Anda di halaman 1dari 40

1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data/Fakta
1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas adalah Unit pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan/Kota yang bertanggungjawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas
berperan menyelenggrakan upaya kesehatan untuk
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal, dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat perbedayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan setara pertama.
Sejalan dengan perkembangan perkembangan
global dan nasioanl, terdapat kebijakan permerintah
yang mendasar yaitu otonimi daerah, hal mini member
perubahan yang mendasar pula pada system pelayanan
kesehatan di kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi
perbedaan kemampuan pemerintah kabupaten/kota dalam
hal pelayanan kesehatan dasar, yang menyebabkan
banyaknya variasi mkemampuan pelayanan kesehatan
Puskesmas.
Kecamatan Astambul dengan ibukotanya Astambul
Kota berjarak 9 km dari ibukota Kabupaten Banjar
(Martapura) dan dari ibukota Propinsi Kalimantan
Selatan (Banjarmasin) jaraknya 50 km.
2

Kecamatan Astambul memiliki batas-batas


wilayahnya dengan kecamatan lain yaitu sebagai
berikut :
1)Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Simpang
Empat.
2)Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Mataraman dan Pengaron.
3)Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Karang Intan.
4)Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Martapura.

Keadaan geografis Kecamatan Astambul berupa


dataran rendah yang terdiri atas rawa-rawa dan
tanah rendah di kiri kanan sepanjang sungai yang
melewati wilayah Kecamatan Astambul.
Sebagian kecil wilayah Kecamatan Astambul
tanahnya berupa dataran tinggi/pegunungan,
merupakan wilayah Desa Banua Anyar Danau Salak dan
Desa Danau Salak. Tanah tersebut umumnya digunakan
untuk pertanian, perkebunan, peternakan,
pekarangan dan pemukiman/perumahan.

2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Astambul pada
Tahun 2015 sebanyak 34.420 jiwa, terdiri atas
penduduk laki-laki 17.158 jiwa (49,9%) dan
penduduk wanita 17.262 jiwa (50,1%).
3

3. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk menurut golongan umur
di Kecamatan Astambul Tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel 4.1

Tabel 4.1
Komposisi Penduduk Menurut
Jenis Kelamin Dan Golongan Umur
di Kecamatan Astambul
Tahun 2015
Golongan Laki-
No. Wanita Jumlah %
Umur (Tahun) Laki
1. 0-4 1.882 1.529 3.411 9,9%
2. 5-9 1.923 1.775 3.698 10,75%
3. 10-14 1.282 1.184 2.466 7,16%
4. 15-44 6.938 7.513 14.451 41,99%
5. 45-64 3.703 3.765 7.468 21,70%
6. >65 1.430 1.496 2.926 8,5%

Jumlah 17.15 17.262 34.420 100,0%


8
Sumber : Profil Puskesmas Astambul Tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah


penduduk terbanyak berada pada golongan usia
produktif (15-44 tahun) yaitu 14.451 jiwa
(41,99%).

4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan
Astambul rata-rata 157,4 jiwa per km2. Dilihat
dari segi geografisnya, konsentrasi penduduk
lebih banyak terpusat di daerah jalan negara atau
propinsi dan daerah aliran sungai seperti Banua
4

Anyar Danau Salak, Danau Salak, Pasar Jati,


Sungai Alat dan Sungai Tuan Ulu.
Desa yang memiliki kepadatan penduduk
paling tinggi adalah Desa Kelampaian Ilir yaitu
555,0 jiwa/km2, sedangkan desa yang kepadatan
penduduknya paling rendah adalah Desa Tambak Danau
yaitu 63,2 jiwa/km2.

5. Peta Wilayah Kerja Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat Astambul atau
UPT Puskesmas Astambul berada di Desa Sungai Alat
RT I Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Propinsi
Kalimantan Selatan.
Luas wilayah Kecamatan Astambul 216,5 km2,
terdiri atas 22 desa dan 104 Rukun Tetangga (RT).
Desa-desa yang menjadi wilayah Kecamatan Astambul
adalah :
1. Banua Anyar Danau Salak
2. Tambak Danau
3. Danau Salak
4. Pamatang Hambawang
5. Pasar Jati
6. Sei Tuan Ulu
7. Jati Baru
8. Sungai Tuan Ilir
9. Astambul Seberang
10. Banua Anyar Sungai Tuan
11. Astambul Kota
5

12. Kelampayan Tengah


13. Pingaran Ulu
14. Kelampian Ulu
15. Pingaran Ilir
16. Limamar
17. Sungai Alat
18. Kelampayan Ilir
19. Kaliukan
20. Tambangan
21. Lok Gabang
22. Mungguraya
Wilayah kerja UPT Puskesmas Astambul dapat
ditempuh dengan jalan darat, baik dengan kendaraan
roda empat maupun roda dua. Sebagian besar jalan
yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Astambul
sudah diaspal, walaupun kondisinya banyak yang rusak,
apalagi bila musim penghujan karena dilanda banjir.

6. Alur Kerja Puskesmas Astambul


Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, UPT
Puskesmas Astambul memiliki alur kerja sebagai
berikut :
a. Loket Kartu
Setiap pasien/klien yang berobat terlebih
dahulu harus mendaftar di Loket Kartu dan
memberitahukan tujuan berobatnya yaitu ke KIA,
Balai Pengobatan, Poli Gigi atau untuk meminta
surat keterangan pada Tata Usaha. Setelah
mendaftar, pasien/klien diminta menunggu
6

panggilan di ruang tunggu dari masing-masing


ruangan/poli. Untuk mendapatkan Surat Keterangan
Kesehatan bagi Calon Pengantin, pemohon
diharuskan membawa surat pengantar dari Pambakal
untuk diimunisasi/diperiksa kesehatannya.
b. Balai Pengobatan (BP)
Di Balai Pengobatan pasien mendapatkan
pelayanan pemeriksaan/pengobatan, termasuk
rujukan ke Rumah Sakit bila pelayanan di
Puskesmas tidak memungkinkan untuk penanganannya.
Untuk mendapatkan hasil pengobatan/pelayanan
kesehatan yang optimal, BP dapat merujuk
pasien/klien ke poli lain, yaitu Poli Gigi, KIA,
Pengelola TB Paru atau Klinik Pemecahan Masalah
Kesehatan Keluarga (KPMKK), atau untuk menegakkan
diagnosa pasien dirujuk ke laboratorium. Hasil
rujukan dikembalikan ke BP.
c. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Di Poli KIA pasien mendapatkan pelayanan
pemeriksaan/pengobatan, termasuk rujukan ke Rumah
Sakit bila pelayanan di Puskesmas tidak
memungkinkan untuk penanganannya. Untuk
mendapatkan hasil pengobatan/pelayanan kesehatan
yang optimal, KIA dapat merujuk pasien/klien ke
poli lain, yaitu Ruang Imunisasi, Poli Gigi, BP,
KPMKK, atau untuk menegakkan diagnosa pasien
dirujuk ke laboratorium. Hasil rujukan
dikembalikan ke Poli KIA.
7

d. Poli Gigi
e. Klinik Pemecahan Masalah Kesehatan Keluarga
(KPMKK)/Klinik Sanitasi
Klinik Pemecahan Masalah Kesehatan
Keluarga (KPMKK)/Klinik Sanitasi selain menerima
rujukan pasien dari BP dan KIA untuk konseling,
juga menerima pengunjung/klien yang ingin
berkonsultasi mengenai masalah kesehatan keluarga
atau kesehatan lingkungan. Untuk klien ini mereka
dapat langsung ke KPMKK/Klinik Sanitasi tanpa
melalui loket.
f. Kamar Obat
g. Ruang Imunisasi
Ruang Imunisasi khusus melaksanakan
pelayanan imunisasi, baik yang berasal dari KIA
(imunisasi bayi) maupun imunisasi untuk
mendapatkan keterangan kesehatan Calon Pengantin
(Catin).Untuk penghematan vaksin, khusus untuk
imunisasi bayi dilaksanakan pada hari Selasa dan
Rabu, sedangkan imunisasi TT Catin dilaksanakan
setiap hari.
h. Tata Usaha
8

7. Data Ketenagaan
Tabel 4.2
Sumber Daya Tenaga pada UPT Puskesmas Astambul

No Jenis Tenaga Jumlah Persentase

1. Kepala UPT Puskesmas Astambul 1 2,1%


2. Kasubbag TU 1 2,1%
3. Dokter Umum 3 4,3%
4. Dokter Gigi 1 0,0%
5. Perawat 11 21,3%
6. Perawat Gigi 3 4,3%
7. Assisten Apoteker 2 4,3%
8. Bidan Puskesmas 4 6,4%
9. Bidan Desa 19 36,2%
10. Analis 1 4,3%
11. Sanitarian 1 2,1%
12. Pelaksana Gizi 1 2,1%
13. Staf 1 2,1%
14. TKS 7 8,5%
Jumlah 56 100,00%
*) Keadaan sampai 31 Desember 2015.
Sumber : Profil Puskesmas Astambul

8. Data Inventaris Barang


Keadaan inventaris barang pada UPT Puskesmas
Astambul pada tahun 2015 dapat digolongkan menjadi :

9. Sarana Fisik
UPT Puskesmas Astambul didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Banjar tanggal 1 Juni
1970 Nomor I-B-2-1277/1970 dengan klasifikasi
Puskesmas tipe B. Selanjutnya termasuk dalam
Puskesmas Inpres Nomor 4 Tahun 1977. Dalam
perkembangan selanjutnya, UPT Puskesmas Astambul
telah beberapa kali mengalami rehabilitasi atau
9

perbaikan seperti yang terlihat pada tabel 4.3,


4.4 dan 4.5 di bawah ini
Tabel 4.3
Jenis Pembangunan Baru dan Rehabilitasi
UPT Puskesmas Astambul Kecamatan Astambul
No Jenis Rehab Tahun
Anggaran
1. Tambahan bangunan 1982-1983
2. Ganti lantai 1990-1991
3. Ganti atap 1992-1993
4. Total / Berat 1994-1995
5. Penambahan ruangan 1999-2000
6. Penggantian plafon 2000
7. Pembuatan pagar 2002
8. Pembuatan garasi 2004
9. Rehab dan penambahan ruangan 2009

Fasilitas Kesehatan yang ada di Kecamatan


Astambul:
1. Puskesmas Induk 1 buah
2. Puskesmas Keliling
UPT Puskesmas Astambul memiliki 1(Satu)
unit mobil Puskesmas Keliling DA 947 BE.
3. Puskesmas Pembantu 5 buah yang terdiri atas :
a. Puskesmas Pembantu Pasar Jati di Desa
Pasar Jati.
b. Puskesmas Pembantu Sei Tuan di Desa Sei
Tuan Ilir.
c. Puskesmas Pembantu Kelampaian Tengah di
Desa Kelampaian Tengah
d. Puskesmas Pembantu Kelampaian Ilir di Desa
Kelampaian Ilir
e. Puskesmas Pembantu Pingaran Ulu di Desa
Pingaran Ulu
10

Tabel 4.4
Jenis Rehab Puskesmas Pembantu (PUSTU)
Kecamatan Astambul
Rehab
No Nama Puskesmas Pembantu Jenis Rehab
Terakhir
1. Pustu Pasar Jati Ubah arah pintu 2009
pelayanan
2. Pustu Sungai Tuan Ubah arah pintu 2004
pelayanan
3. Pustu Kelampaian Ilir — —
4. Pustu Kelampaian Tengah — —
5. Pustu Pingaran Ulu Pembangunan Baru 2014
Sumber : Profil Puskesmas Astambul

Tabel 4.5
Jenis Rehab Polindes/ Poskesdes
Kecamatan Astambul
No Polindes/ Poskesdes Jenis Rehab Tahun
1. Tambak Danau Pembangunan Baru 2008
2. Banua Anyar Danau Salak Rehab/ Realokasi 2008
3. Jati Baru Rehab/ Realokasi 2009
4. Lok Gabang Rehab/ Realokasi 2009
5. Munggu Raya Rehab/ Realokasi 2010
6. Banua Anyar Sungai Tuan Pembangunan Baru 2010
7. Pingaran Ilir Rehab/ Realokasi 2011
8. Kaliukan Rehab total 2011
Sumber : Profil Puskesmas Astambul

Visi : Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan


berkeadilan di kecamatan Astambul

Misi : 1)Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


2)Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan
3)Ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan
4)Menciptakan tata pelayanan yang baik
11

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Umur Responden dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Kelas Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-
2015
No Umur Jumlah Persen
1 <17 tahun 15 16.9
2 17-25 tahun 25 28.1
3 26-35 tahun 30 33.7
4 >35 tahun 19 21.3
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa umur


responden terbanyak adalah 26-35 Tahun 30 orang
(33,7%) dan yang terkecil adalah <17 Tahun keatas
sebanyak 15 orang (16,9%).

b. Pendidikan
Pendididkan terakhir Responden dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Kelas
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode
2014-2015
No Pendidikan Jumlah Persen
1 SD 10 11.2
2 SMP 19 21.3
3 SMA 35 39.3
4 PERGURUAN TINGGI 20 22.5
5 LAINNYA 5 5.6
Total 89 100.0
12

Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa


pendidikan responden terbanyak adalah SMA sebanyak
35 orang (39,3%) dan yang terkecil adalah LAINNYA
sebanyak 5 orang (5,6%).

c. Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan responden
Pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Pekerjaan Istri Jumlah Persen
1 IBU RUMAH TANGGA 40 44.9
2 PNS 15 16.9
3 SWASTA 16 18.0
4 LAINNYA 18 20.2
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa


pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah
tangga sebanyak 40 orang (44,9%) dan yang terkecil
adalah PNS sebanyak 15 orang (16,9%)

d. Pekerjaan Suami
Pekerjaan suami dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
13

Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami Pada
Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Pekerjaan Suami Jumlah Persen
1 SWASTA/WIRASWASTA 14 15.7
2 PNS 23 25.8
3 PETANI 39 43.8
4 LAINNYA 12 13.5
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa


pekerjaan suami terbanyak adalah Petani sebanyak 39
orang (43,8%) dan yang terkecil adalah Lainnya
sebanyak 12 orang (13,5%).

e. Penghasilan Suami
Penghasilan suami dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Peghasilan Suami Pada
Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015

No Penghasilan suami Jumlah Persen


1 <2.085.000 50 56.2
2 >2.085.000 39 43.8
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa


penghasilan suami tertinggi adalah <2.085.000
sebanyak 50 orang (56,2%) dan yang terendah adalah
>2.085.000 sebanyak 39 orang (43,8%).
14

f. Kepemilikan Kartu Jaminan Kesehatan/BPJS


Kepemilikan kartu jaminan kesehatan/bpjs dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Kartu
Jaminan Kesehatan/BPJS Pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015

No Memiliki
jamkes/BPJS Jumlah Persen
1 YA 59 66.3
2 TIDAK 30 33.7
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa


kepemilikan kartu Jamkes/BPJS sebanyak 59 orang
(66,3%) dan yang tidak memiliki sebanyak 30 orang
(33,7%).

g. Kehamilan Yang Keberapa


Kehamilan yang keberapa pada ibu dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Kehamilan Yang Keberapa
Pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Kehamilan yang ke
berapa Jumlah Persen
1 SATU 15 16.9
2 DUA 57 64.0
3 >2 (LEBIH DARI
17 19.1
DUA)
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016
15

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa


kehamilan yang tertinggi adalah kehamilan kedua
sebanyak 57 orang (64,0%) dan yang terendah adalah
kehamilan yang pertama sebanyak 15 orang (16,9S%).

h. Jumlah anak
Jumlah anak dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Pada Kelas
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode
2014-2015

No Jumlah anak Jumlah Persen


1 SATU 16 18.0
2 DUA 56 62.9
3 >2 (LEBIH DARI
17 19.1
DUA)
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa jumlah


anak tertinggi adalah 2 orang anak sebanyak 56 orang
(62,9%) dan yang terendah adalah 1 orang anak
sebanyak 16 orang (18,0%).

i. Riwayat Kehamilan Kembar


Riwayat kehamilan kembar dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
16

Tabel 4.14
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Kehamilan Kembar
pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Riyawat kehamilan
kembar Jumlah Persen
1 YA 4 4.5
2 TIDAK 85 95.5
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa


riwayat kehamilan kembar tidak pernah dialami oleh
ibu sebanyak 85 orang (95,5%) dan yang pernah
mengalami riwayat kehamilan kembar sebanyak 4 orang
(4,5%).

j. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kehamilan pada
Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Jarak kehamilan Jumlah Persen
1 1 THN 2 2.2
2 2 THN 19 21.3
3 3 THN 25 28.1
4 LAINNYA 43 48.3
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa jarak


kehamilan tertinggi adalah Lainnya sebanyak 43 orang
(48,3%) dan yang terendah adalah 1 tahun sebanyak 2
orang (2,2%).
17

k. Pernah Mengalami Keguguran


Pernah atau tidaknya ibu mengalami keguguran
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.16
Distribusi Responden Berdasarkan Pernah atau
tidaknya ibu mengalami keguguran pada Kelas Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode
2014-2015
No Pernah keguguran Jumlah Persen
1 YA 7 7.9
2 TIDAK 82 92.1
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa nilai


tertinggi ibu yang tidak pernah mengalami keguguran
sebanyak 82 orang (92,1%) dan ibu yang pernah
mengalami keguguran adalah sebanyak 7 orang (7,9%).

l. Kehamilan yang dikehendaki oleh responden


Ya atau tidaknya kehamilan yang dikehendaki
oleh responden dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

Tabel 4.17
Distribusi Responden Berdasarkan Kehamilan Yang
Dikehendaki Oleh Responden Pada Kelas Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015

No Kehamilan
dihendaki ibu Jumlah Persen
1 YA 86 96.6
2 TIDAK 3 3.4
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016
18

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai


tertinggi kehamilan yang dikehendaki ibu sebanyak 86
orang (96,6%) dan yang tidak menghendaki
kehamilannya adalah sebanyak 3 orang (3,4%).

m. Informasi

Informasi tentang perawatan kehamilan oleh


responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.18
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Tentang
Perawatan Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No Informasi Jumlah Persen
1 YA 61 68.5
2 TIDAK 28 31.5
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa nilai


tertinggi informasi tentang perawatan kehamilan
adalah YA sebanyak 61 orang (68,5%) dan yang TIDAK
mendapatkan informasi tentang perawatan kehamilan
adalah sebanyak 28 orang (31,5%).

n. Jika jawaban YA mendapatkan informasi dari mana

Informasi tentang perawatan kehamilan oleh


responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
19

Tabel 4.19
Distribusi Responden Berdasarkan Dimana Mendapatkan
Informasi Tentang Perawatan Kehamilan Pada Kelas Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode
2014-2015
No Informasi dari Jumlah Persen
1 TIDAK ADA 28 31.5
2 TENAGA KESEHATAN 40 44.9
3 KADER/TOKOH
9 10.1
MASYARAKAT
4 KORAN/BROSUR 12 13.5
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa nilai


tertinggi adalah mendapatkan informasi tentang
perawatan kehamilan dari tenaga kesehatan sebanyak
40 orang (44,9%) dan yang terendah adalah
mendapatkan informasi tentang perawatan kehamilan
dari kader posyandu/tokoh masyarakat sebanyak 9
orang (10,1%).

o. Pernahkah mengikuti kelas ibu hamil

Pernahkah mengikuti kelas ibu hamil oleh


responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.20
Distribusi Responden Berdasarkan Pernahkah Mengikuti
Kelas Ibu Hamil Pada Kelas Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No Kelas bumil Jumlah Persen
1 YA 89 100
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016
20

Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa nilai


tertinggi adalah responden pernah mengikuti kelas
ibu hamil sebanyak 89 orang (100%).

B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggambarkaan tentang pengetahuan
ibu tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil
diwilayah kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015.
Instrumen yang digunakan berupa angket atau kuesioner,
yang terdiri dari 30 pernyataan tentang pengetahuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh


peneliti, setelah melaksanakan penelitian pada tanggal
30 April 2016 sampai 22 Juni 2016, dapat digambarkan
sebagai berikut :

1. Kategori Penelitian Pengetahuan ibu tentang


perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah
kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015.
a. Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan
Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan pada
kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 mayoritas di
kategorikan cukup yaitu sebanyak 37 responden
(41,6%) sebagaimana tabel di bawah ini :
21

Tabel 4.21
Distribusi Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan
Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015.
No Kategori tingkat
pengetahuan Jumlah Persen
1 KURANG 25 28.1
2 CUKUP 37 41.6
3 BAIK 27 30.3
Total 89 100.0

Secara khusus pengetahuan ibu tentang perawatan


kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 di kategorikan cukup yaitu 37
responden (41,6%), mencakup parameter kesiapan psikologis
saat kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan,
obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama
kehamilan, dan tanda-tanda bahaya kehamilan,dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22
Distribusi Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan
Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015
No Subvariabel Kategori
Baik Cukup Kurang
1 Pengertian ibu tentang 52 28 9
kesiapan psikologis saat
kehamilan
2 Pengetahuan ibu tentang 19 58 12
hubungan suami istri saat
kehamilan
3 Pengetahuan ibu tentang 29 46 14
obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi selama
kehamilan
4 Pengetahuan ibu tentang 50 28 11
tanda-tanda bahaya
kehamilan
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016
22

Adapun pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan


pada ibu hamil periode 2014-2015 berdasarkan parameter
tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kategori pengetahuan ibu tentang kesiapan psikologis


saat kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja
Puskesmas Astambul periode 2014-2015
Kategori pengetahuan ibu tentang kesiapan
psikologis saat kehamilan pada kelas ibu hamil
diwilayah kerja Puskesmas Astambul periode 2014-2015
dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.23
Kategori Pengetahuan ibu tentang kesiapan psikologis saat
kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015
No Kategori total
kesiapan psikologis
saat kehamilan Jumlah Persen
1 KURANG 9 10.1
2 CUKUP 28 31.5
3 BAIK 52 58.4
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.23 pengetahuan ibu tentang


kesiapan psikologis saat kehamilan di kategorikan baik
yaitu 52 responden (58,4%). Adapun pengetahuan responden
secara spesifik tentang kesiapan psikologis saat
kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut :
23

Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Benar Pengetahuan Ibu Tentang Kesiapan
Psikologis Saat Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah
Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No Kesiapan Psikologis Saat Kehamilan Jawaban Benar
Jumlah %
1 Kesiapan psikologis adalah saat dimana 76 85,4
seorang perempuan dan pasangannya merasa
telah ingin mempunyai anak dan merasa
telah siap menjadi orang tua termasuk
mengasuh dan mendidik anaknya
2 Dukungan dan peran suami dalam masa 63 70,8
kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan
ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan
3 Sering merasa cemas ketika menghadapi 71 79,8
kehamilan tidak baik untuk kondisi ibu
dan janin
4 Fakor ketidaknyamanan fisik akibat berat 66 74,2
badan janin yang bertambah maupun mental
dapat membuat ibu menjadi stress
5 Merencanakan dan mempersiapkan kehamilan 37 41,6
itu penting dilakukan bagi setiap ibu
hamil
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.24 pengetahuan ibu tentang


kesiapan psikologis saat kehamilan pada kelas ibu hamil
diwilayah kerja puskesmas astambul periode 2014-2015,
dari 5 item pernyataan mayoritas responden mengetahui
Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan
dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan
merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan
mendidik anaknya yaitu sebanyak 76 responden (85,4%).

2) Kategori pengetahuan ibu tentang hubungan suami


istri saat kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah
kerja Puskesmas Astambul periode 2014-2015 dapat
digambarkan pada tabel berikut ini:
24

Tabel 4.25
Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Hubungan Suami Istri
Saat Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja
Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No kategori total
hubungan suami
istri saat
kehamilan Jumlah Persen
1 KURANG 12 13.5
2 CUKUP 58 65.2
3 BAIK 19 21.3
Total 89 100.0

Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.25 pengetahuan ibu tentang


hubungan suami istri saat kehamilan pada kelas ibu hamil
di kategorikan cukup yaitu 58 responden (65,2%). Adapun
pengetahuan responden secara spesifik tentang hubungan
suami istri saat kehamilan pada kelas ibu hamil dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Benar Pengetahuan Ibu Tentang Hubungan
Suami Istri Saat Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah
Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No Hubungan suami istri saat kehamilan Jawaban Benar
Jumla %
h
1 Hubungan suami istri bukan penghalang akivitas seksual selama 48 53,9
kehamilan dalam keadaan sehat
2 Ibu tidak boleh melakukan hubungan suami istri jika mengalami 81 91,0
perdarahan ringan seperti flek-flek pada kehamilan
3 Ibu tidak boleh melakukan hubungan suami istri jika mengalami 65 73,0
letak plasenta tidak pada posisi yang seharusnya
4 Keinginan untuk menikmati hubungan suami istri menurun pada 33 37,1
kehamilan muda (usia 1-3 bulan)
5 Keinginan untuk menikmati hubungan suami istri meningkat pada 32 36,0
kehamilan (usia 4-6 bulan)
6 Hubungan seksual selama hamil bermanfaat sebagai persiapan bagi 58 65,2
otot-otot panggul untuk menghadapi proses persalinan kelak
7 Kebersihan organ kewanitaan setelah melakukan hubungan suami 72 80,9
istri harus tetap dijaga agar tidak terjadi infeksi yang
beresiko pada janin
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016
25

Berdasarkan tabel 4,26 pengetahuan Ibu Tentang


Hubungan Suami Istri Saat Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil
Diwilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015,
dari 5 item pernyataan mayoritas responden mengetahui Ibu
tidak boleh melakukan hubungan suami istri jika mengalami
perdarahan ringan seperti flek-flek pada kehamilan yaitu
sebanyak 81 responden (91,0%).

3) Kategori pengetahuan ibu tentang obat yang boleh dan


tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan pada kelas
ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Astambul Periode
2014-2015
Kategori pengetahuan ibu tentang obat yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan
pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini:

Tabel 4.27
Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Obat Yang Boleh Dan
Tidak Boleh Dikonsumsi Selama Kehamilan Pada Kelas Ibu
Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-
2015
No Kategori total obat
yang boleh dan
tidak boleh
dikonsumsi selama
kehamilan Jumlah Persen
1 KURANG 14 15.7
2 CUKUP 46 51.7
3 BAIK 29 32.6
Total 89 100.0

Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016


26

Berdasarkan tabel 4.27 pengetahuan ibu tentang obat


yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan di
kategorikan cukup yaitu 46 responden (51,7%). Adapun
pengetahuan responden secara spesifik tentang obat yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Benar Pengetahuan Ibu Tentang Obat
Yang Boleh Dan Tidak Boleh Dikonsumsi Selama Kehamilan
Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015
No Obat Yang Boleh Dan Tidak Boleh Dikonsumsi Jawaban benar
Selama Kehamilan Jumlah %
1 Obat yang tidak sesuai untuk 75 84,3
dikonsumsi/dimunum ibu hamil dapat mengganggu
janin dalam kandungan
2 Sebelum hamil 2 bulan sebaiknya ibu tidak 64 71,9
boleh minum obat apapun
3 Obat yang relatif aman seperti obat flu dan 57 64,0
batuk sebaiknya dikonsumsi setelah kehamilan
lewat dari sepuluh minggu (> 2 bulan)
4 Obat anti nyeri dan antibiotik sebaiknya tidak 63 70,8
boleh dikonsumsi selama kehamilan
5 Berkonsulasi terlebih dahulu dengan 37 41,6
Dokter/Bidan/Perawat/Tenaga Kesehatan sebelum
mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri dan
antibiotik termasuk obat-obatan tradisional
6 Imunisasi tetanus toksoid (TT) penting 50 56,2
dilakukan untuk mencegah penyakit tetanus
(kejang-kejang) pada bayi
7 Imunisasi tetanus toksoid (TT) penting 50 56,2
dilakukan untuk mencegah penyakit tetanus
(kejang-kejang) pada ibu
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.28 pengetahuan ibu tentang


obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama
kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja puskesmas
astambul periode 2014-2015, dari 5 item pernyataan
mayoritas responden mengetahui tentang Obat yang tidak
sesuai untuk dikonsumsi/dimunum ibu hamil dapat
27

mengganggu janin dalam kandungan yaitu sebanyak 75


responden (84,3%).

4) Kategori pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya


kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja
Puskesmas Astambul Periode 2014-2015.
Kategori pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini:

Tabel 4.29
Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015
No Kategori total
tanda tanda bahaya
kehamilan Jumlah Persen
KURANG 11 12.4
CUKUP 28 31.5
BAIK 50 56.2
Total 89 100.0
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.29 pengetahuan ibu tentang


tanda-tanda bahaya kehamilan di kategorikan baik yaitu 50
responden (56,2%). Adapun pengetahuan responden secara
spesifik tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.30
28

Distribusi Jawaban Benar Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-


Tanda Bahaya Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah
Kerja Puskesmas Astambul Periode 2014-2015
No Tanda-tanda bahaya kehamilan Jawaban benar
jumlah %
1 Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau 76 85,4
gejala yang menunjukan bahwa ibu dan bayi
yang dikandungnya dalam keadaan bahaya
2 Perdarahan lewat jalan lahir jika terjadi 73 82,0
pada kehamilan muda dapat menyebabkan
keguguran
3 Perdarahan lewat jalan lahir jika terjadi 73 82,0
pada kehamilan tua dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin
4 Pandangan mata kabur, bengkak dikaki dan 31 34,8
tangan, ataupun wajah, yang disertai sakit
kepala hebat merupakan tanda dan gejala
keracunan kehamilan
5 Suhu badan panas tinggi dapat membahayakan 38 42,7
jiwa ibu, terjadi keguguran atau bayi
terlahir kurang bulan
6 Keluar air ketuban kehamilan sebelum 70 78,7
waktunya merupakan tanda membahayakan janin
dalam kandungan
7 Nyeri perut yang hebat, menetap, dan tidak 66 74,2
hilang setelah istirahat menunjukan masalah
yang mengancam keselamatan
8 Ibu merasa hampir tidak ada gerakan janin 62 69,7
dalam kandungan merupakan tanda bahaya
kehamilan
9 Ibu terus muntah dan tidak mau makan 65 73,0
dikehamilan usia lebih dari 3 bulan,
keadaan ini dapat membahayakan kesehatan
ibu
10 Trauma atau cidera pada perut dapat 60 67,4
menyebabkan bahaya kehamilan
11 Anemia/kurang darah dengan kadar HB dibawah 54 60,7
12 gr/dl merupakan tanda bahaya kehamilan
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.30 pengetahuan ibu tentang


tanda-tanda bahaya kehamilan pada kelas ibu hamil
diwilayah kerja puskesmas astambul periode 2014-2015,
dari 5 item pernyataan mayoritas responden mengetahui
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang
menunjukan bahwa ibu dan bayi yang dikandungnya dalam
keadaan bahaya sebanyak 76 responden (85,4%).
29

5) Kategori sikap ibu tentang perawatan kehamilan pada


kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Astambul
periode 2014-2015
Kategori sikap ibu tentang perawatan kehamilan
pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Astambul
periode 2014-2015 dapat digambarkan pada tabel berikut
ini:

Tabel 4.31
Distribusi Kategori Sikap Ibu Tentang Perawatan Kehamilan
Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Astambul
Periode 2014-2015.
No Kategori total
sikap Jumlah Persen
1 NEGATIF 9 10.1
2 POSITIF 80 89.9
Total 89 100.0

Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Secara khusus sikap ibu tentang perawatan


kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 dikategorikan respon positif
yaitu 80 responden (89,9%), mencakup parameter tentang
sikap ibu tentang perawatan kehamilan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
30

Tabel 4.32
Distribusi Pernyataan Sikap Ibu Tentang Perawatan
Kehamilan Pada Kelas Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015.
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1 Pasangan suami istri atau 45 29 7 8 0
perempuan yang merasa ingin (50,6%) (32,6%) (7,9%) (9%) (0%)
mempunyai dan siap mengasuh
dan mendidik anak adalah
prinsip yang harus dimiliki
atau diketahui oleh
pasangan atau ibu sebelum
kehamilan
2 Perawatan kehamilan pada 42 32 5 8 2
saat ibu sedang hamil bukan (47,2%) (36%) (5,6%) (9%) (2,2%)
menjadi tanggung jawab ibu
saja tetapi dukungan dan
perhatian suami sangatlah
penting agar perubahan-
perubahan psikologis atau
fisik saat kehamilan tidak
begitu berat dijalani
seorang ibu
3 Selama hamil bukan berarti 27 26 19 12 5
ibu dan suami tidak boleh (30,3%) (29,2%) (21,3%) (13,5%) (5,6%)
melakukan hubungan suami
istri tetapi melakukannya
sesuai dengan keadaan
kehamilan yang sehat dan
tidak memiliki faktor
resiko kehamilan
4 Ibu hamil harus mengetahui 45 39 4 0 1
obat-obatan apa saja yang (50,6%) (43,8%) (4,5%) (0%) (1,1%)
boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Jika ibu ingin
meminum obat tetapi tidak
mengetahui aman atau tidak
ibu segeralah berkonsultasi
dengan petugas kesehatan
agar tidak terjadi hal yang
dapat mengganggu janin
5 Mengetahui tanda-tanda 43 42 4 0 0
bahaya saat kehamilan (48,3%) (47,2%) (4,5%) (0%) (0%)
sangatlah penting pada ibu
hamil sehingga apabila saat
kehamilan segeralah ibu
kepelayanan kesehatan
terdekat
6 Ibu hamil melakukan 24 30 21 7 7
perawatan kehamilan (27%) (33,7%) (23,6%) (7,9%) (7,9%)
sebaiknya secara rutin
minimal 4x selama kehamilan
7 Mengkonsumsi tablet tambah 28 27 22 8 4
darah setiap hari berguna (31,5%) (30,3%) (24,7%) (9%) (4,5%)
31

untuk mencegah anemia saat


kehamilan
8 Melakukan cek HB pada ibu 27 35 15 9 3
hamil penting untuk (30,3%) (39,5%) (15,9%) (10,1%) (3,4%)
mengetahui apakah ibu
mengalami anemia
9 Mendapatkan imunisasi 26 28 14 13 8
tetanus toksoid (TT) pada (29,2%) (31,5%) (15,7%) (14,6%) (9%)
ibu hamil harus dilakukan
2x selama pemeriksaan
kehamilan
10 Melakukan perawatan 25 29 16 10 9
kehamilan seperti imunisasi (28,1%) (32,6%) (18%) (11,2%) (10,1%)
tetanus toksoid (TT)
dilakukan untuk mencegah
penyakit tetanus (kejang-
kejang) pada ibu dan bayi
Sumber: data yang telah diolah Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.32 Sikap ibu tentang perawatan


kehamilan pada kelas ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Astambul Periode 2014-2015 dari 10 item pernyataan
mayoritas responden menjawab pernyataan Pasangan suami
istri atau perempuan yang merasa ingin mempunyai dan siap
mengasuh dan mendidik anak adalah prinsip yang harus
dimiliki atau diketahui oleh pasangan atau ibu sebelum
kehamilan dan Ibu hamil harus mengetahui obat-obatan apa
saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Jika ibu
ingin meminum obat tetapi tidak mengetahui aman atau
tidak ibu segeralah berkonsultasi dengan petugas
kesehatan agar tidak terjadi hal yang dapat mengganggu
janin yaitu masing-masing menjawab 45 responden.
32

C. Pembahasan
Pada bagian pembahasan ini penulis akan
membahas mengenai hasil penelitian yang telah
diberikan kepada 89 responden dengan judul pembahasan
gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang perawatan
kehamilan pada kelas ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Astambul.
1. Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan pada
kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Astambul
Berdasarkan hasil penelitian tentang
perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil
didapatkan bahwa kategori tingkat kategori
pengetahuan baik hanya sebanyak 37 responden
dengan (41.6%), yang mencakup parameter kesiapan
psikologis saat kehamilan, hubungan suami isteri
selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi selama kehamilan, dan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
a. Pengetahuan ibu tentang kesiapan psikologi saat
kehamilan pada kelas ibu hamil
Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan
ibu tentang kesiapan psikologis saat kehamilan
didapatkan hasil bahwa kategori pengetahuan
terbanyak ada pada pengetahuan “Baik” yaitu
sebanyak 52 responden dengan (58.4%).
Pengetahuan adalah hasil yang didapat
dari proses belajar, selain diperoleh dan
33

penggunaan indra yang mempunyai nilai-nilai


tersendiri (Purwanto, 2009).
Ada dua faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor Internal meliputi faktor umur,
faktor kesehatan, tingkat pendidikan,
intelegasi ,perhatian ,minat, informasi, dan
pengalaman. Sedangkan Faktor Eksternal meliputi,
faktor keluarga, metode mengajar, sosial
ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor
masyarakat
Dilihat dari hasil tabulasi di atas
didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu sudah
bagus. Banyak faktor yang mempengaruhi
pengetahuan sesuai dengan teori yang telah
dipaparkan di atas. Salah satunya adalah umur.
Pada hasil karakteristik responden
berdasarkan umur telah didapatkan hasil bahwa
umur terbanyak adalah berusia 26 sampai dengan
35 tahun. Umur tersebut sudah termasuk ke dalam
kategori dewasa dengan kesiapan mental yang
sudah cukup matang. Semakin tua semakin
bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya.
Kemudian faktor lain yang sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan adalah
terpaparnya informasi yang update dan mudah
dipahami oleh masyarakat. Dilihat dari hasil
34

karakteristik responden berdasarkan informasi


yang didapat yang terbanyak adalah mendapatkan
informasi dari tenaga kesehatan. Ini artinya
petugas kesehatan sudah berperan cukup bagus
dalam menyampaikan informasi yang sangat
bermanfaat sehingga masyarakat sudah banyak
yang mengerti tentang perawatan masa kehamilan.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
b. Pengetahuan ibu tentang hubungan suami isteri
saat kehamilan pada kelas ibu hamil
Hasil penelitian berdasarkan kategori
pengetahuan ibu tentang hubungan suami isteri
saat kehamilan didapatkan hasil bahwa kategori
pengetahuan baik hanya 19 responden (21,3%).
Ina (2011) menyebutkan bahwa kehamilan
bukan penghalang akivitas seksual. Senggama
boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan
sehat, karena kalau tidak dalam keadaan sehat
dapat menyebabkan pecahnya ketuban bahkan
kelahiran bayi secara prematur, namun wanita
hamil muda mencapai organisme ganda. Ini
menyebabkan perubahan pada sejumlah organ tubuh
antara lain, payudara dan organ reproduksi,
termasuk vagina sehingga menjadi lebih sensitif
dan responsif.
Pada zaman sekarang, sudah banyak
informasi kesehatan yang bisa didapat baik dari
35

media massa ataupun dari tenaga medis dan


paramedis seperti perawat dan bidan, termasuk
informasi mengenai hubungan yang dilakukan oleh
suami isteri saat masa kehamilan.
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh
pasangan saat melakukan hubungan suami isteri
saat masa kehamilan. Ada efek positif dan ada
efek negatifnya juga. Salah satu efek positif
melakukan hubungan seksual selama hamil adalah
bermanfaat sebagai persiapan bagi otot-otot
panggul untuk menghadapi proses persalinan
kelak. Setelah melahirkan sebaiknya senggama
dilakukan setelah masa nifas (40 hari).
Kemudian untuk efek negatif banyak hal
yang harus dijaga jika kita tidak memenuhi atau
mentaai aturan kesehatan yang berlaku untuk
pasangan yang ingin melakukan hubungan suami
isteri saat masa kehamilan, salah satunya
adalah usahakan untuk dapat membersihkan organ
intim secara teratur. Bersihkan dengan
menggunakan pembersih khusus yang aman untuk
janin dan yang tidak dapat menyebabkan gangguan
kestabilan PH pada daerah vagina, atau bisa
dilakukan dengan menggunakan air hangat/bersih.
c. Pengetahuan ibu tentang obat yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan pada
kelas ibu hamil
Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan
ibu tentang obat yang boleh dan tidak boleh
36

dikonsumsi selama kehamilan didapatkan hasil


bahwa kategori pengetahuan baik hanya 29
responden (32,6%)
Ina (2001) menyebutkan bahwa selama
kehamilan apa yang dikonsumsi ibu maka juga
akan dikonsumsi pula oleh janin, sehingga jika
salah minum obat akan mengganggu proses tumbuh
kembang janin didalam rahim ibu. Sebelum hamil
delapan minggu ada baiknya ibu tidak boleh
minum obat apapun. Kalau terpaksa minum obat,
perlu ekstra hati-hati.
Hasil tabulasi didapatkan bahwa
pengetahuan ibu tentang obat yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan adalah
cukup. Ibu sudah cukup mengerti tentang obat
apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi,
namun cukup saja masih belum, harus lebih
ditingkatkan pengetahuannya agar benar-benar
mengerti tentang obat-obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi saat masa kehamilan.
Seperti yang telah dipaparkan oleh Ina
diatas bahwa salah minum obat akan mengganggu
proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu.
Demikian sangat pentingnya konsumsi jenis obat
bagi ibu saat masa kehamilan. Banyak efek
samping yang akan mempengaruhi janin bahkan ibu
hamil. Disinilah bagaimana pentingnya seorang
ibu harus memiliki pengetahuan yang lebih
tentang pemilihan obat yang akan dikonsumsi
37

saat masa kehamilan. Bukan cuma itu, makan obat


pun ada aturan-aturan yang harus dipenuhi.
Kemudian kembali pada pengetahuan,
dilihat dari karakteristik responden
berdasarkan pendidikan yang terbanyak adalah
berpendidikan SMA/Sederajat. Pendidikan SMA/
Sederajat bisa dikatakan masih belum cukup,
namun untuk pemaparan berbagai informasi
penting waktu di SMA pastinya sudah banyak
tersampaikan, sudah banyak pengalaman yang
cukup untuk mengetahui berbagai hal terkait
kesehatan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka makin mudah menerima informasi
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang
akan menghambat pengetahuan seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
d. Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan pada kelas ibu hamil
Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan
ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
didapatkan hasil bahwa kategori pengetahuan
terbanyak ada pada pengetahuan “Baik” yaitu
sebanyak 50 responden dengan 56.2%.
Menurut Ayurai (2009) menyebutkan bahwa
tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala
yang menunjukan bahwa ibu dan bayi yang
dikandungnya dalam keadaan bahaya. Ibu yang
38

dalam kondisi bahaya perlu mendapatkan


pertolongan segera dipelayanan kesehatan.
Menurut (Ina H, dan prawirohardjo)
sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa
kehamilan. Oleh karena itu sangatlah penting
untuk membimbing para ibu dan keluarga untuk
mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan
bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis.
Hasil tabulasi pengetahuan ibu tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan di atas dapat
dilihat bahwa pengetahuan sudah bagus, artinya
ibu sudah banyak yang benar-benar mengerti dan
memahami tentang tanda-tanda bahaya pada masa
kehamilan.
Seperti yang telah disebutkan di atas,
banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan,
seperti umur, pendidikan, pekerjaan, media
massa sampai dengan informasi yang diberikan
langsung oleh tenaga kesehatan akan sangat
membantu terhadap pemaran informasi terkait
hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan
khususnya mengenai bahaya-bahaya saat masa
kehamilan.
Untuk bisa merawat diri dan janin masa
kehamilan diperlukan pengetahuan yang cukup
bagus sebagai bahan refrensi dalam mengambil
tindakan, namun dalam hal ini ibu sudah
memiliki pengetahuan yang bagus dalam hal
39

mengenali tanda-tanda bahaya saat masa


kehamilan.
2. Sikap ibu tentang perawatan kehamilan pada kelas
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul
Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap
ibu tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu
hamil didapatkan bahwa kategori respon terbanyak
ada pada “Respon Positif” yaitu sebanyak 80
responden dengan 89.9.
Menurut Notoatmodjo (2007) sikap adalah
reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap stimulus atau objek. Sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan tindakan, tetapi merupakan predisposisi
tindakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
menurut Notoatmodjo (2007) adalah pengalaman
pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,
pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama, dan faktor emosional.
Hasil tabulasi sikap ibu tentang perawatan
kehamilan pada kelas ibu hamil terbanyak adalah
dengan respon positif bahkan melebihi 80%, angka
ini menunjukkan bahwa ibu sudah memiliki sikap
yang cukup bagus dalam menanggapi hal terkait
perawatan masa kehamilan.
Hasil karakteristik responden berdasarkan
umur terbanyak adalah berada pada umur 26 sampai
40

dengan 35 tahun. Umur ini bisa dikatakan sudah


cukup matang dalam berfikir dan mental yang cukup
untuk mempersiapkan masa kehamilan. Semakin tinggi
umur seseorang maka akan semakin bertambah
pengalaman yang didapatnya. Karena pengalaman itu
sendiri sangat berperan penting dalam memecahkan
masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar
secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
nyata dalam bidang kerjanya.
Menurut Purwanto, respon adalah pandangan
atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan sikap yang objek tadi.
Jadi respon senantiasa terarah terhadap suatu hal,
suatu objek, tidak ada respon yang tanpa objek.
Karena itu sebaiknya petugas kesehatan terus
memberikan arahan kepada ibu dalam hal merawat
diri pada masa kehamilan agar terus memberikan
respon positif terhadap diri dan janinnya.

Anda mungkin juga menyukai