Oleh:
NIM : P1337425320006
2020
KATA PENGANTAR
Puju syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Curret Dental Health Prevention Aplication dengan
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
terbatasnya pengetahuan yang kita miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahwa kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makaah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Mengetahui pengertian karies
- Mengetahui risiko karies gigi
- Mengetahui pengukuran karies dengan menggunakan cariogram
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.3 Pengertian Karies
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh ulah
mikroorganisme pada karbohidrat yag dapat difermentasikan sehingga terbentuk asam
dan menurunkan pH di bawah pH kritis. Akibatnya terjadi demineralisasi jaringan
keras gigi. Terdapat empat faktor yang penting dalam terjadinya karies yakni adanya
bakteri kariogenik, karbohidrat yang cocok, permukaan gigi yang rentan, dan waktu
(Sumawinata, 2004).
Risiko karies adalah kemungkinan berkembangnya karies pada individu atau
terjadinya perubahan status kesehatan yang mendukung terjadinya karies pada suatu
periode tertentu. Risiko karies bervariasi pada setiap individu tergantung pada
keseimbangan faktor pencetus dan penghambat terjadinya karies (Varsio, 1999 dalam
Angela, 2005). Risiko karies dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu risiko karies tinggi,
sedang dan rendah. Agar dapat mengidentifikasi risiko karies anak digunakan suatu
penilaian risiko karies (Angela, 2005).
Peningkatan risiko karies merupakan hasil dari beberapa faktor penyebab karies
yang sesuai ataupun mekanisme pertahanan yang tidak cukup sehingga mengarah
kepada perbedaan prevalensi karies (Koch, 1988 dalam Gozali, 2011). Berdasarkan
definisinya, risiko ditujukan untuk mengukur terjadinya karies pada masa yang akan
datang. Hal ini, mungkin dilakukan karena yang diukur hanya gejala awal saat karies
muncul atau manifestasi yang telah timbul selama pengukuran.
. Risiko karies dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang
mempengaruhi proses karies dan faktor yang berhubungan dengan kejadian karies.
Faktor risiko karies adalah hubungan sebab akibat terjadinya karies. Beberapa faktor
yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral
hygiene, jumlah bakteri, saliva, pola makan, serta faktor risiko demografi atau faktor
modifikasi karies, seperti umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi (Gozali, 2011).
2.5 Kariogram
Kariogram, sebuah diagram lingkaran, yang dibagi menjadi lima sektor dalam
beberapa warna, yaitu hijau, biru tua, merah, biru muda, dan kuning yang
mengindikasikan kelompok faktor yang berbeda-beda yang berhubungan dengan
karies gigi. Sektor hijau menunjukkan sebuah perkiraan mengenai kemungkinan
untuk menghindari timbulnya kavitas baru. Sektor biru tua menunjukkan diet
berdasarkan kombinasi kandungan dan frekuensi diet. Sektor merah menunjukkan
sektor bakteri berdasarkan kombinasi skor plak dan Streptococcus mutans. Sektor biru
muda menunjukkan kerentanan berdasarkan kombinasi program fluoride, sekresi
saliva, dan kapasitas buffer saliva. Sektor kuning menunjukkan faktor keadaan yang
berdasarkan kombinasi pengalaman karies masa lalu dan penyakit yang terkait(Gozali,
2011) .
5
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
6
BAB IV
HASIL CARIOGRAM
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil dari pengukuran risiko karies rendah menandakan sektor hijau (peluang untuk
menghindari karies baru) diatas 40%, maka dapat disimpulkan bahwa komunitas tersebut
memiliki peluang yang besar terhindar dari karies baru dengan catatan bahwa kondisi tidak
berubah. Apabila sektor hijau bernilai 25% – 75% menandakan risiko karies sedang dan
apabila sektor hijau dibawah 25%, menandakan bahwa risiko karies sangat tinggi, Pada data
di atas hijau bernilai 40 % maka menandaakan resiko karies sedang.
8
4.2 Hasih Cariogram Pasien 15 – 55 Tahun
9
Hasil dari pengukuran risiko karies rendah menandakan sektor hijau (peluang untuk
menghindari karies baru) diatas 51%, maka dapat disimpulkan bahwa komunitas tersebut
memiliki peluang yang besar terhindar dari karies baru dengan catatan bahwa kondisi tidak
berubah. Apabila sektor hijau bernilai 25% – 75% menandakan risiko karies sedang dan
apabila sektor hijau dibawah 25%, menandakan bahwa risiko karies sangat tinggi, Pada data
di atas hijau bernilai 51 % maka menandaakan resiko karies sedang
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan materi yang sudah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
aplikasi kariogran sangat bermanfaat untuk memprediksi resiko karies. Tidak hanya
prediksi resiko karies pada individu, tetapi juga dapat memprediksi faktor resiko
karies pada sebuah komunitas tertentu, sehingga angka karies pada sebuah komunitas
dapat berkurang dan dapat diberikan pendidikan kesehatan gigi yang sesuai dengan
faktor resiko karies yang berhubungan dengan prediksi angka karies di masa yang
akan datang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan untuk penggunaan kariogram dapat
disosialisasikan secara merata sehingga dapat mempermudah dalam melakukan
pendidikan kesehatan gigi pada klien. Selain itu, bagi para tenaga kesehatan, baik itu
dokter gigi maupun perawat gigi dapat menggunakan dan menerapkan aplikasi
kariogram ini supaya kasus karies dapat dicegah sehingga angka prevalensi karies di
Indonesia dapat menurun.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Angela, A. (2005) ‘Pencegahan Primer pada Anak yang Beresiko Karies Tinggi’, dent
journal, 3(38), pp. 130–33.
2. Brathall (2004) ‘Kariogram program’.
3. Departeman Kesehatan (Depkes) RI (2009) Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan 2005-2025. Jakarta: T.P.
4. Departeman Kesehatan (Depkes) RI (2010) ‘Survei Riset Kesehatan Dasar’, health
journal.
5. Gozali (2011) ‘faktor - faktor yang mempengaruhi resiko karies pada orang dewasa’.
6. Hidayah (2018) ‘Gambaran kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar’, Dental
Journal.
7. Kemenkes RI (2014) ‘Riset Dasar Kementerian Kesehatan RI : Gigi dan Mulut’.
8. Pintauli, S. and Sutrisma (2008) ‘Perhitungan resiko karies dengan kariogram’,
Dental Journal.
9. Ramadhan (2016) ‘Faktor faktor penyebab resiko penyakit gigi dan mulut’.
10. Sumawinata (2004) ‘Analisis Hubungan Karies Gigi dan Status Gizi Anak SD
Athirah’, Dental Journal.
11. Widyawati, N. (2014) ‘FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARIES
GIGI PADA ANAK USIA 4–6 TAHUN’, Jurnal berkala epidemiologi, 2.
12. World Health Organization (1948) ‘Health Fundamental’, health journal.
12