Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BIOLOGI

“UJI ENZIM KATALASE“

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi


Kelas XII Semester I Tahun ajaran 2016/2017

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Haidaroh Faiqotul Muna (14)


2. Ichsanul Sukma Aji (17)
3. Rizka Noor Safitri (26)
4. Wahyu Saefulloh (29)
5. Windi Sufah Aryanti (30)
Kelas :XII MIPA 1
Pengampu : Bapak Agus Pujo M, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS
SMA 1 BAE KUDUS
Jalan Jendral Sudirman KM. 04 Ngembal Rejo, Bae, Kudus
Telepon: (0291) 438821 Kode Pos: 59322
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran“Biologi” yang diampuh oleh Bapak Agus Pujo M,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan
adalah praktikum. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum
tentang Uji Coba Enzim Katalase.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Uji Coba Enzim
Katalase. yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan pembelajaran. Selain
itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil
suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai
bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan
dan penyempurnaan  tugas mandiri ini.
.

Kudus, 26 Agustus 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein
atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel
badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan
sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan
mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki
sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat
diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya
gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut.
Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan)
pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (±30 C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam,
basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.
Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan
satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.
Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan
enzim katalase yang berasal dari ekstrak hati dan jantung ayam serata kentang.

B.  Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah cara kerja enzim katalase?
   b. Bagaimanakah pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase?
c. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
C.  Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara kerja enzim katalase
b.  Mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
D.  Manfaat Praktikum
a. Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase
b. Dapat mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
c.  Dapat Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif. Beberapa enzim
memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu
reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagian bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam amino. Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian
yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang
berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik
yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim
A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam
nikotinat), piridoksin (vitamin B6), dan biotin.
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H 2O2) yang tidak
baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak
berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif
lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan
mikro, yaitu Perioksisom. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam
sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40. Jika suhu
terlalu rendah, maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan akan
bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi, enzim ini akan mengalami
denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C,
misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370, misalnya
pada tubuh hewan berdarah panas. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar
reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator. Katalisator adalah zat yang
mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup
disebut biokatalisator atau enzim.
Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian
dapat terjadi. Contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2.
Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.
         Hati 
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen yang berasal dari asam amino.
Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk
dari sel parenkimal dansel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit,
menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati
terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi
oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi
sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai
stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.

Manfaat Hati Ayam Bagi Kesehatan


Hati ayam termasuk dalam golongan jerohan yang dihindari karena kadar kolesterolnya
tinggi, bagi yang punya masalah dengan kolesterol. Namun di sisi lain hati bermanfaat bagi
kesehatan, karena banyak mengandung zat besi, folate dan zinc.
Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika
kekurangan atau kehilangan darah. Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh, karena
kandungan protein dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate dan vitamin B12,
hati ayam sangat mudah diserap dan membuat butir darah merah. Maka hati sangat baik untuk
mencegah anemia serta memulihkan kekurangan darah setelah operasi. Selain itu hati ayam kaya
akan zinc (seng) yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kekebalan
tubuh, maka baik untuk mereka yang tidak nafsu makan.
Mereka yang telah berusia lanjut, atau sedang  sakit dan sangat membutuhkan zinc dalam
jumlah banyak, dianjurkan makan hati ayam. Bayi yang sudah makan nasi tim perlu diberi hati
ayam, mengingat manfaatnya untuk kekebalan. Untuk orang dewasa, mengkonsumsi hati ayam
seminggu sekali dapat membantu mencegah anemia dan berguna dalam pembentukan sel darah
merah. Tentunya pola konsumsi gizi seimbang perlu dipertahankan untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan zat gizi yang berpengaruh pada kesehatan pada umumnya.
         Jantung  
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah.
 Kentang
B. Hipotesis
a. Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri
yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, konsentrasi
enzim. dan derajat keasaman lingkungannya.
b. Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2
BAB III

METODE PRAKTIKUM

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain


 Jenis Penelitian
Praktikum Uji Enzim Katalase
 Variabel Penelitian
Variabel bebas:
-  Ekstrak hati dan jantung ayam
- Ekstrak jantung ayam
- Ekstrak kentang
-  Konsentrasi HCL
-  Konsentrasi NaOH / KOH
-  Konsentrasi suhu
Variabel terikat: munculnya gelembung gas dan nyala api
 Variabel kontrol: konsentrasi H2O2

 Alat dan Bahan


Alat:
a. Tabung reaksi 10 buah
b. Rak tabung reaksi 1 buah
c. Pembakar spirtus 1 buah
d. Pipet tetes 5 buah
e. Gelas ukur 2 buah
Bahan:
a. Ekstrak hati ayam
b. Ekstrak jantung ayam
c. Ekstrak kentang
d. Peroksida air (H2O2)
e. HCL 10 %
f. KOH 10 %
 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Waktu : Penelitian dilakukan selama 2 jam
Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2016
Tempat : di laboratorium SMAN 1 Bae Kudus
3.5 Langkah Kerja
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


N
PERLAKUAN GELEMBUNG GAS BARA API
O
1 Ekstrak hati
2 Ekstrak hati + H2O2 +HCL
3 Ekstrak hati + H2O2 + KOH
Ekstrak hati dipanaskan +
4
H2O2
5 Ekstrak jantung
6 Ekstrak jantung + H2O2 +HCL
7 Ekstrak jantung+ H2O2 + KOH
Ekstrak jantung dipanaskan +
8
H2O2
9 Ekstrak kentang
10 Ekstrak kentang + H2O2 +HCL
11 Ekstrak kentang+ H2O2 + KOH
Ekstrak kentang dipanaskan +
12
H2O2

B. Analisis
 Ekstrak Hati + H2O2
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada
waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa
H2O2juga diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung
enzim katalase. dalam percobaan hati + H2O2 terjadi peristiwa gelembung yang sangat banyak
karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana
hanya dapat bekerja optimal pada ph netral.
 Ekstrak Hati + H2O2 + HCL
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan agar keaadaan
hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda
hasilnya dari percobaan Hati+H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi
hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah
secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu berarti tidak adanya
penguraian dari H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
 Ekstrak Hati + H2O2 + KOH
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan KOH. Penambahan
KOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah
H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, itu membuktikan bahwa tidak terjadi
penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air)  tetapi saat bara api dimasukkan ke
dalamnya terjadi nyala api walaupun sedikit. Hal tersebut membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
 Ekstrak Hati panas + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati dipanaskan terlebih dahulu kemudian setelah itu
ditambah dengan H2O2 . Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit dan ketika bara api
dimasukkan kedalam tabung terjadi reaksi nyala api yang redup. Hal ini disebabkan karena protein
di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja
secara optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja secara
optimal pada suhu netral.
 Ekstrak Jantung + H2O2
Pada penelitian kelima ini ekstraknya menggunakan jantung ayam yang kemudian ditambah
dengan H2O2 dan apabila dibandingkan dengan ekstrak yang menggunakan hati+H2O2 memang
sangat berbeda yaitu pada banyaknya gelembung. kalau menggunakan jantung pada penelitian kami
tidak ada gelembung yang muncul sama sekali dan saat bara api dimasukkan kedalamnya juga tidak
menyala. Itu membuktikan bahwa pada jantung ayam tersebut ridak mengandung enzim katalase.
Padahal seharusnya pada jantung ayam juga terdapat enzim katalase seperti halnya dengan hati
ayam. Jadi bisa kami simpulkan bahwa ada kesalahan disaat kami melakukan penelitian pada ekstrak
jantung tersebut yaitu ekstrak jantung yang telah kami peroleh kurang pekat atau terlalu encer
sehingga bisa saja mempengaruhi terhadap kerja enzim katalase itu.
 Ekstrak kentang + H2O2
Kami mendapatkan ekstrakkentang  yang ditetesi 40 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung
gas dengan jumlah yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat
dikentang mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul
nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase
pada kentang menjadi oksigen (O2).
 Ekstrak kentang + HCl + H2O2
Kami mendapatkan ekstrakkentang ditambahkan HCl dan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2,
terbentuk tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas dan bara api. Hal tersebut menunjukkan
bahwa enzim katalase dalam kentang tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa
H2O2 menjadi H2O. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.Denaturasi merupakan
rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang (Diah,2006). Denaturasi enzim
disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam.
Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut
merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
 Ekstrak kentang + NAOH + H2O2)
Kami mendapatkanekstrak kentang ditambahkan NaOH dan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2,
terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang sedikit dan dengan ukuran yang kecil.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat dikentang mengubah sedikit H2O2
menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, tidak timbul nyala bara api. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh
penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak
enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
 Ekstrak kentang dipanaskan + H2O2
Kami mendapatkan ekstrak kentang yang dipanaskan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2, terbukti bara
api tidak menyala dan gelembung udara tidak muncul. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya
denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim
bekerja pada suhu tertentu. Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim
katalase ini tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan tida
bisa aktif kembali.

C. Pembahasan
 Cara Kerja Enzim Katalase
Ada dua teori mengenai cara kerja enzim secara umum, yaitu teori gombok-anak kunci dan
kecocokan terinduksi.
 Teori gembok-anak kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat
saja. Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal
itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang
sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat.
Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.
Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga
substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
 Teori kecocokan terinduksi
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat
terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan
kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang
semula tidak cocok menjadi cocok. Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang
selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali
pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
 Peran dan Kerja Enzim Katalase
Enzim katalase  merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. enzim yang mengandung empat
gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500
lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah
cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat
pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
 Fungsi dari Enzim Katalase
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan
membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau
H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup.
Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi
untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang
khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah
menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu
mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan
menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan.
         Pengaruh H2O2 Terhadap Mekanisme Kerja Enzim Katalase
Enzim katalase akan bereaksi jika ditambahkan dengan H2O2 sebagai substratnya. Enzim katalase
tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH yang terlalu asam (HCl) atau yang terlalu
basa (NaOH)
         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu :
  Suhu
Pada suhu tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, dan aktivitas enzim meningkat.
  Ph
Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat mempengaruhi bentuk tiga dimensi
enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim.
  Aktivator dan Inhibitor
aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya. 
Sebaliknya, inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat ikatan enzim dengan substratnya.
  Konsentrasi Enzim.
Semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.
  Konsentrasi Substrat.
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat.  Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan
substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.
4.4 Diskusi
         Percobaan yang Paling Banyak Menghasilkan Gelembung
Pada pencampuran ekstrak hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral. Sedangkan
pada campuran hati dengan KOH dan HCl tidak akn menghasilkan gelembung yang terlalu banyak,
karena pH larutan menjadi basa dan asam.
         Gas yang Terbentuk Pada Setiap Reaksi
Gas O2 (oksigen) karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,maka akan timbul gelembung gas
O2.di mana apabila di tempatkan bara di atas tabung tadi sehingga bara tersebut menyala yang
membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan O2
         Fungsi Lidi Membara dalam Percobaan
Lidi berfungsi untuk membuktikan dalam campuran senyawa tersebut dapat mengandung enzim
katalase atau tidak.
         Penyebab Saat Menuangkan H2O2 Harus Ditutup dengan Ibu Jari
supaya reaksi antara H2O2 dengan ekstrak tersebut dapat  berlangsung dengan sempurna.
         Faktor-faktor pada percobaan yang mempengaruhi kerja enzim katalase
- Konsentrasi ph
- Pengaruh suhu
D.

BAB V

PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase
berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2.
         Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
-          Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui
bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
-          Derajat Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. sedangkan
pada keadaan pH < 7 (asam) dan pH > 7 (basa) tidak dapat menguraikan secara optimal.
         Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat
dipecahkan.
         Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati yaitu jantung
         Semua organ dalam tubuh mengandung enzim katalase yang konsentrasi terbesarnya terdapat di
hati dan dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan peroksida air
ini sehingga tidak merugikan sel.
Dari perlakuan terhadap ekstrak kentang, kami menyimpulkan
bahwa ada atautidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara api merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut
Suhu dan pH yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat menyebabkan enzim katalase
rusak
.

B.     Saran
Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar.
         Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Enzim Katalase. http://agungsaputro00.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 4
Oktober2013, pukul 20.00 wib.
______. 2008. Laporan Enzim Katalase. http://mr-fabio2.blogspot.com/. Diakses pada 7 Oktober 2013,
pukul 19.00 wib.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 3 A untuk SMA kelas XII Semester I. Malang:
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai