GIGI
Diajukan Oleh:
Nama: ANDI SYAHPUTRA
Nim: PO7125116.001
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi
kesehatan tubuh keseluruhan. Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut
menjadi permasalahan yang dialami oleh sebagian besar Negara-negara didunia. Masalah
terbesar yang dihadapi penduduk indonesia seperti juga dinegara-negara berkembang lainnya
dibidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis)
disamping penyakit gusi. Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,
dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat.
Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi periapeks yang
Kesehatan adalah keadaan sehat, secara fisik, mental, sprituak maupun spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (depkes, 2009) kesehatan perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum,
juga kesehatan gigi dan mulut merupakan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan
(kusumawardani, 2011).
karena masyarakat pada awalnya sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan
2
sakit yang ditimbulkan. Padahal ketika sudah menjadi sakit penyakit gigi merupakan jenis
memiliki hubungan dengan penyakit gigi ,karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka
tinggi pula tingkat kesehatan gigi dan mulut begitu juga sebaliknya (Ghofur, 2012).
Masyarakat Indonesia yang mederita sakit gigi lebih memilih mengobati sendiri sakit
giginya dari pada memilih untuk memeriksa giginya ke dokter gigi untuk diobati, hal itu
merupakan salah satu sikap masyarakat yang tidak mempedulikan atau mengabaikan tentang
kesehatan gigi dan mulutnya. Tindakan masyarakat Indonesia yang lebih memilih mengobati
sendiri dari pada mengobati kedokter merupakan tindakan yang sangat merugikan karna
dengan begitu angka penyakit gigi dan mulut akan semakin bertambah (Gofur, 2012).
Kesadaran seseorang akan pentingnya kesehatan gigi terlihat dari pengetahuan yang ia
miliki. (Fankari 2004) menjelaskan bahwa salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan
gigi dan mulut masyarkat adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan
mulut. Hal tersebut dilandasi olah kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi
dan mulut. Ketika seseorang berada pada tingkat pengetahuan yang lebih tinggi, maka
Karies adalah hasil interaksi bakteri di permukaan gigi, plak atau bioflm, diet
(khususnya komponen karbonhidrat yang dapat di permentasikan oleh bakteri plak menjadi
asam terutama asam laktat dan asetat) sehingga menjadi demineralisasi jaringan karies gigi
dan memerlukan cukup waktu kejadianya. Untuk terjadinya karies, ada tiga faktor yang harus
3
ada secara bersama-sama. Ketiga faktor tersebut adalah: (1) bakteri kariogenik, (2)
permukaan gigi yang rentan dan (3) tersedianya bahan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan
bakteri. Karies adalah penyakit infeksi yang disebabkan pembentukan plak kariogenik pada
Karies merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling umum terjadi di Indonesia,
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menyebutkan bahwa prevalensi rata-rata
penduduk Indonesia yang bermasalah dengan gigi dan mulut sebesar 57,6% dengan
persentase tertinggi sebesar 73,5% penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat
di Indonesia pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi mulut. Tingginya angka
penyakit gigi dan mulut saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku yang belum
Prevalensi karies gigi pada anak usia 5-6 tahun mencapai 93%, anak usia 7-12 tahun
mencapai 65,5%, anak usia 13-15 tahun mencapai 67,4 %, usia 35-44 tahun mencapai 92,2
%, sedangkan 65 tahun mencapai 95%. Data tersebut menunjukkan prevalensi karies gigi
Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya dari perilaku masyarakat sendiri. Hal ini terlihat dari 22,8% penduduk
Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2% yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat
gigi tepat waktu. Kesadaran masyarakat untuk datang berobat kefasilitas pelayanan kesehatan
4
Berdasarkan hasil laporan puskesmas Jeuram yang diperoleh dari hasil kunjungan
1854 pasien di poli klinik kesehatan gigi yaitu yang mengalami : penyakit pulpa (23,%),
penyakit gusi dan jaringan (5,2%), persistensi (5,0%), mobility (14,33%), abses (6,8%), ulcus
bicubitus (0,24%), radik (12,4%) keluhan dantel facial (0,37%) dan karies (30,29% ).
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
B. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bacaan dan informasi dasar untuk penelitian
selanjutnya.
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan atau informasi dalam
C. Tujuan Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil atau wujud dari penginderaan suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalu panca indra, yakni indra penglihatan, penciuman perasa dan
peraba pengetahuan. Merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
intesitas atau tingkat yang berbeda-beda sacara garis besar di bagi 6 tingkat pengetahuan
a. Tahu (know) diartikan sebagai recall (memanggil) materi yang sudah ada sebulumnya
secara benar dan tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi
6
e. Esintesis (synthesis) diartiakan sebagai kemampuan sebagai seseorang untuk
merangkup atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dan komponen
telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
A. Pengertian masyarakat
Menurut Ralp Linton (2008), masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup
Menurut Ralp Linton, pengertian masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebaga suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.
7
Pengertian karies
Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga
Karies adalah hasil interaksi bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm, diet
(khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi
asam terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan
memerlukan cukup waktu kejadiannya. Penyakit untuk kejadiannya karies, ada 3 faktor yang
harus ada secara bersama – sama. Ketiga faktor tersebut adalah: (1) bakteri kariogenik, (2)
permukaan gigi yang rentan dan (3) tersedianya bahan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan
bakteri. Karies adalah penyakit infeksi yang disebabkan pembentukan plak kariorganik pada
Tanda awal dari lesi karies adalah bercak putih pada permukaan gigi, ini
menunjukkan area demineralisasi enamel, dan dapat berubah menjadi cokelat tapi
akhirnya akan berubah menjadi sebuah kavitasi (rongga). Sebuah lesi yang muncul cokelat
dan mengkilat menunjukkan karies gigi pernah hadir tapi proses demineralisasi telah
Sebuah bercak cokelat yang kusam dalam penampilan mungkin tanda karies
aktif. Setelah pembusukan melewati email, dentin, yang memiliki bagian-bagian ke saraf
8
gigi, dapat menyebabkan sakit gigi serta linu pada gigi yang berlubang apabila gigi
tersebut terkena ransangan dingin, panas, makanan asin dan manis. Rasa sakit dan linu
akan menghilang sekitar 1 sampai 2 detik setelah ransangan dihilangkan. Gigi karies juga
a. White spot: berupa titik putih yang merupakan cikal bakal lubang gigi.
b. Karies superfisialis: lubang gigi yang terbatas pada bagian email gigi. Bisa terasa
dengan lidah, apabila pada bagian permukaan gigi geraham terasa ada bagian yang
tajam.
1
c. Karies media: lubang gigi sudah sampai ke bagian dentin. Ngilu adalah gejala yang
2
paling sering dirasakan. Gigi menjadi sensitive terhadap makanan atau minuman yang
dingin.
d. Karies propunda: lubang gigi sudah mencapai gigi bagian dentin atau sudah mencapai
terjadinya memang lebih rumit. Plak bakteri sangat berperan tapi pengaruh makanan yang
paling berperan (diet) sebagai faktor penyebab karies. Perubahan diet merupakan faktor
9
yang sangat kariorganik adalah gula terolah atau sukrosa yang dimetabolisme oleh bakteri
Proses kerusakan gigi umumnya berlangsung cukup lama dan sering tidak
disadari. Proses karies bisa terjadi dalam 1-2 tahun sebelum terdeteksi oleh saraf sehingga
sakit gigi baru terasa. Untuk mendeteksi adanya plak biasanya digunakan suatu cairan
Gigi yang mengandung plak akan bewarna merah dan harus segera dibersihkan
dan lactobacili. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada
makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan
akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi sedikit, kemudian plak dan bakteri mulai
Asam yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi. Kemudian
bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan
berikutnya, yaitu dentin. Jika tidak dirawat, proses ini akan terus berjalan sehingga lubang
Karies gigi biasanya belum menimbulkan keluhan salut kecuali telah mencapai
bagian dentin dan pulpa gigi. Karena pulpa penuh sel saraf dan pembuluh darah akibat
terinfeksi, maka akan timbul rasa sakit terus menerus. Komplikasi kemudian terjadi
10
dengan matinya sel saraf sehingga rasa sakit juga berhenti. Pada tahap ini, biasanya orang
sering mengabaikan. Padahal ketika sel saraf mati, proses kerusakan didalam gigi terus
berjalan sampai ketulang pendukung. Akibatnya cairan akan terkumpul dan terjadi abses
atau pembengkakan. Abses mulai dari dalam sampai tampak kepermukaan gusi. Selain itu,
kerusakan tulang pendukung juga menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak segera
Beberapa hal yang saling berkaitan yakni bakteri atau kuman, sisa makanan dan
waktu. Apabila sisa makanan menempel di gigi dan tidak dibersihkan dengan sikat,
sementara didalam mulut sudah terdapat bakteri yang terdiri dari bakteri flora normal dan
bakteri patogen. Sejalan dengan proses itu maka bakteri akan berkembang biak. Walaupun
struktur gigi sangat keras jika dibiarkan pada kondisi asam dengan sendirinya akan rusak.
Sebab hasil metabolit bakteri yang bersifat asam tersebut akan melarutkan mineral–
mineral struktur yang pada akhirnya gigi akan berlubang. Pencegahan gigi berlubang
adalah cara yang lebih baik dari pada penanggulangan atau pengobatan. Kesadaran ini
yang perlu ditekankan pada masyarakat sebab secara umum masyarakat belum sadar
sepenuhnya bahwa pencegahan jauh lebih baik efektif dari pada pengobatan (Tarakan,
2006).
perannya masing-masing :
11
a. Gigi dan saliva
1. Gigi
Komposisi gigi terdiri dari email dan dentin, dentin adalah lapisan dibawah email
struktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies permukaan email
terluar lebih tahan terhadap karies dibandingkan lapisan dibawahnya karna lebih
keras dan padat (Hongini, Aditiawarman, 2012). Gigi dengan fissure yang dalam
asam oleh bakteri akan berlangsung dengan cepat dan menimbulkan karies.
2. Saliva
Saliva memegang peranan penting dalam proses pencernaan dalam mulut yaitu
proses terbentuknya plak gigi, saliva juga merupakan media yang baik untuk
Keadaan saliva antara lain berhubungan dengan jenis kelamin dan usia, volume
aliran saliva anak-anak lebih banyak dibandingkan orang dewasa, dan PH anak-
1. Mikroorganisme
12
Banyak yang telah membuktikan bahwa mikroorganisme didalam mulut
2. Plak
Menurut Jamaluddin Maryam (2014) plak adalah suatu endepan lunak dan
basah yang terdiri dari kuman, plak akan tumbuh dan melekat erat pada permukaan
gigi bila kebersihan gigi dan mulut terabaikan, plak bila dibiarkan lama akan
a. Substrat
Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dimakan sehari-hari
yang menempel di permukaan gigi substrat ini berpengaruh terhadap karies gigi
secara lokal didalam mulut, yang lebih jelas hubungan dengan karies adalah
b. Waktu
Karies gigi merupakan penyakit kronis kerusakan berjalan dengan periode bulan
disebabkan kebiasan anak menahan makanan dalam mulut dimana makanan tidak
berhubungan dengan karies, terdapat juga faktor tidak langgsung, disebut faktor
13
resiko luar, faktor luar antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat
c. Umur
Sejalan bertambahnya usia seseorang jumlah karies pun akan bertambah hal ini jelas karena
faktor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap karies.
Indikator karies gigi berupa prevalensi karies gigi dan indeks gigi. Indeks karies
yaitu angka yang menunjukkan jumlah gigi yang terkena karies, indeks gigi tetap
disebut DMF-T dan untuk gigi sulung disebut def-t. Indeks karies gigi (DMF-T dan def-
t) adalah jumlah karies gigi yang masih dapat ditambal (D untuk gigi tetap dan d untuk
gigi susu), ditambah dengan jumlah gigi karies yang tidak dapat ditambal atau dicabut
(M untuk gigi tetap dan e untuk gigi susu) dan jumlah karies yang sudah ditambal (F
untuk gigi tetap dan f untuk gigi susu) dan memiliki kategori tinggi rendahnya prevalensi
konsep pencegahan karies gigi lebih mudah diterima masyarakat apabila ada perubahan
sikap terhadap kesehatan gigi dan mulut. Tujuan pencegahan karies gigi pada hakikatnya
adalah mempertahan kan gigi geligi seumur hidup agar kesehatan gigi dengan fungsi optimal
14
dapat dinikmat.pencabutan gigi menunjukan kegagalan dalam mempertahankan gigi geligi.
Melihat kondisi ini timbul pertanyaan mengapa angka kehilangan gigi yang tinggi dapat di
terima atau seakan-akan tidak menjadi masalah baik oleh masyarakat maupun propesi
1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride minimal dua kali sehari, pada pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, Menggosok gigi setelah makan
akan memastikan bahwa tak ada sisa makanan yang menempel dan
membersihkan gigi dari kuman yang tak diinginkan. Namun ingat, jangan
langsung menggosok gigi setelah makan makanan asam, karena justru bisa
membuat gigi mudah keropos. Setelah makan makanan asam, tunggu setengah
mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman
yang manis seperti soda. Semua makanan yang banyak mengandung karbohidrat,
gula dapat menyebabkan gigi menjadi membusuk. Jika gula yang melekat dengan
plak gigi, maka dalam waktu 20 menit bakteri Streptococcus mutans di dalam
15
4. Kunjungi dokter gigi dua kali setahun. Dengan memeriksakan gigi ke dokter gigi,
agar dapat memeriksa kebersihan gigi dan mendeteksi setiap kerusakan gigi pada
5. Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena
6. Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik. Flour dapat membuat
gigi, terutama email tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies
pada gigi. Mengosumsi flour sangan efektif pada saat gigi sedang tumbuh dan
mengeras, yaitu sampai umur 11 tahun, jika air yang diminum mengandung
sedikit flour, bisa di berikan obat tetes atau tablet natrium florid. Flour juga dapat
pelayanan pencegahan primer atau pelayanan untuk mencegah timbulnya penyakit. Hal ini
informasi mengenai cara menyingkirkan plak yang efektif atau cara menyikat gigi dan
menggunakan benang gigi (flossing). Upaya perlindungan khusus termasuk pelayanan yang
diberikan untuk melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang
16
b. Pencegahan Sekunder Pelayanan yang ditujukan pada tahap awal patogenesis merupakan
pelayanan pencegahan sekunder, untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak
berkembang atau kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan
yang tepat. Sebagai contoh, melakukan penambalan pada lesi karies yang kecil dapat
c. Pencegahan Tersier Pelayanan ditujukan terhadap akhir dari patogenesis penyakit yang
dikenal sebagai pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah kehilangan fungsi dari gigi.
rehabilitasi. Gigi tiruan dan implan termasuk dalam kategori ini (Rethman, 2007).
Menurut Health Education Authority tahun 1989 dalam Pratiwi (2007) ada tiga
b. Sikat gigi minimal satu kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flour.
1) Mengurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen dan
coklat
17
Dalam mencegah karies gigi kita dapat menghilangkan penyebab utamanya yaitu plak,
setelah dibersihkan plak akan muncul kembali karena bakteri didalam tidak hilang 100%.
Selain itu kebersihan gigi dan mulut juga bisa dilakukan dengan menggunakan obat kumur
a) Flouride
Flouride dapat menguatkan gigi dengan cara memasuki struktur gigi dan
mengganti mineral gigi yang hilang akibat pengaruh asam, untuk mencegah karies gigi,
menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride harus dilakukan setiap hari.
Kategori Skor
Sangat rendah 0,0 - 1,1
Rendah 1,2 - 2,6
Sedang 2,7 - 4,4
Tinggi 4,5 - 6,5
Sangat tinggi 6,6 ke atas
BAB III
metode penelitian
A. Jenis penelitian
18
Jenis Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi literatur dengan mencari referensi
teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi teori yang
diperoleh dengan jalan penelitian studi literature dijadikan sebagai fondasi dasar dan alat
Untuk mendukung tercapainya data penelitian ini pilihan akan akurasi literatur
sangat mendukung untuk memperoleh validitas dan kualitas data. Oleh karena itu data yang
menjadi objek penelitian ini adalah sumber data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku,
C. Pengolahan data
Data yang diperoleh dari penggalian terhadap sumber-sumber data akan di olah
1. Melakukan proses editing, pada tahap ini penyeleksian dan pemilihan terhadap data
2. Melakukan proses organizing, pada tahap ini mengatur dan mengolah data-data yang
diperoleh dengan kerangka yang di perlukan terkait dengan objek penelitian sehingga
19
3. Penemuan hasil penelitian melakukan analisis lanjutan dengan menggunakan kaidah-
kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga diperoleh kesimpulan hasil
D. Analisis data
fakta- fakta yang kemudian disusul dengan analisis tidak semata-mata menguraikan,
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, prof, Dr, Drg. 2010. Ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan
kesehatan gigi, EGC. Jakarta
Ghofur Abdul. 2012. Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta. Mitra
Buku
Hongini Yundali Siti, & Aditiawarman,S.H., Hum. (2012). Kesehatan Gigi dan
Mulut; Buku Lanjutan Dental Terminology. Bandung: Pustaka Reka
Cipta.
Hutabarat natalina, 2009. Peran Petugas Kesehatan Guru, dan Orang Tua Dalam
Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi
dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009 , Tesis,
Universitas Sumut.
Megananda, dkk. 2009. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan
pendukung Gigi. Poltekkes Depkes Bandung:JKG
21
22
Suwelo I.S, 1992. Kesehatan Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi.
Kajian Pada Anak Prasekolah, EGC, Jakarta.
22
23
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TANTANG PENCEGAHAN
KARIES GIGI DI DESA JEURAM KECAMATAN SEUNAGAN KABUPATEN
NAGAN RAYA TAHUN 2020
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
23
24
5. Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi yang tepat agar kesehatan
gigi tetap terjaga?
a. Setelah sarapan pagi, setelah makan siang dan sebelum tidur
b. Setiap waktu mandi
c. Sebelum makan pagi dan sebelum tidur
10. Bila kebersihan gigi dan mulut tidak dijaga, penyakit yang pertama akan
timbul adalah ?
24
25
25