PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia,
sehat secara jasmani dan rohani tidak terkecuali anak-anak, setiap orang
menginginkan anaknya bias tumbuh dan berkembang secara optimal, hal
ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu
diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi
dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara
umum. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal maka
harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan diet makanan jangan terlalu banyak makan yang
mengandung gula dan yang lengket.
Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem
pencernaan tubuh manusia, sehingga secara tidak langsung berperan
dalam
status
kesehatan
perorangan.Kebersihan
gigi
dan
mulut
dan mulut merupakan salah satu kesatuan dari anggota tubuh yang lain.
Kerusakan pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
secara langsung atau tidak langsung.Selain itu, kebersihan gigi dan mulut
juga berperan penting dalam menentukan gambaran dan penampilan diri
seseorang tersebut, sekaligus berkaitan dengan kepercayaan atau
keyakinan terhadap dirinya (Pratiwi, 2007).
Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang
rentan dihadapi oleh kelompok anak usia sekolah dasar. Struktur gigi pada
masa anak-anak, terutama pada usia sekolah dasar, termasuk dalam jenis
gigi bercampur, yaitu antara gigi susu dan gigi permanen yang rentan
mengalami karies gigi. Permasalahan karies gigi pada anak usia sekolah
dasar menjadi penting, karena menurut, karies yang terdapat pada gigi
merupakan indikator keberhasilan upaya pemeliharaan kesehatan gigi
pada anak.(Situmorang 2006)
Penyakit rongga mulut yang sering dihadapi oleh anak-anak di
sekolah Ensino Basico filial Aituri laran tersebut umumnya adalah penyakit
gigi berlubang (Dental Cavity) atau karies gigi dan penyakit periodontal
(penyakit jaringan penyangga gigi)
Tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut padaumumnya
disebabkan karena berbagai faktor, antara lain: faktor pengetahuan,sikap
dan perilaku atau tindakan dalam memelihara kesehatan gigi yang masih
rendah.Astoeti (2006)
rangka
menyiapkan
sumber
daya
manusia
yang
SD,
yaitu
meliputi
dental
health
education
dan
karies gigi. anak pada usia sekolah dasar umumnya kurang rajin dan
kurang teliti dalam membersihkan gigi. Keasaman (ph) air ludah (saliva)
anak pada usia ini juga ikut berpengaruh sehingga bisa memperburuk
kesehatan gigi dan mulut.(Suwelo 1992)
Berdasarkan Undang-Undang yang temuat dalam Konstitusi RDTL
pasal 57 ayat 1-3 yang berbunyi:
1. Setiap orang berhak atas pelayanan kesehatan dan perawatan
medis,serta berkewajiban untuk melindungi dan memajukannya.
2. Negara akan memajukan pembentukan suatu sistem kesehatan
nasional yang universal dan umum, dan selama memungkinkan
bebas biaya berdasarkan undang-undang.
3. Pelayanan kesehatan nasional, sejauh mungkin,akan dikelolah
secara desentralisasi dan partisipatif.
Diploma Ministerial Pasal 26 tentang Departemen Kesehatan Gigi
dan Mulut (Departamento Saude Oral) yang terdiri dari 2 ayat yaitu;
1. Departement Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan suatu
organisasi
atau
bagian
dari
Dirjen
Nasional
Kesehatan
yang
Filial
Aituri-LaranTaibesi,
suco
Lahane
oriental,
Posto
peran
serta
mengidentifikasikan
masalah
sebagai
berikut,
banyaknya
Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mempelajari Pengetahuan murid
kelas V dan VI tentang cara merawat gigi di Ensino Basico Filial
Aituri-LaranTaibesi
Suco
lahane Oriental,
Posto Administrativo
2. Untuk
gigi
basico
filial
taibesi,
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Secara Teoritis
1. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis
tentang prosedur penelitian, penulis dapat menerapkan
teori metodologi penelitian dalam bentuk kenyataan dan
realitas yang terjadi dan sebagai salah satu syarat untuk
melakukan penelitian lanjutan.
2. Bagi Universidade da Paz sebagai lembaga perguruan
tinggi
swasta
yang
turut
serta
didalam
program
keaslian penelitian
Penelitian pengetahuan dan sikap murid kelas V-VI tentang cara
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,
dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka
orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Upaya
11
terjadi
penglihatan,
pendengaran,
penciuman,
rasa,
dan
12
(knowledge)
adalah
hasil
dari
aktivitas
13
dalam
domain
kognitif
memiliki
enam
yang
mengcakup
dalam
domain
yang
telah
telah
diterimanya.
Contohnya
anak
dapat
2. Memahami ( Comprehension).
Seseorang dikatakan telah memahami jika ia mampu
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menarik kesimpulan materi tersebut secara
benar. Misalnya anak dapat menjelaskan pentingnya
menggosok gigi setiap hari.
3. Aplikasi (Aplication).
Aplikasi
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
14
untuk
15
(Mubarok, 2011)
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan yang
dibrikan berikan seseorang kepada orang lain agar dapat
memahami suatu obyek. Pendidikan sangat berpengaruh
terhadap pengetahuan yang dimiliki seseorang.
b. Pekerjaan
Lingkungan
pekerjaan
dapat
memperoleh pengalaman
membuat
dan
seseorang
pengetahuan,
baik
c.
Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang maka akan
semakin bertambah
taraf
berfikir
seseorang
untuk
seseorang
untuk
mencoba
dan
memperoleh
16
sangat
berpengaruh
terhadappembentukan
sikap
besar
terhadap
seseorang.
Dengan
seseorang
untuk
memperoleh
suatu
Sikap
2.2.1 Pengertian Sikap
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dibagi dalam
dua
kelompok
yaitu,
baik
dan
kurang
baik.secara
nyata
terhadap
suatu
stimulus
atau
objek.
17
terdiri
dari
berbagai
tingkatan
antata
lain;
(Notoadmodjo,2007)
1. Menerima (Receiving)
Menerina diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yamg diberikan oleh objek
2. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan
menyelasaikan yang diberikan adalah suatu indikasi
orang menerima ...ide tersebut.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai dapat diartikan sebagai mampu menerima
ideatau ,,,masukan dari orang lain yang mungkin berbeda
dengan ide kita, ,,,kemudian mendiskusikan hasil dari
dua ide yang berbeda tersebut ...adalah suatu indikasi
sikap..
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembentukan
sikap
dapat
menjadi
dasar
pembentukan
sikap,
18
pribadi
tersebut
melibatkan
faktor
emosional.
b. Orang lain yang dianggap penting
Individu cenderung memiliki sikap yang konformis atau
searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
Kecendrungan antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk berafiliasi dan keingainan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
c.
Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap
terhadap berbagai
masalah.
Kebudayaan
telah
mewarnai.
2.3
19
gigi
yang
dipakai
sedapat
mungkin
sikat
gigi
tidak
boleh
menyebabkan
20
21
mulai
bercampur
dengan
makanandan
22
pasta
gigi
gigi
yang
berperan
mengandung
penting
dalam
gigi
tidak
perlu
berlebihan
karena
23
2.4
Pengertian Gigi
2.4.1 Gigi
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah, yang terdiri
dari gigi- gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah, serta
saluran-saluran penghasil air ludah (Situmorang 2006)
1. Anatomi gigi
Gigi terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Email, yaitu lapisan terluar gigi yang meliputi seluruh
corona, dalam bahasa Inggris disebut crown artinya
mahkota. Email merupakan bagian paling keras dari
seluruh bagian gigi bahkan lebih keras dari tulang.
Email tersusun atas air 2,3 %, bahan organik 1,7 %,
bahan anorganik 96%.
b. Dentin, yaitu bagian yang terletak di bawah email,
merupakan bagian terbesar dari seluruh gigi. Dentin
tersusun atas 13,2 % air, 17 % bahan organik, dan 69
% bahan anorganik.
c. Jaringan pulpa, jaringan benak gigi/sum-sum gigi,
yaitu jaringan lunak yang terdapat di dalam kamar
pulpa/ ruang dan seluruh saluran akar.
d. Sementum, yaitu bagian yang meliputi seluruh lapisan
luar gigi, kecuali pada bagian ujung akar gigi disebut
foramen apikalis. Sama seperti email dan dentin,
sementum terdiri atas air 32 %, bahan organik 12 %
dan bahan anorganik 56 %.
24
umum
namun
masih
ada
kekeliruan
baik
25
26
27
2.5
Kerangka teori
Gambar 2.5.1 kerangka Teori
28
Sikap
Pengetahuan
Tahu
Memahami
,Aplikasi
,Menerima
Merespon
Menghargai
2.6
dinotasi
dengan
( Y)
dalam
hal
ini
kurangnya
29
Variabel Dependent
PENGETAHU
AN
( X1 )
SIKAP
( X2 )
\
2.6.2
30
besar
pengetahuan
siswa-siswi
tentang
yaitu
berpengetahuan
atau
baik
Sedang
kesediaan
untuk
Defenisi Operasional
Indikator
Alat
Hasil
Ukur
Ukur
Skala
uan
(x1)
maka
Memahami
Tahu
murid tentang
cara
atau
31
Aplikasi
Kusioner
Wawancara
Dan
Observasi
Ya=1
Tidak=0
Nominal
bukan
merupakan
pelaksanaan
Menerima
Merespon
Bertanggun
Kusioner
Wawancara
Dan
Observasi
Ya=1
Nominal
Tidak=0
jawab
baik
Cara
Merawat
Teknik
Gigi
Menyikat
(y)
Gigi
Kusioner
Ya=1
Wawancara
Dan
Tidak=0
Observasi
Nominal
2.6.3 Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya
sementara / lemah keberannya dan thesis artinya pernyataan /
teori. Dengan demikian, hipotesis berarti pernyataan sementara
yangpengujian perlu diuji kebernaranya. Untuk menguji kebernaran
sebuah hipotesis di gunakan pengujian yang di sebut pengujian
hipotesis.
Di dalam pengujian hiotesis dijumpai dua jenis hipotesis,
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Berikut akan
diuraikan lebih jelas tentan masingmasing hipotesis tersebut.
1. Hipotesis Nol (Ho)
32
perbedaan
Hipotesis
yang
menyakan
tidak
ada
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Menurut Sumadi (2004), mengatakan bahwa penelitian adalah
dan
sistematik
guna
mendapatkan
jawaban
terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif dengan teknik studi korelasional (correlation
study), di mana teknik korelasi ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel X1, X2 dengan variabel Y. Dengan
33
Waktu Penelitian.
Penelitian yang dilakukan di Escola Ensino Basico Filial
3.3
adalahsekumpulan
data
yang
mempunyai
dalam
penelitian
ini
adalah
34
dalam
pengambilan
sampel
pada
penelitian
ini
n=
N
2
N . d +1
Dimana :
n = Jumlah sampel yang di ambil
N = Jumlah anggota populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan adalah 15%
Jadi diwah ini merupakan penjabaran dari rumus diatas untuk
menentukan besarnya sampel:
n=
3.5
341
341
341
341
341
=
=
=
=
=39.319=40 Responden
2
2
341.(15) +1 341.(0.15) +1 341.(0.0225)+1 7.6725+1 8.6725
Instrument penelitian
35
Instrument
penelitian
yang
digunakan
pada
penelitian
ini
Observasi
Penulis mengadakan
pengamatan
secara
langsung
mengumpulkan
data.Dengan
metode
ini
didapatkan
36
Kuesioner
Sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada
3.7
Sumber Data
Berdasarkan sumber datanya maka peneliti mengumpulkan
Filial
Aituri-Laran,
Suco Lahane-Oriental,
Jenis Data
Menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan bahwa data sebagai
hasil penelitian dilihat dari segi jenisnya dibedakan menjadi dua, yakni :
3.6.1 Data kualitatif
37
38
kelanjutan
langkah
dari
coding
untuk
39
2
X1.X2
Dimana :
R.x1x2.y = koefisien korelasi linear ganda antara variable X1 dan X2
secara bersama-sama dengan variabel Y
rx1y
rx2y
rx1x2
40
R
k
Fhitung=
( 1R 2 )
nk 1
Langkah-langkah untuk menjawab:
1. Membuat Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
2. Membuat Ha dan H0 dalam bentuk Statistik
3. Membuat tabel penolong untuk menghitung kolerasi ganda:
a.
b.
c.
4.
Nilai Statistik
r x 1. y +r x 2. y 2 (r x1. y ) . (r x2. y ) . ( r X 1. X 2)
2
1r X1. X 2
41
R
= Nilai Koefisien Kolerasi Ganda
K
= Jumlah Variabel Bebas (Independen)
n
= Jumlah Sampel
Fhitung= Nilai F yang dihitung
6. Kaidah pengujian signifikan:
Jika Fhitung Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan Fhitung Ftabel
terima H0 artinya tidak signifikan.
Carilah nilai Ftabel mengunakan Tabel F dengan Rumus:
Taraf signifikan: = 0, 01
Ftabel = F {( 1 ) ( dk = k), (dk n - k 1)}
7. Membuat Kesimpulan
Cara mencari interpolasi pada tabel F Rumus Interpolasi
C=C0 +
( C 1C 0)
( BB0 )
( B 1B 0 )
Etika penelitian
Menurut (Notoatmodjo 2005) mengatakan bahwa penelitian yang
42
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya Ensino Bsico Filial Aituri Laran
Dalam uaraian ini penulis memberikan gambaran umum
tentang lokasi penelitian dalam rangka mengenal secara mendalam
lingkungan Ensino Bsico Filial Aituri Laran.
Eksitensi lembaga pendidikan sangat penting untuk diketahui
agar bias mengetahui rekan jejak yang tidak dilakukanny.Dalam
gambaran umum ini penulis hanya mengulas sejumlah poin penting
yang berdirinya Ensino Bsico Filial Aituri Laran.
Sekolah Ensino Bsico Filial Aituri Laran dibangun oleh koloni
Portugis pada tahun 1967 dan diberi nama Escola Primaria Aituri
Laran.
44
pro kemerdekaan,
45
Karakteristik Responden
Dari 341Murid sekolah Filial Aituri Laran peneliti mengambil
Umur
Jumlah
46
Persentase
12,5
10
17,5
11
12,5
12
20
13
17,5
14
20
40
100
Total
Ya
Tidak
Persentase (%)
100
Ya
Tidak
Jumlah
Variabel
Total
(%)
X1
55
145
27,5
72,5
100
X2
54
143
27,4
72,5
100
50
50
100
3
Y
100
100
Sumber data: Data primer penelitian
Berdasarkan
hasil
distribusi
data
berdasarkan
jawaban
47
ya 100 dengan jumlah persen 50% dan jumlah respobdem Tidak 100
dengan jumlah persen 50%.
Tabel 4.2.1.3 Koefisien Korelasi (Nilai Mutlak)
Koefisien korelasi
Derajat hubungan
0 -0,25
0,25 - 0,50
0,50 0,75
0,75 1,00
Sumber data: Riduwan 2004
ini
menganalisa
berdasarkan
variabel
yang
ditentukan
X1
X2
X12
X22
Y2
X1Y
309
301
336
2405
2295
2854
2611
X2Y X1X2
2553
2337
Nilai Statistik
40
309
336
2405
2854
2611
49
X1Y
X1
Y
X 12
n
X1
2
Y2
n
Y
2
309
40.2405
336
(40 . 2854)
.
n
rX 1. Y =
Dari hasil uji terdapat bahwa pengaruhh antara variabel
pengetahuan (X1) terhadap kesehatan Gigi pada Murid (Y) tergolon
sedang untuk menyetakan besar kecilnya kontribusi sumbangan.
50
berikut:
T h itung=
tabel
(interpolasi). Ternyata thitung dari ttable atau 6,68 1,697 maka signifikan
artinya terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan (X1) terhadap
cara merawat gigi (Y).
b. Menghitung korelasi X2 terhadap Y dengan rumus:statistic, rhitung
dari tabel 4.2.3.3
Ringkasan Statistik X terhadap Y
51
Simbol Statistik
Nilai Statistik
N
X2
Y
X22
Y2
X2Y
40
301
336
2295
2854
2553
X 2Y
X2
Y
X 2
n
X2
2
Y2
n
Y
2
301
40.2295
336
(40 . 2854)
.
n
rX 2. Y =
52
berikut:
T h itung=
tabel
(interpolasi). Ternyata thitung dari ttable atau 13,69 1,697 maka signifikan
artinya terdapat pengaruh signifikan antara Sikap (X2) terhadap cara
merawat gigi (Y).
53
Nilai Statistik
40
309
301
2405
2295
2337
X1 X2
X2
X 1 2
X2
2
n. X 22
X 21 .
n .
( X 1 ) .
n.
r X 1. X 2=
471
471
471
=
=
=0, 50
719 .1199 862081 928.48
54
t h itung=
tabel
(interpolasi). Ternyata thitung dari ttable atau 37,03 1,697 maka signifikan
artinya terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan (X1) terhadap
SikP (X2).
4. Menghitung korelasi X1, X2 terhadap Y dengan rumus: statistic
rhitung dari tabel 4.1.2.5
Ringkasan Hasil Korelasi
Simbol Statistik
rx1Y
rx2Y
rx1X2
Nilai Statistik
0,64
0,80
0,50
55
5.
R2
0,842
0.7056
k
2
2
0.3528 0.3528
h itung=
=
=
=
=
=35,28
(1 R2) (10,842 ) ( 10.7056 ) 0.2944 0.01
37
37
nk1 4021
Ftabel
= F{(1-0,05)(dk=2),(dk=40-2-1)}
Ftabel
7. Membuat kesimpulan
Setelah dihitung ternyata fhitung ftabel atau 35,28 3,26 maka tolak
Ho dan diterima Ha artinya ada hubungan yang signifikan antara
pengaruh antara pengetahuan dan sikap murid kelas V-VI di Escolar
Esnsino Basico Filial Aituri-Laran, Posto Administrativo Nain-Feto,
Municipio Dili, Tahun 2015.
4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian
4.3.1. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terbukti
bahwa
adanya
pengaruh
pengetahuan
56
dan
Sikap
terhadap
57
Dari
hasil
pengetahuan
tersebut
tentang
mendeskripsikan
bahayanya
penyakit
bahwa
gigi
penting
mengingat
tahu
dan
ini
terjadi
setelah
seseorang
melakukan
pancaindra
manusia,
pendegaran,
penciuman,
pengetahuan
manusia
rasa
diperoleh
yakni:
dan
indra
raba.
melalui
pengelihatan,
Sebagian
mata
dan
besar
telinga.
59
cenderung
untuk
mendapatkan
informasi,
semakin
banyak
Pengaruh
yang
signifikan
antara
Sikap
terhadap
kesehatan mahasiswa
Berdasarkan tabel 4.2.1.2 telah menguji dengan rumus rhitung
besarnya pengaruh antara variabel sikap (X2) dengan cara
merawat gigi (Y) tergolong sangat kuat. Sedangkan untuk
menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X 2 terhadap Y atau
koefisien diterminan KP= r2x100% = 0.802 x 100% = 64%
sedangkan sisanya 36% ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya
untuk mengetahui signifikansi X2 terhadap Y dihitung dengan rumus
60
Uji-t maka ternyata thitung ttabel atau 36,68 1,697 maka signifikan
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap masyarakat
terhadap penyakit Diarecara merawat gigi (Y). Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa Sikapmurid di Ensino basico filial
Aituri-Laran 2015 umunya sangat berpengaruh terhadap kesehatan
murid itu sendiri.
Notoatmodjo (2007) juga menyatakan bahwa perubahan
sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan
keyakinan/ kepercayaan yang didapatkan dari hasil penginderaan,
yang salah satunya didapatkan melalui pendidikan atau proses
belajar.
Maka harus ada yang memotivasikan semua murid untuk
menyesuai diri untuk menyikat gigi di rumah.
3. Ada Pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
terhadap cara merawat gigi.
Berdasarkan tabel 4.2.1.4 telah diuji dengan rumus rhitung besarnya
pengaruh antara variabel pengetahuan (X1) dengan sikap (X2)
tergolong sangat kuat. Sedangkan untuk menyatakan besar
kecilnya kontribusi variabel X1
61
gigi (Y). Setelah dihitung ternyata Fhitung Ftable atau 35.28 < 3,26
maka ditolak H0 dan terimah Ha artinya ada hubungan atau
pengaruh yang sangat signifikan antara hubungan atau pengaruh
Pengetahuan dan sikap terhadap cara merawat gigi.
Menurut Notoatmodjo (2003) dengan pendidikan tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan
yang di peroleh. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
perilaku dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,
maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Newcomb,
menyatakan
bahwa
sikap
itu
merupakan
62
4.4.1. Kelebihan
Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti terdahulu ialah
mengembangkan imformasi kepada anak sekolah EBF Aiturilaran
tentang cara menyikat gigi. Sedangkan berdasarkan hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa peneliti mengembangkan tentang
meningkatkan pengetahuan anak sekolah SD kelas V dan kelas
VIyang lebih mendalam tentang cara menikat gigi serta mengubah
sikapanak sekolah untuk menyikat gigi setiap hari .
4.4.2 Kekurangan
Dalam penelitian Analisis Pengetahuan Dan Sikap Murit
kelas V-VI Tentang cara menyikat gigi pada anak sekolah EBF
Aiturilaran2015 peneliti tidak meneliti tentang perilaku. Data yang
dikumpulkan mengenai pengetahuan, sikap pada anak sekolah SD
kelas V-VI
dan
kuesioner jadi
melakukan
ada
observasi, tetapi
kecenderugan
bersifat
menggunakan
subyektif.
Tetapi
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diolah melalui hasil penelitian dan analisis
data yang telah dilakukan dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Ada Pengaruh Pengetahuan Terhadap terhadap cara merawat
gigi
Ada pengaruh antara variabel pengetahuan(X1) terhadap
kesehatan
murid
(Y)
tergolong
cukup.
Sedangkan
untuk
pengetahuan
dan
Sikap
secara
simultan
64
berpengaruh
pengetahuan
terhadap
dan
kesehatan
Sikap
gigimurid
secara
simultan
tergolong
kuat
terutama
faktor-faktor
apa
saja
yang
ikut
65
66