Anda di halaman 1dari 21

Dr. Nanik Trihastuti, SH.,MHum.

FH UNDIP
1. Apakah HI dan HN merupakan dua bidang
hk yg terpisah; berdiri sendiri2 atau bagian
dari hukum pada umumnya?
2. Antara HI dan HN mana yg kedudukannya
lebih tinggi?
3. Dapatkah HI masuk menjadi HN demikian
pula sebaliknya? Jika Ya, Dengan cara
bgmn?
1. Monisme : semua hk merupakan satu
sistem kesatuan hk yg mengikat apakah
thd individu2 dalam suatu negara ataupun
thd negara2 dalam masyarakat
internasional (dua aspek yg sama dr satu
sistem,yaitu hk pd umumnya)

2. Dualisme : HI dan HN adalah 2 sistem hk yg


terpisah, berbeda satu sama lain
 Mungkin Ada hirarki antara HI dan HN
 Karena terletak dalam satu sistem hukum ,
maka potensi terjadinya konflik antara
keduanya besar
 Aliran Monisme terpecah mjd dua liran :
a. Paham Monisme dengan
primat/pengutamaan HN
b. Paham Monisme dengan Primat HI
• HI berasal dari HN atau HI merupakan kelanjutan
dari HN (contoh : Hk Kebiasaan yg tumbuh dr
Praktik Negara2)
atau
• HI itu tidak lain dari HN untuk urusan2 luar negeri
Alasan :
a. Tidak ada satu organisasi di atas negara2 yg
mengatur kehidupan negara2 di dunia;
b. Dasar HI yg mengatur Hubungan Internasional
terletak dalam wewenang negara2 untuk
mengadakan perjanjian2 internasional, jadi
wewenang konstitusionil
 Karena HI berasal atau bersumber dari HN,
maka HN kedudukannya lebih tinggi dari HI,
sehingga bila ada konflik, maka HN-lah yg
diutamakan
 Meskipun terdapat fakta bahwa banyak
aturan HI yg berasal dari HN, apabila diikuti
berbahaya
 Untuk apa ada HI jika dalam setiap konflik HN
yg diutamkan?
 Aliran ini tdk mengakui eksistensi HI
 Faham ini memandang hk sbg hk yg tertulis
semata2, shg yg dianggap sbg HI adalah yg
bersumberkan perjanjian internasional. (hal
ini tdk benar)
 Faham ini menyangkal adanya HI yg
mengikat negara2
 HN bersumber dari HI, jadi kedudukan HI lebih
tinggi dari HN
 HI harus diutamakan apabila terjadi konflik HI-
HN
Kritik terhadap Aliran ini :
 Ketidaksesuaian fakta bahwa dalam realitanya
HI lebih banyak bersumber pada HN yaitu
praktik negara
• HN tunduk pada HI dan hakikatnya memiliki
kekuatan mengikat berdasarkan suatu
“pendelegasian” wewenang dari HI
Kelemahan :
a. Bhw kekuatan berlakunya HN tergantung dr HI
ini bertentangan dng kenyataan sejarah krn
menurut fakta justru HN ada lebih dulu drpd HI
b. Tdk dpt dibuktikaan bhw HN merupakan derivasi
(turunan) dr HI krn wewenang2 suatu neg
nasional sepenuhnya termasuk wewenang
hukum nasional
 HI dan HN adalah dua sistem hukum yg sangat
berbeda satu dengan yg lain
 Perbedaan antara HI dan HN ditarik dari dua
prinsip fundamental:
a. HN : mendasarkan diri pada prinsip bahwa
aturan negara (state legislation) harus
dipatuhi
b. HI : mendasarkan pada prinsip bahwa
Perjanjian antar negara harus dihormati
berdasarkan asas “pacta sunt servanda”
1. HN dan HI sumbernya berlainan (HN bersumber
pd kemauan suatu negara , sedangkan HI
bersumber pd kemauan bersama dr masy
negara)
2. HN dan HI subyek hknya berlainan. HN = orang
perorangan/individu, baik di lapangan hk
perdata maupun publik, HI = negara
3. Sbg tata hukum, HN dan HI berbeda pada
strukturnya. Bentuk sempurna dr lembaga2 yg
diperlukan untuk melaksanakan hk hanya ada
dlm HN
4. Ketentuan Hn tetap berlaku efektif meskipun
bertentangan dengan HI
 Dalam teori dualisme tidak ada tempat bagi
persoalan hierarki antara HN dan HI (krn
berlainan, tdk tergantung satu sama lainnya)

 Antara HN dan HI tidak ada pertentangan, yg


ada renvoi atau penunjukkan, mana yg akan
dipakai, HI atau HN

 Ketentuan HI memerlukan transformasi


menjadi HN sebelum dapat berlaku di
lingkungan HN
 Segala hukum, baik HN maupun HI adalah
kemauan negara, padahal adanya hk dan
kekuatan mengikat hk itu tdk bersumber pada
kemauan negara, akan tetapi prasarat bagi
kehidupan manusia yg teratur dan beradab,
terlepas apakah hk itu diinginkan subyek2 hk
itu atau tidak
 Alasan yg didasarkan atas berbedanya
struktur HN dan HI juga kurang tepat, karena
perbedaan struktur ini tidaklah bersumber
pada perbedaan hakiki
 Pemisahan mutlak antara HN dan HI tidak
dapat memberi kejelasan yg memuaskan
karena kenyataannya dalam praktik seringkali
HN tunduk pada HI atau sesuai dengan HI
Praktik di pengadilan internasional menunjukkan
bahwa :
1. Suatu negara tdk dpt menggunakan HN nya yg
bertentangan dengan HI sbg alasan untuk
menjustifikasi pelanggaran HI yg dilakukannya pd
pihak lain
2. Suatu neg tdk dpt menggunakan alasan ketiadaan
HN-nya untuk menjustifikasi pelanggaran HI yg
dilakukannya pd pihak lain
3. Tanggungjawab internasional hanya timbul ketika
negara gagal untuk memenuhi kewajiban
internasionalnya.
4. Hn hanya dapat diajukan di depan pengadilan
internasional sepanjang tdk bertentangan
dengan HI (teori Oposabilitas), Inpres No.
2Tahun 1996 ttg Mobnas dan prinsip MFN
5. HN dpt diajukan di depan pengadilan
internasional sbg bukti adanya praktik hk
kebiasaan internasional
6. HN dpt digunakan oleh Pengadilan
Internasional dlm kasus2 pilihan hukum oleh
para pihak sebelumnya (choice of Law)
7. Pengadilan Internasional dpt memutus bhw
suatu HN tdk cukup memenuhi kewajiban HI.
Meskipun dmkn Pengadilan internasional tdk
berhak menyatakan bhw HN suatu neg valid
or invalid krn hal tsb mrpkn urusan domestik
neg ybs
1. Doktrin Inkorporasi (Doctrine of Incorporation)
: HI akan berlaku otomatis mjd bag dr Hn tanpa
adopsi sblmnya. Perj yg sdh ditandatangani
atau diratifikasi lsg mengikat (konsekuensi
teori Monisme)
2. Doktrin Transformasi (Doctrine of
Transformation): HI tdk mjd HN kecuali atau
sampai dimplementasikan dalam HN lebih dulu
(konsekuensi dr teori Dualisme)
 Bisa saja timbul meskipun jarang
 Contoh :
1.batas usia kapan seseorang dapat dipekerjakan , Ind :
16 tahun, Int’l : 19 tahun

2. Penyelidikan ilmiah kelautan


Ketentuan int’l : memperbolehkan ( suatu neg yg
berdaulat tdk dpt membuat UU sbg cara u menolak
tuntutan neg lain atas suatu perbuatan atau
tindakan yg merugikan wn lain)
3. Pengembalian Irian Barat
Perjanjian New York : Ind hrs mengadakan Pemilu di
Irian barat yg disebut “Act of Choice” (u memilih
bergabung atau memisahkan diri dr Ind)

Solusi :
1. Mana UU yg terakhir
2. Mana yg lebih kuat berlakunya
Atau
Spy tdk merugikan, bagi pihak asing diberlakukan
ketent HI, bg WN sendiri/ke dalam diberlakukan HN
1. HI akan lebih efektif apabila telah
ditransformasikan ke dalam HN
2. HI akan menjembatani ketika HN tdk dpt
diterapkan di wilayah negara lain
3. HI akan mengharmonisasikan perbedaan2
dalam HN
4. HI banyak tumbuh dari praktik HN negara2

Anda mungkin juga menyukai