Anda di halaman 1dari 14

Laporan

Biologi

Praktikum Uji Bahan Makanan


(Jagung)

Disusun oleh:
M Habibie R (XI Mipa 1 / )
Nuril Afni Alviola (XI Mipa 1 / )
Nuril Maghfiroh (XI Mipa 1 / )

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur


SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jalan HOS Cokroaminoto 159 Lumajang 67311/Fax. (0334)881036
Tahun Pelajaran 2018/2019
Laporan Praktikum Uji Bahan Makanan
(Jagung)
A. Tujuan
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam jagung.
B. Rumusan Masalah
Kandungan zat makanan apa yang terdapat pada bahan makanan jagung?

C. Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Setiap
makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan
sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita
dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan
oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita.
Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai
cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan
lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat
kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang
diperlukan oleh tubuh.
1. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik
yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-
cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga
yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.
Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir
dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel
dengan mengikat protein dan lemak.
2. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
3. Gula (glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia,
yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram.
Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan
disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat
dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat
penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran
pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar
sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya
sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai
lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi
kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.
Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan,
lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
4. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
5. Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus
bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang.
Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan
oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen

Dalam pengujian kandungan zat makanan diperlukan reagen sebagai berikut:


1. Biuret
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC
(O) NH 2. Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan
kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam
air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik
dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah
CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3. Berbagai turunan organik yang
mungkin. Uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini
didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada
kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida. Uji dan reagen
tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena
baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
2. Benedict
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah
seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen
digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula. Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida, laktosa dan maltosa. Bahkan lebih
umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali
yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton, termasuk yang terjadi di ketoses
tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula,
itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena
dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam
reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkan sebagai
merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan
glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut
dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi,
glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa
mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula
pereduksi.
3. Lugol
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali
dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida
kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis Lugol. larutan yodium Lugol
sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi
darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium
rutin dan tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi
kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida
relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat
dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium
iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan
triiodida (I- 3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi
yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam
air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide);
Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan
memutar sebuah dark-blue/black.

D. Alat dan Bahan


 Rak tabung reaksi
 Pelat tetes
 Gelas beker 500 mL
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Spatula/sendok kecil
 Kaki tiga
 Bahan makanan ubi jalar (ekstrak)
 Reagen/larutan Lugol (iodin), Biuret, serta Fehling A dan B atau Benedict
 Sudan III
 Alkohol
 Kasa asbes
 Pembakar spirtus
 Penjepit tabung reaksi
 Kertas roti atau kertas koran
 Korek api
 Tusuk gigi
E. Cara Kerja
a. Uji lemak menggunkan kertas
1. Gunakan potongan kertas roti atau kertas koran.
2. Teteskan alkohol ke ekstrak jagung.
3. Teteskan campuran tersebut pada kertas roti atau kertas koran.
4. Keringkan kertas tersebut. Amati adanya noda transparan pada kertas
tersebut. Jika terdapat noda transparan, berarti bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
b. Uji lemakan menggunakan sudan III
1. Masukkan 3 mL ekstrak jagung ke tabung reaksi.
2. Teteskan sudan III sebanyak lima tetes. Kocok dengan kuat.
3. Amati dinding tabung reaksi. Jika terdapat adanya emulsi, berarti bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
c. Uji Protein
1. Teteskan ekstrak jagung pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Biuret sebanyak lima tetes. Aduk dengan tusuk gigi.
3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan ungu,
berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.
d. Uji amilum
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu.
2. Teteskan ekstrak jagung pada pelat tetes..
3. Teteskan reagen Lugol/iodin sebanyak lima tetes. Aduk dengan tusuk
gigi.
4. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan warna biru
tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.
e. Uji glukosa
1. Masukkan ekstrak jagung ke tabung reaksi sebanyak 2 mL. Tambahkan
lima tetes reagen Benedict.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air
panas hingga setengahnya.
3. Masukkan tabung reaksi yang telah terisi ekstrak jagung dan reagen
Benedict tersebut kedalam gelas beker. Rebus hingga mendidih beberapa
saat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi, jika menunjukkan
perubahan warna mulai dari hijauh, kuning, dan akhirnya menjadi merah
bata, berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.

F. Data Pengamatan
Praktikum yang sudah dilakukan menghasilkan data sebagau berikut.
Perubahan Warna Setelah Diuji dengan Kandungan Gizi Zat
Nama
Reagen Makanan
Bahan
Sudan Prote
Makanan Biuret Lugol Benedict Alkohol Amilum Glukosa Lemak
III in

Tida
Biru k
Biru Tidak
Jagung kehita Orange Ada - +++ + -
muda transparan
man emul
si

G. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein.
Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan
biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut:
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida
dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa
pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.
Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan
glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah
satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini
CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan
menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas
buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air
mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
Sudan III adalah Pereaksi yang digunakan untuk menunjukkan bahan
makanan yang mengandung lemak. Asam lemak dibedakan atas asam lemak
jenuh (padat) dan asam lemak tak jenuh (cair). Zat makanan yang mengandung
lemak dapat dideteksi dengan menggunakan larutan sudan III 0,5% dalam
alkohol. Larutan sudan III larut dalam lemak dan akan menimbulkan warna
merah pada larutan bahan makanan yang diuji dengan larutan tersebut,
dalam alkohol akan memberikan warna merah pada dinding sel yang
mengandung suberin atau lilin, karena suberin dan lilin larut dalam alkohol
seperti Sudan III
Ringkasan perubahan warna dapat dilihat pada tabel di bawah.

Perubahan Warana yang


Zat Makanan Reagen
Terjadi
Amilum/Karbohidrat Lugol Biru kehitaman
Protein Biuret Ungu
Glukosa Benedict Merah bata (Orange)
Kertas roti Transparan
Lemak
Sudan III Ada emulsi

Sesuai pernyataan di atas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut.

1. Ekstrak jagung + Biuret. Menggunakan (NaOH dan CuSO4 masing


masing 5 tetes dan tabung reaksi tidak boleh dikocok). Saat ekstrak jagung
ditetesi dengan reagen Biuret, terjadi perubahan warna pada reagen tersebut.
Sebelum diteteskan, cairan biuret berwarna biru muda. Namun setelah
diteteskan pada ekstrak jagung, terjadi perubahan warna menjadi biru muda.
Hal ini membuktikan bahwa jagung tidak mengandung protein. Apabila
perubahan warna menjadi warna ungu berarti bahan makanan tersebut
mengandung protein, sesuai dengan teori di atas.
2. Ekstrak jagung + Lugol 5 tetes. Saat ekstrak jagung ditetesi dengan reagen
lugol, terjadi perubahan warna pada reagen tersebut. Sebelum diteteskan,
reagen Lugol berwarna coklat. Namun setelah diteteskan pada ekstrak
jagung, terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman. Hal ini
membuktikan bahwa ekstrak jagung mengandung karbohidrat. Jagung
banyak mengandung amilum, karena warna biru kehitaman yang sangat
pekat tersebut menunjukkan bahwa kandungan amilum yang banyak.
3. Ekstrak jagung + Benedict 5 tetes. Saat ekstrak jagung ditetesi dengan
reagen Benedict, terjadi perubahan warna pada reagen tersebut. Sebelum
diteteskan, reagen campuran fehling A dengan fehling Benedict berwarna
biru muda kehijauan. Namun setelah diteteskan pada ekstrak jagung, terjadi
perubahan warna menjadi orange. Hal ini membuktikan bahwa jagung
mengandung Glukosa. Kandungan glukosa pada ekstrak jagung cukup
banyak, karena warna orange yang cukup pekat.
4. Ekstrak jagung + Alkohol. Saat ekstrak jagung ditetesi dengan alkohol,
tidak terjadi perubahan warna pada reagen tersebut. Sebelum diteteskan,
cairan alkohol berwarna bening. Namun setelah diteteskan pada ekstrak ubi
jalar dan diteteskan ke kertas roti/koran, tidak terjadi perubahan warna pada
kertas buram dan tidak transparan. Hal ini membuktikan bahwa jagung tidak
mengandung lemak yang ditandai dengan tidak transparannya kertas
roti/koran tersebut.
5. Ekstrak jagung+ Sudan III 5 tetes. Saat ekstrak jagung ditetesi dengan
cairan sudan III, tidak terjadi emulsi lemak dan tidak ada perubahan warna
pada reagen tersebut. Sebelum diteteskan, cairan sudan III berwarna merah
tua. Namun setelah diteteskan pada ekstrak jagung dan dikocok kuat, tidak
terdapat emulsi di dinding tabung reaksi. Tidak adanya emulsi pada dinding
tabung reaksi tersebut membuktikan bahwa jagung tidak mengandung
lemak.

H. Kesimpulan dan Saran


1. kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :

Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang


mengandung amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa
makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk
mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosavsedangkan kertas
buram dan sudan III digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung
amilum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan
mengocoknya, berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen benedict
dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah
bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan
yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar
spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak. Sudan III yang dicampur dengan ekstrak bahan
makanan, lalu dikocok kuat. Apabila di terdapat emulsi maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi
banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti ubi jalar terdapat
amilum, glukosa, dan lemak.

2. Saran
Pada setiap materi pembelajaran yang diadakan praktikum, dimohon
para siswa-siswi untuk mengikuti praktikum dengan bersungguh-sungguh.
Serta menyiapkan materi praktikum dengan baik, agar pada saat praktikum
bisa berjalan dengan lancar.

I. Daftar Pustaka

http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan-
bahan-makanan/

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan_27.html?m=1

http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/

http://www.id.wikipedia.com
J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai