Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN CUCI TANGAN DI SD MUHAMADIYAH KOTA JAMBI 2012

OLEH : KELOMPOK KOASS 21

PUSKESMAS KONI

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN MASAYARAKAT/LOMUNITAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2012

PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN CUCI TANGAN DI SD MUHAMADIYAH KOTA JAMBI 2012

A. Latar Belakang Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan.1 Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia.2 Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Di negara-negara maju prevalensi karies gigi terus menurun sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi penyakit tersebut.3 Data menunjukkan sekitar 80 persen penduduk Indonesia memiliki gigi rusak karena berbagai sebab. Namun yang paling banyak ditemui adalah karies atau gigi berlubang dan periodontal atau kerusakan jaringan akar gigi.4 Karies gigi merupakan kerusakan gigi yang progresif dari email dan dentin yang dimulai dari bekerjanya mikro-organisme pada permukaan gigi.5 Penyebab karies gigi adalah adanya interaksi dari berbagai faktor, diantaranya adalah faktor perilaku dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut, faktor diet, atau kebiasaan makan dan faktor ketahanan dan kekuatan gigi.6 Karies gigi memiliki etiologi dari tiga faktor yaitu host (gigi dan saliva),

mikroorganisme (plak) dan substrat (diet karbohidrat). Selain faktor yang ada dalam

mulut yang berhubungan langsung dengan karies, terdapat faktor-faktor eksternal yaitu perilaku yang berhubungan dengan cara menjaga kesehatan gigi.7 Menurut Bahar bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah perilaku. Perilaku yang dapat mempengaruhi perkembangan karies adalah tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sangat dipengaruhi oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari pengetahuan yang benar akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang benar akan sangat berpengaruh terhadap kejadian karies.2 Upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan dengan berbagai sasaran lebih ditekankan pada

kelompok rentan anak sekolah. Lingkungan sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku hidup sehat bagi anak sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur 6-12 tahun mencapai 40%-50% dari komunitas umum, sehingga upaya penyuluhan kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama. Penyuluhan kesehatan di sekolah diintegrasikan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Penyuluhan kesehatan di sekolah meliputi berbagai aspek diantaranya penyuluhan kesehatan gigi, yang juga merupakan bagian dari program pokok Puskesmas melalui Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Penyuluhan /Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG) adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang setinggitingginya.6 Menurut Notoatmodjo bahwa seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan lebih baik apabila menggunakan lebih dari satu indera ketika menerima penyuluhan, apa yang diingat dari isi penyuluhan adalah 50% dari apa yang didengar dan dilihat. Semakin banyak menggunakan pengindraan dalam belajar maka akan semakin baik, panca indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih sampai 87%), sedangkan 13% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra lainnya.8 Untuk memaksimalkan pemanfaatan indra sasaran diperlukan alat bantu penyuluhan yang ditentukan oleh tujuan penyuluhan karena setiap alat bantu memiliki intensitas yang berbeda. Jika tujuan penyuluhan pada aspek pengertian/pengetahuan maka pesan yang disampaikan cukup dengan lisan namun harus menggunakan alat 3

peraga yang dapat menarik minat sasaran penyuluhan. Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Jambi diperlukan penyuluhan kesehatan gigi dengan alat bantu yang dapat menarik minat siswa dan memaksimalkan penggunaan indra siswa, salah satunya contohnya adalah media booklet karena selain berisikan materi penyuluhan juga disertai gambar yang diharapkan lebih menarik minat siswa dari aspek visual.9

B. B. 1

Tujuan Penelitian. Tujuan Umum Untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi dan mulut dan memperbaiki perilaku mereka dalam hal rutinitas menggosok gigi. B.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penyuluhan ini adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai fungsi gigi dan ciri-ciri gigi yang sehat. 2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyebab, gejala, akibat, serta pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut. 3. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang makanan pemicu terjadinya penyakit gigi dan mulut. 4. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang manfaat menggosok gigi secara teratur, sikat dan pasta gigi yang baik, cara menggosok gigi yang benar, dan akibat tidak menggosok gigi secara teratur. 5. Memperbaiki perilaku siswa mengenai rutinitas menggosok gigi sehingga diharapkan siswa tersebut mampu bersikap mandiri bertanggung jawab dalam merawat gigi. dan

C. Strategi Pelaksanaan C.1 Persiapan Penyuluhan Persiapan penyuluhan terdiri dari beberapa bagian antara lain: 1. Persiapan tempat, waktu dan peserta dilakukan dengan pihak

menginformasikan, meminta ijin dan berkoordinasi dengan

Puskesmas KONI dan oihak SD Muhamdiyah, agar kegiatan penyuluhan dapat terlaksana dengan baik 2. Untuk kepentingan ceramah sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan para siswa, maka yang dilakukan adalah: Penyusunan materi penyuluhan dalam bentuk power point presentation/ slide serta gambar/ video yang relevan. Penguasaan materi penyuluhan dengan cara membaca buku tentang kesehatan gigi, karies dentis, dan meminta bimbingan dan pelatihan dari dokter gigi dan perawat gigi di Puskesmas KONI Penguasaan cara-cara komunikasi atau penyampaian pesan kepada anak-anak dengan membaca pedoman tentang tata cara penyuluhan, bertanya pada petugas UKS. 3. Untuk kepentingan demonstrasi sebagai sarana untuk mengubah prilaku para siswa, maka yang dilakukan adalah: Persiapan alat peraga seperti phantoom dan sikat gigi peraga. Meminta bimbingan dan pelatihan dari dokter gigi dan perawat gigi di Puskesmas KONI tentang cara menggosok gigi yang benar. Persiapan dibagikan,. 4. Persiapan poster tentang kesehatan gigi dan mulut. sikat gigi, pasta gigi, dan gelas kumur untuk

C.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tanggal Waktu Tempat : : : SD Negeri

C.3 Pelaksanaan Penyuluhan 1. Sehari sebelumnya tim penyuluh mem-follow up kepastian dari pihak sekolah bahwa besoknya kegiatan PKM akan dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati.

2.

Pada hari pelaksanaan penyuluhan, tim penyuluh datang ke sekolah, bertemu dengan pihak sekolah, lalu masuk ke kelas yang akan dituju dan melakukan persiapan alat-alat untuk penyuluhan.

3.

Sebelum penyuluhan, siswa diberikan beberapa pertanyaan pembuka secara lisan untuk nantinya dijadikan sebagai bahan evaluasi.

4.

Penyuluh

menyampaikan

materi

kesehatan

gigi

dan

mulut

menggunakan power point. 5. Demonstrasi teknik menggosok gigi yang baik dan benar serta menunjukkan mana sikat gigi yang benar, mana sikat gigi yang salah. 6. Pembagian sikat gigi, pasta gigi, dan gelas kumur kepada siswa lalu dilanjutkan dengan praktik langsung cara menggosok gigi yang benar oleh para siswa.

C.4

Isi Penyuluhan

Adapun isi dari penyuluhan adalah materi-materi sederhana yang diperuntukkan anak-anaksd, serta demonstrasi yang dibuat sederhana dan menarik untuk mereka, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Pengetahuan tentang gigi yang sehat Pengetahuan tentang penyebab karies gigi Pengetahuan tentang pencegahan karies gigi Pengetahuan tentang manfaat dan cara menggosok gigi yang benar Demonstrasi tentang keterampilan cara menggosok gigi yang benar.

C.5 Metode Penyuluhan Penyuluhan ini dilakukan di satu ruangan kelas di SD Muhamadiyah. Metode yang dilakukan pada penyuluhan ini adalah ceramah penyampaian materi secara interaktif tentang kesehatan gigi secara sederhana, dan demonstrasi cara menggosok gigi yang baik dan benar yang dipraktekkan langsung oleh para siswa.

C.6 Media Penyuluhan Adapun media penyuluhan yang digunakan, antara lain: 1. Slide Power point dan film kartun tentang kesehatan gigi dan mulut,yang dalam hal ini akan dikhususkan tentang menggosok gigi yang baik dan benar 6

yang akan ditayangkan dengan menggunakan alat bantu berupa LCD proyektor yang dipinjam dari Puskesmas Tabanan I untuk memudahkan pemahaman materi penyuluhan. 2. 3. Alat peraga yang terdiri dari poster, phantoom gigi, sikat gigi peraga. Sikat, pasta gigi, dan gelas kumur yang dibagikan kepada para siswa untuk demonstrasi dan praktik langsung cara menggosok gigi yang baik dan benar.

C.7 Rencana Evaluasi C.7.1 Penilaian Proses 1. Indikator penilaian - Dukungan dari pihak Puskesmas KONI dan SD Muhamadiyah - Ketepatan waktu pelaksanaan - Sarana yang dipergunakan untuk penyuluhan - Jumlah cakupan peserta yang datang - Keseriusan peserta dalam mengikuti penyuluhan 2. Waktu penilaian - Penilaian dilakukan sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan 3. Cara pelaksanaan - Dengan mengamati pelaksanaan. 4. Penilai - Mahasiswa.

C.7.2 Penilaian Hasil 1. Indikator penilaian - Pertanyaan dari peserta yang diajukan selama tanya jawab berlangsung dan Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang dinilai berdasarkan keaktifan dan ketepatan menjawab dalam kuis dan games. 2. Waktu penilaian - Waktu penilaian dilakukan selama dan sesudah penyuluhan. 3. Cara penilaian - Menggunakan pertanyaan lisan dan pengamatan langsung.

Anda mungkin juga menyukai