Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL UPAYA PROMOTIF PREVENTIF KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA

SISWA … DI ….

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang sangat penting dalam
pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia
sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan
kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting
menentukan kualitas sumber daya manusia. (Linda Warni, 2009).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan.
(Linda Warni, dikutip dari Ilyas, 2009). Hasil laporan Studi Morbilitas (2001), menunjukkan
bahwa kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena
penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang dikeluhkan oleh masyarakat yaitu
sebesar 60%. Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak diderita masyarakat adalah penyakit karies
gigi kemudian diikuti oleh penyakit periodontal di urutan ke dua (Linda Warni, dikutip dari
Surkesmas Balitbangkes Depkes RI, 2009).
Sekolah adalah sebagai perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku
untuk kehidupan anak selanjutnya, termasuk perilaku kesehatan. Sementara itu populasi anak
sekolah di dalam suatu komunitas cukup besar. Oleh sebab itu promosi kesehatan di sekolah
adalah usaha kesehatan sekolah (Linda Warni, dikutip dari Notoatmodjo, 2009).
Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa penyelenggaraan
kesehatan sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik
untuk memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas. (Linda Warni, 2009).
Menurut Bahar (2002) salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
penduduk di negara berkembang adalah perilaku. Perilaku yang dapat mempengaruhi
perkembangan karies adalah kebiasaan makan dan pemeliharaan kebersihan mulut, dengan
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor. (Linda Warni, dikutip dari Reich dan Petersen,
2009).
Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi
berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Padahal
kondisi ini menjadi gerbang beragam penyakit. Selama ini penanganan masalah gigi masih
sebatas menambal lubang gigi. Tindakan tersebut sudah dianggap mampu mengontrol karies.
Padahal itu belum cukup mengatasi masalah secara menyeluruh. (PDGI, 2010).
Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan
makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak
umumnya senang permen, apabila anak terlalu banyak makan permen dan jarang
membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies. (Uji Kawuryan, dikutip
dari Machfoedz dan Zein, 2008). Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Di
negara - negara maju prevalensi karies gigi terus menurun sedangkan di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi penyakit tersebut. (Uji
Kawuryan, dikutip dari Supartinah, 2008).
Angka kerusakan gigi di Indonesia berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan
Departemen Kesehatan RI pada 2001 menemukan sekitar 70 persen penduduk Indonesia berusia
10 tahun ke atas pernah mengalami kerusakan gigi. Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi
mencapai 43,9 persen, usia 15 tahun mencapai 37,4 persen, usia 18 tahun 51,1 persen, usia 35-44
tahun mencapai 80,1 persen, dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7 persen. (PDGI, 2010).
Perkembangan epidemiologi dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat menemukan, terjadinya
karies gigi disebabkan adanya peranan berbagai faktor  yang saling berkaitan yang disebut
dengan multifaktorial. Faktor – faktor tersebut adalah faktor  tuan rumah (ludah dan gigi), faktor
agen (mikroorganisme), (substrat atau diet mengandung gula), serta faktor waktu. (Nurmala
Situmorang, 2005).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada
kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia ini anak sedang
menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap
perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Bila ditinjau dari berbagai upaya
pencegahan karies gigi melalui kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) tersebut
seharusnya pada usia-usia anak sekolah memiliki angka karies rendah, akan tetapi dilihat dari
kenyataan yang ada dan berdasarkan laporan-laporan penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan adanya tingkat karies gigi pada anak sekolah yang cukup tinggi. (Uji Kawuryan,
dikutip dari Wahyuningrum, 2008).

B. Maksud dan Tujuan

Umum :
Meningkatnya mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Khusus :
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan anak sekolah untuk berperilaku
hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut yang mencakup :
1) Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut
2) Mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
3) Mengetahui kelainan-kelainan/penyakit gigi dan mulut serta mampu mengambil
tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
4) Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedia secara tepat.
b. Menurunnya angka penyakit gigi dan mulut pada anak usia sekolaH
c. Anak-anak yang lulus dari sekolah dasar ini telah mendapat semua perawatan gigi
dan mulut yang dibutuhkan, sehingga memiliki keadaaan kesehatan gigi dan mulut
yang baik.

C. Manfaat Pelayanan

Program upaya promotif preventif kesehatan gigi ini akan sangat bermanfaat bagi
anak didik dalam menanggulangi terjadinya penyakit gigi dan mulut. Sehingga dapat
dicapai sumber daya manusia yang sehat dan produktif di masa yang akan datang.

D. Tempat Pelayanan

Tempat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini akan dilaksanakan di …
dengan memanfaatkan fasilitas ruangan kelas ... Dengan demikian diharapkan kegiatan
belajar mengajar tidak banyak terganggu. Sementara itu di lain pihak program terkait
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
E. Jenis Pelayanan

Kegiatannya dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi yang akan diberikan pada
siswa, yaitu :
a. Promotif

Kegiatan yang melaksanakan : Menjelaskan program UKGS


Sasaran penyuluhan : Siswa
Waktu :

b. Survei

Pemeriksaan gigi dan mulut seluruh siswa … untuk mengetahui keadaan


kesehatan-kesehatan gigi dan mulut : Prevalensi karies, DMF, def, OHI-S sehingga
dapat dibuat rencana perawatan.

c. Edukatif

Pendidikan kesehatan gigi berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada seluruh siswa …

d. Preventif

Pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut


Kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Sikat gigi bersama
2) Pemeriksaan gigi dan mulut

e. Rujukan

Bagi anak-anak yang memerlukan perawatan lebih lanjut, akan dirujuk ke dokter
gigi terdekat atau dokter gigi pribadi (bagi yang memiliki).
F. Waktu Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai