Anda di halaman 1dari 3

Shafira Heralyndicta Bayu Putri

110110200079
Hukum Administrasi A

Beschikking dan Regeling


• Pengertian ketetapan (Beschikking):
Pengertian Ketetapan berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang PTUN, yaitu suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata
usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata. Keputusan dan ketetapan merupakan fenomena kenegaraan dan
pemerintahan. Hampir semua pemerintahan berwenang untuk mengeluarkan ketetapan atau
keputusan.
Menurut para ahli :
1. WF Prins menyatakan ketetapan sebagai suatu tindakan hukum sepihak dlm lapangan
pemerintahan yg dilakukan oleh alat pemerintahan berdasarkan wewenang yg ada
pada alat atau organ itu.
2. Van der Por menyatakan ketetapan adalah perbuatan hukum yg dilakukan oleh alat-
alat pemerintahan, pernyataan-pernyataan kehendak alat-alat pemerintahan itu dalam
menyelenggarakan hak istimewa, dengan maksud mengadakan perubahan dalam
lapangan perhubungan-perhubungan hukum.
3. E. Utrecht dalam bukunya Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia,
menyatakan Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum publik bersegi satu yang
dilakukan oleh alat-alat perlengkapan pemerintahan berdasarkan suatu kekuasaan
istimewa.
4. Prof. Dr. Muchsan, S.H., menyatakan Ketetapan adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh alat-alat pemerintahan secara sepihak berdasarkan hukum abstakto
untuk menyelesaikan permasalahan inkronkreto.
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan unsur-unsur ketetapan tersebut ialah ;
- Perbuatan hk sepihak (perbuatan hk publik)
- Dilakukan oleh alat-alat pemerintahan
- Berdasarkan kewenangan istimewa
- Untuk menciptakan/merubah perhubunganperhubungan hk (menyelesaikan permasalahan
yg dihadapi pemerintah)
• Syarat-Syarat Sahnya Ketetapan :
1. Syarat Materiil yaitu:
a. Keputusan harus dibuat oleh alat negara (organ) yang berwenang;
b. Karena keputusan itu suatu pernyataan kehendak (wilsverklaring), maka pembentukan
kehendak itu tidak boleh memuat kekurangan yuridis;
c. Keputusan harus diberi bentuk (vorm) yang ditetapkan dalam peraturan dasarnya dan
pembuatnya harus memperhatikan cara (prosedur) membuat keputusan itu, bilamana hal ini
ditetapkan dengan tegas dalam peraturan dasar tersebut;
d. Isi dan tujuan keputusan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasar. (doelmatig)
doelmatig adalah suatu putusan yang diambil tidak hanya berdasar pada ketentuan
perundang-undangan, tetapi juga berdasarkan pada tujuan hukum, yaitu mengadakan
keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.
2. Syarat Formil yaitu:
a. Syarat-syarat yang ditentukan yang berhubungan dengan persiapan dibuatnya keputusan
dan yang berhubungan dengan cara dibuatnya keputusan, harus dipenuhi;
b. Keputusan harus diberi bentuk yang ditentukan;
c. Syarat-syarat yang ditentukan yang berhubungan dengan dilakukannya keputusan, harus
dipenuhi;
d. Jangka waktu yang ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya
keputusan dan diumumkannya keputusan itu tidak boleh dilewati.
• Contoh Beschikking
Freies Ermessen merupakan kebebasan administrasi negara melakukan suatu tindakan
(dengan berbuat atau tidak berbuat) untuk mencapai tujuan atau manfaat tertentu
(doelmatigheid) di luar batas ketentuan yang berlaku. Namun demikian, tidak berarti dapat
dilakukan secara atau untuk sesuatu yang melawan hukum. Kendali terhadap asas Freies
Ermessen adalah asas-asas umum penyelenggaraan administrasi negara yang baik (algemene
beginselen van behoorlijk bestuur). Freies Ermerssen dalam pelaksanaannya memperhatikan
kepantasan atau kepatutan sesuai dengan keadaan faktual yang dihadapi pejabat administrasi.
Sk pemberhentian pns.
Kepres keputusan presiden
• Apa yang dimaksud Regeling?
Regeling merupakan tindakan pemerintah dalam hukum publik berupa suatu pengaturan yang
bersifat umum, atau abstrak. Pengaturan yang dimaksud dapat berbentuk undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan sebagainya. Sehingga melalui regeling tersebut
dapat mewujudkan kehendak pemerintah bersama lembaga legislatif, ataupun pemerintah
sendiri. Tindakan pemerintah yang dilakukan dalam bentuk mengeluarkan peraturan atau
regeling ini dimaksudkan dengan tugas hukum yang diemban pemerintah dengan
menerbitkan peraturan-peraturan yang bersifat umum. Yang dimaksud dengan umum adalah
pemerintah atau pejabat tata usaha Negara melakukan upaya untuk mengatur semua warga
negaranya terkecuali dan bukan bersifat khusus.
• Contoh Regeling dari tingkat atas sampai bawah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan telah mengatur tentang Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan yang
terdiri atas:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang /Peraturan Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai