BPUPKI dan PPKI merumuskan ketentuan mengenai BPK dalam UUD Tahun 1945
yakni ayat (5) Pasal 23 pada Bab VIII tentang Hal Keuangan. Bunyi ayat mengenai BPK
tersebut adalah :
“(5) untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang – undang . Hasil
Pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.”
Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan undang- undang. Hasil
Pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dalam pasal 23 yang
berbunyi :
1. Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila
Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka
pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.
2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.
3. Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
Wewenang :
1. Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah
(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti
oleh aparat penegak hukum.
2. Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
3. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK.
Tugas, Fungsi, dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sesudah Amandemen
Setelah Amandemen UUD 1945 terjadi beberapa perubahan mendasar mengenai (i)
keuangan Negara dan pengelolaan keuangan Negara. (ii) struktur organisasi dan BPK
berubah secara sangat mendasar, yakni:
Pertama, pengertian keuangan Negara dan dan pengelolaan keuangan Negara berubah
secara mendasar, jika sebelumnya uang Negara dalam konteks APBN maka sekarang
pengertian uang Negara menjadi luas mencakup uang Negara yang terdapat atau dikuasai
oleh subyek badan hukum perdata atau perorangan, asal merupakan uang atau asset yang
dimiliki Negara tetap termasuk dalam uang negara.
Kedua, keweangan dan kedudukan BPK semakin kuat. pasal 23E ayat 1 UUD 1945
menyebutkan bahwa: “untuk memeriksa keuangan dan tanggung jawab keuangan Negara,
diadakan suatu badan pengawas keuangan yang bebas dan mandiri”. Dalam pasal 23G ayat 1
menyebutkan: “BPK berkedudukan di ibu kota Negara, dan memiliki perwakilan disetiap
provinsi. Artinya, UUD mewajibkan BPK ada disetiap provinsi.
Pembentukan BPK sendiri pada awalnya merupakan amanat UUD Tahun 1945
tersebut yang telah dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28
Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan ini.
1. Tugas BPK
Keberadaan Badan Pemeriksaan Keuangan telah diatur dengan tugas dan fungsi bpk
pada Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 yang menetapkan bahwa, memeriksa tanggung
jawab tentang Keuangan Negara yang diadakan pada suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang
peraturannya ditetapkan oleh Undang-Undang. Kemudian, hasil pemeriksaan yang dilakukan
itu akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Tugas BPK yang pokok yaitu :
a) Melakukan Pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan ini mencakup keuangan pada :
1) Pemerintah Pusat
2) Pemerintah Daerah
3) Lembaga Negara lainnya
4) Bank Indonesia
5) Badan Usaha Milik Negara
6) Badan Layanan Umum
7) Badan Usaha Milik Daerah
8) lembaga atau badan lain yang melakukan pengolahan keuangan negara seperti Mahkamah
Agung
9) setiap lembaga yang tercantum berdasarkan undang-undang tentang pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
10) Memberikan hasil pada DPR
Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia memiliki wewenang BPK yang berlaku, sebagai
berikut :
a) Meminta, memeriksa, meneliti penrtanggung jawaban atas penguasaan dan pengurusan
keuangan negara serta mengusahakan keserahgaman baik dalam tata cara pemeriksaan dan
pengawasan maupun dalam penatausahaan keuangan negara.
b) Mengadakan dan menetapkan tututan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi: dan
c) Melakukan penelitian penganalisisan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan
di bidang keuangan.
Perbandingan materi tentang BPK dalam UUD Tahun 1945 sebelum dan sesudah
Perubahan:
Pasal 23F
(1) Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah dan
diresmikan oleh presiden.
(2) Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan
dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23G
(1) Badan Pemeriksaan Keuangan
berkedudukan di ibu kota negara dan
memiliki perwakilan disetiap provinsi
(2) Ketentuan lebih lanjut menegnai
Badan Pemeriksa Keuangan diatur
dengan undang – undang.
BPK sebagai “counterpart” terkuat DPR, Anggota BPK dipilih DPR dengan
mempunyai kekuasaan untuk memeriksa memperhatikan pertimbangan DPD,
tanggung jawab keuangan Negara dan berwenang mengawasi dan memeriksa
hasil pemeriksaannya diberitahukan pengelolaan keuangan negara (APBN)
kepada DPR dan daerah (APBD) serta
menyampaikan hasil pemeriksaan
kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak
hukum, berkedudukan di ibukota
negara dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi, mengintegrasi peran
BPKP sebagai instansi pengawas
internal departemen yang bersangkutan
ke dalam BPK.