Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

NAMA:BINSAR R.O.NAIBAHO
NIM:2074201109
KELAS:02/G

1. Mengapa istilah “law of nations” dan “inter state law” tidak lagi relevan digunakan pada
zaman sekarang?
Jawab:Karena subjek hukum pada zaman dahulu hanya Negara dengan Negara kemudian
seiring berkembangnya waktu dan pola piker manusia lahir subjek-subjek hukum internasonal
lain yang non Negara yang mencakup seperti organisasi internasional,vatican dan organisasi
internsional non government sehingga law of nations dan inter state law tidak digunakan lagi
karena sudah lahir subjek hukum non negara

2.Hukum Nasional bersifat subordinatif sedangkan Hukum Internasional bersifat koordinatif, Jelaskan!
Jawab: Hukum Nasional bersifat Subordinatif, artinya adanya hubungan tinggi rendah antara
yang diperintah (rakyat)) dengan yang memerintah (penguasa).
Sedangkan Hukum Internasional bersifat Koordinatif, artinya tidak ada yang lebih tinggi, karena
dilandasi oleh persamaan kedudukan antar anggota masyarakat bangsa-bangsa.

3.Hukum Internasional merupakan norma hukum, bukan sekedar norma moral. Menurut
Oppenheim salah satu syarat yang harus dipenuhi suatu hal untuk dapat dikatakan norma
hukum adalah “jaminan pelaksanaan dari luar”. Jelaskan hal tersebut!
Jawab:Jaminan pelaksanaan dari luar dapat berupa sanksi dari negara lain,organisasi inter
nasional ataupun pengadilan intersional.sanksi tersebut dapat berupa tuntutan permintaan
maaf,ganti rugi serta pemulihan keadaan seperti semula.disamping itu ada juga sanksi yang
wujudnya kekerasan seperti pemutusan hubungan diplomatik,embargo,pembalasan sampai ke
perang.

4.Jelaskan apa yang dimaksud perjanjian internasional billateral dan multilateral!


Jawab:Perjanjian internasional bilateral adalah suatu kerjasama yang terjalin antara 2
negara,baik dibidang politik,budaya maupun ekonomi
Perjanjian multirateral adalah suatu kerjasama yang terjalin dari satu Negara dengan banyak
Negara dibidang politik,budaya maupun ekonomi

5.Apakah perjanjian Wina 1969 tentang Perjanjian Internasional dapat menjadi rujukan terkait
Perjanjian Internasional (baik tentang pembuatan, cara mengikat, berlakunya perjanjian
internasional, Dll) terhadap subjek Hukum Internasional non Negara seperti Organisasi
Internasional, Perusahaan Transnasional, Individu, dll?
Jawab:iya dapat menjadi rujukan karena didalam perjanjian wina terdapat konvensi wina
tentng hubungan diplomatik yang menetapkan kerangka hubungan diplomatik di antara
negara-negara yang berdaulat. Perjanjian ini merincikan hak-hak khusus misi diplomatik yang
memungkinkan mereka untuk bekerja tanpa takut diintimidasi atau ditangkap oleh negara
penerimanya.dan ini berhubungan juga dengan perusahaan transnasional dan organisasi
internasional dalam hal diplomatik

6.Jelaskan apa yang dimaksud dengan “reservasi” dalam Perjanjian Wina 1969!
Jawab: reservasi dalam perjanian wina 1969 ialah pernyataan sepihak bagaimanapun diutarakan
atau diberi nama, dibuat oleh suatu Negara atau oleh organisasi Internasional ketika
menandatangani, meratifikasi, secara resmi mengkonfirmasi, menerima, menyetujui atau
mengaksesi suatu perjanjian, di mana itu dimaksudkan untuk mengecualikan atau mengubah
efek hukum dari ketentuan tertentu dari perjanjian tersebut dalam aplikasi mereka ke Negara
itu atau ke organisasi itu.
7. Jelaskan perbedaan bound dan entry into force dalam perjanjian internasional, dan berikan
contohnya! Boleh contoh nyata atau boleh contoh buatan (analogi).
Jawab: *Bound artinya adalah mengikat Contohnya:. Bentuk perjanjian internasional yang
dilakukan antarbangsa maupun antarorganisasi internasional ini harus berbentuk tertulis.yang
bertujuan sebagai reverensi atau acuan Dalam perjanjian internasional yang mengatur
perjanjian tersebut.
*entry into force artinya berlaku Contohnya: yang pertama berlakunya perjanjian internasional
ketika dia ditentukan tanggalnya contohnya perjanjian ini berlaku mulai dari tanggal 7 maka
berlakulah perjanjian tersebut yang kedua ditentukan oleh para pihak syarat-syarat tertentu
yang berlaku atau kesepakatan para pihak kapan berlakunya perjanjian tersebut contohnya
hukum konvensi laut 1982 jadi tidak cukup dengan tanda tangan, syarat berlakunya hukum
konvensi laut 1982 yaitu dilakukannya ratifikasi 60 piagam ratifikasi setelah itu baru berlakunya
hukum tersebut.

8.Jelaskan permasalahan dalam Surat Presiden 2826 Tahun 1960 sampai dengan lahirnya UU
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional untuk mengatasi permasalahan
tersebut!
Jawab: UU 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional menjabarkan hubungan dan
perjanjian internasional dalam UUD 1945. Pembuatan dan pengesahan perjanjian internasional
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 sangat singkat. Selama ini Perjanjian
Internasional memnggunakan surat Presiden Republik Indonesia No. 2826/HK/1960 tentang
"Pembuatan Perjanjian-Perjanjian dengan Negara Lain" dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan
semangat reformasi. UU 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional disusun dalam rangka
mencapai tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial, Pemerintah Negara Republik Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat
internasional, melakukan hubungan dan kerja sama internasional yang mewujudkan dalam
perjanjian internasional. Pengesahan perjanjian internasional dilakukan dengan undang-undang
apabila berkenaan dengan : masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara; a.
perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah negara Republik Indonesia; b. kedaulatan
atau hak berdaulat negara; c. hak asasi manusia dan lingkungan hidup; d. pembentukan kaidah
hukum baru; e. pinjaman dan/atau hibah luar negeri.
9.Kebiasaan Internasional (international customary law) sebagai salah satu sumber Hukum
Internasional, berbeda dengan Kesopanan Internasional (international community), perbedaan
tersebut dikarenakan Kebiasaan Internasional mengandung 2 unsur secara kumulatif. Jelaskan!
Jawab: Unsur-unsur hukum kebiasaan internasional secara kumulatif terdiri atas dua, yakni
pertama unsur faktual sebagai praktik umum negara-negara, berulang-ulang, dan dalam jangka
waktu yang lama. Yang kedua ialah unsur psikologis, yang bersifat abstrak dan subjektif,
dikarenakan tidak ada Hukum Intenasional yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam
menentukan ada tidak adanya suatu kewajiban hukum.

10. Jelaskan hierarki sumber-sumber Hukum Internasional!


Jawab: Sumber hukum internasional ialah berbagai materi,kebiasaan,atau asas yang
didalamnya terdapat aturan-aturan hukum internasional.Sumberh ukum internasional terdapat
pada Pasal 38 aya t1 Piagam Mahkamah Internasional bukanlah merupakan hirarki ketentuan
yang didasarkan kepada bobot materiil ketentuan tersebut melainkan hanya urutan prioritas
kemudahan penggunaan ketika Mahkamah Internasional akan menggunakannya dalam
memutus sebuah perkara

Anda mungkin juga menyukai