Anda di halaman 1dari 8

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

` UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BENAI


JLN. AGUSSALIM KECAMATAN BENAI KODE POS 29566
e-mail: pkmbenai@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

A. Pendahuluan

Berdasarkan Undang – Undang RI No. 36 (2009), tentang kesehatan dijelaskan


bahwa kesehatan merupakan keadaaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia (Permenkes RI, 2015).
Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga
kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyuluruh, dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut
merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. (Kusumawardani, 2011).
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan masyarakat. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah bagian
integral dari palayanan kesehatan dalam upaya pencapaian pemerataan, jangkauan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Undang – undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 93 dan 94,
menyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan
gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan dan
dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan
gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah, serta pemerintah dan pemerintah
daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat
kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Upaya pelaksanaan kesehatan gigi di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya pelaksanaan kesehatan gigi yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini mengacu pada pendekatan yang meliputi tindakan promotif,
preventif, deteksi dini, kuratif dan rehabilitative yaitu merumuskan pelayanan kesehatan
berjenjang untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber
daya yang ada (Permenkes, 2012)
Masyarakat di sekolah merupakan salah satu kelompok yang strategis untuk
diikutkan sertakan dalam upaya kesehatan gigi dan mulut, diantaranya anak sekolah,
sebab anak sekolah adalah kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. (Kusumarizky,
2015). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan
melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan
secara terpadu dengan kegiatan pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) (Kemenkes RI, 2012).
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semua murid
dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. (Depkes RI, 2000).
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta
didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa
upaya promotif dan preventif bagi peserta didik. Tujuan yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik secara optimal melalui
pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan
mulut, meningkatkan peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif
dan preventif, serta terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi
peserta didik. Menurut Astoeti et al (2006), status kesehatan gigi dan mulut yang
optimal juga dapat dicapai dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini
mungkin.

B. Latar Belakang
1. Pemberdayaan masyarakat sekolah dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan,
sikap dan keterampilan di bidang kesehatan gigi dan mulut.
2. Mengidentifikasi masalah-masalah gigi dan mulut pada peserta didik, mulai dari
tingkat Sekolah Dasar sampai Tingkat Sekolah Menengah Atas.

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah-masalah gigi dan mulut pada peserta didik, dan
meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kebersihan gigi dan mulut peserta didik (indeks OHI-S).
b. Untuk mengetahui indeks gigi berlubang peserta didik (indeks DMF-T/def-t).
c. Untuk melakukan tindakan pencabutan gigi susu bagi yang sudah goyang dengan
Topikal Anastesi.
d. Untuk melakukan tindakan rujukan ke puskesmas untuk kasus yang tidak bisa
ditangani di sekolah.

D. Dasar Kegiatan (Landasan Hukum)


1. Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pelaksanaa
Promosi Kesehatan di Puskesmas
3. Keputusan Menkes RI Nomor : 828 Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
5. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
7. Kemenkes tahun 2012 tentang Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

E. Nama Kegiatan
Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) peserta didik mulai dari tingkat
Sekolah Dasar sampai ke tingkat Sekolah Menengah Atas.

F. Peserta/Sasaran
1. Siswa/i kelas 1 Sekolah Dasar sebanyak 18 sekolah
2. Siswa/i kelas 7 Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 6
sekolah.
3. Siswa/i kelas 9 Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan
Madrasah Aliyah/Mass sebanyak 3 sekolah.

G. Susunan Pelaksana

Kegiatan UKGS ini terintegrasi dengan kegiatan UKS dengan susunan


pelaksana/petugas sebagai berikut:

1. Penanggungjawab : Adam Smet, S. Kep


2. Penanggungjawab program UKS : dr. H. Armen Suheri, M. Kes
3. Penanggungjawab UKGS : Bukhairah, AMKG
H. Petugas/Operator
Bukhairah, AMKG : Penanggungjawab UKGS

I. Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksnakan di masing-masing sekolah wilayah Kerja UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai dan rujukan ke UPTD Kesehatan Puskesmas Benai.

J. Jenis Kegiatan
1. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Pemeriksaan gigi dan mulut/penjaringan
3. Pencabutan gigi susu yang sudah goyang dengan topikal anastesi
4. Sikat Gigi Massal
5. Rujukan

K. Metode Kegiatan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Observasi/pemeriksaan
4. Demonstrasi dan Simulasi
5. Tindakan
6. Pencatatan

L. Pembiayaan Kegiatan
Adapun sumber biaya dalam kegiatan ini adalah dari dana BOK UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai

M.Jadwal Kegiatan
Kegiatan penjaringan dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Adapun jadwal kegiatan
UKGS untuk tahun 2019 adalah sebagai beikut:

Uraian Jadwal (2019)


Jenis
Rencana J F M A M J J A S O N D
Kegiatan
Kegiatan
Penjaringan Pemeriksaan
Peserta kesehatan
didik gigi dan
Kelas 1, 7, mulut,
dan 10 pencabutan
gigi susu
bagi gigi
yang sudah
goyang,
sikat gigi
massal,
penyuluhan
kesehatan
gigi dan
mulut
Pemeriksaan
kesehatan
Penjaringan gigi dan
Peserta mulut,
didik penyuluhan
Kelas 7 kesehatan
gigi dan
mulut
Pemeriksaan
kesehatan
Penjaringan gigi dan
Peserta mulut,
didik penyuluhan
Kelas 10 kesehatan
gigi dan
mulut

N. Monitoring Kegiatan
Aspek yang Dimonitoring Hasil Pengamatan
Sesuai Tidak sesuai
A. Sumber Daya Manusia
Peserta/Sasaran
1. Kriteria sasaran (kelas 1, 7 dan 10)
2. Respon sasaran terhadap
kegiatan
3. Motivasi sasaran

Petugas
1. Jumlah petugas (2orang)
2. Kesesuaian kegiatan dengan bidang
petugas
3. Kedisiplinan petugas

Penyelenggara
1. Kesesuaian administarasi dengan
kegiatan (SPT dan SPPD)
2. Motivasi petugas
B. Money/Dana
1. Ketersediaan sumber dana
2. Keberlangsungan sumber dana
3. Kesesuaian dana dengan kegiatan
4. Kesesuaian dana dengan RAB

C. Material/sarana dan prasarana


1. Ketersediaan tempat kegiatan
2. Ketersediaan media yang akan
digunakan
3. Ketersediaan satpel/modul materi
4. Ketersediaan alat peraga
5. Ketersediaan alat dan bahan untuk
kegiatan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Observasi/pemeriksaan
4. Demonstrasi dan Simulasi
5. Tindakan
6. Pencatatan
7. Evaluasi

E. Marketing
1. Pemberian surat pemberitahuan
dalam pelaksanaan kegiatan
2. Kesesuaian media yang digunakan
dalam pemberian informasi

O. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Jangka Pendek
a. Penjajakan awal (Persiapan sebelum kegiatan)
1) Jumlah petugas 2 orang
2) Jumlah sekolah yang akan dikunjungi SD 18, SMP sederajat 6, dan SMA
sederajat 3.
3) Jumlah dana
4) Frekuensi materi/modul
5) Frekuensi media
6) Frekuensi bahan dan alat
b. Evaluasi Proses (evaluasi selama kegiatan berlangsung)
1) Kesesuaian tempat penjaringan
2) Materi sesuai kebutuhan sasaran
3) Kesesuaian metode dengan materi
4) Kesesuaian waktu penyampaian materi
5) Kesesuaian penguasaan materi oleh petugas
6) Kesesuaian media dengan materi
7) Kesesuaian materi yang digandakan
8) Pelaksanakan kegiatan penjaringan/deteksi kesehatan gigi dan mulut
9) Kesesuaian alat dan bahan untuk penjaringan gigi dan mulut
10) Pelaksanaan pencabutan gigi susu
11) Pelaksanaan sikat gigi massal
12) Pelaksanakan demonstrasi
c. Evaluasi akhir kegiatan / evaluasi out put
Dengan melakukan sesi Tanya jawab dan penyuluh memberi pertanyaan setelah
materi disampaikan, untuk melihat pemahaman sasaran setelah penyuluhan
dilakukan. Bagi anak-anak SD yang memiliki gigi susu yang sudah goyang akan
langsung dilakukan pencabutan gigi susu. Kemudian hasil penjaringan akan diolah
dalam bentuk matrik dan akan dikembalikan ke sekolah masing-masing, dan bagi
anak-anak yang memliki kasus disarankan agar di rujuk ke puskesmas
2. Evaluasi Jangka Panjang / Evaluasi Out Come dan impact
Untuk mengetahui kegiatan ada perubahan perilaku dan kasus gigi dan mulut
berkurang, maka hasil penjaringan akan diserahkan ke sekolah masing-masing, dan
akan dipantau jumlah/frekuensi kunjungan UKGS setiap harinya ke Puskesmas
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Indikator Aspek yang di evaluasi Ada Tidak ada
A. Input 1. Jumlah petugas 2 orang
2. Jumlah sekolah yang akan dikunjungi SD 18,
SMP sederajat 6, dan SMA sederajat 3.
3. Jumlah dana
4. Frekuensi materi/modul
5. Frekuensi media
6. Frekuensi bahan dan alat

B. Proses 1. Kesesuaian tempat penjaringan


2. Materi sesuai kebutuhan sasaran
3. Kesesuaian metode dengan materi
4. Kesesuaian waktu penyampaian materi
5. Kesesuaian penguasaan materi oleh
petugas
6. Kesesuaian media dengan materi
7. Kesesuaian materi yang digandakan
8. Pelaksanakan kegiatan penjaringan/deteksi
kesehatan gigi dan mulut
9. Kesesuaian alat dan bahan untuk
penjaringan gigi dan mulut
10. Pelaksanaan pencabutan gigi susu

C. Ouput 1. Pengetahuan murid meningkat


2. Terlaksananya kegiatan pemeriksaan gigi
dan mulut
3. Terlaksananya kegiatan pencabutan gigi
susu bagi anak sekolah kelas 1
4. Hasil penjaringan di olah dan diberikan ke
sekolah masing-masing

D. Outcome 1. Meningkatnya kunjungan peserta didik yang


memeriksakan gigi dan mulut ke Puskesmas
sesuai jadwal yang ditentukan
2. Berkurangnya indeks penyakit gigi dan mulut
peserta didik

E. Impact 1. Status kesehatan gigi dan mulut meningkat


2. RTL akan dilakukan kegiatan penjaringan
selanjutnya pada tahun ajaran baru
P. Penutup
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai acuan penyelenggaraan
kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) pada masyarakat sekolah se
Kecamatan Benai dan sebagai acuan untuk kegiatan UKGS berikutnya.

Benai, Januari 2019


Mengetahui,
Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Benai, Pemegang Program

ADAM SMET, S. Kep BUKHAIRAH, AMKG


NIP. NIP.19750111 199501 1 001 NIP. 19860403 201001 2 023

Anda mungkin juga menyukai