pengetahuan tentang penyebab dan
tanda-tanda dari penyakit pada jaringan keras gigi.

b. Bagi Responden

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai motivasi untuk meningkatkan


pembelajaran tentang kesehatan gigi dan mulut terutama pentingnya
menjaga kesehatan jaringan keras mulut.

c. Bagi Instansi Pemerintah

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan


program pelayanan kesehatan, baik kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Periodontal

Penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi yaitu


jaringan gingiva, tulang alveolar, semen dan ligament periodontal(3) .

Penyebab terjadinya penyakit periodontal menurut Prayitno (2008) terdiri


dari dua faktor yaitu faktor primer dan local(4)

1) Faktor primer adalah :

a) Plak

Plak dianggap sebagai penyebab primer terjadinya periodontitis.plak


merupakan bahan–bahan lunak yang melekat erat pada permukaan gigi,
terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks
interseluler jika seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.

2) Faktor lokal

Faktor lokal juga memberikan peranan, dan secara langsung


menimbulkan terjadinya penyakit periodontitis. Faktor lokal itu antara lain :

a) Kebersihan mulut.

b) Malposisi gigi.

c) Anatomi gigi.

d) Restorasi.

e) Kontur gingival.

4
B. Klasifiksi Penyakit Periodontal

Penyakit periodontal merupakan penyakit umum dan tersebar luas di


masyarakat, bisa menyerang anak–anak, maupan orang dewasa. Fedi, Vernino
dan Gray (2004), menyatakan secara umum penyakit ini dapat diklasifikasikan
menjadi gingivitis dan periodontitis. Keradangan mengenai gingiva disebut
gingivitis, dan keradangan yang mengenai jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel ke apikal, kehilangan pelekatan dan puncak tulang
alveolar disebut periodontitis(5).

1) Gingivitis

a) Pengertian gingivitis

Gingivitis adalah keradangan atau inflamasi pada gingiva yang dimulai


dengan tanda–tanda : pembengkakan pada gingiva, gingiva berwarna
kemerahan, dan terjadi perdarahan ringan.

b) Penyebab gingivitis

Gingivitis disebabkan oleh plak dan dipercepat dengan adanya faktor


iritasi lokal dan sistemik.

(1) Plak

Plak adalah deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi
yang terdiri atas mikrooganisme yang berkembang biak dalam suatu
matriks jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Mekanisme pembentukan plak terdiri dari tiga tahap(6):

(a) Tahap I

Merupakan tahapan penbentukan lapisan acquired pellicle, di mana


dalam 24 jam bakteri yang tumbuh adalah jenis streptococcus mutans.

(b) Tahap II

5
2–4 hari bakteri-bakteri yang tumbuh adalah jenis coccus gram negatif
bacillus

(c) Tahap III

Pada hari ke-7 terjadi pematangan plak dan bakteri yang tumbuh
adalah jenis spirochaeta dan vibrio dan jenis baketri ini yang akan
menyebabkan gingivitis.

(2) Faktor lokal

Sea (2010) mengatakan faktor lokal penyebab gingivitis adalah

(a) Materia alba.

(b) Karang gigi.

(c) Over hanging filling (tambalan berlebihan).

(d) Obat–obatan misalnya arsen.

(3) Faktor sistemik

Faktor sistemik terdiri dari :

(a) Ketidakseimbangan hormonal (diabetes, pubersitas, kehamilan).

(b) Kelainan darah.

(c) Malnutrisi.

(d) Obat–obatan misalnya dilantin sodium

c) Tanda–tanda gingivitis

ingivitis merupakan tahap awal dari proses penyakit periodontal.


Gingivitis biasanya disertai dengan tanda–tanda berikut :

1) Adanya perdarahan pada gingiva tanpa ada penyebab.

6
2) Adanya pembengkakan pada gingiva.

3) Hilangnya tonus gingiva.

4) Hilangnya stippling pada gingiva.

5) Konsistensi gingiva lunak disertai adanya poket gingiva.

2) Periodontitis

a) Pengertian periodontitis

Periodontitis adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi, yaitu


jaringan gingival, tulang alveolar, cementum dan ligament periodontal.

b) Penyebab periodontitis

Periodontitis terutama berhubungan dengan mikroorganisme dan produk


produknya yang ditemukan pada plak, supra dan sub gingiva kalkulus.
Plak yang tinggal disuatu tempat tertentu dalam jangka waktu yang lama,
tujuh hari atau lebih, maka plak dapat menyebabkan terjadinya penyakit
periodontal yang disertai keluhan sakit atau tanpa keluhan sakit.
Gingivitis yang dibiarkan akan menjadi periodonititis, karena akibat
pembengkakan gusi maka saku gusi akan tampak lebih dalam dari
keadaan normal.

Periodontitis merupakan penyakit infeksi, maka penyebab dari


periodontitis ini adalah mikroorganisme. Mikroorganisme mempunyai
peran yang penting sebagai penyebab terjadinya kerusakan yang lebih
dalam dari jaringan periodontium.

Ada dua faktor penyebab periodontitis yaitu faktor primer dan faktor
lokal.

(1) Faktor primer.

7
Faktor primer penyebab periodontitis adalah iritasi bakteri

(2) Faktor lokal.

Faktor lokal meliputi :

(a) Restorasi yang keliru.

(b) Kavitas karies.

(c) Gigi tiruan sebagian lepasan yang desain tidak baik..

(d) Susunan gigi geligi yang tidak teratur.

c) Tanda – tanda periodontitis

Manson dan Eley (1993), menyebutkan secara klinis periodontitis


ditandai dengan:perubahan bentuk gingiva, perdarahan pada gingiva,
nyeri dan sakit, kerusakan tulang alveolar, rasa tidak enak dan adanya
halitosis.

Pocket adalah sulcus gingiva yang bertambah dalam secara patologis di


sebabkan oleh kelainan periodontal dengan kedalaman gusi lebih dari 2
mm. Tanda–tanda pocket : warna dinding gusi merah tua sampai
kebiruan, gingiva margin membengkak yang mungkin menutupi email,
dinding pocket mudah diangkat dari permukaan gigi, bila ditusuk
perlahan–lahan dengan sonde pada permukaan dalam dari pocket akan
terasa sakit dan berdarah, tekanan pada dinding pocket akan
mengakibatkan keluarnya eksudat dari marginal, giginya goyang, terjadi
elongasi dari gigi dan migrasi gigi.

C. Pencegahan Penyakit

Pencegahan karies adalah proses untuk mengurangi jumlah bakteri


penyebab periodontitis sehingga pencegahan yang harus dilakukan antara lain :

1. Pemajanan fluor, artinya pemberian fluor dalam jumlah kecil dapat


meningkatkan ketahanan struktur gigi terhadap demineralisasi dan hal
tersebut sangat penting dalam pencegahankaries gigi.
8
2. Pola makan, perubahan kecil yang dilakukan pada pola makan seperti
menggantika konsumsi makanan ringan dengan yang bebas gula sehingga
terhindar dari resiko karies gigi yng membuatnya semakin parah.

3. Kebersihan mulut, dilakukan setiap hari untuk menghilangkan plak dengan


penggunaan benang gigi (flossing), menyikat gigi dan pengguna obat
kumur.

4. Permen Xylitol, dapat mengurangi sreptococcus mutas dengan mengubah


arah metabolismenya dan meningkatkan remineralisasi serta membantu
mencegah karies(7).

Pencegahan pada penyakit gingivitis:

1. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Membersihkan kotoran di sela-sela gigi dengan cara flossing.
3. Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gula secara berlebihan.
4. Membatasi konsumsi alkohol.
5. Tidak merokok.
6. Membersihkan gigi setelah makan atau minum minuman manis.
7. Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi sehingga penyakit dapat
ditangani sedini mungkin(8).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Periodontium adalah jaringan penyangga gigi yang terdiri dari jaringan gusi
tulang alveolar, ligamentum periodontal dan cementum yang melekat pada akar
gigi. Penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi yaitu
jaringan gingiva, tulang alveolar, semen dan ligament periodontal. Penyebab
terjadinya penyakit periodontal menurut Prayitno (2003) terdiri dari dua faktor
yaitu faktor primer dan lokal.

Penyakit periodontal merupakan penyakit umum dan tersebar luas di


masyarakat, bisa menyerang anak–anak, maupan orang dewasa. Secara umum
penyakit ini dapat diklasifikasikan menjadi gingivitis dan periodontitis.
Keradangan mengenai gingiva disebut gingivitis, dan keradangan yang
mengenai jaringan periodontal yang ditandai dengan migrasi epitel ke apikal,
kehilangan pelekatan dan puncak tulang alveolar disebut periodontitis.

B. Saran

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral kesehatan secara


keseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu dibudidayakan diseluruh
masyarakat. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya dan
didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi
normal, dari gigi dan mulut yang sehat tidak tercium bau tidak sedap. Kondisi
ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Keadaan oral hygine
yang buruk seperti adanya kalkulus dan stain, banyak karies gigi, keadaan tidak
bergigi atau ompong dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, perlunya menjaga dan merawat kesehatan gigi dan
mulut, guna mencegah berbagai hal yang tidak diinginkan. Apabila terdeksi

10
terdapat masalah terhadap kesehatan gigi dan mulut, maka atasi sedini
mungkin dengan penanganan yang tepat

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Adi Prayitno,2008.kelainan Gigi dan Jaringn Pendukung Gigi yang Sering


Ditemui.Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta/Rumah
Sakit Umum Daerah(RSUD) dr.Muwardi Surakarta.p:1
2. Gabriella Aditya, 2000. Pemutihan Kembali Gigi yang Berubah Warna
dengan Teknik Bleaching. Jurnal Kedokteran Trisakti. Vol. 19, No.1, p:
29.
3. Putri,Herijulianti,danNurjanah,2011.Dasar-Dasar Karies, Penyakit dan
Penanggulangannya, EGC, Jakarta, pp: 5-8.
4. Kristanti, Salma Ma»ruf, Ratna Budiarso, Syahrudji Naseh, 1995.
Penyakit Gigi dan Mulut di Indonesia. Majalah Kesehatan Masyarakat
Indonesia. Tahun XXIII, No. 8, pp: 542-3.
5. Adi Prayitno,2008. Penyebab Terjadinya Penyakit Periodontal.Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
6. Anies, Henry Setiawan, Soeharyo Hadisaputro, 1997. Karies Gigi dan
Perlaku Pencegahan serta Pengobatan di Kotamadya Semarang. Majalah
Medika Indonesiana. Vol. 32, No. 1, pp: 37-42.
7. Prijantojo,1996. Hambatan Pembentukan Plak Gigi dengan Larutan Obat
Kumur Hexetidine 0,1%. Cermin Dunia Kedokteran. No. 106, p: 55.
8. Prijantojo, 1996. Evaluasi Derajat Keradangan Gingiva pada Masyarakat
dengan Tingkat Pendidikan yang Berbeda. Majalah Kesehatan Masyarakat
Indonesia. Tahun XXIV, No. 5, p: 330.

12

Anda mungkin juga menyukai