A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperative learning peserta didik dapat
menelaah struktur dan kaidah, isi dan amanat tembang Kinanthi (Serat Wedhatama), serta terampil
menyusun syair tembang Kinanthi (1 pada/ bait) dan melantunkannya dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, kerja sama, dan
komunikatif.
B. Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
K Stimulation (Pemberian Peserta didik membaca teks tembang Kinanthi dari Serat Wedhatama beserta
E Rangsangan) terjemahannya dalam bahasa Indonesia dan menyaksikan tayangan materi.
G
I Problem Statement Peserta didik mencermati struktur dan kaidah teks tembang Kinanthi, isi amanat,
(Identifikasi Masalah); kebahasaan, teknik menyusun syair, dan melantunkannya.
A
T Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait struktur dan kaidah
A (Pengumpulan Data); teks tembang Kinanthi, isi amanat, kebahasaan, teknik menyusun syair, dan
N melantunkannya.
I Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait struktur dan kaidah teks tembang
N (Pengolahan Data); Kinanthi, isi amanat, kebahasaan, teknik menyusun syair, dan melantunkannya.
T
Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait struktur dan kaidah
I
(Pemeriksaan Data); teks tembang Kinanthi, isi amanat, kebahasaan, teknik menyusun syair, dan
melantunkannya,
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait struktur dan kaidah teks
(Penarikan tembang Kinanthi, isi amanat, kebahasaan, teknik menyusun syair, dan
Kesimpulan); melantunkannya.
Pitakon:
1. Ana pirang gatra tembang Kinanthi kuwi?
2. Apa kang kudu digatekake nalika gawe cakepan tembang Kinanthi?
3. Apa isi tembang Kinanthi pada siji?
4. Geneya wong kudu “eling lan waspada?”
5. Piwulang apa kang bisa dipethik saka isine tembang Kinanthi mau kanggo pabrayan
saiki?
A.Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperative learning peserta didik dapat
menentukan unsur-unsur pembangun dalam teks geguritan, memahami isi dan menafsirkan amanat
hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta terampil menulis teks geguritan dan
mendemonstrasikan dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan
bersikap jujur, percaya diri, kerja sama, dan komunikatif.
B.Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
K Stimulation (Pemberian Peserta didik membaca teks geguritan, memahami isi dan menafsirkan
E Rangsangan) amanat hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta teknik menulis teks
G geguritan dan mendemonstrasikan,
I Problem Statement Peserta didik mencermati teks geguritan, memahami isi dan menafsirkan
A (Identifikasi Masalah); amanat hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta teknik menulis teks
T geguritan dan mendemonstrasikan,
A Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait teks geguritan,
N (Pengumpulan Data); memahami isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat
sekarang, serta teknik menulis teks geguritan dan mendemonstrasikan,
I
N Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait teks geguritan, memahami isi dan
T (Pengolahan Data); menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta teknik
I menulis teks geguritan dan mendemonstrasikan,
Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait teks geguritan,
(Pemeriksaan Data); memahami isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat
sekarang, serta teknik menulis teks geguritan dan mendemonstrasikan,
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait teks geguritan,
(Penarikan memahami isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat
Kesimpulan); sekarang, serta teknik menulis teks geguritan dan mendemonstrasikan.
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model cooperative learning peserta didik dapat memahami ragam
pakaian adat Jawa, memahami bagian-bagian salah satu jenis pakaian adat Jawa, menganalisis nilai-
nilai dan menanggapinya, memahami pedoman penggunaan pakaian adat Jawa dan
mempratikkannya, serta memiliki sikap jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan
bahasa Jawa secara baik dan benar, serta memiliki sikap yang santun di masyarakat.
B. Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
K Stimulation (Pemberian Peserta didik membaca teks memahami ragam pakaian adat Jawa, pakaian adat Jawa,
E Rangsangan) menganalisis nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya,
G
Problem Statement Peserta didik mencermati ragam pakaian adat Jawa, pakaian adat Jawa, menganalisis
I nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya,
(Identifikasi Masalah);
A
T Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait memahami ragam pakaian
A (Pengumpulan Data); adat Jawa, pakaian adat Jawa, menganalisis nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya,
N
Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait memahami ragam pakaian adat Jawa, pakaian
(Pengolahan Data); adat Jawa, menganalisis nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya.
I
N Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait memahami ragam pakaian
T (Pemeriksaan Data); adat Jawa, pakaian adat Jawa, menganalisis nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya,
I
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait memahami ragam pakaian adat
(Penarikan Jawa, pakaian adat Jawa, menganalisis nilai-nilai, dan pedoman penggunaannya,
Kesimpulan);
Lampiran 1;
Materi Pembelajaran
Lampiran 2;
Instrumen Penilaian
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperative learning peserta didik dapat
memahami jenis gamelan (Jawa), merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta
terampil memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan sesuai karakternya dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri,
komunikatif, dan pantang menyerah.
B. Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
K Stimulation Peserta didik membaca teks memahami jenis gamelan (Jawa), merinci
E (Pemberian instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta terampil memahami kaidah
G Rangsangan) dan mampu memainkan instrumen gamelan.
I
A Problem Statement Peserta didik mencermati masalah terkait memahami jenis gamelan (Jawa),
(Identifikasi merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta terampil
T
Masalah); memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan
A
N
Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait memahami jenis
(Pengumpulan Data); gamelan (Jawa), merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta
I
terampil memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan.
N
T Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait memahami jenis gamelan (Jawa),
I (Pengolahan Data); merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta terampil
memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan.
Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait memahami jenis
(Pemeriksaan Data); gamelan (Jawa), merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta
terampil memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan.
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait memahami jenis gamelan
(Penarikan (Jawa), merinci instrumen, menganalisis nilai dan menanggapi, serta terampil
Kesimpulan); memahami kaidah dan mampu memainkan instrumen gamelan.
Gamelan Jawa
Gamelan mujudake sawijining alat musik tradisioal Jawa kang kawentar (kondhang) lan
ngrembaka wiwit biyen tumeka saiki. Gamelan Jawa kang ditabuh bisa ngasilake swara kang
endah, rempek (harmonis), lan laras. Tabuhan gamelan Jawa diarani karawitan. Udakara ana 90
% ricikan (instrumen) ing gamelan kang ditabuh kanthi cara dithuthuk. Kayata ing ricikan
demung, saron, bonang, slenthem, kenong, gong, lan sapanunggalane. Saliyane kuwi ana ricikan
anggone ngunekake kudu dikebuk (kendhang), disenggol nganggo kuku jempolan tangan tengen-
kiwa utawa ‘dipetik’ (siter), dikosok utawa ‘digesek’ (rebab), disebul (suling), lan liya-liyane.
Gamelan Jawa miturut larase kaperang dadi loro, yaiku laras slendro lan laras pelog. Bedane
laras slendro lan pelog mapan ana titilarase (nada dasar). Gamelan slendro titi-larase 1, 2, 3, 5, 6,
1′, dene gamelan pelog titi larase 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Titi-laras dhewe duwe teges angka-angka
kang minangka gantine wilahan gamelan kang nggambarake swaraning wilahan gamelan siji lan
sijine.
Miturut sejarahe, gamelan biyen mulane amung laras slendro (kaya jinise gamelan kang
mapan ana Kraton Surakarta). Kuwi wae cacahe ricikan ora akeh kaya saiki. Kayata amung ana
gender, kendang, rebab, slenthem, saron I lan II, gambang, kenong, lan kempul-gong. Owah-
owahan jaman nyebabake gamelan banjur ngrembaka kaya saiki, ana laras slendro lan pelog,
sarta ricikane tambah akeh kang nyebabake swara gamelan luwih kepenak dirungokake.
Gamelan kang becik umume digawa saka bahan perunggu. Mula regane ya ora murah,
ukuran umum (standar) bisa nggayuh Rp 200 juta nganti Rp 300 juta. Nanging ana uga gamelan
kang digawe saka wesi, kuningan, utawa campuran wesi lan kuningan kang regane luwih murah.
Sanadyan cacahe kurang luwih ana 15 ricikan, nalika ditabuh bareng tabuhane tetep runtut
(ora ana sing kebanteren) lan swarane laras dirungokake. Apa maneh menawa sing ditabuh mau
gendhing-gedhing klenengan kang nyamleng. Kaendahan swara karawitan diregengake dening
swara seniwati utawa pesindhen (vokal putri) kang endah. Mula para sutrisna klenengan utawa
karawitan umume padha seneng ngrungokake gendhing-gedhing kang ditabuh saka swara
gamelan. Ora ngemungake wong Jawa, malah tumeka wong manca padha gandrung marang
tetabuhan gamelan kang dadi warisane para leluhure dhewe kuwi. Mula saka iku, awake dhewe
kang dadi generasi mudha wajib melu mongkog lan tundhane gelem nresnani, nguri-uri, lan
ngrembakake gamelan utawa seni karawitan supaya ora ilang kalindhes majuning jaman.
Lampiran 2:
Instrumen Penilaian
Pitakon:
1.Apa bahan kanggo gawe gamelan kuwi?
2. Gamelan kuwi diperang dadi laras apa lan kepriye wujude?
3. Perangane ricikan gamelan kang dithuthuk yaiku?
4. Geneya gamelan kang cacahe ana 15-an ricikan menawa ditabuh krasa kepenak?
5. Apa sambung-rapete gamelan karo piwulang urip iki?
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperative learning peserta didik dapat merinci
ragam tanda Jawa dalam aksara Jawa, memahami kaidah penggunaannya, menggunakan bacaan
teks lima (5) paragraf, mampu menganalisis isi, serta terampil menulis teks lima (5) paragraf dengan
tema tertentu dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan
bersikap jujur, percaya diri, komunikatif, dan pantang menyerah.
B.Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
K Stimulation Peserta didik membaca teks aksara Jawa, memahami kaidah penggunaannya,
E (Pemberian menganalisis isi teks, serta terampil menulis teks lima (5) paragraf dengan tema
G Rangsangan) tertentu,
I
A Problem Statement Peserta didik mencermati struktur dan kaidah baca tulis aksara Jawa, memahami
T (Identifikasi kaidah penggunaannya, menganalisis isi teks, serta terampil menulis teks lima
Masalah); (5) paragraf dengan tema tertentu.
A
N
Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak tentang teks aksara Jawa,
(Pengumpulan Data); memahami kaidah penggunaannya, menganalisis isi teks, serta terampil menulis
I
teks lima (5) paragraf dengan tertentu.
N
T Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait teks baca dan tulis aksara Jawa,
I (Pengolahan Data); memahami kaidah penggunaannya, menganalisis isi teks, serta terampil menulis
teks lima (5) paragraf dengan tema tertentu.
Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait tentang teks aksara
(Pemeriksaan Data); Jawa, memahami kaidah penggunaannya, menganalisis isi teks, serta terampil
menulis teks lima (5) paragraf dengan tema tertentu.
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi teks aksara Jawa, memahami
(Penarikan kaidah penggunaannya, menganalisis isi teks, serta terampil menulis teks lima
Kesimpulan); (5) paragraf dengan tema tertentu.
Lampiran 1;
Materi Pembelajaran
Aksara Jawa
Maca lan nulis aksara Jawa mono mesthine beda karo maca lan nulis aksara latin. Wujud lan
paugerane beda banget mula mrelokake kawigaten kang mirunggan. Mula maca lan nulis aksara
Jawa kudu sabar lan taliti. Mligine wong maca aksara Jawa, kudu anggatekake tembung lingga
(kata dasar), pamedhoting tembung sajroning ukara, pamedhoting ukara sajroning paragraf-
paragraf, lan liya-liyane. Eling menawa panulisane aksara Jawa kuwi tanpa spasi. Mula nalika
sinau mau awake dhewe kudu luwih dhisik gelem sinau kawruh tembung-tembung Jawa lan
paramasastra (tata bahasa). Pamrihe supaya aksara Jawa kang diwaca mau ora geseh karo karepe.
Waton gelem gladhen kanthi sabar lan temenan, kabisan maca lan nulis aksara Jawa tumprap
siswa dudu barang kang angel.
Wujude aksara Swara:
No Wujude Tuladha Aksara latin
1. A =A Arb\ Arab
2. I =I I/p+n\ Irfan
3. U =U Uni[$op+i[at\ Uni Soviet
4. E =E E[rop Eropa
5. O =O O[mJ+t\ Omzet
Lampiran 2;
Instrumen Penilaian
?ffipeke/jArb\.
?znTisaikia[khpeke/jI[nFo[nsiyk=ke/jai=ArbSaufi.af[tTsi=ke/jai=[k
o[nokuwiprwnitlmFfipke/jai[nP+/oml\,
kjbkuwianaugpke/k=mpnHi=E[roph,I=g]is\A[mri@ lnLiyliy[n.
Pitakon:
1. Wujude aksara Swara kuwi apa wae?
2.Kapan aksara Swara kuwi digunakake?
3.Geneya jeneng wong ya ditulis nganggo aksara Swara
4. Apa judhul teks ing dhuwur mau?
5. Apa isine teks dhuwur mau?
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik peserta didik dapat menelaah
struktur dan kaidah, isi dan amanat tembang Dhandhanggula (Serat Tripama), serta terampil
menyusun teks tembang Dhandhanggula (1 pada/ bait) dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
dan disiplin selama pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, komunikatif, dan pantang
menyerah.
B. Kegiatan Pembelajaran
PENDAHULUAN • Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya,
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberimotivasi,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang diajarkan yakni menelaah
struktur dan kaidah, isi dan amanat tembang Dhandhanggula
(Serat Tripama), serta terampil menyusun teks tembang
Dhandhanggula (1 pada/ bait) melantunkannya,
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah
pembelajaran.
Stimulation Peserta didik membaca teks tentang struktur dan kaidah, isi dan amanat
(Pemberian tembang Dhandhanggula (Serat Tripama), serta terampil menyusun
Rangsangan) teks tembang Dhandhanggula (1 pada/ bait).
Problem Statement Peserta didik mencermati struktur dan kaidah, isi dan amanat tembang
K (Identifikasi Dhandhanggula (Serat Tripama), serta terampil menyusun teks
E Masalah); tembang Dhandhanggula (1 pada/ bait).
G
I Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait struktur dan
A (Pengumpulan Data); kaidah, isi dan amanat tembang Dhandhanggula (Serat Tripama),
T serta terampil menyusun teks tembang Dhandhanggula (1 pada/
A bait).
N Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait struktur dan kaidah, isi dan
(Pengolahan Data); amanat tembang Dhandhanggula (Serat Tripama), serta terampil
I menyusun teks tembang Dhandhanggula (1 pada/ bait)
N Verification
Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait struktur dan
T (Pemeriksaan Data); kaidah, isi dan amanat tembang Dhandhanggula (Serat Tripama),
I serta terampil menyusun teks tembang Dhandhanggula (1 pada/
bait).
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait struktur dan kaidah,
(Penarikan isi dan amanat tembang Dhandhanggula (Serat Tripama), serta
Kesimpulan); terampil menyusun teks tembang Dhandhanggula (1 pada/ bait).
Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar,
PENUTUP memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
C. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap :Observasi/ pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Lisan dan tertulis (tugas terstruktur dan penilaian harian)
c. Penilaian Keterampilan : Lembar kerja peserta didik / tugas mandiri tidak
terstruktur.
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi :Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis :Pilihan ganda atau uraian
3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir).
Lampiran 1:
Materi Pembelajaran
Serat Tripama karya Mangkunegara IV
Pada siji:
Sekar DHANDHANGGULA, laras Slendro pathet Sanga
2 5 6 6, 6 1’ 1’ 1’ 1’ 1’
1’ 1’ 6 6, 6 6 6 6 6 6
Ka - dya ngu - ni ca - ri - ta - ne
5 6 6 6 6 1’ 6
5 5 2 2, 2 2 2 2 16.
1 2 2 2 2 2 2
1 1 6. 6. 1 6. 5.
1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 6. 6., 6. 6. 6. 6. 6. 1 2 2
5. 6. 1 6. 2 1 6. (1)
Nu - hon - i trah u - ta - ma.
B.Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
KD IPK Materi Stimulus Indikator Soal No
Pokok Soal
3.1 Menelaah 1.Memahami Struktur dan Tembung Disajikan kutipan 1-2
teks Serat struktur dan kaidah Dhandhang teks tembang
Tripama pupuh kaidah tembang tembang gula Serat Dhandhanggula
Dhandhanggula Dhandhanggula Dhandhang Tripama Serat Tripama
dalam Serat gula sehingga peserta
Tripama didik dapat
memahami struktur
dan kaidahnya.
2. Menganalisis Isi tembang Tembang Disajikan teks 3-4
isi tembang Dhandhang Dhandhang tembang
Dhandhanggula gula gula Serat Dhandhanggula
dalam Serat Tripama sehingga peserta
Tripama didik dapat
menyimpulkan
isinya.
3. Menganalisis Amanat Tembang Disajikan teks 5
amanat tembang tembang Dhandhang tembang
Dhandhanggula Dhandhang gula Serat Dhadhanggula
dalam Serat gula Tripama sehingga peserta
Tripama didik dapat
menyimpulkan
amanatnya.
Pitakon:
1. Ana pirang gatra tembang Dhandhanggula kuwi?
2. Apa kang kudu digatekake nalika gawe cakepan tembang Dhandhanggula?
3. Apa isi tembang Dhandhanggula Serat Tripama pada siji?
4. Apa tegese tegese “guna”, “kaya” lan “purun?”
5. Piwulang apa kang bisa dipethik saka isine tembang Dhandhanggula pada siji lan loro
Serat Tripama kanggo pabrayan saiki?
C.Penilaian Keterampilan
Parintah;
1. Gawea topik tembang kanthi anggatekake piwulang pendidikan karakter (kayata tema
religius, peduli lingkungan, suka damai, lan sapanunggalane) sadurunge nulis cakepan
tembang Dhandhanggula sapada banjur mekarna dadi bakalan cakepan tembang!
2. Gawea cakepan tembang Dhandhanggula sapada kanthi anggatekake paugerane!
3. Tembangna tembang Dhandhanggula kang kok-gawe mau kanthi titi laras kang bener!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMAN I Weru Kelas/ Semester : XII / 2 KD : 3.2 dan 4.2
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Alokasi Waktu : 10 x 45 Pertemuan : 1-5
menit
Materi : Menelaah Teks Wewaler
A.Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific peserta didik dapat mengetahui
wujud wewaler, menganalisis isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat
sekarang, serta mampu menanggapi secara tulis dan lisan dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, komunikatif, dan
pantang menyerah.
B.Kegiatan Pembelajaran
• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya,
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberimotivasi,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang diajarkan yakni menelaah
PENDAHULUAN wujud wewaler, menganalisis isi dan menafsirkan amanat
hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta mampu
menanggapi secara tulis dan lisan,
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah
pembelajaran.
Stimulation Peserta didik membaca teks tentang wujud wewaler, menganalisis isi
(Pemberian dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat sekarang,
Rangsangan) serta mampu menanggapi secara tulis dan lisan.
K Problem Statement Peserta didik mencermati wujud wewaler, menganalisis isi dan
E (Identifikasi menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat sekarang, serta
G Masalah); mampu menanggapi secara tulis dan lisan.
I
Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait wujud
A
(Pengumpulan Data); wewaler, menganalisis isi dan menafsirkan amanat hubungannya
T
A dengan masyarakat sekarang, serta mampu menanggapi secara tulis
N dan lisan.
Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait wujud wewaler, menganalisis
I (Pengolahan Data); isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan masyarakat
N sekarang, serta mampu menanggapi secara tulis dan lisan.
T Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait wujud wewaler,
I (Pemeriksaan Data); menganalisis isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan
masyarakat sekarang, serta mampu menanggapi secara tulis dan lisan.
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait wujud wewaler,
(Penarikan menganalisis isi dan menafsirkan amanat hubungannya dengan
Kesimpulan); masyarakat sekarang, serta mampu menanggapi secara tulis dan lisan
Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar,
PENUTUP memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
C.Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap :Observasi/ pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Lisan dan tertulis (tugas terstruktur dan penilaian harian)
c. Penilaian Keterampilan : Lembar kerja peserta didik / tugas mandiri tidak
terstruktur.
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi :Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis :Pilihan ganda atau uraian
3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir).
Lampiran 1;
Materi Pembelajaran
Budaya Wewaler
Masarakat Jawa kuwi masarakat kang gandrung marang karukunan utawa harmoni. Ing
panguripane, saben pribadhi wong Jawa tansah mbudidaya bisa urip kanthi rukun lan mad
sinamadan karo wong liya, kulawarga, tangga-teparo, lan lingkungan. Salah sawijining kunci
kanggo mangun karukunan mau, saben pribadhi tansah padha ngajeni, ora gawe serik, lan
ganggu gawe panguripane liyan.
Masarakat Jawa uga indentik karo watak sopan, alus, kebak tata krama, lan ora seneng blak-
blakan marang bab kang dirasa wadi (rahasia).
Priyayi Jawa menawa menehi pitutur becik marang putra-wayah lan kulawargane, ora kudu
kanthi cara blak-blakan. Sanepa utawa unen-unen kang sinandhi mujudake cara trep lan kepenak
kanggo menehi pitutur becik marang kulawarga lan anak. Pitutur becik mau dienerake supaya
bisa ngedohi wewaler (larangan).
Wewaler yaiku sawenehing bab utawa pakaryan kang kudu diadohi utawa ora antuk
ditindakake sawijining pawongan. Wewaler uga bisa diarani bab kang ora dibenerake utawa
“larangan.” Masarakat Jawa nggatekake banget tembung wewaler mau. Mula iku sakabehing
tindak-tanduke ditata kanthi ati-ati supaya ora salah lan nuwuhake kedadeyan kang ora becik ing
tembene.
Salah sawijining perangan budaya wewaler yaiku gugon tuhon. Gugon tuhon saka tembung
“gugu” utawa digugu lan “tuhu” utawa ditiru. Gugon tuhon tegese, piwulang kabecikan kang
disanepakake ana ing crita kang sejatine ora bener utawa ngayawara (irasional). Ewasamana
wong Jawa padha percaya marang piwulang kang diandharake ing gugon tuhon. Sanadyan crita
ing gugon tuhon ora mlebu ing akal, kanthi nggatekake ancase wong ora wani nglanggar aturan
(norma) lan nindakake bab kang ora becik (tabu). Sabanjure uripe wong mau bisa tumuju ing
kahanan kang tentrem lan becik
Tuladhane gugon tuhon kang populer ing masarakat Jawa lan ngamot pitutur luhur, antarane:
1) Aja ngidoni sumur, mundhak suwing lambene
Aja ngidoni sumur, mundhak suwing lambene “jangan meludahi sumur, karena dikawatirkan
akan sumbing bibirnya.” Tembung ngidoni sumur bakal guwing lambene mujudake tetembungan
kang ora tinemu ing nalar (irasional/tidak logis). Nanging miturut nalar (rasional), idu kuwi
reged lan njijiki. Dene banyu sumur kuwi kahanane kudu resik lan sehat sabab digunakake
kanggo masak, ngombe, adus, lan sapanunggalane. Menawa sumur mau diidoni bakal dadi reged
lan njijiki menawa digunakake kanggo kabutuhan saben dinane.
2) Aja lungguh bantal, mundhak wudunen
Aja lungguh bantal, mundhak wudunen “jangan duduk di atas bantal, karena dikawatirkan
akan bisulan.” Miturut nalar tembung mau ora tinemu nalar utawa irasioal, nglungguhi bantal
wae bisa wudunen. Nanging piwulang kang rasional, bantal kuwi rak papan kanggo kajang sirah.
Nalika pawongan turu, banjur bantale mau dilungguhi utawa kena bokong, mesthi bab mau ora
becik, saru, lan dadi reged.
Lampiran 2 :
Instrumen Penilaian
B. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
KD IPK Materi Stimulus Indikator Soal No
Pokok Soal
3.2 1. Mengetahui wujud Wujud Wewaler Disajikan kutipan teks 1-2
Menelaah wewaler wewaler wewaler sehingga peserta
isi teks didik dapat menentukan
wewaler wujudnya.
2.Memahami isi Isi Wewaler Disajikan kutipan teks 3
budaya wewaler wewaler wewaler sehingga peserta
didik dapat memahami
isinya.
3. Menafsirkan Amanat Wewaler Disajikan kutipan teks 4-5
amanat teks wewaler wewaler wewaler sehingga peserta
hubungannya dengan didik menafsirkan amanat
peristiwa dan hubungannya dengan
karakter masyarakat peristiwa dan karakter
sekarang. masyarakat sekarang.
Pitakon:
1. Apa kang diarani wewalerr kuwi?
2. Kapan wewaler kuwi ana lan digunakake?
3. Tembung “aja” utawa “ora ilok” kerep digunakake ing wewaler. Apa karepe?
4. Wewaler “aja ndhelikake rereged ing longan” duwe piwulang apa?
5. Apa piwulang ing wewaler “aja mangan karo turu mundhak dadi ula?”
C. Penilaian Keterampilan
Parintah;
1. Tulisen apa panemu marang isine teks wewaler mau!
2. Andharna panemumu kanthi basa kang becik (krama alus)!
A.Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific peserta didik dapat merinci ragam
tanda baca dalam aksara Jawa, memahami kaidah penggunaannya, membaca teks lima (5)
paragraf, menganalisis isi, serta terampil menulis teks lima (5) paragraf menggunakan tanda
baca dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin selama pembelajaran dan bersikap
jujur, percaya diri, komunikatif, dan pantang menyerah.
B.Kegiatan Pembelajaran
PENDAHULUAN • Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya,
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberimotivasi,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang diajarkan yakni menelaah
ragam tanda baca dalam aksara Jawa, kaidah penggunaannya,
membaca teks, menganalisis isi, serta menulis teks aksara Jawa
lima (5) paragraf,
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah
pembelajaran.
Stimulation Peserta didik membaca teks ragam tanda baca dalam aksara Jawa,
(Pemberian kaidah penggunaannya, membaca teks, menganalisis isi, serta
Rangsangan) menulis teks aksara Jawa lima (5) paragraf.
Problem Statement Peserta didik mencermati ragam tanda baca dalam aksara Jawa, kaidah
(Identifikasi penggunaannya, membaca teks, menganalisis isi, serta menulis teks
Masalah); aksara Jawa lima (5) paragraf,
KEGIATAN INTI
Data Collection Peserta didik mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait ragam tanda
(Pengumpulan Data); baca dalam aksara Jawa, kaidah penggunaannya, membaca teks,
menganalisis isi, serta menulis teks aksara Jawa lima (5) paragraf,
Data Processing Peserta didik mengklarifikasi data terkait ragam tanda baca dalam
(Pengolahan Data); aksara Jawa, kaidah penggunaannya, membaca teks, menganalisis
isi, serta menulis teks aksara Jawa lima (5) paragraf,
Verification Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi terkait ragam tanda
(Pemeriksaan Data); baca dalam aksara Jawa, kaidah penggunaannya, membaca teks,
menganalisis isi, serta menulis teks aksara Jawa lima (5) paragraf,
Generalisation Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi terkait ragam tanda baca
(Penarikan dalam aksara Jawa, kaidah penggunaannya, membaca teks,
Kesimpulan); menganalisis isi, serta menulis teks aksara Jawa lima (5) paragraf,
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi :Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis :Pilihan ganda atau uraian
3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir).
Lampiran 1;
Materi Pembelajaran
Maca lan nulis aksara Jawa mono mesthine beda karo maca lan nulis aksara latin. Wujud lan
paugerane beda banget mula mrelokake kawigaten kang mirunggan. Mula maca lan nulis aksara
Jawa kudu sabar lan taliti. Mligine wong maca aksara Jawa, kudu anggatekake tembung lingga
(kata dasar), pamedhoting tembung sajroning ukara, pamedhoting ukara sajroning paragraf-
paragraf, lan liya-liyane. Ing aksara Jawa uga darbe tandha wacan utawa tanda baca. Tandha
wacan mau digunakake nulis ukara.
Wujude:
1. Pada Adeg-adeg (?)
Pada adeg-adeg digunakake digunakake ing ngarep ukara saben wiwitane ukara. Tuladha:
?ri!isaikiwisKelsSiji.sbenFinRi!ise[kolhai=[s[dnegerimnhanSiji.kv
C[nsbenFinzmPiri.
2. Pada Lingsa (,)
Pada Lingsa digunakake digunakake ing akhir ukara minangka tandha intonasi separo nilai
(tandha koma).
Tuladha:
Wonge gedhe, dhuwur, lan pakulitane ireng.
?[w=o[zge[d,duwu/,lnPkulitT[naix=.
3.Pada Lungsi (.)
Pada Lungsi yaiku tandha wacan kang digunakake ing pungkasane ukara.
Tuladha:
Wis meh jam telu esuk, Sumini durung bisa turu.
?wi[sMhjmTelu[asuk\$umiinifuru=bisturu.
4.Pada Pangkat (;)
Tandha wacan Pada Pangkat bisa digunakake ing telung perangan, yaiku:
a.Digunakake ing pungkasane tetembungan kang nganggo rerangken.
Tuladha:
Aku arep tuku bala pecah: mangkok, piring, cangkir, lan gelas.
?akuaxpTukublpech;m=[kok\piri=,c=ki/,lnGels\,
b.Pada Pangkat digunakake kanggo ngampingi angka.
Tuladha:
Ibu mundhut emas 75 gram.
?aibumunDutHems\;75;g]m\,
Lampiran :
Instrumen Penilaian
Pitakon:
1. Sebutna wujude tandha wacan kuwi apa wae?
2. Kepriye panganggone tandha wacan pada adeg-adeg?
3.Apa bedane tandha wacan pada lingsa karo pada lungsi?
4. Wacanen tulisan ngisor iki!
?adikukuwicch[aantelu.yaiku;$Lmet\rifWn\lnMe!ik\,
5. Ukara ing dhuwur mau (pitakon angka 4) nyaritakake bab apa?