Anda di halaman 1dari 6

Tugas Seni Budaya

Konsep Garapan Tari

Oleh :
Nama : Destu Topayung
Kelas : XI MIPA 3
A. Konsep Garapan Tari

 Tema : Kepahlawanan
 Judul : Tari Anoman Rahwana
 Sinopsis : Dikisahkan perjalanan Sri Rama mencari Sinta yang diculik oleh Raja Raksasa
bernama Rahwana telah sampailah di Kerajaan Kiskenda. Sugriwa Raja Wananara dari
Kerajaan Kiskenda menyatakan kesediaannya untuk membantu Sri Rama. Sugriwa
mengutus senopati andalannya yaitu Anoman Si Kera Putih, untuk melaksanakan misi
membantu pencarian keberadaan Sinta. Dengan gagah berani Anoman pergi menjelajah
menembusi hutan dan menapaki gunung-gunung mencari jejak serta petunjuk dimanakah
Sinta berada. Ketika sampai di tepian Samudera, Anoman bertemu dengan Garuda
Sempati seekor raksasa yang berwujud burung tanpa bersayap, kakak dari Garuda Jatayu
yang telah tewas ketika berusaha menolong Sinta saat diculik Rahwana. Garuda Sempati
memberikan petunjuk bahwa Sinta tengah ditawan di Kerajaan Alengka. Anoman pun
langsung bergegas menyeberangi samudera menuju ke Alengka. Di sebuah taman di
Kerajaan Alengka, tampaklah sesosok perempuan nan cantik jelita. Pancaran indah dari
paras ayunya telah membuat semua bunga-bunga yang tumbuh di taman Argasoka,
tertunduk malu kehilangan pamornya. Perempuan itu adalah Sinta, yang kini sedang larut
termenung dalam kesedihannya, terpisah dari sang kekasih hati dan menjadi tawanan dari
seorang raja raksasa. Dayang-dayang keputren berusaha menghibur kebekuan hatinya
dengan menyuguhkan tari-tarian dan tetembangan, namun seolah senyum begitu mahal
untuk dapat tertoreh di bibir indahnya. Dari balik pohon-pohon besar yang tumbuh di
taman Argasoka, tiba-tiba muncullah seekor kera putih yang berloncatan lincah menuju
ke arah Sinta. Sinta dan para dayangnya ketakutan. Ketika Anoman menunjukan sebuah
cincin yang sengaja dititipkan oleh Rama, maka Sinta pun paham bahwa kera putih
tersebut adalah utusan dari Sri Rama. Pertemuan antara Anoman dan Sinta ternyata
diketahui oleh Rahwana. Rahwana pun terbakar angkara murka, amarahnya meledak-
ledak tak terkendali, tak ingin begitu saja melepaskan Sinta dari cengkeramannya.
Rahwana segera memerintahkan Indrajit untuk menangkap dan membunuh Anoman.
Pertempuran pun tak terelakkan antara sepasukan raksasa yang dipimpin Indrajit
melawan Anoman. Berbagai senjata diarahkan ke tubuh Anoman, namun ia begitu lincah
berkelit berloncatan kesana-kemari. Indrajit melepas senjata pamungkasnya yaitu panah
Nagapasa. Ketika Panah Nagapasa terlepas dari busurnya, maka menjelmalah anak panah
itu menjadi ribuan ular yang membelit tubuh anoman. Anoman bersiasat untuk pura-pura
tak mampu melepaskan diri dari belitan panah sakti tersebut. Anoman dibawa ke tengah
Alun-alun Kerajaan Alengka untuk dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Para
Raksasa bersorak liar dan menari-nari kegirangan sambil menumpukkan kayu-kayu
kering di sekitar tubuh Anoman. Upacara kematian segera dilaksanakan, namun Anoman
tetap tenang menghadapi semua itu. Sorak-sorak buto-buto tersebut makin membahana
ketika api sudah mulai dinyalakan. Tubuh Anoman seolah menghilang ditelah kepulan
asap dan kobaran api. Kegirangan bala tentara Indrajit menjadi. kepanikan dan huru hara
ketika Anoman melesat dari kobaran api yang ternyata tak mampu membakar dirinya.
Anoman mengamuk mengerahkan seluruh tenaga, ber-tiwikrama menerjang semua
pasukan Indrajit serta membumihanguskan Kerajaan Alengka. Kemegahan Alengka
musnah ditangan Anoman. Alengka terbakar hebat dan semuanya bangunannya porak-
poranda. Bala tentara raksasa Alengka kocar-kacir diserang oleh sepasukan kera-kera
sakti dari Kiskenda. Setelah berhasil meluluh-lantakkan Alengka, Anoman kembali
menghadap Sri Rama untuk menyampaikan kabar gembira tentang keselamatan Sinta.
Bersama Anoman, Sri Rama segera menuju ke Alengka hendak menjemput Sinta.
Rahwana tentunya tak tinggal diam begitu saja. Maka terjadilah pertempuran hebat antara
Rama dan Rahwana yang berakhir dengan kematian Rahwana. Kekalahan Rahwana
menjadi akhir dari drama penculikan Sinta. Rama pun berhasil membawa pergi Sinta dari
cengkraman Alengka. Dan kisah-kisah baru antara Rama dan Sinta belum berakhir begitu
saja. Peristiwa-peristiwa lainnya masih menanti mereka diluar gerbang Alengka.
Peristiwa-peristiwa dalam lakon lain di Ramayana.
 Ide gagasan : Tari Anoman Rahwana berasal dari Minang Sumatera Barat. Tari Anoman
Rahwana masih mengambil cerita tradisional.
 Konsep tata pentas
1. Merancang Kostum : Wayang orang
2. Aksesoris : Anoman menggunakan busana antaralain: bagian kepala Irah- irahan
gelung minangkara warna putih, sumping, nagamangsa, dan Cangkeman kera
warna putih. Bagian badan: Simbar dodo bulu putih, kalung kace mote hitam, klat
bahu nagamangsa, gelang poles, sabuk, epek timang, sampurgendhologiriwarna
putih, uncal, bara samir, dan tubuh dilabur singuid warna putih. Bagian bawah:
jarik poleng bentuk supit urang, celana bludru warna hitam, dan binggel. Busana
yang digunakan Cakil bagian kepala yaitu irah-irahan keling walik, udhal-
udhalan, cangkeman, dan sumping nagamangsa. Bagian badan yaitu kalung kace,
srempang, kelat bahu nagamangsa, sabuk, poles, epek timang, boros amir, uncal,
dan sampur. Bagian bawah menggunakan jarik supit urang, binggel, lancingan,
dan Keris sebagai properti.
3. Tata Rias : Rias Tari Anoman Cakil yaitu menggunakan rias peran dengan rias
karakter khusus. Rias Anoman menggunakan rias karakter kera dan rias Cakil
menggunakan rias karakter prengesan khusus Cakil. Rias yang digunakan oleh
kedua tokoh berbahan dasar singuid dengan warna dasar yaitu putih, hitam dan
merah. Anoman yang dominan menggunakan warna putih dan Cakil
menggunakan warna merah, warna hitam dijadikan sebagai garis tegas pada
wajah.
4. Properti : ari Anoman Cakil menggunakan keris sebagai alat atau properti yang
dibawa oleh Cakil untuk memerangi Anoman, tetapi ternyata Cakil mati dengan
Kerisnya sendiri dan peperangan dimenangkan oleh Anoman. Keris juga
digunakan sebagai identitas tokoh, penggunaan keris pada tokoh Cakil yaitu
dipasang secara terbalik.
5. Dekorasi panggung : Tari Anoman Cakil pada dasarnya sifatnya dapat
dipentaskan di panggung manapun,
 Musik Penggiring : Musik tari pada tari Anoman Cakil yaitu maju beksan diawali dengan
Adaada laras slendro manyuro lalu dilanjutkan Lancaran Wrahatbala slendro manyuro,
beksan Ladrang Agun-agun laras slendro manyuro dan diakhiri dengan Lancaran Anakil
laras slendro Manyuro kemudian Lancaran Anakil laras slendro manyuro teknik balungan
mlaku. Perangan dengan garap gendhing Lancaran Anakil laras slendro manyuro teknik
balungan mlaku Selanjutnya garap gendhing Sampak laras slendro pathet manyuro.
Mundur beksan garap gendhing Sampak laras slendro pathet manyuro.

B. Proses Garapan Tari


 Eksplorasi :
1. Penari bergerak memasuki panggung.
2. Penari bergerak menggambarkan Anoman yang gagah, dan berani
3. Penari melakukan gerak-gerak penghubung.
4. Penari bergerak menggambarkan Anaman yang mencari Sri Rama

C. Prosedur / forming

N Urutan Uraian gerak Keterangan atau jumlah gerakan


o Tari

1 Gerak  Tanjak tancep  Kesan gagah


Intro  Mere  Kesan terkejut
 Tanjak tancep  Kesan gagah
 Ngelit  Kesan mengintai
 Hoyog kiri kambeng  Kesan anteb
 Tanjak kiri  Kesan gagah

2 Gerak Inti  Tanjak tancep  Kesan gagah dan tenang


 Sabetan  Gerak penghubung atau sekaran
 Ombak banyu tari
 Gerak penghubung atau sekaran
 Ngancap tari
 Ngelit  Kesan Waspada

 Tanjak  Kesan mengintai

 Ngancap  Kesan gagah

 Tanjak  Kesan waspada

 Ngelit  Kesan gagah

 Tanjak  Kesan mengintai


 Kesan anteb

3 Gerak  Ada-ada, maju  80×


ending beksan, beksan,
perang, mundur
beksan
 Ada-ada, maju  136×
beksan, beksan,
perang, mundur
beksan

D. Pola Lantai :

Bentuk pola lantai Tari Anoman Rahwana menggunakan garis-garis lurus. Menurut sifatnya,
garis lurus memiliki kesan kuat dan tegas. Hal ini sangat tepat, karena pada dasarnya Tari
Anoman Cakil merupakan penggambaran anoman yang sedang berperang melawan raksasa yaitu
Cakil, dimana garis-garis lurus ini lebih tepat karena lebih memperlihatkan suasana kekokohan
dan kebijakan.
Keterangan:

Anda mungkin juga menyukai