Oleh :
Nama : Sandi Mahesa Dharma
Kelas : XII MIPA 5
No Absen : 29
Cara Kerja :
1. Ikat beberapa tanaman air Hydrilla sp menggunakan karet gelang
menjadi 5 ikatan. Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara
kualitas dan kuantitas.
2. Pasang ikatan tanaman air kedalam masing masing corong kaca.
Diusahakan agar tanaman tidak keluar dari corong.
3. Tutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi
4. Masukan tiga kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga
keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan Hydrilla sp.
5. Memasukan gelas kimia ke dalam bak kontener yang berisi air, diikuti
dengan memasukkan corong yang didalamnya berisi tanaman Hydrilla
sp. Kedalam gelas kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian tabung
corong dengan tabung reaksi , diusahakan tidak terbentuk ruang udara.
6. Ulangi langkah 2 – 5 untuk 4 corong berikutnya.
7. Jika Sudah terpasang beri tanda di setiap tabung dengan nomor I, II, III,
IV, V.
8. Perangkat I diletakkan ditempat yang teduh
Data Pengamatan :
NO BEAKERGLASS KETERANGA LOKASI GELEMBUNG
N GAS
1. I Air Biasa, suhu Di dalam Belum terlihat
29°C ruangan
2. II Air Biasa, suhu Di Luar Banyak sekali
30°C
3. III Air Biasa, suhu Di Luar Banyak sekali
30°C +
NaHCO3 30
gram
4. IV Air Es, suhu Di Luar Belum terlihat
10°C
5. V Air panas, suhu Di Luar Sedikit
40°C
Analisis Data :
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen
(O2). Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas
oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada percobaan I yang mana gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan
ditempat teduh. Proses fotosintesisnya berjalan lambat (diketahui dari belum
terlihatnya gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam
air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan
proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan
baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka akan memperlambat proses
fotosintesis. Mungkin jika percobaan dilakukan lebih lama maka akan
menghasilkan sedikit gelembung(+)
Pada percobaan II yang mana gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan
di tempat cahaya langsung(dalam kondisi normal) proses fotosintesis berjalan
cepat karena pada air telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapatkan energi
yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan II ini
menghasilkan banyak gelembung (+++)
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi,
di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak
energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi
sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk
mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi
(reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas
O2 pada dasar tabung reaksi.
Pada percobaan IV, gelas kimia yang berisi hydrilla sp ditambahkan es batu
sampai suhu mencapai 10°C. Suhu yang dingin dapat menghambat proses
fotosintesis. Terbukti pada percobaan IV ini belum ada gelembung yang terlihat.
Mungkin jika pengmatan dilakukan lebih lama akan menghasilkan sedikit
gelembung pada percobaan IV ini.
Pada percobaan V , gelas kimia yang berisi hydrilla sp ditambah air panas
sampai suhu 40°C. Pada percobaan menghasilkan gelembung sedikit. Hal ini
disebabkan suhu air yang tinggi yaitu 40°C yang menghambat proses fotosintesis,
namun pada saat suhu kembali normal tanaman kembali dapat menghasilkan
banyak gelembung.
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata tidak setiap
corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini
terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga
membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada
oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang
terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api
dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara
api tersebut menyala (mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam
proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.
Kesimpulan :
Proses fotosintesi dipengaruhi oleh intensitas cahaya, suhu dan penambahan
substrat reaksi. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa: Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan
adanya gelembung – gelembung udara yang terdapat pada perlakuan yang di
tempatkan di tempat yang terang. Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis
menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang
didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.