Anda di halaman 1dari 36

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung
paradigma sehat dan faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh
secara keseluruhan banyak dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu
sendiri. Gigi merupakan organ yang vital dalam tubuh kita, salah satu fungsi gigi
adalah sebagai alat pengunyah makanan, membantu melumatkan makanan dalam
mulut, dan juga membantu organ pencernaan sehingga makanan dapat diserap
tubuh dengan baik. Jika tidak dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik maka akan
menyebabkan bakteri menyerang gigi dan menjadikan gigi berlubang. (Silvia,
2014) Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat, beberapa aktifitas seperti
berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa
sakit, tidak nyaman, dan malu. Kenyataannya sampai saat ini tingkat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat Indonesia masih rendah. Dan berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan oleh kelompok kami ,terlihat dari 15 orang murid terdapat 5 orang
murid mengalami karies gigi dan 4 mengalami gigi berlubang.
Menurut penelitian WHO (World Health Organization) (2013),terjadi
peningkatan prevalensi karies gigi pada kelompok umur 12 tahun, yakni sebesar
13,7% dari 28,9% pada tahun 2007 naik menjadi 42,6% pada tahun 2013.Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Depkes tahun 2013 menunjukkan 74.1% penduduk
mengalami karies gigi dan 68.9% tidak dirawat. Survei Departemen Kesehatan
Republik Indonesia yang dilakukan pada Pelita III dan IV menunjukkan bahwa
prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%, dan 90%
diantaranya adalah anak-anak. Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak adalah faktor perilaku, hal ini ditunjukkan
dengan anak-anak yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Perilaku memegang peran penting dalam mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut. Oleh karena itu, perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya kebersihan
gigi dan mulut, termasuk 6 mempengaruhi angka kejadian karies ( Widayati,2014).
2

Data profil dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi melalui


Dinas Kesehatan sebagai salah satu SOPD yang bertanggung jawab di bidang
Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan Pembangunan kesehatan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas hidup manusia Provinsi
Kalimantan Tengah sesuai dengan visi dan misi Gubernur Kalimantan Tengah.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Efektivitas dan efisiensi serta
pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan
strategi program, pendekatan yang tepat serta sasaran yang jelas. Dukungan
data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat sangat menentukan
dalam pengambilan keputusan dalam menetapkan arah kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan yang tepat. Undang-Undang Republik Indonesia No.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi,
edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Selain itu pada pasal 168
menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif
dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui system
informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut
akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169
disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan pasal
168 ayat 3, UU no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, perlu menetapkan
Peraturan Pemerintah tentang Sistem Informasi Kesehatan yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah RI no 46 Tahun 2015. Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah dalam bidang kesehatan lebih menitik beratkan kepada
aksestabilitas dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik di tingkat
Puskesmas dan jaringannya (Pustu, Polindes, Poskesdes) maupun rumah sakit.
Pandangan kedepan Pemerintah Daerah provinsi Kalimantan Tengah di bidang
kesehatan untuk mencapai tujuan menjadikan masyarakat Kalimantan Tengah
3

yang sehat dimanifestasikan kedalam Program Pembangunan Kesehatan yang


oleh Gubernur Kalimantan Tengah digagas dan dinamai sebagai “KALTENG
BERKAH” Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan
adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan
keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang
evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat,
lengkap,dan tepat waktu.Menyikapi serta merespon tujuan mulia untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Tengah yang baik melalui
Program Kalteng Barigas tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah melakukan langkah-langkah nyata dengan melakukan
Koordinasi,Konsolidasi dan Komunikasi intensif dengan seluruh pemangku
kepentingan di Provinsi Kalimantan Tengah.Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis
bukti diperlukan data kesehatan yang baik yang berbasis fasilitas maupun
komunitas yang dikumpulkan secara berkesinambungan Profil Kesehatan
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu media publikasi data dan
informasi yang berisi situasi dan kondisi kesehatan yang cukup komprehensif.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah disusun berdasarkan
ketersediaan data, informasi, dan indikator kesehatan yang bersumber dari unit
teknis di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kota serta institusi lain terkait seperti Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah.
Pembuatan Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Salah satu sasaran
dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah anak -anak usia 2-6 tahun
yang duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini. Usia tersebut merupakan
usia kritis terhadap terjadinya karies gigi permanen, karena masa transisi
pergantian gigi susu ke gigi permanen diawali pada usia tersebut. Anak-anak
juga cenderung mengkonsumsi makanan kariogenik seperti coklat, permen,
dan kue-kue yang lengket, jika dikonsumsi berulang bisa mengakibatkan
kerusakan pada gigi anak. Dengan diberikannya penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut pada usia tersebut anak-anak mengerti untuk menjaga kesehatan
4

gigi agar tetap berfungsi dengan baik sampai usia tua. Masalah-masalah
tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan tentang cara menjaga
kebersihan mulut dan gigi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok tertarik untuk memberikan
pendidikan kesehatan pada anak usia dini“Pentingnya Menggosok Gigi Dan
Menjaga Kebersihan Mulut Sejak Usia Dini”

1.2 Tujuan Penulisan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan agar siswa di PAUD


Utama Praja Palangka Raya dapat mengetahui dan melakukan tentang
pentingnya cara menggosok gigi serta menjaga kebersihan mulut sejak usia dini.
1.3 Tujuan Penulisan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehtatan selama 30 menit diharapkan siswa
di PAUD Utama Praja Palangka Raya dapat mengetahui dan melakukan tentang:
1. Mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar
2. Mengetahui manfaat dari menggosok gigi yang baik dan benar
3. Mengetahui akibat kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
4. Mampu menggosok gigi yang baik dan benar secara mandiri

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Murid-murid di PAUD Utama Praja Palangka Raya


Murid-murid mampu mengetahui tentang pentingnya menjaga kebersihan
gigi dan mulut dan mempraktekannya. Diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang menjaga kebersihan gigi dan mulut
sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Pembaca/Mahasiswa
Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi tentang menjaga
kebersihan gigi dan mulut bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menjadi referensi bagi pembaca.
5

3. Bagi Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
menjaga kebersihan gigi dan mulut memperdalam pengetahuan murid-murid
di PAUD Utama Praja Palangkaraya dan sebagai referensi.
6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pertumbuhan Gigi

Pengetahuan tentang pentingnya kebersihan mulut mempunyai peranan dalam


upaya pencegahan terhadap terjadinya karies karena kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu faktor penting penyebab terjadinya karies Keadaan
kebersihan mulut pada anak umumnya lebih buruk dibanding dengan orang
dewasa.Hal ini diperparah dengan kebiasaan anak yang sering mengkonsumsi
makanan dan minuman yang menyebabkan karies (Utami, 2013). Masyarakat perlu
memperhatikan pentingnya menjaga kebersihan mulut, karena masyarakat saat ini
termasuk anak-anak banyak yang mengeluhkan masalah seperti sakit pada gigi
yang disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut (Nurhidayat dan
Wahyono, 2012).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan RI, 2013) mengemukakan bahwa prevalensi penduduk di Indonesia
status kebersihan mulut memiliki masalah gigi dan mulut sebesar 25,9%. Perilaku
masyarakat terhadap kesehatan gigi, salah satunya dapat diukur dari kebiasaan
menyikat gigi. Anak usia 8 sekolah dasar rentan terhadap gangguan kesehatan gigi
dan mulut, untuk itu perlu mendapat perhatian lebih dalam menjaga kesehatan gigi
dan mulutnya. Pengetahuan anak tentang waktu menyikat gigi yang tepat masih
sangat kurang yang menyebabkan kesehatan gigi dan mulut anak pada umumnya
dalam kondisi buruk dan sering dijumpai penumpukan plak dan deposit – deposit
lainnya pada permukaan gigi.

Tumbuhnya gigi susu tidak serta-merta semua gigi langsung muncul secara
utuh, tapi tentu dimulai dari proses yang perlahan dan sedikit demi sedikit. Jumlah
gigi susu yang tumbuh di awal masa teething pun sangat terbatas, tidak langsung
lengkap 20 buah. Untuk memahami keseluruhan proses pertumbuhan gigi anak agar
Anda bisa memperhatikan dan merawat gigi si kecil, simak poin-poin detailnya
berikut ini:
7

1. 0-3 Bulan pertama: Awal Mula Bakal Gigi Bayi

Saat bayi masih berupa janin dalam kandungan, proses pertumbuhan gigi sudah
dimulai. Pertumbuhan ini tepatnya dimulai sejak janin masih berusia kira-kira 6
minggu, bahkan belum genap 1 bulan. Perlahan-lahan, janin akan menumbuhkan
jaringan cikal bakal gigi saat janin memasuki umur 3 atau 4 bulan. Sampai bayi
telah terlahir pun, calon bakal gigi ini masih akan tersembunyi dan biasanya tidak
muncul hingga bayi berusia di atas 3 bulan

Namun pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, ada bayi yang lahir
dengan gigi yang sudah tumbuh meski masih sangat kecil. Jika hal tersebut terjadi
pada anak Anda, ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Gigi anak tetap
bisa tumbuh dengan normal tanpa masalah.

2. Usia 3 hingga 8 bulan: Gigi Susu Pertama Muncul

Rata-rata, pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan. Namun
tingkat pertumbuhan bayi yang berbeda-beda memungkinkan ada kejadian di mana
bayi berusia 3 bulan sudah mulai menampakkan giginya. Atau bisa jadi juga si bayi
tidak menampakkan giginya hingga berusia 8 bulan. Pada rentang usia 3 hingga 8
bulan ini, gigi susu pertama yang akan muncul adalah gigi seri tengah bawah.
Biasanya, akan langsung muncul sepasang gigi seri tersebut perlahan-lahan
sehingga sering disebut dengan istilah erupsi gigi. Setelah sepasang gigi seri bawah
muncul, selanjutnya akan muncul sepasang gigi seri tengah atas.

Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami demam
dan rewel. Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang alami. Si kecil akan
merasakan nyeri dan gatal pada gusinya. Saat-saat seperti ini, Anda bisa membantu
meringankan gejalanya dengan mengusap gusi si kecil dengan handuk kecil yang
sudah dicelupkan pada air dingin atau memberinya teether yang telah dibekukan di
lemari es. Rasa dingin dari handuk dan teether beku ini akan meringankan nyeri
dan gatal si kecil.
8

3. Usia 8 hingga 12 bulan: Pertumbuhan Gigi Seri Atas

Pertumbuhan gigi seri si kecil akan berlanjut hingga usia sekitar 12 bulan. Gigi
seri samping atas akan muncul. Saat berusia 12 bulan atau 13 bulan, umumnya si
kecil sudah memiliki gigi seri atas yang lengkap.

4. Usia 12 hingga 16 bulan: Pertumbuhan Gigi Seri Bawah

Pertumbuhan gigi seri atas biasanya dilanjutkan dengan pertumbuhan gigi seri
bawah. Pada usia 12 hingga 16 bulan, gigi seri samping bawah akan keluar perlahan
untuk melengkapi jajaran gigi seri lengkapnya. Setelah proses ini selesai, si kecil
akan memiliki 8 buah gigi seri lengkap. Si kecil akan mampu untuk menggigit
makanan dengan lebih baik.

5. Usia 16 hingga 24 bulan: Pertumbuhan Gigi Taring dan Munculnya Geraham

Pada usia 16 hingga 22 bulan, si kecil akan mulai menumbuhkan gigi taringnya.
Biasanya, yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi
taring atas ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan.
setelah genap berusia 2 tahun, umumnya si kecil sudah memiliki gigi seri lengkap
dan gigi taring lengkap.

Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu si kecil
mengunyah makanan dengan lebih halus. Pertama-tama akan muncul gigi geraham
kecil yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi geraham
besar setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk menghancurkan
makanan dan melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.

6. Usia 2 hingga 4 tahun: Jumlah Gigi Susu Anak menjadi Lengkap

Pada usia 2 hingga 4 tahun, jumlah gigi susu anak akan terus tumbuh dan
menjadi lengkap 20 buah. Umumnya di usia ini, si kecil akan memiliki 20 buah gigi
susu yang tumbuh dan berfungsi dengan baik. Gigi susu ini akan terus dipakai oleh
si kecil hingga semua gigi susu tergantikan oleh gigi dewasa. Proses pergantian ini
akan berlangsung dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6 hingga 12
tahun.Sekali lagi, tidak masalah jika pertumbuhan gigi sedikit terlambat atau lebih
9

cepat dari estimasi pada umumnya. Asupan gizi dan kondisi kesehatan si kecil turut
menentukan kapan gigi susu mulai muncul dan tumbuh sempurna.

Gambar 1: Gambar gigi

2.2 Masalah-Masalah Yang Sering Muncul Pada Gigi

Masalah Gigi susu anak tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah-masalah ini
bisa timbul karena kurangnya kontrol orang tua atau berbagai sebab lainnya, karena
itu, ada baiknya Anda mengenal masalah-masalah yang biasa muncul pada gigi
susu agar bisa melakukan tindakan pencegahannya sedini mungkin :

1. Gigi Berubah Warna

Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling sering
ditengarai sebagai sebabnya adalah malas sikat gigi atau anak tidak melakukannya
dengan benar. Selain itu, makan makanan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dan
terus menerus juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi. Biasanya perubahan
warna ini ditandai dengan gigi yang mulai menguning atau kecokelatan.

2. Gigi Sensitif

Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab utama
gigi sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian terluar gigi.
Kerusakan enamel ini adalah akibat dari asam yang diproduksi oleh bakteri-bakteri
di mulut saat anak tidak menggosok gigi. Gigi sensitif membuat anak rewel karena
10

merasa nyeri saat-saat tertentu. Biasanya rasa nyeri ini muncul saat si anak
memakan makanan panas atau dingin.

3. Gigi Berlubang

Gejala gigi sensitif pada anak sering kali jadi awal bagi masalah gigi yang lebih
serius yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut diwaspadai
adalah permen, coklat, dan lainnya. Jangan biasakan anak untuk tiduran sambil
meminum susu dari botol, sebab hal ini juga menjadi penyebab kerusakan enamel
gigi. Saat gigi susu dengan enamel yang rusak terpapar makanan dan minuman
manis, lalu si anak tidak menyikat gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan
membuat asam yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak
diatasi lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.

4. Gigi Tanggal Sebelum Waktunya

Gigi susu memang akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen, namun ada
kalanya gigi susu tanggal sebelum waktunya. Banyak hal bisa menyebabkan
tanggalnya gigi susu sebelum waktunya seperti cedera, kecelakaan, atau bahkan
terbentur saat bermain. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya berpotensi untuk
menimbulkan masalah pada gigi permanen nantinya. Kekosongan gigi susu
sebelum digantikan gigi permanen akan menyebabkan gigi permanen tumbuh
dengan tidak normal.

Gambar 1 `: Masalah gigi pada anak


11

2.3 Kesehatan Gigi dan Mulut


2.3.1 Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut
Merupakan bagian dari kesehatan jasmani yang tidak dapat dipisahkan
satu dan lainnya karena akan mempengaruhi tubuh secara keseluruhan (Lossu
dkk.,2015).
Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan
mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan (Depkes, 2014)
Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang (Hamadi, 2015).
Jadi, kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting karena gigi dan gusi
yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.
2.3.2 Kriteria Mulut dan Gigi yang Sehat Mulut
Merupakan suatu tempat yang sangat ideal begi perkembangan bakteri.
Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama
bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu
lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat
pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam.Jika tidak
disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan
menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang. Masalah
kesehatan memang ada saja yang terjadi. Salah satunya masalah gigi. Sebagai
organ yang bersentuhan langsung dengan makanan dari luar, gigi rentan
terkena berbagai macam masalah seperti plak,gigi berlubang, hingga karang
gigi. Hampir semua masalah gigi bisa menjalar ke organ lainnya seperti gusi
dan bau mulut. Ada beberapa kriteria yang bisa menunjukkan ciri-ciri gigi sehat
dan gigi yang tidak sehat sebagai berikut:
1. Bagian atas gigi tetap utuh. Tidak ada lubang ataupun lekukan yang
membuatnya terasa kasar saat di sentuh
2. Bebas plak, Gigi yang putih dan tidak ada noda di sana-sini serta bebas dari
plak merupakan salah satu tanda gigi sehat
12

3. Tidak goyang. Bagi anak kecil, gigi yang goyang merupakan pertanda kalau
gigi akan beranjak besar. Namun bagi orang dewasa gigi goyang sama
dengan masalah. Gigi yang sehat itu kuat dan tidak akan goyang sedikit pun.
4. Nafas segar dan Bau mulut yang tidak sedap bisa jadi pertanda kalau gigi
sedang bermasalah. Tak hanya itu saja, nafas yang tidak segar berarti mulut
dipenuhi dengan bakteri dan kuman yang harus segera dibersihkan.

Gambar 2.1 Gigi Tidak Sehat


13

Gambar 2.2 Gigi Sehat dan Bersih


2.4 Faktor Yang Memicu Terjadinya Masalah Pada Gigi Dan Mulut
Adapun Faktor Yang Memicu Terjadinya Masalah Pada Gigi Dan
Mulut :
1. Perilaku
Perilaku disini mempunyai peranan yang sangat besar terhadap status
kesehatan gigi dan mulut individu, kelompok, maupun masyarakat.
Perilaku dapat mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
dipengaruhi oleh beberap hal salah satunya tingkat pendidikan.Tingkat
pendidikan tentu sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan
perilaku hidup sehat. Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi akan
memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang gkesehatan yang
akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat.Selain tingkat
pendidikan manusia bertingkah laku tertentu karena didorong oleh
keinginan unntuk mencapai tujuan yang berguna baginya atau adanya
motivasi.Motivasi manusia untuk berperilaku tertentu dipengaruhi oleh 2
faktor, yaitu faktor internal (dari dalam diri) dan faktor eksternal (dari luar
diri/lingkungan). Orang tua merupakan salah satu faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi anak untuk berperilaku.

2. Lingkungan
Selain itu, perilaku juga dipengaruhi oleh lingkungan yang dihadapi. Baik
itu lingkungan fisik(sarana layanan kesehatan dan fasilitas/sumber air
bersih) maupun sosial budaya (mata pencaharian, dan pendapatan)
14

2.5 Pecegahan Terjadinya Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi


Adapun cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan mulut dan
gigi :
1. Pencegahan primer, yaitu penggunaan bahan atau strategi untuk
mencegah permulaan terjadinya penyakit, dan untuk menghentikan
proses penyakit sebelum pencegahan sekunder dilakukan.
2. Pencegahan sekunder,yaitu penggunaan metode perawatan secara rutin
untuk menghentikan proses penyakit atau memperbaiki kembali jaringan
supaya menjadi normal.
3. Pencegahan tersier, yaitu menggunakan tindakan untuk mengganti
jaringan yang hilang dan untuk merehabilitasi pasien kedalam keadaan
sehingga kemampuan fisik dan atau sikap mentalnya mendekati normal.

2.6 Cara Merawat Gigi dan Mulut

Adapun Cara Merawat Gigi dan Mulut :

1. Menggosok gigi saat pagi hari dan sebelum tidur, karena saat tidur air
ludah kita akan berkurang, sehingga asam yang dihasilkan oleh plak akan
menjadi lebih pekat, akibatnya, gigi lebih mudah rusak. Dengan
menyikat gigi sebelum tidur, membantu mengurangi kepakatan dari asam
plak.

2. Menyikat lidah,karena lidah merupakan bagian yang sering lupa


dibersihkan pada saat menyikat gigi. Padahal, bakteri sangat mudah
menempel di permukaan lidah yang kasar. Kamu bisa membersihkan
lidah dengan sikat gigi atau sikat khusus lidah. Lidah yang bersih akan
membuat nafas kamu jadi lebih segar.

3. Sikat gigi dengan lembut, karena menyikat gigi terlalu keras dapat
merusak gigi dan gusi. Karena dengan tekanan ringan saja plak akan
terbuang. Plak tidak akan hilang jika sudah mengeras menjadi karang
gigi. Plak dapat menjadi karang gigi hanya dalam waktu 2 - 3 hari. Jika
sudah berbentuk karang, hanya bisa di hilangkan dengan scaling di
dokter gigi.
15

4. Tidak terlalu cepat menyikat gigi, menyikat gigi terlalu cepat tidak efektif
membersihkan plak. Setidaknya sikatlah gigimu sekitar 2 menit. Menyikat
gigi terlalu cepat atau terburu-buru juga bisa membuat mulut terluka
hingga sariawan.

5. Ganti sikat gigi setelah 3 bulan, karena biasanya setelah 3 bulan dipakai,
sikat gigi akan kurang efektif membersihkan dengan baik karena bulu
sikat mulai kasar. Setelah sakit, juga sebaiknya mengganti sikat gigi. Hal
ini perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi lagi, karena sikat gigi adalah
tempat menempelnya kuman.

6. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, dalam memilih sikat gigi
yang tepat, utamakan yang memang nyaman untuk dipakai dan pas untuk
mulut. Yang paling penting adalah pilih sikat gigi berbulu lembut. Sikat
gigi berbulu kasar memiliki kemungkinan besar dapat menyakiti gusi atau
melukai mulut. Jika mulut terluka, ini akan menimbulkan sariawan.

7. Pilih kepala sikat gigi yang kecil, karena kepala sikat gigi besar akan sulit
menjangkau gigi paling belakang. Agar seluruh bagian gigi bisa terjangkau
dengan baik, pilihlah kepala sikat gigi yang kecil.

8. Perhatikan kebersihan sikat gigi, sebagai pembersih bagian yang terpenting


dari tubuh kita yakni mulut, sikat gigi juga harus selalu dalam keadaan
bersih. Untuk menjaga kebersihan sikat, usahakan sikat gigi selalu kering
dan tidak lembap. Letakkan sikat gigi secara horizontal atau dalam
keadaan berdiri agar membuatnya lebih cepat kering dan tidak lama
menyimpan sisa-sisa air. Sikat gigi yang lembap membuat bakteri
berkembang lebih cepat.

9. Pisahkan Dengan Sikat Gigi Lainnya, jangan menyatukan sikat gigi yang
satu dengan sikat gigi lainnya ketika menyimpannya. Letakkan di tempat
yang memiliki penyekat untuk menghindari transfer bakteri antar sikat
gigi.
16

10. Hindari Berbagi Sikat Gigi, jangan menggunakan sikat gigi yang sama dengan
anggota keluarga yang lain. Berbagi sikat gigi sama saja dengan berbagi
kuman. Karena ketika sikat gigi digunakan, bakteri dari mulut bisa pindah ke
sikat

2.7 Langkah-langkah menyikat gigi yang benar

Adapun Langkah-langkah menyikat gigi yang benar

Gambar 1 : Letakkan Pasta Gigi di Sikat Gigi

Gambar 2 : Langkah Pertama Sikat Gigi

Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat agak miring
dengan posisi membentuk sudut 45 derajat.Jadi,Anda tidak menempelkan
keseluruhan permukaan bulu sikat di gigi, ya.
17

Gambar 3 : Langkah Kedua Sikat Gigi

Anda bisa mulai menyikat dari gigi depan atau gigi geraham di salah satu sisi mulut.
Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama 20 detik
untuk setiap bagian.Teknik ini berfungsi supaya bulu sikat dapat mengeluarkan plak
yang menyelip di batas gusi. Selama menyikat gigi, pastikan Anda tetap menjaga
posisi bulu sikat sedikit miring membentuk sudut 45 derajat.

Gambar 4 : Langkah Ketiga Sikat Gigi

Sikatlah gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, yaitu bagian gigi yang dekat
dengan pipi dan lidah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Setelah
bagian atas dalam tersikat, kemudian sikatlah bagian bawahnya. Pastikan semua
permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di
gigi bisa hilang.
18

Gambar 5 : Langkah Keempat Sikat Gigi

Untuk membersihkan permukaan dalam barisan gigi depan, Anda harus memegang
sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi dan sikat dengan gerakan
ke atas dan bawah, dari tepi gusi sampai atas gigi.

Gambar 6 : Langkah Kelima Sikat Gigi

Sama dengan langkah keempat, arahkan sikat gigi agak tegak untuk membersihkan
gigi depan bagian bawah. Gerakkan sikat ke atas dan ke bawah pelan-pelan.Ulang
gerakan ini sebanyak 2-3 kali.

Gambar 7 : Langkah Keenam Sikat Gigi


19

Kadang-kadang, menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat bagian lain
yang tidak biasa dilewati bisa terabaikan. Itu sebabnya, bila diperlukan, Anda bisa
mengubah pola menyikat gigi Anda yang biasa. Kuncinya satu, pastikan Anda
menyikat gigi dengan cara dan gerakan yang benar.

Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian
gigi Anda. Setelah semua gigi tersikat, bilas mulut dan sikat gigi Anda dengan air
sampai bersih.

2.8 Waktu Yang Tepat Menggosok Gigi

1 .Ketika Mau Tidur Malam

Sisa-sisa makanan dan minuman selama seharian penuh mungkin sudah


menumpuk di dalam rongga mulut kita. Meskipun kelihatannya bersih, mungkin
saja serpihan (debris) makanan terselip diantara gigi-gigi.

Jangan sampai sisa makanan dan minuman itu dibawa tidur karena bisa
menimbulkan banyak kerugian. Salah satunya bisa menyebabkan munculnya
karang gigi.
Maka sebaiknya sebelum tidur malam itu disempat-sempatkan untuk
menggosok gigi. Supaya sisa-sisa makanan dan minuman tadi bersih, sehingga
kuman-kuman tidak mendapatkan jatah makan malam, lalu jadi malas bersarang
dan berkembangbiak di dalam rongga mulut kita Menurut pengalaman, hanya
butuh 2 minggu kok untuk membiasakan menyikat gigi sebelum tidur malam ini.
Awalnya mungkin terasa berat karena belum terbiasa.
20

Tapi jika dilakukan selama 2 minggu non-stop, nanti akan jadi kebiasaan baik.
Rasanya ada yang kurang, bahkan tidak bisa tidur jika belum sikat gigi.

2. Setelah Sarapan di Pagi Hari

Nah ini yang sering salah kaprah. Sejak kecil kita mendengar informasi
bahwa dalam sehari kita perlu sikat gigi dua kali, sebelum dan sesudah tidur malam.
Sebelum tidurnya sudah benar. Tapi setelah bangun tidur langsung sikat gigi itu
kurang tepat.

Kurang tepatnya karena sebelum tidurnya kan sudah menggosok gigi.


Otomatis kondisi rongga mulut dan gigi sudah bersih. Selama tidur 8 jam, tidak ada
makanan yang masuk. Maka ketika bangun tidur gigi kita masih dalam keadaan
bersih.

Bagi muslim, bangun tidur pagi biasanya langsung ambil wudhu dan sholat
subuh. Nah, pas ambil wudhu itu kan ada kumur-kumurnya. Menurut saya itu sudah
18 cukup untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang belum benar-benar bersih
ketika sikat gigi sebelum tidur malamnya.

Waktu yang tepat untuk sikat gigi selain sebelum tidur, adalah setelah sarapan
pagi. Kasih jeda sekitar 30 menit lah. Tidak langsung setelah makan langsung sikat
gigi. Jeda waktu tadi untuk memberi kesempatan sistem pencernaan kita, utamanya
di rongga mulut, bekerja optimal.

3. Sikat Gigi Saja Belum Cukup

Jangan lupa, menyikat gigi saja belum cukup. Setidaknya setiap 6 bulan
sekali periksalah ke dokter gigi untuk mengetahui masalah yang mungkin muncul,
juga untuk membersihkan karang gigi sebelum menumpuk terlalu banyak
21

BAB 3

METODE DAN MEDIA PENYULUHAN


3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang
pentingnya menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut. Pada Anak-anak
PAUD Utama Praja Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
3.1.1 Menjelaskan sambil bermain
Belajar sambil bermain disebut sebagai metode pembelajaran. Sedangkan
metode pembelajaran adalah salah satu dari beberapa unsur terciptanya
efektivitas pendidikan dan pelatihan (Diklat). Belajar sambil bermain
biasanya digunakan sebagai pelengkap penerapan strategi-strategi atau
jenis-jenis pengajaran lain.Coleman (1967) mengambarkan beberapa
manfaat belajar sambil bermain. Pertama-tama yang harus di ingat oleh
anak didik yang ingin memainkan permainan dengan baik ialah
mempelajari permainan itu dengan sungguh-sungguh guna menambah
kemungkinan untuk meraih sukses. Kedua, suatu permainan sering
memperlihatkan penampilan yang sederhana dalam situasi kehidupan nyata
yang kompleks; ia merupakan ringkasan unsur-unsur pilihan dari kehidupan
nyata dan oleh kerana itu memungkinkan pelajar menjalankan unsur-
unsur pilihan ini satu-persatuan dengan mahir. Ketiga, suatu permainan
mencakup partisipasi aktif dan oleh karena itu ia mungkin lebih efisien
daripada pengajaran yang diterima secara pasif.
3.1.2 Demontrasi
Adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau memperlihatkan pada seluruh anggota sasaran.
3.1.3 Tanya Jawab
Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-
jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-
benar harus memperhatikan kesesuain materi pelajaran dengan metode yang
digunakan.
22

12
3.2. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan
pada anak prasekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
sekolah sejak usia dini yaitu media panggung bermain.
3.2.1 Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat
komposisigambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar
lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
3.2.2 Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah
perusahaan, produk, organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu
diketahui oleh khalayak umum.
23

BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan
4.1.1 Melakukan survei untuk mencari tempat yang akan di lakukan penyuluhan
lima hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukan judul proposal empat
hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.3. Melakukan konsultasi untuk mengajukan proposal kepada dosen
pembimbing tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah di koreksi oleh dosen pembimbing.
4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah di perbaiki sampai dengan di
setujui oleh dosen pembimbing.
4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam
penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.7 Melakukan persiapan media poster dan leaflet yang akan di gunakan dalam
penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.8 Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.9 Menyiapkan surat tugas dosen untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap
4.1.10 Menyiapkan surat tugas mahasiswa untuk di lakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di PAUD Utama Praja Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.11 Melakukan role play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.12 Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah melalui media sosial via
whatsapp tentang pelaksanaan penyuluhan satu hari sebelum dilaksanakan
kegiatan penyuluhan.
4.1.1 Mengantarkan surat izin untuk melakukan penyuluhan kepada pihak
sekolah 2 hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
24

4.2 Tahap Pelaksanaan


4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 08.00 WIB sampai selesai di ruang kelas
PAUD Utama Praja Palangka Raya.
4.2.2 Peserta yang hadir sejumlah 9 orang anak PAUD Utama Praja Palangka
Raya
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di kelas PAUD
Utama Praja Palangka Raya.
4.2.4 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh anak-
anak PAUD Utama Praja Palangka Raya.
4.3 Tahap Evaluasi
4.3.1 Evaluasi Struktur
4.3.1.1 Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.2 Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.3 Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.
4.3.2 Evaluasi Proses
4.3.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 08.00 WIB sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
4.3.2.2 Selama penyuluhan peserta bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dengan
baik.
4.3.2.3 Banyak peserta yang tidak dapat hadir di karenakan cuaca sedang hujan.
Dari 15 siswa PAUD Utama Praja Palangka Raya hanya 9 siswa yang
dapat hadir mengikuti penyuluhan.
4.3.2.4 Peserta kurang berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung
namun ketika mempraktekan peserta langsung aktif dan mengerti.
4.3.3 Evaluasi Hasil
Semua siswa yang mengikuti penyuluhan di PAUD Utama Praja
Palangka Raya dapat memahami dari apa yang telah disampaikan oleh
penyuluh dan dapat mengetahui manfaat menggosok gigi dan kebersihan
mulut.
25

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sejak usia dini merupakan
salah satu alat penting untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit. Promosi
Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui sistem
edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti sikat gigi
dan cuci tangan. Kedua hal ini adalah contoh sederhana yang bisa dilakukan sejak
dini. Sikat gigi dan cuci tangan merupakan hal yang sepele, namun keduanya sangat
penting bagi kesehatan trerutama bagi anak-anak usia prasekolah merupakan
sekelompok anak usia dini yang sangat penting di berikan pendidikan kesehatan
tentang manfaat menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut bagi kesehatan
supaya sejak dini mereka tahu manfaatnya agar tidak tertular dan menimbulkan
penyakit. Berdasarkan dari kegiatan penyuluhan yang sudah di laksanakan di
PAUD Utama Praja Palangka Raya peserta dapat memahami dan mengetahui cara
penggunaan menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut serta manfaat dari
menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sakit maupun sehat supaya tidak
terkontaminasi dengan berbagai penyakit. Sehingga peserta mendapatkan
pengetahuan yang baru bahwa begitu pentingnya menggosok gigi dan menjaga
keberhasilan mulut supaya terhindar dari berbagai penyakit serta tetap sehat
jasmani.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Sekolah dan Dewan Guru
Bagi sekolah dan dewan guru di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang manfaat masker bagi kesehatan sehingga mampu meningkatkan kepada
siswa (i) dalam menjaga kesehatan tubuh supaya terhindar dari berbagai macam
penyakit akibat tidak bisa menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut dengan
baik dan benar serta diharapkan para dewan guru dapat memberikan contoh yang
baik, supaya siswa (i) dapat membiasakan diri dalam menjaga kesehatannya.
26

5.2.2 Peserta penyuluh


Siswa siswi PAUD Utama Praja Palangka Raya mampu menerapkan dan
dapat tahu manfaat menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sejkah usia dini
bagi kesehatan.
5.2.3 Tim Penyuluh
Bagi tim penyuluh lebih mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan
penyuluhan, menyiapkan media penyuluhan dengan lebih baik, kreatif, banyak
membaca, penyluhan di harapkan lebih menguasai materi, percaya diri, membuat
inovasi baru dalam media, penyuluhan, teknik penyuluhan dan lebih membiasakn
diri untuk berbicara di depan umum dan sesuai target penyuluhan.
27

SATUAN ACARA PENYULUHAN


5.3.1 Topik
5.3.2 Sasaran
1) Program : Pendidikan Kesehatan II
2) Penyuluhan : PAUD Utama Praja Palangka Raya
5.3.3 Tujuan
5.3.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan murid PAUD Utama Praja
dapat mengetahui Pentingnya Menggosok Gigi Dan Menjaga Kebersihan
Mulut Sejak Usia Dini
5.3.3.2 Tujuan Khusus
Murid PAUD Utama Praja mampu mengetahui dan memahami Pentingnya
Menggosok Gigi Dan Menjaga Kebersihan Mulut Sejak Usia Dini
5.3.4 Materi
1. Pentingnya Menggosok Gigi Dan Menjaga Kebersihan Mulut Sejak Usia
Dini
5.3.5 Metode
1. Demostrasi
2. Game
5.3.6 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang
pentingnya menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut sejak usia dini
1. Leflet
Adalah suatu media promosi yang dicetak dengan print digital yang
umumnya berbentuk potrait dan vertikel.
2. Poster
Adalah gambar-gambar yang di rancang untuk menarik perhatian
audience,sedikit menggunakan kata-kata,dicetak pada sehelai kertas atau
bahan yang lainnya di tempelkan pada tempat tertentu
28

5.3.7 Waktu Pelaksanaan


1. Hari/ Tanggal : Jumat,16 Oktober 2019
2. Pukul : 08:00 WIB s/d selesai
3. Alokasi Waktu : 30 Menit

5.3.8 Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan waktu Metode
1 Pembukaan : 5 Menit 1.Menjawab salam
1. Membuka Kegiatan
Dengan Mengucapkan
Salam
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan Kontrak 3. Memperhatikan
(Tujuan,Materi,dan
Waktu)
2 Pelaksanaan : 15 Menit
1.Menjelaskan Tentang cara 1.Memperhatikan
Menggosok Gigi Dan
Menjaga Mulut
2. Menjelaskan tujuan 2.Memperhatikan
menggosok gigi dan
menjaga mulut

3 Evaluasi 10 Menit 1 Memperhatikan dan


1.Game(Mengindentifikasi mendengarkan
pemahaman tentang cara 2 ikut berpartisipasi
menggosok gigi yang baik
dan benar)
29

5.3.9 Tugas Pengorganisasian


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan
penyuluhan oleh mahasiswa/i STIKes Eka Harap Palangka Raya
meliputi :
1. Moderator : Julius
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan Dosen Pembimbing dan Anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan.
4) Menjelaskan kontrak dan waktu persentase
5) Mengatur jalannya diskusi
2. Leader : Rivaldo
Uraian tugas :
1) Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
2) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3) Mengucapkan salam penutup
3. Dokumentator : Sused
Uraian tugas :
1)Mendokumentasikegiatanpenyuluhan agar menjadi bukti untuk
diarsipkan bahwa telah diadakan kegiatan penyuluhan.
4. Fasilitator : Dantini Dan Lala Veronica
Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalnnya kegiatan
2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3) Membagikan konsumsi kepada peserta
5. Notulen : Jekicen
1) Mencatat hal penting dalam jalannya penyuluh anda mencatat
pertanyaan dari murid yang ingin bertanya.
30

DENAH PELAKSANAAN

Keterangan :
Penyaji
Moderator
Fasilitator
Notulen
Dokumentator
Anak Paud
31

5.3.10 Rencana Evaluasi


a. Tujuan Evaluasi

 Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi yang hadir

b. Cara Evaluasi
1) Evaluasi Struktur

 Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan

 Media dan alat penyuluhan telah disetujui pembimbing

 Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster, leaflet

2) Evaluasi Proses

 Kesiapan penyuluhan sesuai dengan perencanaan

 Ketepatan waktu sesuai yang sudah direncanakan

 Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan

 Peserta yang tidak meninggalkan ruangan selama penyuluham

1) Evaluasi Hasil
 Di adakan tanya jawab pretest dan postest seputar materi lisan,
kemudian di simpulkan bersama-sama
c. Observasi

 Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan,apakah


diam/menjawab

 Peserta antusias/tidak

 Peserta mengajukan pertanyaan/tidak

d. Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi berupa pertanyaan ( tanya jawab )
32

LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI
1. Media Penyuluhan

Gambar 1 : Gambar Gigi

Gambar 2 : Sikat Gigi Dan Odol


33

Gambar 3 : Poster tentang menggosok gigi dan kebersihan mulut

Gambar 4 : Leaflet
34

LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Kegiatan Penyuluhan

Gambar 1 : Moderator membuka acara penyuluhan di PAUD Utama Praja


Palangka Raya Tahun 2019

Gambar 2 : Penyaji menjelaskan materi tentang pengertian menggosok gigi dan


menjaga kebersihan mulut kepada siswa PAUD Utama Praja Palangka
Raya Tahun 2019.
35

Gambar : Foto Bersama dosen pembimbing,kepala sekolah,guru dan siswa PAUD

Utama Praja Palangka Raya 2019.

Gambar : Pembagian Leaflet


36

Gambar : Melakukan praktek sikat gigi dan kebersihan mulut

Anda mungkin juga menyukai