Tengah Sempidi
Latar Belakang :
kemampuan hidup sehat agar terwujud taraf kesehatan yang baik di Indonesia.
adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) yaitu sebesar 14%. Tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut di Indonesia serta kesadaran masyarakat yang
kesehatan gigi dan mulut sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
UKGMD adalah Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa yang
guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Materi yang dapat diberikan dalam
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah penyakit pada rongga mulut dan
penyebabnya, penjelasan cara menyikat gigi (teknik, frekuensi, dan waktu), konsumsi
diet makanan yang baik dan benar, serta pentingnya kunjungan ke dokter gigi.
Ringkasan Pelaksanaan :
2023 dimulai pukul 08.30 WITA. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan teknik
menyikat gigi yang baik dan benar, frekuensi menyikat gigi dalam satu hari, serta
waktu menyikat gigi yang tepat. Sasaran dari kegiatan ini adalah kader posyandu,
anak-anak serta orang tua yang datang ke banjar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
sehingga peserta penyuluhan bisa lebih memahami cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
balita yang diperiksa, terdapat 11 balita yang mengalami masalah karies gigi. Orang
tua balita diberikan penjelasan mengenai kondisi gigi balitanya dengan harapan orang
tua bisa lebih memahami kondisi gigi anaknya dan bisa merawat gigi anak dengan
baik.
Latar Belakang :
kemampuan hidup sehat agar terwujud taraf kesehatan yang baik di Indonesia.
adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) yaitu sebesar 14%. Tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut di Indonesia serta kesadaran masyarakat yang
kesehatan gigi dan mulut sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
UKGMD adalah Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa yang
guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Materi yang dapat diberikan dalam
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah penyakit pada rongga mulut dan
penyebabnya, penjelasan cara menyikat gigi (teknik, frekuensi, dan waktu), konsumsi
diet makanan yang baik dan benar, serta pentingnya kunjungan ke dokter gigi.
Ringkasan Pelaksanaan :
Maret 2023 dimulai pukul 08.30 WITA. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan teknik
menyikat gigi yang baik dan benar, frekuensi menyikat gigi dalam satu hari, serta
waktu menyikat gigi yang tepat. Sasaran dari kegiatan ini adalah kader posyandu,
anak-anak serta orang tua yang datang ke banjar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
sehingga peserta penyuluhan bisa lebih memahami cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
balita yang diperiksa, terdapat 9 balita yang mengalami masalah karies gigi. Orang tua
balita diberikan penjelasan mengenai kondisi gigi balitanya dengan harapan orang tua
bisa lebih memahami kondisi gigi anaknya dan bisa merawat gigi anak dengan baik.
Latar Belakang :
kemampuan hidup sehat agar terwujud taraf kesehatan yang baik di Indonesia.
adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) yaitu sebesar 14%. Tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut di Indonesia serta kesadaran masyarakat yang
kesehatan gigi dan mulut sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Materi yang dapat diberikan dalam
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah penyakit pada rongga mulut dan
penyebabnya, penjelasan cara menyikat gigi (teknik, frekuensi, dan waktu), konsumsi
diet makanan yang baik dan benar, serta pentingnya kunjungan ke dokter gigi.
Ringkasan Pelaksanaan :
Banjar pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi III. Penjadwalan ini dilakukan
16 Maret 2023 dimulai pukul 08.30 WITA. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan cara
menyikat gigi dengan sasaran kader posyandu, anak-anak serta orang tua atau
masyarakat yang datang ke banjar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi geligi
pada balita.
peserta penyuluhan bisa lebih memahami cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Diharapkan kedepannya para peserta penyuluhan bisa menerapkan cara menyikat gigi
yang baik dan benar dirumah sehingga angka karies di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Mengwi III bisa menurun. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
balita yang diperiksa, terdapat 14 balita yang mengalami masalah karies gigi. Lalu
orang tua diberikan informasi mengenai kondisi gigi balitanya dengan harapan orang
tua bisa lebih memahami kondisi gigi anaknya dan bisa merawat gigi anak lebih baik
lagi.
Latar Belakang :
kemampuan hidup sehat agar terwujud taraf kesehatan yang baik di Indonesia.
adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) yaitu sebesar 14%. Tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut di Indonesia serta kesadaran masyarakat yang
kesehatan gigi dan mulut sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
UKGMD adalah Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa yang
guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Materi yang dapat diberikan dalam
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah penyakit pada rongga mulut dan
penyebabnya, penjelasan cara menyikat gigi (teknik, frekuensi, dan waktu), konsumsi
diet makanan yang baik dan benar, serta pentingnya kunjungan ke dokter gigi.
Ringkasan Pelaksanaan :
Banjar pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi III. Penjadwalan ini dilakukan
Maret 2023 dimulai pukul 08.30 WITA. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan cara
menyikat gigi dengan sasaran kader posyandu, anak-anak serta orang tua atau
masyarakat yang datang ke banjar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi geligi
pada balita.
peserta penyuluhan bisa lebih memahami cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Diharapkan kedepannya para peserta penyuluhan bisa menerapkan cara menyikat gigi
yang baik dan benar dirumah sehingga angka karies di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Mengwi III bisa menurun. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
balita yang diperiksa, terdapat 5 balita yang mengalami masalah karies gigi dan 1
puskesmas/faskesnya karena memiliki karies yang cukup besar dan dalam. Orang tua
diberikan informasi mengenai kondisi gigi balitanya dengan harapan orang tua bisa
lebih memahami kondisi gigi anaknya dan bisa merawat gigi anak lebih baik lagi.
Latar Belakang :
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi
maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada
kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan pencegahan yang paling utama
cara menggosok gigi. Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi
yang tepat. Kegiatan kesehatan gigi anak usia sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang salah satu kegiatan UKGS lebih
pencegahan penyakit gigi yang terjadi pada anak sekolah (SD/MI), dan juga aspek
pendidikan pada siswa agar siswa dapat membiasakan pelihara diri kesehatan gigi
sejak dini salah satunya melalui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
Ringkasan Pelaksanaan :
17 Februari 2023 pukul 08.30 WITA. Peserta kegiatan UKGS ini terdiri dari TK A
dan B yang berjumlah 116 orang. Kegiatan ini dilakukan di lapangan sekolah.
Kegiatan UKGS terdiri dari penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sikat
gigi masal, serta pemeriksaan gigi dan mulut. Penyuluhan cara menyikat gigi yang
baik dan benar pada siswa dilakukan menggunakan alat peraga, yaitu pantum, sikat
gigi, serta dental floss sehingga siswa lebih memahami apa yang diajarkan.
menyikat gigi di wastafel sekolah satu per satu dan dievaluasi. Siswa yang sudah
menyikat gigi, masuk ke dalam kelas untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.
Dari 116 orang siswa yang diperiksa, terdapat 6 orang siswa yang harus dirujuk ke
Latar Belakang :
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi
maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada
kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan pencegahan yang paling utama
dianjurkan, juga berarti individu tadi telah melakukan tindakan pencegahan
cara menggosok gigi. Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi
yang tepat. Kegiatan kesehatan gigi anak usia sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang salah satu kegiatan UKGS lebih
pencegahan penyakit gigi yang terjadi pada anak sekolah (SD/MI), dan juga aspek
pendidikan pada siswa agar siswa dapat membiasakan pelihara diri kesehatan gigi
sejak dini salah satunya melalui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
Ringkasan Pelaksanaan :
pukul 08.30 WITA. Peserta kegiatan penyuluhan ini terdiri dari murid SD yang
berjumlah 83 orang dari keseluruhan murid yang berjumlah 89 orang. Kegiatan ini
dilakukan di lapangan sekolah. Kegiatan UKGS terdiri dari penyuluhan cara menyikat
gigi yang baik dan benar, sikat gigi masal, serta pemeriksaan gigi dan mulut.
Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa dilakukan
menggunakan alat peraga, yaitu pantum, sikat gigi, serta dental floss sehingga siswa
menyikat gigi di wastafel sekolah satu per satu dan dievaluasi. Siswa yang sudah
menyikat gigi, masuk ke dalam kelas untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.
Dari 83 orang siswa yang diperiksa, terdapat 5 orang siswa yang harus dirujuk ke
Latar Belakang :
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi
maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada
kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan pencegahan yang paling utama
cara menggosok gigi. Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi
yang tepat. Kegiatan kesehatan gigi anak usia sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang salah satu kegiatan UKGS lebih
pencegahan penyakit gigi yang terjadi pada anak sekolah (SD/MI), dan juga aspek
pendidikan pada siswa agar siswa dapat membiasakan pelihara diri kesehatan gigi
sejak dini salah satunya melalui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
Ringkasan Pelaksanaan :
pukul 08.30 WITA. Peserta kegiatan UKGS ini terdiri dari siswa SD yang berjumlah
151 orang. Kegiatan ini dilakukan di lapangan sekolah. Kegiatan UKGS terdiri dari
penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sikat gigi masal, serta
pemeriksaan gigi dan mulut. Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada
siswa dilakukan menggunakan alat peraga, yaitu pantum, sikat gigi, serta dental floss
menyikat gigi di wastafel sekolah satu per satu dan dievaluasi. Siswa yang sudah
menyikat gigi, masuk ke dalam kelas untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.
Dari 105 orang siswa yang diperiksa, terdapat 15 orang siswa yang harus dirujuk ke
Latar Belakang :
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi
maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada
kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan pencegahan yang paling utama
dianjurkan, juga berarti individu tadi telah melakukan tindakan pencegahan
cara menggosok gigi. Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi
yang tepat. Kegiatan kesehatan gigi anak usia sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang salah satu kegiatan UKGS lebih
pencegahan penyakit gigi yang terjadi pada anak sekolah (SD/MI), dan juga aspek
pendidikan pada siswa agar siswa dapat membiasakan pelihara diri kesehatan gigi
sejak dini salah satunya melalui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
Ringkasan Pelaksanaan :
Sekolah tersebut. Setelah ada kesepakatan jadwal maka kegiatan UKGS baru bisa
dilaksanakan
WITA. Kegiatan UKGS ini dimulai dari memberikan penyuluhan cara menyikat gigi
yang baik dan benar pada siswa dengan menggunakan pantum sehingga siswa lebih
dilanjutkan dengan menyikat gigi massal. Para siswa menyikat gigi di wastafel
sekolah satu per satu dan langsung di evaluasi. Peserta dari kegiatan ini terdiri dari
Siswa kelas 2 dan 3 yang sudah menyikat gigi, masuk ke dalam kelas untuk
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut. Dari 56 orang siswa yang diperiksa, terdapat
8 orang siswa yang harus dirujuk ke UPTD Puskesmas Mengwi III atau ke faskesnya
Latar Belakang :
Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi
maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada
kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan pencegahan yang paling utama
cara menggosok gigi. Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi
yang tepat. Kegiatan kesehatan gigi anak usia sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang salah satu kegiatan UKGS lebih
pendidikan pada siswa agar siswa dapat membiasakan pelihara diri kesehatan gigi
sejak dini salah satunya melalui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
Ringkasan Pelaksanaan :
Sekolah tersebut. Setelah ada kesepakatan jadwal maka kegiatan UKGS baru bisa
dilaksanakan
WITA. Kegiatan UKGS ini dimulai dari memberikan penyuluhan cara menyikat gigi
yang baik dan benar pada siswa dengan menggunakan pantum sehingga siswa lebih
dilanjutkan dengan menyikat gigi massal. Para siswa menyikat gigi di wastafel
sekolah satu per satu dan langsung di evaluasi. Peserta dari kegiatan ini terdiri dari
Siswa kelas 2 dan 3 yang sudah menyikat gigi, masuk ke dalam kelas untuk
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut. Dari 56 orang siswa yang diperiksa, terdapat
8 orang siswa yang harus dirujuk ke UPTD Puskesmas Mengwi III atau ke faskesnya