Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FOTOSINTESIS

(PERCOBAAN INGENHOUSZ)

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi

Kelas XII Semester I Tahun ajaran 2016/2017

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Haidaroh Faiqotul Muna (14)


2. Ichsanul Sukma Aji (17)
3. Rizka Noor Safitri (26)
4. Wahyu Saefulloh (29)
5. Windi Sufah Aryanti (30)
Kelas : XII MIPA 1
Pengampu : Bapak Agus Pujo M., S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS
SMA 1 BAE KUDUS
Jalan Jendral Sudirman KM. 04 Ngembal Rejo, Bae, Kudus
Telepon: (0291) 438821 Kode Pos: 59322
Tahun Pelajaran 2016/2017
Percobaan Ingenhousz

A. Tujuan
1. Mengidentifikasi gas produk fotosintesis.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis.

B. Dasar Teori
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama
adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati,
sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.
Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga
organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun
maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme,
sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah
proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada
jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau
bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang
telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat
berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut
terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-
jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga
membutuhkan karbondioksida, air, dan cahaya.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan


Sachs, sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan
menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhousz. Akan tetapi pada
kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses
tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan
NaHCO3. Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas beker. 8. Tanaman Hydrilla verticillata.
2. Corong kaca. 9. Kawat pengait.
3. Tabung reaksi. 10. Kertas minyak.
4. Air. 11. Soda kue.
5. Es batu. 12. Ember.
6. Air panas 13. Lidi dan korek api.
7. Pemanas.

D. Cara Kerja
a. Tidak menggunakan soda kue.
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Masukkan hydrilla ke dalam 5 gelas beker  yang masing-masing ukuran hydrilla
sama antara gelas beker  1 sampai 5.
3. Menutup gelas beker dengan corong kaca kemudian memasukkan tiga kawat
penyangga ke dalam gelas beker untuk menjaga keseimbangan dari corong.
4. Memasukkan gelas beker yang sudah diisi hydrilla dan yang sudah ditutup dengan
corong kaca ke dalam ember yang berisi air. Selanjutnya tutup bagian tabung
corong dengan tabung reaksi, diusahakan tidak terbentuk ruang udara.
5. Mengulangi langkah 3 sampai 4 untuk 4 corong berikutnya.
6. Menandai masing-masing gelas kimia sebagai gelas kimia A, B, C, D, dan E.
7. Mengatur perangkat percobaan sebagai berikut:
a. Perangkat A diletakkan di tempat gelap.
b. Perangkat B diletakkan di tempat terang.
c. Perangkat C, D, dan E diletakkan di tempat terang dan menggunakan kertas
minyak warna merah, kuning, dan hijau.
8. Mengamati gelembung pada gelas beker  ketika di tempatkan di tempat gelap
ataupun di tempat terang selama 25 menit.
9. Mencatat gelembung udara yang dihasilkan dari hasil pengamatan di dalam tabel
pengamatan.
10. Mengambil tabung reaksi yang ada gas hasil fotosintesis.
11. Menyiapkan bara api, untuk mengamati apakah di tabung itu ada gas hasil
fotosintesis atau tidak.
12. Membuka pelan-pelan tabung reaksi yang berisi gas hasil fotosintesis, kemudian
dekatkan dengan bara api.
13. Mengamati terjadinya bara api yang di dekatkan dengan tabung reaksi.

b. Menggunakan soda kue.


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menandai masing-masing gelas beker sebagai gelas kimia A, B, C, dan D.
3. Masukkan soda kue secukupnya pada 4 gelas beker dan masukkan juga
hydrilla ke dalam 4 gelas beker  yang masing-masing ukuran hydrilla sama antara
gelas beker  1 sampai 4.
4. Untuk gelas C tambahkan es batu secukupnya pada gelas beker.
5. Untuk gelas D kurangi tambahkan air panas secukupnya.
6. Menutup gelas beker dengan corong kaca kemudian memasukkan tiga kawat
penyangga ke dalam gelas beker untuk menjaga keseimbangan dari corong.
7. Memasukkan gelas beker yang sudah diisi hydrilla + soda kue dan yang sudah
ditutup dengan corong kaca ke dalam ember yang berisi air. Selanjutnya tutup
bagian tabung corong dengan tabung reaksi, diusahakan tidak terbentuk ruang
udara.
8. Mengatur perangkat percobaan sebagai berikut:
a. Perangkat A diletakkan di tempat gelap.
b. Perangkat B diletakkan di tempat terang.
c. Perangkat C dan D diletakkan di tempat terang.
9. Mengamati gelembung pada gelas beker  ketika di tempatkan di tempat gelap
ataupun di tempat terang selama 25 menit.
10. Mencatat gelembung udara yang dihasilkan dari hasil pengamatan di dalam tabel
pengamatan.
11. Mengambil tabung reaksi yang ada gas hasil fotosintesis.
12. Menyiapkan bara api, untuk mengamati apakah di tabung itu ada gas hasil
fotosintesis atau tidak.
13. Membuka pelan-pelan tabung reaksi yang berisi gas hasil fotosintesis, kemudian
dekatkan dengan bara api.
14. Mengamati terjadinya bara api yang di dekatkan dengan tabung reaksi.

E. Variabel Penelitian
1. Bebas : intensitas cahaya dan soda kue
2. Kontrol : tanaman hydrilla
3. Terikat : gelembung oksigen (O2)

F. Hasil Pengamatan
a. Tidak menggunakan soda kue.
Keadaan
No. Perlakuan Nyala Api Celah
Gelembung
Sedikit
1. Tempat Gelap Tidak nyala Tidak ada
gelembung
Sangat banyak
2. Tempat Terang Terang 2,5 cm
gelembung
Tempat Terang + Kertas Minyak Cukup banyak
3. Redup 1,7 cm
Merah gelembung
Tempat Terang + Kertas Minyak Banyak
4. Terang 2 cm
Kuning gelembung
Tempat Terang + Kertas Minyak Cukup banyak
5. Redup 2,3 cm
Hijau gelembung
b. Menggunakan soda kue.
Keadaan
No. Perlakuan Nyala Api Celah
Gelembung
Tidak ada
1. Air + soda kue (gelap) Tidak nyala Tidak ada
gelembung
Banyak
2. Air + soda kue (terang) Terang 4,7 cm
gelembung
Banyak
3. Air es + soda kue (terang) Terang 2,3 cm
gelembung
Sangat banyak
4. Air panas + soda kue (terang) Terang 2,5 cm
gelembung

G. Analisis
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa banyaknya gelembung yang
tidak menggunakan soda kue lebih sedikit daripada yang menggunakan soda kue. Hal ini
dapat terjadi karena soda kue adalah bikarbonat soda yang bersifat basa. Soda kue ini
akan mengeluarkan gelembung-gelembung udara jika ditambahkan dengan cairan yang
bersifat asam. Pada tumbuhan, soda kue dapat mempercepat laju reaksi fotosintesis.
Dapat dilihat pada reaksi dibawah ini:
Reaksi Soda Kue:
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Reaksi diatas tersebut merupakan penguraian dari soda kue jika ditambah air.
Hasilnya berupa CO2 yang merupakan faktor utama dari pembentukan reaksi fotosintesis.
Jadi semakin banyak soda kue yang diberikan semakin banyak CO 2 yang dihasilkan dan
semakin cepat proses fotosintesis yang dilakukannya sehingga hasil dari fotosintesis yang
berupa oksigen akan banyak yang dihasilkan. 
a. Tidak menggunakan soda kue.
Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan
ganggang (Hidrylla verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan pada
ujung ganggang yang dimasukan ke dalam air dan dibiarkan di tempat yang terkena
cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan sangat
banyak dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). Berbeda dengan
Hydrilla yang berada di tempat yang teduh, Hydrilla di tempat yang teduh
menghasilkan gelembung yang sedikit karena tidak adanya cahaya untuk melakukan
fotosintesis.
Tujuan dari percobaan menutupi sekeliling gelas beker dengan kertas minyak
adalah untuk mengetahui apakah warna dari cahaya yang diserap oleh tumbuhan
mampu mempengaruhi proses fotosintesis. Diantara ketiga gelas beker yang diisi
Hydrilla dan ditutupi masing-masing kertas minyak berwarna merah, kuning, dan
hijau. Yang paling menghasilkan banyak gelembung adalah pada gelas beker yang
ditutupi kertas minyak berwarna kuning. Pada gelas beker berwarna hijau
menghasilkan gelembung udara cukup banyak namun tidak lebih banyak dari gelas
beker yang berwarna kuning. Sedangkan pada gelas beker yang ditutupi kertas
minyak berwarna merah menghasilkan gelembung udara paling sedikit diantara ketiga
gelas beker yang ditutupi kertas minyak. Hal ini membuktikan bahwa warna yang
diterima suatu tumbuhan dapat mempengaruhi proses fotosintesis meskipun ketiga
gelas beker tersebut ditaruh ditempat yang sama dan diamati dalam waktu yang sama
pula. Percobaan ini juga membuktikan bahwa semakin tua warna kertas minyak yang
dipakai maka semakin banyak pula gelembung yang terjadi atau dapat dikatakan
semakin cepat pula proses fotosintesis tersebut berlangsung.
Pengujian bara api yang digunakan terhadap gelembung udara yang dihasilkan
kelima gelas beker tersebut adalah untuk membuktikan apakah gelembung udara
tersebut benar oksigen yang merupakan hasil fotosintesis dari tumbuhan Hydrilla.
Apabila gelembung yang dihasilkan memang benar oksigen, maka pada saat bara api
dimasukkan ke dalam tabung reaksi akan muncul api walau hanya sekilas. Semakin
banyak gelembung uadara atau oksigen yang dihasilkan maka semakin besar pula api
yang dihasilkan seperti pada gelas beker yang diletakkan di tempat yang terang dan
pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna kuning menghasilkan api yang
terang atau besar. Sedangkan pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna
hijau dan merah menghasilkan api yang sedikit atau redup karena kurang atau
sedikitnya oksigen yang dihasilkan. Lalu pada gelas beker yang berada ditempat yang
teduh tidak menghasilkan bara api karena kemungkinan terlalu sedikitnya oksigen
yang dihasilkan.

b. Menggunakan soda kue


Pada gelas kimia diberi larutan NaHCO 3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi
sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO 3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di
samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi
untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat,
karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi
sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan
dalam waktu 25 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O 2 pada dasar tabung
reaksi).
H. Kesimpulan
1.   Yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya, suhu, dan
penambahan substrat untuk reaksi fotosintesis.
2.   Proses fotosintesis menghasilkan oksigen, hal ini dibuktikan dengan adanya
gelembung-gelembung udara yang terdapat pada perlakuan tabung kimia yang di
tempatkan yang terang.

I. Pertanyaan dan Jawaban


1. Apakah tujuan melakukan percobaan:
a. A dan B
b. B dan C
c. B dan D
d. B dan E

Jawaban:

Dari percobaan Ingenhousz yang dilakukan, memiliki tujuan yaitu:

 Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2).


 Mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan juga kadar CO 2 terhadap
kecepatan proses fotosintesis.
2. Gas apakah yang terbentuk dalam percobaan tersebut? Bagaimana cara
membuktikannya?
Jawaban:
Gas yang terbentuk dalam percobaan ini adalah berupa gas oksigen (O2). Cara untuk
membuktikannya adalah dengan cara menyalakan bara api yang didekatkan dengan
mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
3. Faktor apakah yang memengaruhi fotosintesis percobaan tersebut?
Jawaban:
Faktor suhu, intensitas cahaya, dan kadar CO2 yang terlarut.
4. Apakah dapat terjadi fotosintesis jika percobaan dilakukan menggunakan salah
satu sinar saja? (sinar merah/hijau/kuning)
Jawaban:
Terjadinya fotosintesis dapat dilakukan menggunakan salah satu sinar saja. Akan
tetapi, perbedaan warna juga mempengaruhi banyaknya gelembung gas yang
dihasilkan. Warna -warna cahaya yang menggunakan kertas minyak merupakan
spectrum warna. Warna cahaya yang paling efektif untuk melakukan fotosintesis
adalah kertas mera, karena dipengaruhi oleh spectrum cahaya warna merah, yaitu
610-700 nm, sesuai dengan PS I yang optimal menangkap cahaya dengan spectrum
700 nm. Sedangkan cahaya hijau dan kuning dengan spectrum 510-600 nm tidak
optimal ditangkap oleh PS II yang menangkap cahaya 680 nm.
5. Buatlah rancangan percobaan untuk menguji hipotesis Anda terhadap
pertanyaan nomor 4.
Jawaban:
1. Mengambil beberapa cabang Hydrilla kemudian dimasukkan ke dalam tabung
Erlenmeyer.
2. Di atas tabung, diletakkan corong menggunakan kawat sebagai penahannya.
Kemudian meletakkan tabung reaksi di atasnya.
3. Mengisi seluruh tabung dengan air hingga tidak terdapat rongga.
4. Menutup perangkat tersebut menggunakan kertas berwarna (merah/kuning/hijau).
Dan diikat dengan karet.
5. Meletakkan perangkat tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
6. Mengamati banyak gelembung yang terbentuk.
7. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel.

J. Dokumentasi
a. Tidak menggunakan soda kue.

1. 2.

Pada saat memasukkan hydrilla ke dalam 5 Pada saat menutup gelas beker dengan corong
gelas beker  yang masing-masing ukuran kaca kemudian memasukkan tiga kawat
hydrilla sama antara gelas beker  1 sampai penyangga ke dalam gelas beker untuk menjaga
5. keseimbangan dari corong.

3. 4.

Pada saat memasukkan gelas beker yang Perangkat B diletakkan di tempat terang.
sudah diisi hydrilla dan yang sudah ditutup
dengan corong kaca ke dalam ember yang
berisi air. Selanjutnya ditutup bagian
tabung corong dengan tabung reaksi.
5
6.
.

Perangkat A diletakkan di tempat teduh. Perangkat C, D, dan E diletakkan di tempat


terang dan menggunakan kertas minyak warna
merah, kuning, dan hijau.

7
8.
.

Hasil gelembung pada perangkat B setelah Perangkat B setelah ditempatkan di tempat


25 menit. terang selam 25 menit.

9
10.
.

Perangkat A setelah 25 menit (sedikit Perangkat C setelah 25 menit.


gelembung dan tidak ada celah).
11. 12.

Perangkat D setelah 25 menit. Perangkat E setelah 25 menit.

13. 14.

Pengambilan tabung reaksi yang ada gas


hasil fotosintesis
Menyiapkan bara api, untuk mengamati apakah
di tabung itu ada gas hasil fotosintesis atau tidak.

15. 16.

Membuka tabung reaksi yang berisi gas Mengamati terjadinya bara api yang di dekatkan
hasil fotosintesis. dengan tabung reaksi B.
17. 18.

Mengamati terjadinya bara api yang di Mengamati terjadinya bara api yang di dekatkan
dekatkan dengan tabung reaksi E. dengan tabung reaksi D.

b. Menggunakan soda kue

Isilah
A. masing- masing Setelah itu masukkan Setelah dimasukkan
gelas
B. reaksi dengan ganggang ke dalam ganggang, taruhlah corong
soda kue secukupnya gelas kimia secukupnya kaca diatasnya, lalu isilah
air.

Taruhlah tabung reaksi Pada percobaan 1 yang telah Pengukuran rongga


diatas corong dan isilah diberi soda kue ditaruh tabung reaksi setelah di
air hingga tidak ada ditempat yang terang/ taruh ditempat panas.
rongga di tabung tersebut adanya sinar matahari dan
tunggu sampai 25 menit
Setelah itu di lakukan Pada percobaan 2 diberi es Pengukuran rongga tabung
C.
percobaan adanya batu dan di tempatkan di reaksi setelah di taruh
D.
oksigen di tabung tempat yang terkena ditempat panas.
E.
menggunakan nyala api langsung sinar matahari
dalam waktu 25 menit

Setelah itu di lakukan Pada percobaan 3 diberi air Pengukuran rongga


F. tabung reaksi setelah di
percobaan adanya oksigen panas dan di tempatkan di
di tabung menggunakan tempat yang terkena taruh ditempat panas.
nyala api langsung sinar matahari
dalam waktu 25 menit

Setelah itu di lakukan Pada percobaan 4 diberi Pengukuran rongga


G.
percobaan adanya soda dan di tempatkan di tabung reaksi setelah di
oksigen di tabung tempat yang gelap atau taruh ditempat teduh.
menggunakan nyala api tidak terkena langsung sinar
matahari dalam waktu 25
menit
Setelah itu di lakukan
percobaan adanya oksigen
di tabung menggunakan
nyala api

K. Daftar Pustaka

 https://umbletask.wordpress.com/2011/11/02/praktik-biologi-percobaan-ingenhousz/

 http://notechaca.blogspot.co.id/2013/09/laporan-praktikum-ingenhousz.html

 http://ekaferiana.blogspot.co.id/2015/12/percobaan-ingenhousz.html

Anda mungkin juga menyukai