Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

UJI ZAT MAKANAN


KELAS XI MIPA 3

DISUSUN OLEH:
1. LINDA NUR AZIZAH (19)
2. NABILA NURFARIHA (24)
3. SEPTIA KUSWAHYUNINGRUM (30)
4. TSANIYA DIVA NABILA (31)

SMA NEGERI 1 SRENGAT


TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Raya Bagelenan, Krajan, Bagelenan, Kec. Srengat,
Blitar, Jawa Timur

1
FOTO ANGGOTA KELOMPOK

1 2 3 4

Keterangan:
1. Nabila Nurfariha (24)
2. Tsaniya Diva Nabila (31)
3. Septia Kuswahyuningrum (30)
4. Linda Nur Azizah (19)

2
U JI ZA T M A KA N A N
I. Uji zat makanan
1. Tujuan kegiatan:
• Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan
glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.
• Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
2. Rumusan masalah:
a) Apakah ada pengaruh bahan pereaksi larutan lugol terhadap bahan makanan yang
diuji?
b) Apakah ada pengaruh bahan pereaksi larutan biuret terhadap bahan makanan yang
diuji?
c) Apakah ada pengaruh bahan pereaksi larutan benedict terhadap bahan makanan
yang diuji?
d) Apakah ada pengaruh pada bahan makanan yang diuji ketika diletakkan pada kertas
buram?
3. Hipotesis
h0 : Pemberian bahan pereaksi larutan lugol, biuret, dan benedict pada bahan
makanan yang diuji serta meletakkan bahan makanan pada kertas buram tidak
dapat digunakan untuk mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/
amilum, protein, lemak, dan glukosa).
h1 : Pemberian bahan pereaksi larutan lugol, biuret, dan benedict pada bahan
makanan yang diuji serta meletakkan bahan makanan pada kertas buram dapat
digunakan untuk mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/ amilum,
protein, lemak, dan glukosa).
4. Variabel
Variabel bebas : bahan-bahan makanan
Variabel kontrol : benedict, biuret, lugol, kertas buram
Variabel terikat : perubahan warna yang terjadi dan ada tidaknya bahan makanan
ntransparan pada kertas buram
5. Waktu dan tempat : praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 24 November 2021 di
nLab. biologi SMA Negeri 1 Srengat

3
II. Alat dan bahan
• Bahan:
1. Minuman C1000 7. Tempe
2. Pisang raja 8. Buavita jambu
3. Nasi putih 9. Lugol
4. Tepung terigu 10. Benedict
5. Minyak goreng 11. Biuret
6. Kentang

Keterangan: Bahan makanan yang akan diuji diblender/diekstrak terlebih dahulu.

• Alat:
1. Rak tabung reaksi 9. Penjepit tabung reaksi
2. Gelas beker 500 mL 10. Kertas buram
3. Tabung reaksi 11. Korek api
4. Blender 12. Tusuk gigi
5. Pipet tetes 13. Kertas tisu
6. Kaki tiga 14. Sendok kecil/spatula
7. Kasa asbes 15. Kertas
8. Pembakar spiritus (bunsen)

III. Cara kerja


A. Uji Lemak
1. Menggunakan pensil/bolpoin untuk membuat lingkaran-lingkaran pada kertas
buram sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji. Menuliskan nama jenis
bahan makanan pada setiap lingkaran.
2. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada kertas buram secukupnya.
3. Menjemur kertas buram tersebut hingga kering.
4. Mengamati adanya noda transparan pada kertas buram. Jika ada noda transparan,
artinya bahan makanan tersebut mengandung lemak.
5. Mendokumentasikan hasil praktikum.

B. Uji Protein
1. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi.
2. Memberi penanda nama setiap bahan makanan pada tabung reaksi.

4
3. Meneteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan
menggunakan pipet tetes. Mengaduk dengan menggunakan tusuk gigi.
4. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung
protein.
5. Mendokumentasikan hasil praktikum.

C. Uji Amilum
1. Mencuci tabung reaksi dan mengeringkan dengan tisu.
2. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
Menempelkan label kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada tabung
reaksi.
3. Meneteskan reagen lugol/iodin sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan
makanan. Mengaduk dengan menggunakan tusuk gigi.
4. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna biru tua/biru kehitaman, artinya bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat/amilum.
5. Mendokumentasikan hasil praktikum.

D. Uji Glukosa
1. Memasukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
Menambahkan 5 tetes reagen Benedict (Fehling A + Fehling B), dan mengocok
hingga bercampur merata.
2. Menyiapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Mengisi gelas beker dengan air
panas hingga setengahnya.
3. Memasukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dan reagen
Benedict tersebut ke dalam gelas beker. Merebusnya hingga mendidih beberapa
saat.
4. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna mulai dari hijau hingga merah bata, artinya bahan makanan
tersebut mengandung glukosa.
5. Mendokumentasikan hasil praktikum

5
IV. Tabel hasil pengamatan
Kandungan zat
Perubahan warna
makanan (+/-)
Noda
Bahan

Glukosa
transparan Ket.

Amilum
Protein

Lemak
makanan
Biuret Lugol Benedict (ada/tidak)

Merah
C1000 Coklat Orange Tidak ada - - + - Mengandung glukosa
bata
Mengandung
Pisang raja Coklat Biru Merah Ada - + + + karbohidrat, glukosa,
dan lemak
Mengandung protein,
Ungu
Nasi putih Biru Putih Ada + + - + karbohidrat, dan
muda
lemak
Tepung Ungu Biru Mengandung protein
Biru Tidak ada + + - -
terigu muda pekat dan karbohidrat
Minyak
- - - Ada - - - + Mengandung lemak
goreng
Mengandung
Kentang Coklat Biru Kuning Tidak ada - + - -
karbohidrat
Orange Mengandung protein
Tempe Ungu Kuning Tidak ada + - + -
muda dan glukosa
Buavita Merah Mengandung glukosa
Coklat Biru Ada - - + +
jambu bata dan lemak

V. Bahan diskusi
1. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung
karbohidrat/amilum?
Jawab: bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi putih, pisang raja,
kentang, dan tepung terigu.

2. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung protein?
Jawab: bahan makanan yang mengandung protein adalah nasi, tepung terigu, dan tempe.

3. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung lemak?
Jawab: bahan makanan yang mengandung lemak adalah buavita jambu, pisang raja, nasi
putih, dan minyak goreng.

4. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung glukosa?
Jawab: bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu tempe, pisang raja, buavita jambu,
dan minuman C1000.
6
5. Pada uji kandungan glukosa, adakah perbedaan hasil reaksi yang menggunakan nasi dengan
nasi yang sudah dikunyah. Berikan alasan jawaban anda.
Jawab: tidak dapat dibuktikan, karena pada praktikum yang kami lakukan tidak
menggunakan nasi dikunyah sebagai salah satu bahan makanannya. Namun, secara teori
warna nasi dengan nasi yang sudah dikunyah sedikit berbeda. Nasi mempunyai warna putih
sedangkan nasi yang sudah dikunyah memiliki warna yang mengarah ke kuning atau
merah. Itu dikarenakan nasi yang mengandung amilum ini, ketika dikunyah akan bertemu
dengan enzim ptialin yang ada di mulut, sehingga amilum akan dipecah menjadi glukosa.
Sehingga amilum yang telah berubah menjadi glukosa inilah yang akan bereaksi dengan
reagen benedict menghasilkan warna kuning kemerahan.

6. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, adakah jenis zat makanan lainnya? Tuliskan
jenisnya dan sumber bahan makanannya.
Jawab: Ada, yaitu jenis zat makanan vitamin C. Sumber bahan makanan yang mengandung
vitamin C adalah C1000, buavita, kentang, pisang raja, tempe.

7. Jelaskan manfaatnya bagi tubuh dari masing-masing jenis zat makanan tersebut.
Jawab:
• Manfaat jenis zat makanan karbohidrat/ amilum
1) Sebagai sumber energi
2) Sebagai pengatur metabolisme lemak
3) Menghemat protein
4) Membantu pengeluaran feses

• Manfaat jenis zat makanan protein


1) Menghasilkan jaringan baru
2) Menggantikan protein yang hilang
3) Pembuatan protein baru dengan fungsi khusus
4) Mengatur keseimbangan air
5) Memelihara kenetralan tubuh
6) Mengangkut zat-zat gizi

• Manfaat jenis zat makanan lemak


1) Sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein
2) Perlindungan
3) Penyekatan atau isolasi

7
4) Perasaan kenyang lebih lama
5) Ikut serta membangun jaringan tubuh
6) Penyedia vitamin larut lemak, yaitu A, D, E, dan K
7) Menghemat protein

• Manfaat jenis zat makanan glukosa


1) Sebagai sumber energi
2) Membentuk zat penting lainnya, termasuk protein dan lemak
3) Menjalankan fungsi otak
4) Membantu pengiriman oksigen ke jaringan

• Manfaat jenis zat makanan vitamin C


1) Sebagai antioksidan dan koenzim
2) Pembentukan kolagen sehingga mempercepat penyembuhan luka, patah tulang, dan
pendarahan di bawah kulit
3) Mencegah infeksi, kanker, dan penyakit jantung
4) Dalam industri pangan untuk mencegah proses tengik, perubahan warna buah-
buahan, dan mengawetkan daging

8. Mengapa kita sebaiknya mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan?


Jawab: Karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung zat gizi lengkap untuk
mencukupi kebutuhan tubuh, selain ASI. Makin beragam makanan yang dikonsumsi,
makin lengkap dan tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh.

9. Cobalah anda menyusun menu makan siang yang seimbang untuk remaja laki-laki dan
perempuan yang berusia 15-17 tahun.
Jawab:
• Menu 1: nasi, pepes ikan kakap, perkedel kacang merah, sayur bening bayam, apel
• Menu 2: nasi, sosis daging, tempe, cap jay, pisang
• Menu 3: nasi, tumis brokoli dan wortel, daging sapi lada hitam, tempe
• Menu 4: nasi, ikan bandeng goreng, oseng telur puyuh dan buncis, melon, air putih
Menu makanan tersebut sudah memenuhi gizi seimbang. Dimana terdapat nasi sebagai
sumber karbohidrat. Ikan kakap, ikan bandeng, telur puyuh, dan daging sebagai sumber
protein hewani. Lalu tempe dan kacang merah sebagai sumber protein nabati. Serta sayur
dan buah-buahan sebagai sumber berbagai vitamin dan mineral.

8
VI. Analisis
• Karbohidrat
Karbohidrat banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan yang melakukan
fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan berupa pati, sukrosa, laktosa, dan fruktosa.
Untuk menguji ada tidaknya amilum dalam suatu bahan makanan, dapat dilakukan
menggunakan reagen lugol. Apabila makanan yang ditetesi lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat
(amilum). Semakin pekat warna yang dihasilkan, semakin banyak pula kandungan
karbohidratnya. Pada praktikum ini, makanan yang mengandung karbohidrat adalah
• Protein
Protein bersumber dari bahan makanan baik hewani maupun nabati. Protein
merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh selain
air. Pengujian kandungan protein dalam bahan makanan dapat dilakukan menggunakan
biuret. Bila bahan makanan tersebut mengandung protein, maka setelah ditetesi biuret
bahan makanan tersebut akan menghasilkan warna ungu. Bahan makanan yang positif
mengandung protein dalam praktikum kali ini adalah
• Glukosa
Glukosa merupakan karbohidrat paling sederhana. Fehling A dan B atau
benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan
makanan. Jika hasil reaksi yang terjadi menunjukkan perubahan warna hijau hingga
merah bata, maka bahan makanan tersebut dapat dikatakan mengandung glukosa.
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah
• Lemak
Kertas buram merupakan bahan untuk menguji kandungan lemak yang
terkandung dalam bahan makanan. Karena sifatnya yang mudah menyerap air/minyak,
jadi cocok untuk pengujian lemak ini. Pada pengujian lemak ini, ekstrak dari bahan
makanan dioleskan pada kertas buram. Setelah itu dijemur hingga kering, sehingga
kandungan air mudah mengering. Apabila ada noda transparan yang tampak, maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak. Buavita jambu, pisang raja, nasi putih,
dan minyak goreng merupakan bahan makanan yang positif mengandung lemak.

VII. Kesimpulan
1. Dalam berbagai jenis bahan makanan mengandung bermacam-macam kandungan zat.
Diantaranya adalah protein, karbohidrat, glukosa, dan lemak.

9
2. Untuk menguji ada tidaknya kandungan karbohidrat dapat menggunakan reagen lugol
dengan indikasi warna biru kehitaman.
3. Untuk menguji ada tidaknya kandungan protein dapat menggunakan reagen biuret
dengan indikasi warna ungu.
4. Untuk menguji ada tidaknya kandungan glukosa dapat menggunakan reagen benedict
dengan indikasi warna hijau hingga merah bata.
5. Untuk menguji ada tidaknya lemak dapat menggunakan kertas buram yang telah ditetesi
ekstrak bahan makanan dan dijemur hingga kering. Apabila ada noda transparan yang
tampak, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
6. Berdasarkan hasil percobaan, bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi putih, pisang raja, kentang, dan tepung terigu.
7. Berdasarkan hasil percobaan, bahan makanan yang mengandung protein adalah nasi,
tepung terigu, dan tempe.
8. Berdasarkan hasil percobaan, bahan makanan yang mengandung lemak adalah buavita
jambu, pisang raja, nasi putih, dan minyak goreng.
9. Berdasarkan hasil percobaan, bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu tempe,
pisang raja, buavita jambu, dan minuman C1000.

10
LAMPIRAN 1: UJI PROTEIN

11
LAMPIRAN 2: UJI LEMAK

12
LAMPIRAN 3: UJI GLUKOSA

13
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
UJI KANDUNGAN VITAMIN C
KELAS XI MIPA 3

DISUSUN OLEH:
1. LINDA NUR AZIZAH (19)
2. NABILA NURFARIHA (24)
3. SEPTIA KUSWAHYUNINGRUM (30)
4. TSANIYA DIVA NABILA (31)

SMA NEGERI 1 SRENGAT


TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Raya Bagelenan, Krajan, Bagelenan, Kec. Srengat,
Blitar, Jawa Timur

14
FOTO ANGGOTA KELOMPOK

1 2 3 4

Keterangan:
1. Nabila Nurfariha (24)
2. Tsaniya Diva Nabila (31)
3. Septia Kuswahyuningrum (30)
4. Linda Nur Azizah (19)

15
U JI K A N D UN GA N VI TAM IN C
I. Uji kandungan vitamin C
1. Tujuan kegiatan: Mengetahui kandungan vitamin C dari berbagai jenis bahan
makanan.
2. Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh bahan pereaksi betadine terhadap bahan
yang diuji?
3. Hipotesis
h0 : Pencampuran bahan makanan yang diuji dengan bahan pereaksi betadine tidak
dapat digunakan untuk mengetahui kandungan zat makanan berupa vitamin.
h1 : Pencampuran bahan makanan yang diuji dengan bahan pereaksi betadine dapat
digunakan untuk mengetahui kandungan zat makanan berupa vitamin C.
4. Variabel
Variabel bebas : jumlah tetesan ekstrak bahan makanan
Variabel kontrol : jumlah tetesan betadin
Variabel terikat : kandungan vitamin C pada bahan makanan

5. Waktu dan tempat : Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 24 November 2021 di
nLab. biologi SMA Negeri 1 Srengat
II. Alat dan bahan
• Bahan:
1. Minuman C1000 5. Kentang
2. Pisang raja 6. Tempe
3. Nasi putih 7. Buavita jambu
4. Tepung terigu 8. Betadin
Keterangan: bahan makanan yang akan diuji telah diblender/diekstrak terlebih dahulu.

• Alat:
1. Rak tabung reaksi 5. Pipet tetes
2. Gelas beker 500 mL 6. Tusuk gigi
3. Tabung reaksi 7. Kertas tisu
4. Blender 8. Sendok kecil/spatula

III. Cara kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

16
2. Meneteskan larutan betadin ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes sejumlah bahan
makanan yang akan diuji.
3. Menambahkan ekstrak bahan makanan 1 tetes ke dalam tabung reaksi yang sudah
terdapat larutan betadin.
4. Menggoyangkan tabung reaksi sampai larutan campuran berwana bening. Jika belum
bening, maka menambahkan lagi tetesan ekstrak bahan makanan.
5. Mencatat dan mendokumentasikan hasil praktikum.

IV. Tabel hasil pengamatan

Jumlah tetes → Kandungan


No Nama bahan Keterangan
jernih Vit. C
1 Minuman C1000 1 tetes ++++ Kandungan vitamin C tinggi
2 Pisang raja 2 tetes +++ Kandungan vitamin C tinggi
3 Nasi putih 4 tetes + Kandungan vitamin C sedang
4 Tepung terigu 1 tetes ++++ Kandungan vitamin C tinggi
5 Kentang 2 tetes +++ Kandungan vitamin C tinggi
6 Tempe 4 tetes + Kandungan vitamin C sedang
7 Buavita jambu 1 tetes ++++ Kandungan vitamin C tinggi

V. Analisis
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan
dan sayuran berwarna hijau. Pengujian kadar vitamin C dilakukan dengan menggunakan
betadine sebagai indikator adanya vitamin C. Yakni dengan menyampurkan larutan
betadine dengan cairan/ekstrak makanan yang akan diuji, jika hasilnya jernih maka di
dalam makanan tersebut mengandung vitamin C. Semakin sedikit jumlah ekstrak bahan
makanan yang diteteskan dalam cairan betadin, maka semakin tinggi kandungan vitamin C
dalam bahan makanan tersebut. Sebaliknya, apabila jumlah tetesan ekstrak bahan makanan
yang dibutuhkan untuk menjernihkan cairah betadin banyak, maka kandungan vitamin C
dalam bahan makanan tersebut dapat dikatakan rendah. Vitamin C disebut juga asam
askorbat. Asam ini dapat dioksidasi oleh iodin (yang terdapat di betadine). Dari oksidasi
ini mengakibatkan iodine berubah menjadi iodium. Sehingga, bila dalam larutan betadine
dimasukkan Vitamin C, maka akan terjadi reaksi antara asam askorbat dan ion iodin.
Akibatnya, iodin yang terlarut akan hilang dari air, dan warna air akan menjadi bening.

17
VI. Kesimpulan
Untuk mengetahui kadar vitamin C dalam ekstrak makanan dilakukan pengujian dengan
cara menggunakan betadine. Yakni dengan menyampurkan larutan betadine dengan
cairan/ekstrak makanan yang akan diuji, jika hasilnya jernih maka di dalam makanan tersebut
mengandung vitamin C. Semakin sedikit jumlah ekstrak bahan makanan yang diteteskan
dalam cairan betadin, maka semakin tinggi kandungan vitamin C dalam bahan makanan
tersebut. Dari hasil praktikum diketahui bahwa minuman C1000, tepung terigu, dan buavita
jambu memiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi. Sedangkan nasi putih dan tempe
memiliki kandungan vitamin C yang paling rendah.

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai