PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan sistem organ tubuh lainnya. Karena rongga mulut merupakan salah satu
pintu masuk bakteri penyebab penyakit yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Bakteri
yang terdapat pada rongga mulut dapat menyebar melalui aliran darah. Jika kesehatan
gigi dan mulut baik, maka bakteri yang dapat masuk ke dalam aliran darah hanya
sedikit dan tidak akan membahayakan tubuh. Namun jika kesehatan gigi dan mulut
tidak dalam keadaan yang baik, maka jumlah bakteri yang akan masuk ke dalam
aliran darah bisa meningkat dua hingga sepuluh kali lipat lebih banyak. Kebersihan
gigi dan mulut yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri mudah untuk menginfeksi
menyatakan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi
merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia
(3,58 milyar jiwa). Penyakit pada gusi (periodontitis) menjadi urutan ke 11 penyakit
yang paling banyak terjadi di dunia, sementara di Asia Pasifik kanker mulut menjadi
gigi dan mulut seperti karies gigi ini banyak dijumpai pada anak usia prasekolah
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Jakarta bahwa 85% anak prasekolah sudah
mengalami karies gigi. Masalah kesehatan gigi dan mulut di Jawa Timur yang dialami
anak usia 1-9 tahun memiliki persentase sebesar 29,2% dan persentase untuk
penduduk yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut di Kota Malang sebesar
Menggosok gigi merupakan perilaku sehat yang masih kurang diterapkan pada
anak. Ketidaktahuan cara menggosok gigi yang baik dan benar, frekuensi menggosok
gigi yang tidak benar itu awal terjadinya kerusakan gigi. kerusakan gigi yang dapat
dialami anak-anak yaitu seperti karies gigi, gusi bengkak, gigi berlubang dan bau
mulut, penyebab terjadinya hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan
dasar akan pentingnya kebersihan gigi dan mulut contohnya anak-anak yang tidak
yang manis ataupun orang tua yang tidak mengingatkan kepada anak-anaknya untuk
menggosok gigi sebelum tidur. Sehingga jika tidak diperhatikan hal tersebut akan
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh orang tua untuk memotivasi anak-anak
mereka agar memelihara kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan cara membiasakan
anak melakukan kegiatan menggosok gigi bersama pada pagi dan malam hari sebelum
anak-anak tidur untuk mencegah tejadinya kerusakan gigi. (Eka Satriani Sakti, 2019).
Peran pendidikan kesehatan yaitu melakukan intervensi dari faktor perilaku sehingga
perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilai kesehatan yang ada
dan jenis metode yang biasa digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah metode
ceramah dan metode diskusi kelompok. Beberapa metode yang biasa digunakan
seperti pembacaan dongeng dimana dalam mendongeng itu memiliki kaitan yang erat
dengan dunia anak-anak, bahkan tidak dapat dipungkiri jika dongeng memiliki daya
tarik tersendiri yang tidak dapat ditolak oleh anak-anak. Mendongeng merupakan
mental bagi anak, selain itu pemikiran anak juga akan lebih kritis dan cerdas. Anak
juga dapat dengan mudah memahami mana sesuatu yang perlu ditiru dan tidak boleh
Penelitian yang dilakukan oleh Supriatin pada tahun 2019 yang berjudul
prasekolah di TK Sabibul Huda dan dari penelitan tersebut menunjukkan hasil bahwa
Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Suwanti, 2017 yang berjudul
menggosok gigi pada anak TK bahwa ada pengaruh kemampuan menggosok gigi
membantu anak untuk melakukan gosok gigi dengan baik dan benar, peran orang tua
dan pendidik sangat dibutuhkan dalam memberikan penjelasan dan contoh kepada
test. Selain perbedaan metode yang digunakan, ternyata penggunan metode pre-post
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Sebagai salah satu bahan atau sumber informasi untuk pengembangan ilmu
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode story telling pada anak pra sekolah