Anda di halaman 1dari 12

A.

Letak Geografis
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Penebel II berada di Kecamatan Penebel
Kabupaten Tabanan, terletak pada posisi 080 20’20” sampai 080 31’30” Lintang
Selatan dan 1150 04’ 40” sampai 1150 07’45” Bujur Timur. Sedangkan UPTD
Puskesmas Penebel II berada pada koordinat 80 26’ 15,27” Lintang Selatan dan
1150 07’ 27,82” Bujur Timur. Dilihat dari persepektif topografinya wilayah kerja
Puskesmas merupakan daerah dengan ketinggian 151-1121 meter dari permukaan
laut. Di wilayah bagian Utara merupakan pegunungan berbukit bukit yang
melandai kearah Selatan.
Wilayah kerja Puskesmas Penebel II terdiri dari 9 desa dinas, yaitu: Desa
Wongaya Gede, Desa Tengkudak, Desa Penatahan, Desa Tegallinggah, Desa
Rejasa, Desa Pesagi, Desa Sangketan, Desa Jegu, dan Desa Riang Gede.
Kesembilan desa tersebut, terdiri dari 61 banjar dinas dan 32 desa adat. Batas
wilayah administratif Puskesmas Penebel II adalah Sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Buleleng, sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas Penebel I, sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja
Puskesmas Kerambitan I dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Selemadeg Timur.
B. Demografi Wilayah
Adapun luas wilayah dan jumlah penduduk ke 9 desa tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Desa Wongaya Gede terdiri dari 9 Dusun /Banjar.
Luas : 5,29 km2
Penduduk : 3654 jiwa masuk dalam 1222 KK
2. Desa Tengkudak terdiri dari 5 Dusun /Banjar
Luas : 5,06 km2
Penduduk : 2607 jiwa masuk dalam 863 KK
3. Desa Penatahan terdiri dari 6 Dusun /Banjar
Luas : 8,09 km2
Penduduk : 2635 jiwa masuk dalam 794 KK
4. Desa Rejasa terdiri dari 4 Dusun /Banjar
Luas : 8,12 km2
Penduduk : 1621 jiwa masuk dalam 564 KK
5. Desa Jegu terdiri dari 9 Dusun /Banjar
Luas : 3,80 km2
Penduduk : 3382 jiwa masuk dalam1128 KK
6. Desa Riang Gede terdiri dari 9 Dusun /Banjar
Luas : 5,29 km2
Penduduk : 2851 jiwa masuk dalam 949 KK
7. Desa Tegallinggah terdiri dari 4 Dusun /Banjar
Luas : 3,44 km2
Penduduk : 1506 jiwa masuk dalam 483 KK
8. Desa Pesagi terdiri dari 8 Dusun /Banjar
Luas : 4,68 km2
Penduduk : 1924 jiwa masuk dalam 567 KK
9. Desa Sangketan terdiri dari 7 Dusun /Banjar
Luas : 4,50 km2
Penduduk : 2045 jiwa masuk dalam 732 KK
C. Kondisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi
Dari segi orbitasi tidak ada hambatan, jarak dari Puskesmas ke kecamatan
hanya berjarak 4 km, sedangkan jarak antara satu desa dengan desa yang lainnya
berkisar antara 1–6 km. Jalan dari desa ke desa telah dikeraskan dengan aspal atau
beton. Jalan di desa yang menghubungkan dusun dengan dusun telah ditangani
dengan biaya swadaya masyarakat dengan dibantu Pemda Kabupaten Tabanan
berupa pengaspalan atau pengerasan dengan beton.
Keyakinan yang dianut adalah Agama Hindu, sedangkan Agama Kristen
dan Islam hanya 0,5 % dari jumlah penduduk. Kerukunan antar umat beragama
berjalan dengan baik. Tempat–tempat ibadah bagi semua penganut agama telah
terpenuhi serta terpelihara dengan baik.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani (80%), sedangkan
lainnya berpenghasilan sebagai pegawai negeri atau karyawan swasta, pedagang,
tukang buruh dan lain sebagainya.
D. Tingkat pendidikan masyarakat penebel 2
Penduduk di wilayah Puskesmas Penebel II pada umumnya dapat membaca
dan menulis, bahkan sejak tahun 1985 penduduk usia 13 – 19 tahun hampir 100%
sudah tamat Sekolah Dasar. Kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan makin
meningkat, hal ini terbukti dari makin banyaknya tamatan SLTA yang melanjutkan
studinya ke jenjang perguruan tinggi.
E. Kondisi lingkungan fisik dan biologis
Pada lingkungan di desa penebel 2, jarak dari Puskesmas ke kecamatan hanya
berjarak 4 km, sedangkan jarak antara satu desa dengan desa yang lainnya berkisar
antara 1–6 km. Jalan dari desa ke desa telah dikeraskan dengan aspal atau beton.
Jalan di desa yang menghubungkan dusun dengan dusun telah ditangani dengan biaya
swadaya masyarakat dengan dibantu Pemda Kabupaten Tabanan berupa pengaspalan
atau pengerasan dengan beton.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani (80%), sedangkan lainnya
berpenghasilan sebagai pegawai negeri atau karyawan swasta, pedagang, tukang
buruh dan lain sebagainya.
Situasi derajat kesehatan di suatu daerah dapat diukur dengan menggunakan
beberapa indikator kesehatan yang telah baku. Situasi derajat kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Penebel II tahun 2013 dibaandingkan dengan indikator kesehatan
Indonesia Sehat 2010 dapat dilihat sebagai berikut:
HASIL
TARGET
PUSKES
No. INDIKATOR INDONESIA
MAS TH
SEHAT 2010
2013

A MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi 40/1000 KH 7
HASIL
TARGET
PUSKES
No. INDIKATOR INDONESIA
MAS TH
SEHAT 2010
2013

2. Angka Kematian Balita 58/1000 KH 0


3. Angka Kematian Ibu 150/100000 KH 0
4. Angka Harapan Hidup 67,9 TH 72

B MORBIDITAS
5. Angka Kesakitan Malaria 5/1000 PDDK 0
6. Angka Kesembuhan TB Paru BTA+ 85% 0
7. Prevalensi HIV+ thd Pddk Beresiko 0,9% 0
8. Angka AFP pd Anak <15 Th 0,9/100000 Anak 0
9. Angka Kesakitan DBD 2/100000 PDDK 3

C STATUS GIZI
10. Balita dengan Gizi Buruk 15% 0
11. Desa Bebas Rawan Gizi 80% 100

D. KEADAAN LINGKUNGAN
12. Rumah Sehat 80% 91,8
13. TTU Sehat 80% 85,4

E PERILAKU MASYARAKAT
14. Rumah Tangga PHBS 65% 67,61
15. Posyandu Purnama & Mandiri 40% 100

F AKSES & MUTU YANKES


16. Pddk Memanfaatkan Puskesmas 15% 53,17
HASIL
TARGET
PUSKES
No. INDIKATOR INDONESIA
MAS TH
SEHAT 2010
2013

17. Pddk Memanfaatkan RS 1,5% -


18. Sarkes dgn kemampuan Lab.Kes. 100% 100
19. RS dgn 4 Yankes Spesialis Dasar 100% -
20. Obat Generik Berlogo dlm Stok Obat 100% 100

G PELAYANAN KESEHATAN
21. Persalinan Nakes 90% 100
22. Desa Mencapai UCI 100% 100
23. Desa dgn KLB ditangani <24 Jam 100% 100
24. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 80% 100
25. Bayi Mendapat ASI Eksklusif 80% 57,34
26. Murid SD Mendapat Pemeriksaan Gilut 100% 100
27. Pekerja Mendapat Pelayanan Kes.Kerja 80% 100
28. Keluarga Miskin Mendapat Yankes 100% 100

H SUMBER DAYA KESEHATAN


29. Rasio Dokter/100000 Pddk 40/100000 PDDK 35,99
30. Rasio Dokter Spesialis/100000 Pddk 6/100000 PDDK -
31. Rasio Dokter Keluarga/100000 Pddk 2/100000 PDDK -
32. Rasio Dokter Gigi/100000 Pddk 11/100000 PDDK 13,49
33. Rasio Apoteker/100000 Pddk 10/100000 PDDK -
34. Rasio Bidan/100000 Pddk 100/100000 PDDK 17,99
35. Rasio Perawat/100000 Pddk 117,5/100000 PDDK -
36. Rasio Ahli Gizi/100000 Pddk 22/100000 PDDK -
37. Rasio Ahli Sanitasi/100000 Pddk 40/100000 PDDK 4,49
HASIL
TARGET
PUSKES
No. INDIKATOR INDONESIA
MAS TH
SEHAT 2010
2013

38. Rasio Ahli Kesmas/100000 Pddk 40/100000 PDDK -


39. Penduduk dgn JKBM 80% 100
40. Persen Anggaran Kesehatan dlm APBD 15%
41. Alokasi Anggaran 100 rb
Pemerintah/Kapita/Tahun

I MANAJEMEN KESEHATAN
42. Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan 100% 100
43. Mempunyai Contigency Plan unt 100%
Masalah Kesehatan Akibat Bencana
44. Mempunyai Profil Kesehatan 100% 100
45. Melaksanakan SURKESDA 100% 100
46. Regencial Health Account 100%

J KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT


47. Keluarga dgn Akses Air Bersih 85% 100
48. PUS Menjadi Akseptor KB 70% 91,56
49. Angka Kecelakaan Lalin/100000 Pddk 10% 3,39
50. Penduduk Melek Huruf 95% 95

F. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar
keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya
dilakukan secara koordinatif dan integrative serta saling memperkuat antar
kegiatan dan program unutk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan
situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek
pemberdayaan masyarakat.
G. Manfaat Posyandu
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, diantaranya:
1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga:
a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI)
c. Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000
SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1
kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali
e. Bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif)
f. Bayi mulai 6 bulan diberi makanan pendamping ASI
g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih
h. Bayi/anak yang diare segera diberikan :
 ASI lebih sering dari biasa
 Makanan seperti biasa
 Larutan oralit dan minum air lebih banyak
i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari
j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan
ditolong oleh tenaga kesehatan
k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT.
l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)
m. Ibu nifas minum 2 kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI):
 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan
 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama
n. Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari
saat sebelum hamil.
o. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan
seimbang.
p. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak
q. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung hidup/meningkatkan
gizi keluarga.
Dengan melaksanakan perilaku di atas maka diharapkan:
a. Balita naik berat badannya setiap bulan
b. Balita tidak menderita kekurangan gizi
c. Bayi terlindungi dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan
imunisasi
d. Ibu hamil tidak menderita kekurangan darah
e. Bayi lahir tidak menderita GAKY
f. Balita dan bufas tidak menderita kurang vitamin A
g. WUS tidak menderita kurang energy kronis
h. Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
i. Menurunkan jumlah kematian ibu dan balita.
2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:
a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban
b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga keluarga :
a. Tidak menderita diare, ISPA, DBD dan Malaria
b. Tidak menderita hepatitis, TBC, Polio, difteri, batuk rejan, tetanus dan
campak.
4. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur
(PUS):
a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang
cocok dan tepat penggunaan.
5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam
penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk
memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif sehingga:
a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan
ternak (unggas, sapi, kambing)
b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan
pangan lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah.
H. Kegiatan Utama Posyandu
Kegiatan di Posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan
penyakit, penanggulangan diare, pelayanan KB, penyuluhan dan
konseling/rujukan konseling bila diperlukan.
I. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah
bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
J. Sarana dan Prasarana
Sumber daya sarana kesehatan Pemerintah yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Penebel II tahun 2013 adalah sebagai berikut :
 1 buah Puskesmas Induk Non Perawatan
 6 buah Puskesmas Pembantu
 1 Unit Puskesmas Keliling
 1 Pos Obat Desa
 61 Posyandu
Sedangkan sarana kesehatan swasta yang ada tahun 2013 adalah sebagai
berikut:
 8 Dokter Umum Praktek Swasta
 1 Dokter Gigi Praktek Swasta
 4 Bidan Praktek Swasta
 1 Toko Obat Berizin
Kondisi sarana pemerintah yang ada seperti puskesmas dan Puskesmas
Pembantu dalam keadaan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat serta meningkatkan penampilan puskesmas maka telah diusulkan
untuk mengganti gedung puskesmas yang telah ada dengan bangunan baru yang
lebih representatif.
K. Pengertian Puskesmas
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yanga merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilalayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Pelayanan
kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan
kesehatan (promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang ditujukan
kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur,
sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup mata.
L. Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja Puskesmas Penebel II terdiri dari 9 desa dinas, yaitu: Desa
Wongaya Gede, Desa Tengkudak, Desa Penatahan, Desa Tegallinggah, Desa
Rejasa, Desa Pesagi, Desa Sangketan, Desa Jegu, dan Desa Riang Gede.
Kesembilan desa tersebut, terdiri dari 61 banjar dinas dan 32 desa adat. Batas
wilayah administratif Puskesmas Penebel II adalah Sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Buleleng, Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas Penebel I, sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah kerja
Puskesmas Kerambitan I dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Selemadeg Timur.
M. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Penebel II dibagi menjadi 5 poli sesuai dengan
macam perawatannya, yaitu:
a. UGD
Pelayanan yang dilakukan pada bidang ini yaitu :
1) Perawatan luka, seperti : luka bakar, hecting (jarit luka)
2) Ekstirpasi
3) Cauter
b. LAB
Dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1) Gula darah
2) Asam urat
3) HB
4) Golongan darah
5) Tes kehamilan
c. Umum
Pelayanan yang dilakukan meliputi :
1) Pemeriksaan umum
2) THT
3) Mata
4) Tes Kesehatan
d. KIA dan KB
Pelayanan yang dilakukan meliputi :
1) Kehamilan
2) Pelayanan nifas
3) Imunisasi, seperti : BCG, Polio, DPT + Hepatitis B Kombinasi, Campak
4) Pelayanan KB
5) IVA
e. Gigi
Pelayanan yang dilakukan pada bagian ini meliputi :
1) Pengobatan gigi, seperti : pada gigi abses,
2) Penambalan
3) Penambalan dengan sinar
4) Pencabutan
5) Pembersihan karang gigi

Anda mungkin juga menyukai