NAMA : MONIYANTI
NIM : 1909200413211023
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
modern. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga atau SKRT tahun 2001,
Masalah hipertensi tidak lepas dari perubahan pola makan seseorang. Pola
makan erat kaitannya dengan frekuensi makan seseorang dan jenis makanan
suyono, 2001).
dengan kejadian hipertensi di RSUD kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini yang
diperoleh dari RSUD Syarifa Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan selama
3 bulan terakhir tahun 2011 pada bulan Meret-Mei pasien hipertensi yang
menjalani rawat inap rata-rata 20 orang dan sering mengalami gejala tekanan
darah tinggi seperti pusing akibat pola makan yang tidak teratur.
pengalaman, pendapatan, pekerjaan dan agama. Dari data dan informasi di atas
menunjukkan bahwa pola makan merupakan salah satu masalah serius yang
fisik terhadap energi dan zat - zat gizi yang diperoleh dari asupan
makanan yang dampak fisiknya dapat diukur Status gizi dibedakan menjadi
status gizi kurang, status gizi baik dan status gizi Lebih. Status gizi selain
dipengaruhi oleh pola konsumsi energi dan protein, status gizi juga dapat
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi
menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring), darah di pompa melalui
sebagai peningkatan tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
Normal kurang
Kurang kurang
Kurang
tahap 1
Hipertensi Lebih Lebih
tahap 2
Sumber dari E.
: Robert 160Kowalski.
dari 100
Menurut Ariyanto (2011) Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah atau tensi diatas batas tertentu. Sedangkan menurut WHO Penyakit
hipertensi sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Ada
B. Rumusan masalah
Bagai mana gambaran pola makan dan status gizi pasien rawat jalan penyakit
C. Tujuan
Tujuan umum :
1. Mengetahui gambaran pola makan dan status gizi pasien rawat jalan
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan diri dan penerapan pengetahuan yang di
selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
1. Pengertian
darah sistolik dan diastolik lebih dari 140/90 mmHg pada dua kali
menyebabkan penyakit gagal ginjal, jantung koroner, dam stroke bila tidak
2014).
2. Etiologi Hipertensi
ginetik yang tepat belum dapat di tentukan. Tekanan darah orang tua dan
kulit hitam, baik di Afrika barat maupun Amerika utara, sebagaian besar
korelasi yang mungkin ada dan kurang pada usia lanjut/tua. Penderita
bahwa orang dengan aktivitas fisik yang menetap telah buktikan dapat
a) Gejala
dan sering tidak disadari kehadirannya. Ada kalanya secara tidak sengaja
gejala yang berasal dari kerusakan otak, mata, jantung, dan ginjal, seperti:
1) Sakit kepala
2) Kelelahan
4) Sesak napas
5) Gelisah
obesitas, dan stress. Hingga saat ini, penyebab Hipertensi primer masih
belum di ketahui.
2) Hipertensi sekunder
terserang infeksi saluran kemih sering haus dan buang air kecil
bawah ini:
kelenjar tiroid.
emosi labil, kenaikan berat badan yang drastis, tubuh melemah (Susanti,
2016).
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
banyak faktor baik faktor internal seperti jenis kelamin, umur, genetik
Oleh karena itu seberapa besar angka prevalensi penyakit ini akan
a. Jadwal makan
makan, yaitu tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan
b. Asupan gizi
1) Karbohidrat
ikatan kimiawi hanya satu dan mudah diserap kedalam aliran darah
rasa kenyang lebih lama dan tidak cepat menaikkan kadar gula darah
gula darah dan lebih bisa menyediakan energi yang bisa dipakai secara
karbohidrat yang mudah diserap, seperti gula (baik gula pasir, gula
2016).
protein nabati dan sumber protein hewani. Protein nabati adalah protein
tempe, tahu, susu kedelai dan lain lain), kacang hijau, kacang tanah,
lemak dapat ditemukan pada ikan, daging ayam bagian paha dan sayap
tanpa kulit, daging merah bagian paha dan kaki, serta putih telur (Susanto,
3) Konsumsi Lemak
Umur
Riwayat keluarga
memnderita hipertensi
Status gizi
Aktifitas fisik
Pola makan
Jumlah makanan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak di teliti
C. Hipotesis
Kriteria objektif :
2. pola makan adalah kebiasaan makan sampel sesuai dengan prinsip 3 j ( tepat
kriteria objektif :
2. tidak tepat jumlah : jika asupan energi < 90% atau >110%
Kriteria objektif :
4. tidak pernah
( mustika , 2018 )
3. status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
berikut:
1. Kurang : 18 ,5
3. Lebih : ≤ 25
BAB III
1. Populasi
Populasi penelitian ini yaitu seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung di
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien yang menderita hipertensi di blud rs
konawe sebanyak
1. DATA PRIMER
yang bertujuan untuk melihat status gizi orang dewasa ( supariasa, 2002)
Adapun rumus imt adalah :
BERAT BADAN ( Kg )
𝐼𝑀𝑇 = 2
TINGGI BADAN (Meter)
2. Data Sekunder
geografis
D. Instrumen Penelitian
berisi daftar pertanyaan tentang penyakit hipertensi untuk variabel terikat dan
pola makan ( jumlah, jenis dan frekwensi ) dan status gizi untuk variabel
bebas.
E. Analisis Data
deskriftif.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Hasanuddin.