Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PABEDILAN
Jl. May JendSutoyo No. 04 Kecamatan Pabedilan

Telp. 0231- 8835062 Hotline SMS : 082317232200

Email: puskestersana@gmail.com,KodePos : 45193

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INOVASI PENYULUHAN POLI GIGI DAN


MULUT DI UPT PUSKESMAS PABEDILAN

I. PENDAHULUAN
Kesehatan Gigi dan Mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan
jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang
memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan
estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan
kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut adalah setiap penyelenggaraan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan gigi dan mulut perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat
secara paripurna, terpadu dan berkualitas.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan dilakukan
oleh individu, kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah, ataupun Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Masalah kesehatan ditentukan oleh dua faktor utama, yakni faktor
perilaku dan non-perilaku (lingkungan, fisik, sosial, ekonomi, dan politik). Oleh sebab itu, upaya
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat juga dapat ditujukan pada kedua faktor
utama tersebut. Upaya pemberantasan penyakit menular, penyediaan sarana air bersih dan
pembuangan tinja, penyediaan pelayanan kesehatan, dan sebagiannya adalah upaya intervensi
terhadap faktor fisik (non-perilaku).
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 47 dalam Depkes RI
(2009), meyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.

masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bagaimana pentingnya gigi-gigi yang
sehat dan terawat. Sebagian 4 masyarakat baru merasakan pentingnya gigi yang sehat apabila
sudah merasakan sakit gigi. Kesehatan gigi dan rongga mulut mempunyai pengaruh pada
kesehatan tubuh pada umumnya dan sebaliknya kesehatan tubuh akan berpengaruh pada
kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut, sering kali disepelekan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksadaran masyarakat
terhadap kesehatan gigi dan mulut, diantaranya adalah ketidaktahuan pada risiko.

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat
dalam bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Pengembangan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan nasional adalah meningkatkan
kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengupayakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Sesuai dengan salah satu dari misi
Kabupaten Cirebon point kedua yaitu Kabupaten Cirebon SEJAHTERA, meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan
kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi.

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut seperti sebagaimana tertera pada pasal 93 UU
No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah
melalui Puskesmas dan atau masyarakat yang dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan
gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, maupun melalui kesehatan gigi
sekolah.
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 47 dalam Depkes RI
(2009), meyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan salah
satu dari misi Kabupaten Cirebon point kedua yaitu Kabupaten Cirebon SEJAHTERA,
meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengupayakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Program tersebut terkait dengan tata nilai
Puskesmas yaitu “KASIH”. Huruf K (komunikatif), artinya dalam hal koordinasi, integrasi
lintas sektoral ataupun lintas program memerlukan komunikasi yang efektif. Pada huruf
A (Aman) dimaknai dengan setiap kegiatan yang dilakukan dalam gedung atau luar gedung
harus aman diri, aman pasien, dan aman lingkungan. Huruf S yang artinya Santun
sangat terkait erat dalam tindakan harus memperhatikan budaya, adat istiadat, bahasa
masyarakat yang setempat. Huruf I yang artinya Inovatif diperlukan dalam program untuk
perkembangan kemajuan program agar masyarakat lebih mengenal program tersebut.
Huruf H (Harmonis), artinya dalam melakukan kegiatan tersebut hubungan dengan teman
sejawat harus dilandasi dengan hubungan yang harmonis, sehingga tidak ada hambatan.

II. LATAR BELAKANG


Masalah kesehatan gigi di Indonesia, masih merupakan masalah yang menarik karena
prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80% dari 2 jumlah penduduk. Demikian
juga dengan usaha untuk mengatasinya belum terlihat yang nyata bila diukur dengan indikator
kesehatan gigi masyarakat misalnya, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit
(45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Kerusakan gigi seperti gigi berlubang, gigi yang tanggal sebelum waktunya, dan
berbagai jenis penyakit gigi dan mulut lainnya dapat terjadi jika kita tidak menjaga
kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Begitu pula kita dapat memiliki tubuh yang sehat.
Dari hasil data PKP tahun 2021 cakupan diagnosa penyakit gigi dan mulut di Puskesmas
Pabedilan ini tertinggi adalah penyakit pulpa dengan 49%, karies gigi dengan 30%,
gingivitis dengan 12% dan gangguan gigi lainnya adalah 9%. Mengingat akan pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini, inilah yang menjadi latar belakang kami
untuk membuat program penyuluhan ini.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


3.1. TUJUAN UMUM
Tujuan umum dari kegiatan ini, yaitu :
1. Meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya.
2. Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat.
3.2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus dari kegiatan ini, yaitu :
1. Masyarakat memahami bagaimana prosedur menggosok gigi dengan benar,
meliputi waktu, frekuensi dan cara menggosok gigi gigi dengan
berkesinambungan
2. Masyarakat memahami model sikat gigi yang boleh digunakan dan jenis pasta
gigi yang digunakan
3. Masyarakat memahami macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut apa
yang harus dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
4. Masyarakat memahami kapan harus datang ke dokter gigi dan frekuensi
kunjungan ke dokter gigi bila tidak ada masalah kesehatan gigi dan mulut.
5. Masyarakat memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan
makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk
pencegahan karies gigi.
6. Masyarakat mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan
gigi dan mulut
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
4.1. Kegiatan Pokok, meliputi :
1. Melakukan penyuluhan menggunakan poster
2. Melakukan pemeragaan cara menyikat gigi yang baik dan benar
3. Melakukan sesi tanya jawab
4. Pemberian leafleat
5. Melakukan pendokumentasian berupa foto
6. Melakukan pendokumentasian berupa daftar hadir
4.2. Rincian Kegiatan, meliputi:
1. Petugas pelaksana melakukan penyuluhan di depan poli gigi menggunakan poster
selama 10 menit pada pukul 09.00 WIB
2. Petugas pelaksana memeragakan cara menyikat gigi yang baik dan benar
menggunakan model gigi dan sikat gigi
3. Petugas pelaksana memberikan kesempatan kepada audience apakah ada pertanyaan
atau tidak
4, Petugas pelaksana menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audience
5. Petugas pelaksana memberikan leafleat pada para audience
6. Petugas pelaksana melakukan pendokumentasian berupa foto yang dibantu oleh
petugas lainnya
7. Petugas pelaksana mendata para audience di secarik kertas dengan format nama, jenis
kelamin, umur dan alamat
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
5.1. Pembentukan TIM
5.2. Pembuatan SK
5.3. Membuat jadwal
5.4. Membuat materi
5.5. Membuat anggaran biaya
5.6. Mempersiapkan alat dan bahan
5.7. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
5.8. Melakukan pendokumentasian berupa foto dan daftar hadir

VI. SASARAN
Semua orang yang berkunjung di rawat jalan Puskesmas Pabedilan baik itu pasien
maupun pengantar pasien.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER


2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022

Drg.
Rin
AHF

Ade
Iif L.

Waktu : Pukul 09.00 - 09.15 WIB


Frekuensi : 1 bulan sekali

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


8.1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh tim audit internal Puskesmas Pabedilan
terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan tersebut.
8.2. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir kegiatan evaluasi oleh tim
audit internal Puskesmas Pabedilan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi kegiatan pada rapat bulanan dan pertemuan tim mutu tiap 1 bulan. Pencatatan, pelaporan dan
evaluasi kegiatan dilakukan 3 bulan sekali dan 1 tahun sekali berupa PKP 1 semester (Juni-
Desember) dan PKP 1 tahun (dibuat pada awal tahun berikutnya).

Anda mungkin juga menyukai