Kedudukan Ibu kota negara Kota-kota pusat perdagangan Jumlah Satu duta untuk satu negara
Boleh lebih dari 1 konsul untuk satu negara Pengangkatan Letter of creadance (surat
kepercayaan) Exequatur (surat pengangkatan) Tanggung jawab bertanggung jawab pada
presiden melalui Menteri Luar Negeri bertanggung jawab pada Menteri Luar Negeri Tingkatan
Duta besar, duta, menteri residen, kuasa usaha, dan atase Konsul jenderal, konsul dan wakil
konsul, serta agen konsul
Sumber: http://danperbedaan.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-duta-dan-konsul.html
Disalin dari Dan Perbedaan. 14.9.17 6:35
1. Hal yang Diurusi Perbedaan duta dan konsul yang pertama terletak pada hal yang diurusi
keduanya. Duta umumnya hanya mengurusi urusan politik dan pemerintahan, seperti
mengadakan perundingan masalah yang dihadapi kedua negara, melindungi warga
negaranya yang tinggal di negara tersebut, mengurusi visa dan paspor, dan lain
sebagainya. Sementara konsul umumnya hanya mengurusi urusan ekonomi dan
perdagangan dan sosial budaya.
Sumber: http://danperbedaan.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-duta-dan-konsul.html
Disalin dari Dan Perbedaan.
2. Perbedaan Kedudukan dan Jumlah Duta dan konsul juga berbeda dari segi kedudukan dan
jumlahnya. Sebuah kedutaan negara lain umumnya hanya ada satu di suatu negara dengan
kedudukannya berada di ibukota negara yang bersangkutan. Sementara konsul bisa
berjumlah lebih dari satu dengan kedudukan yang lazimnya berada di kota-kota pusat
perdagangan atau kebudayaan
Sumber: http://danperbedaan.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-duta-dan-konsul.html
Disalin dari Dan Perbedaan.
3. Pengangkatan dan Tanggung Jawab Duta diangkat melalui surat kepercayaan (surat
kepercayaan), sementara konsul di angkat oleh surat pengangkatan (surat pengangkatan).
Duta bertanggung jawab langsung pada Presiden selaku pemberi kepercayaan melalui
Kementerian Luar Negeri, sementara konsul bertanggung jawab langsung pada
Kementerian Luar Negeri. Baik duta maupun konsul, keduanya diangkat oleh presiden
sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal.
Sumber: http://danperbedaan.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-duta-dan-konsul.html
Disalin dari Dan Perbedaan.
4. Tingkatan Perbedaan duta dan konsul juga terdapat dari tingkatan keduanya. Duta terbagi
menjadi 5, yaitu duta besar, duta, menteri residen, kuasa usaha, dan atase. Sementara
konsul terbagi menjadi 3 tingkatan. Tingkatan-tingkatan duta dan konsul tersebut dapat
Anda pahami melalui tabel berikut:
Duta Konsul
1. Duta besar adalah perwakilan diplomatik 1. Konsul Jenderal membawahi beberapa
yang ditempatkan di Negara dengan konsul yang umumnya ditempatkan di
hubungan yang sangat erat. ibukota Negara.
2. Duta adalah perwakilan diplomatik yang 2. Konsul mengepalai satu kekonsulan
ditempatkan di Negara yang tidak yang terkadang diperbantukan ke konsul
banyak hubungan timbal balik. jenderal.
3. Menteri Residen adalah perwakilan 3. Wakil konsul diperbantukan kepada
dipomatik yang hanya mengurus urusan konsul atau konsul jenderal.
Negara. 4. Agen konsul diangkat konsul jenderal
4. Kuasa Usaha adalah perwakilan dengan tugas mengurus hal yang
diplomatik yang diperbantukan kepada bersifat terbatas. Agen konsul umumnya
Menteri Luar Negeri. ditugaskan di kota-kota kekonsulan.
5. Atase adalah pejabat pembantu duta
besar, bias berupa atase pertahanan
atau atase teknis.
Proses penempatan Perwakilan Diplomatik
Proses penempatan Perwakilan Diplomatik, sebagai berikut:
1. Pertukaran informasi antara kedua negara untuk membuka Perwakilan Diplomatik oleh Menteri
Luar Negeri.
2. Menteri Luar Negeri menunjuk seseorang yang memenuhi persyaratan diajukan kepada presiden
untuk memperoleh persetujuan.
3. Presiden memberikan surat persetujuan kepada Menteri Luar Negeri.
4. Menteri Luar Negeri memberitahu negara penerima untuk memperoleh persetujuan. Demende
agregation (agreement), yaitu persetujuan calon negara penerima untuk dilaksanakannya
hubungan diplomatik dan penempatan perwakilan diplomatik.
5. Pemyataan persona grata (orang dapat dipercaya) negara penerima dan persetujuan pada calon
perwakilan diplomatik (Dubes) yang akan ditempatkan berdasarkan curriculum vitae (riwayat
hidup).
6. Pelantikan dan pemberian lettre decreance (surat kepercayaan) kepada calon perwakilan
diplomatik (Dubes) yang akan ditempatkan.
7. Protokoler, yaitu upacara penerimaan calon perwakilan diplomatik (Dubes) secara resmi oleh
negara penerima dan memperoleh informasi tentang tugas, hak dan kewajiban.
Perwakilan Diplomatik mendapatkan hak kekebalan (imunitet) dan hak istimewa (previllage), yang
bertujuan untuk memperlancar tugas perwakilan diplomatik.
1. Hak immunitet (kekebalan) adalah hak untuk tidak dapat dituntut di muka pengadilan negara
penerima atas segala perbuatan anggota Perwakilan Diplomatik, segala peristiwa di kantor Perwakilan
Diplomatik, dan jaminan kerahasiaan administrasi Perwakilan Diplomatik.
Hak tidak dapat diberlakukan segala hukum negara penerima terhadap pribadi anggota, kantor,
dan fasilitas Perwakilan Diplomatik.
Hak kebebasan Diplomat terhadap daerah Perwakilan Diplomatik dari segala tindakan yang
dilakukannya.
Perwakilan Diplomatik mempunyai hak asylum, yaitu hak untuk memberikan suaka politik (perlindungan
politik) terhadap pelarian politik (orang yang melarikan dari negaranya karena melakukan tindakan politik
yang dianggap salah oleh penguasa) saja.
http://www.pelajaran.co.id/2016/22/pengertian-macam-tugas-dan-fungsi-perwakilan-diplomatik-
terlengkap.html (14.9.17 08.01)
Tugas Perwakilan Diplomatik (Diplomat)
Secara umum, perwakilan dilomatik memiliki (5) tugas yang harus dilaksanakan, antara lain
sebagai berikut.
1. Representasi
Dapat melakukan protes, penyelidikan kepada negara penerima jika terjadi penyimpangan dari
surat perjanjian yang dibuat.
2. Negosiasi
Mengadakan perundingan baik itu dengan negara penerima maupun negara lainnya.
3. Observasi
Mengamati dengan teliti setiap kejadian di negara penerima yang dapat memengaruhi
negaranya.
4. Proteksi
Melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada di
luar negeri.
5. Relationship
Tujuannya untuk meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara pengirim dan negara
penerima.
1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik dan keamanan, ekonomi, sosial, dan
budaya dengan negara penerima dan atau organisasi internasional.
2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama warga negara Indonesia
di luar negeri.
3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan, dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada
warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman atau masalah hukum
di negara penerima, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan
kebiasaan internasional.
4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Negara Penerima.
5. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan pemerintah Republik Indonesia dengan
negara penerima.
6. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
perwakilan, komunikasi dan persandian.
7. Funfsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik Internasional.
http://www.freedomsiana.com/2017/02/perwakilan-diplomatik-pengertian-fungsi.html# (14.9.17
08.06)
https://wkwkwkwkwkwkwk.wordpress.com/2011/03/02/perwakilan-diplomatik/
a. Hak eksteritorialitas
Hak eksteritorialitas adalah hak kekebalan dalam daerah perwwkilan, seperti daerah kedutaan besar atau daerah
kedutaan, termasuk halaman-halaman dan bangunan-bangunannya di mana terpancang bendera dan lambing
Negara itu. Berdasarkan hokum internasional daerah itu di pandang sebagai daerah Negara pengirim, sehingga
orang-orang yang masuk tanpa izin dapat dikeluarkan.
Gedung perwakilan Negara asing tidak boleh di masuki atau di geledah oleh polisi dan petugas kehakimsan, tanpa
izin kepala perwakilan diplomatic yang bersangkutan. Arsip-asrsip, surat-surat dan telegram juga tidak boleh dibuka
oleh petugas-petugas tersebut di atas. Warga Negara yang mencari perlindungsndalam gedung perwakilan Negara
asing tidak dapat di tangkap begitu saja melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan setempat.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelaku kejahatan, yang memang harus di serahkan kepada polisi setempat.
b. Hak kebebasan/kekebalan
Setiap anggota korps diplomatic walaupun harus tunduk kepada hokum dan peraturan kepolisian setempat, namun
tidak dapat dituntut di muka pengadilan. Mereka pun juga dibebaskan dari pajak dan bea cukai dan pemeriksaan tas
diplomatic.mereka juga bebas mendirikan tempat ibadah dalam lingkungan kedutaan.
http://simplenews05.blogspot.co.id/2015/05/prosedur-pengangkatan-konsul.html
https://www.academia.edu/5846497/Kasus_Penganiayaan_Terhadap_TKI_oleh_Duta_Besar_Arab_Sau
di_di_Jerman
http://rizkaambarwigati.blogspot.co.id/2013/02/perwakilan-diplomatik-dan-konsuler.html