BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung
paradigma sehat dan faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh
secara keseluruhan banyak dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu
sendiri. Gigi merupakan organ yang vital dalam tubuh kita, salah satu fungsi gigi
adalah sebagai alat pengunyah makanan, membantu melumatkan makanan dalam
mulut, dan juga membantu organ pencernaan sehingga makanan dapat diserap
tubuh dengan baik. Jika tidak dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik maka akan
menyebabkan bakteri menyerang gigi dan menjadikan gigi berlubang. (Silvia,
2014) Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat, beberapa aktifitas seperti
berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa
sakit, tidak nyaman, dan malu. Kenyataannya sampai saat ini tingkat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat Indonesia masih rendah. Dan berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan oleh kelompok kami ,terlihat dari 15 orang murid terdapat 5 orang
murid mengalami karies gigi dan 4 mengalami gigi berlubang.
Menurut penelitian WHO (World Health Organization) (2013),terjadi
peningkatan prevalensi karies gigi pada kelompok umur 12 tahun, yakni sebesar
13,7% dari 28,9% pada tahun 2007 naik menjadi 42,6% pada tahun 2013.Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Depkes tahun 2013 menunjukkan 74.1% penduduk
mengalami karies gigi dan 68.9% tidak dirawat. Survei Departemen Kesehatan
Republik Indonesia yang dilakukan pada Pelita III dan IV menunjukkan bahwa
prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%, dan 90%
diantaranya adalah anak-anak. Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak adalah faktor perilaku, hal ini ditunjukkan
dengan anak-anak yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Perilaku memegang peran penting dalam mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut. Oleh karena itu, perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya kebersihan
gigi dan mulut, termasuk 6 mempengaruhi angka kejadian karies ( Widayati,2014).
2
gigi agar tetap berfungsi dengan baik sampai usia tua. Masalah-masalah
tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan tentang cara menjaga
kebersihan mulut dan gigi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok tertarik untuk memberikan
pendidikan kesehatan pada anak usia dini“Pentingnya Menggosok Gigi Dan
Menjaga Kebersihan Mulut Sejak Usia Dini”
3. Bagi Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
menjaga kebersihan gigi dan mulut memperdalam pengetahuan murid-murid
di PAUD Utama Praja Palangkaraya dan sebagai referensi.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhnya gigi susu tidak serta-merta semua gigi langsung muncul secara
utuh, tapi tentu dimulai dari proses yang perlahan dan sedikit demi sedikit. Jumlah
gigi susu yang tumbuh di awal masa teething pun sangat terbatas, tidak langsung
lengkap 20 buah. Untuk memahami keseluruhan proses pertumbuhan gigi anak agar
Anda bisa memperhatikan dan merawat gigi si kecil, simak poin-poin detailnya
berikut ini:
7
Saat bayi masih berupa janin dalam kandungan, proses pertumbuhan gigi sudah
dimulai. Pertumbuhan ini tepatnya dimulai sejak janin masih berusia kira-kira 6
minggu, bahkan belum genap 1 bulan. Perlahan-lahan, janin akan menumbuhkan
jaringan cikal bakal gigi saat janin memasuki umur 3 atau 4 bulan. Sampai bayi
telah terlahir pun, calon bakal gigi ini masih akan tersembunyi dan biasanya tidak
muncul hingga bayi berusia di atas 3 bulan
Namun pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, ada bayi yang lahir
dengan gigi yang sudah tumbuh meski masih sangat kecil. Jika hal tersebut terjadi
pada anak Anda, ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Gigi anak tetap
bisa tumbuh dengan normal tanpa masalah.
Rata-rata, pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan. Namun
tingkat pertumbuhan bayi yang berbeda-beda memungkinkan ada kejadian di mana
bayi berusia 3 bulan sudah mulai menampakkan giginya. Atau bisa jadi juga si bayi
tidak menampakkan giginya hingga berusia 8 bulan. Pada rentang usia 3 hingga 8
bulan ini, gigi susu pertama yang akan muncul adalah gigi seri tengah bawah.
Biasanya, akan langsung muncul sepasang gigi seri tersebut perlahan-lahan
sehingga sering disebut dengan istilah erupsi gigi. Setelah sepasang gigi seri bawah
muncul, selanjutnya akan muncul sepasang gigi seri tengah atas.
Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami demam
dan rewel. Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang alami. Si kecil akan
merasakan nyeri dan gatal pada gusinya. Saat-saat seperti ini, Anda bisa membantu
meringankan gejalanya dengan mengusap gusi si kecil dengan handuk kecil yang
sudah dicelupkan pada air dingin atau memberinya teether yang telah dibekukan di
lemari es. Rasa dingin dari handuk dan teether beku ini akan meringankan nyeri
dan gatal si kecil.
8
Pertumbuhan gigi seri si kecil akan berlanjut hingga usia sekitar 12 bulan. Gigi
seri samping atas akan muncul. Saat berusia 12 bulan atau 13 bulan, umumnya si
kecil sudah memiliki gigi seri atas yang lengkap.
Pertumbuhan gigi seri atas biasanya dilanjutkan dengan pertumbuhan gigi seri
bawah. Pada usia 12 hingga 16 bulan, gigi seri samping bawah akan keluar perlahan
untuk melengkapi jajaran gigi seri lengkapnya. Setelah proses ini selesai, si kecil
akan memiliki 8 buah gigi seri lengkap. Si kecil akan mampu untuk menggigit
makanan dengan lebih baik.
Pada usia 16 hingga 22 bulan, si kecil akan mulai menumbuhkan gigi taringnya.
Biasanya, yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi
taring atas ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan.
setelah genap berusia 2 tahun, umumnya si kecil sudah memiliki gigi seri lengkap
dan gigi taring lengkap.
Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu si kecil
mengunyah makanan dengan lebih halus. Pertama-tama akan muncul gigi geraham
kecil yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi geraham
besar setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk menghancurkan
makanan dan melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.
Pada usia 2 hingga 4 tahun, jumlah gigi susu anak akan terus tumbuh dan
menjadi lengkap 20 buah. Umumnya di usia ini, si kecil akan memiliki 20 buah gigi
susu yang tumbuh dan berfungsi dengan baik. Gigi susu ini akan terus dipakai oleh
si kecil hingga semua gigi susu tergantikan oleh gigi dewasa. Proses pergantian ini
akan berlangsung dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6 hingga 12
tahun.Sekali lagi, tidak masalah jika pertumbuhan gigi sedikit terlambat atau lebih
9
cepat dari estimasi pada umumnya. Asupan gizi dan kondisi kesehatan si kecil turut
menentukan kapan gigi susu mulai muncul dan tumbuh sempurna.
Masalah Gigi susu anak tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah-masalah ini
bisa timbul karena kurangnya kontrol orang tua atau berbagai sebab lainnya, karena
itu, ada baiknya Anda mengenal masalah-masalah yang biasa muncul pada gigi
susu agar bisa melakukan tindakan pencegahannya sedini mungkin :
Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling sering
ditengarai sebagai sebabnya adalah malas sikat gigi atau anak tidak melakukannya
dengan benar. Selain itu, makan makanan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dan
terus menerus juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi. Biasanya perubahan
warna ini ditandai dengan gigi yang mulai menguning atau kecokelatan.
2. Gigi Sensitif
Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab utama
gigi sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian terluar gigi.
Kerusakan enamel ini adalah akibat dari asam yang diproduksi oleh bakteri-bakteri
di mulut saat anak tidak menggosok gigi. Gigi sensitif membuat anak rewel karena
10
merasa nyeri saat-saat tertentu. Biasanya rasa nyeri ini muncul saat si anak
memakan makanan panas atau dingin.
3. Gigi Berlubang
Gejala gigi sensitif pada anak sering kali jadi awal bagi masalah gigi yang lebih
serius yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut diwaspadai
adalah permen, coklat, dan lainnya. Jangan biasakan anak untuk tiduran sambil
meminum susu dari botol, sebab hal ini juga menjadi penyebab kerusakan enamel
gigi. Saat gigi susu dengan enamel yang rusak terpapar makanan dan minuman
manis, lalu si anak tidak menyikat gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan
membuat asam yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak
diatasi lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.
Gigi susu memang akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen, namun ada
kalanya gigi susu tanggal sebelum waktunya. Banyak hal bisa menyebabkan
tanggalnya gigi susu sebelum waktunya seperti cedera, kecelakaan, atau bahkan
terbentur saat bermain. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya berpotensi untuk
menimbulkan masalah pada gigi permanen nantinya. Kekosongan gigi susu
sebelum digantikan gigi permanen akan menyebabkan gigi permanen tumbuh
dengan tidak normal.
3. Tidak goyang. Bagi anak kecil, gigi yang goyang merupakan pertanda kalau
gigi akan beranjak besar. Namun bagi orang dewasa gigi goyang sama
dengan masalah. Gigi yang sehat itu kuat dan tidak akan goyang sedikit pun.
4. Nafas segar dan Bau mulut yang tidak sedap bisa jadi pertanda kalau gigi
sedang bermasalah. Tak hanya itu saja, nafas yang tidak segar berarti mulut
dipenuhi dengan bakteri dan kuman yang harus segera dibersihkan.
2. Lingkungan
Selain itu, perilaku juga dipengaruhi oleh lingkungan yang dihadapi. Baik
itu lingkungan fisik(sarana layanan kesehatan dan fasilitas/sumber air
bersih) maupun sosial budaya (mata pencaharian, dan pendapatan)
14
1. Menggosok gigi saat pagi hari dan sebelum tidur, karena saat tidur air
ludah kita akan berkurang, sehingga asam yang dihasilkan oleh plak akan
menjadi lebih pekat, akibatnya, gigi lebih mudah rusak. Dengan
menyikat gigi sebelum tidur, membantu mengurangi kepakatan dari asam
plak.
3. Sikat gigi dengan lembut, karena menyikat gigi terlalu keras dapat
merusak gigi dan gusi. Karena dengan tekanan ringan saja plak akan
terbuang. Plak tidak akan hilang jika sudah mengeras menjadi karang
gigi. Plak dapat menjadi karang gigi hanya dalam waktu 2 - 3 hari. Jika
sudah berbentuk karang, hanya bisa di hilangkan dengan scaling di
dokter gigi.
15
4. Tidak terlalu cepat menyikat gigi, menyikat gigi terlalu cepat tidak efektif
membersihkan plak. Setidaknya sikatlah gigimu sekitar 2 menit. Menyikat
gigi terlalu cepat atau terburu-buru juga bisa membuat mulut terluka
hingga sariawan.
5. Ganti sikat gigi setelah 3 bulan, karena biasanya setelah 3 bulan dipakai,
sikat gigi akan kurang efektif membersihkan dengan baik karena bulu
sikat mulai kasar. Setelah sakit, juga sebaiknya mengganti sikat gigi. Hal
ini perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi lagi, karena sikat gigi adalah
tempat menempelnya kuman.
6. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, dalam memilih sikat gigi
yang tepat, utamakan yang memang nyaman untuk dipakai dan pas untuk
mulut. Yang paling penting adalah pilih sikat gigi berbulu lembut. Sikat
gigi berbulu kasar memiliki kemungkinan besar dapat menyakiti gusi atau
melukai mulut. Jika mulut terluka, ini akan menimbulkan sariawan.
7. Pilih kepala sikat gigi yang kecil, karena kepala sikat gigi besar akan sulit
menjangkau gigi paling belakang. Agar seluruh bagian gigi bisa terjangkau
dengan baik, pilihlah kepala sikat gigi yang kecil.
9. Pisahkan Dengan Sikat Gigi Lainnya, jangan menyatukan sikat gigi yang
satu dengan sikat gigi lainnya ketika menyimpannya. Letakkan di tempat
yang memiliki penyekat untuk menghindari transfer bakteri antar sikat
gigi.
16
10. Hindari Berbagi Sikat Gigi, jangan menggunakan sikat gigi yang sama dengan
anggota keluarga yang lain. Berbagi sikat gigi sama saja dengan berbagi
kuman. Karena ketika sikat gigi digunakan, bakteri dari mulut bisa pindah ke
sikat
Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat agak miring
dengan posisi membentuk sudut 45 derajat.Jadi,Anda tidak menempelkan
keseluruhan permukaan bulu sikat di gigi, ya.
17
Anda bisa mulai menyikat dari gigi depan atau gigi geraham di salah satu sisi mulut.
Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama 20 detik
untuk setiap bagian.Teknik ini berfungsi supaya bulu sikat dapat mengeluarkan plak
yang menyelip di batas gusi. Selama menyikat gigi, pastikan Anda tetap menjaga
posisi bulu sikat sedikit miring membentuk sudut 45 derajat.
Sikatlah gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, yaitu bagian gigi yang dekat
dengan pipi dan lidah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Setelah
bagian atas dalam tersikat, kemudian sikatlah bagian bawahnya. Pastikan semua
permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di
gigi bisa hilang.
18
Untuk membersihkan permukaan dalam barisan gigi depan, Anda harus memegang
sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi dan sikat dengan gerakan
ke atas dan bawah, dari tepi gusi sampai atas gigi.
Sama dengan langkah keempat, arahkan sikat gigi agak tegak untuk membersihkan
gigi depan bagian bawah. Gerakkan sikat ke atas dan ke bawah pelan-pelan.Ulang
gerakan ini sebanyak 2-3 kali.
Kadang-kadang, menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat bagian lain
yang tidak biasa dilewati bisa terabaikan. Itu sebabnya, bila diperlukan, Anda bisa
mengubah pola menyikat gigi Anda yang biasa. Kuncinya satu, pastikan Anda
menyikat gigi dengan cara dan gerakan yang benar.
Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian
gigi Anda. Setelah semua gigi tersikat, bilas mulut dan sikat gigi Anda dengan air
sampai bersih.
Jangan sampai sisa makanan dan minuman itu dibawa tidur karena bisa
menimbulkan banyak kerugian. Salah satunya bisa menyebabkan munculnya
karang gigi.
Maka sebaiknya sebelum tidur malam itu disempat-sempatkan untuk
menggosok gigi. Supaya sisa-sisa makanan dan minuman tadi bersih, sehingga
kuman-kuman tidak mendapatkan jatah makan malam, lalu jadi malas bersarang
dan berkembangbiak di dalam rongga mulut kita Menurut pengalaman, hanya
butuh 2 minggu kok untuk membiasakan menyikat gigi sebelum tidur malam ini.
Awalnya mungkin terasa berat karena belum terbiasa.
20
Tapi jika dilakukan selama 2 minggu non-stop, nanti akan jadi kebiasaan baik.
Rasanya ada yang kurang, bahkan tidak bisa tidur jika belum sikat gigi.
Nah ini yang sering salah kaprah. Sejak kecil kita mendengar informasi
bahwa dalam sehari kita perlu sikat gigi dua kali, sebelum dan sesudah tidur malam.
Sebelum tidurnya sudah benar. Tapi setelah bangun tidur langsung sikat gigi itu
kurang tepat.
Bagi muslim, bangun tidur pagi biasanya langsung ambil wudhu dan sholat
subuh. Nah, pas ambil wudhu itu kan ada kumur-kumurnya. Menurut saya itu sudah
18 cukup untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang belum benar-benar bersih
ketika sikat gigi sebelum tidur malamnya.
Waktu yang tepat untuk sikat gigi selain sebelum tidur, adalah setelah sarapan
pagi. Kasih jeda sekitar 30 menit lah. Tidak langsung setelah makan langsung sikat
gigi. Jeda waktu tadi untuk memberi kesempatan sistem pencernaan kita, utamanya
di rongga mulut, bekerja optimal.
Jangan lupa, menyikat gigi saja belum cukup. Setidaknya setiap 6 bulan
sekali periksalah ke dokter gigi untuk mengetahui masalah yang mungkin muncul,
juga untuk membersihkan karang gigi sebelum menumpuk terlalu banyak
21
BAB 3
12
3.2. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan
pada anak prasekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
sekolah sejak usia dini yaitu media panggung bermain.
3.2.1 Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat
komposisigambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar
lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
3.2.2 Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah
perusahaan, produk, organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu
diketahui oleh khalayak umum.
23
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan
4.1.1 Melakukan survei untuk mencari tempat yang akan di lakukan penyuluhan
lima hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukan judul proposal empat
hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.3. Melakukan konsultasi untuk mengajukan proposal kepada dosen
pembimbing tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah di koreksi oleh dosen pembimbing.
4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah di perbaiki sampai dengan di
setujui oleh dosen pembimbing.
4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam
penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.7 Melakukan persiapan media poster dan leaflet yang akan di gunakan dalam
penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.8 Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.9 Menyiapkan surat tugas dosen untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap
4.1.10 Menyiapkan surat tugas mahasiswa untuk di lakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.11 Melakukan role play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.12 Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah melalui media sosial via
whatsapp tentang pelaksanaan penyuluhan satu hari sebelum dilaksanakan
kegiatan penyuluhan.
4.1.1 Mengantarkan surat izin untuk melakukan penyuluhan kepada pihak
sekolah 2 hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
24
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sejak usia dini merupakan
salah satu alat penting untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit. Promosi
Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui sistem
edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti sikat gigi
dan cuci tangan. Kedua hal ini adalah contoh sederhana yang bisa dilakukan sejak
dini. Sikat gigi dan cuci tangan merupakan hal yang sepele, namun keduanya sangat
penting bagi kesehatan trerutama bagi anak-anak usia prasekolah merupakan
sekelompok anak usia dini yang sangat penting di berikan pendidikan kesehatan
tentang manfaat menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut bagi kesehatan
supaya sejak dini mereka tahu manfaatnya agar tidak tertular dan menimbulkan
penyakit. Berdasarkan dari kegiatan penyuluhan yang sudah di laksanakan di
PAUD Utama Praja Palangka Raya peserta dapat memahami dan mengetahui cara
penggunaan menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut serta manfaat dari
menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sakit maupun sehat supaya tidak
terkontaminasi dengan berbagai penyakit. Sehingga peserta mendapatkan
pengetahuan yang baru bahwa begitu pentingnya menggosok gigi dan menjaga
keberhasilan mulut supaya terhindar dari berbagai penyakit serta tetap sehat
jasmani.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Sekolah dan Dewan Guru
Bagi sekolah dan dewan guru di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang manfaat masker bagi kesehatan sehingga mampu meningkatkan kepada
siswa (i) dalam menjaga kesehatan tubuh supaya terhindar dari berbagai macam
penyakit akibat tidak bisa menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut dengan
baik dan benar serta diharapkan para dewan guru dapat memberikan contoh yang
baik, supaya siswa (i) dapat membiasakan diri dalam menjaga kesehatannya.
26
DENAH PELAKSANAAN
Keterangan :
Penyaji
Moderator
Fasilitator
Notulen
Dokumentator
Anak Paud
31
b. Cara Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi Proses
1) Evaluasi Hasil
Di adakan tanya jawab pretest dan postest seputar materi lisan,
kemudian di simpulkan bersama-sama
c. Observasi
Peserta antusias/tidak
d. Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi berupa pertanyaan ( tanya jawab )
32
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI
1. Media Penyuluhan
Gambar 4 : Leaflet
34
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Kegiatan Penyuluhan