Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERCOBAAN INGENHOUSZ

Disusun oleh :

Khalisa Audya Salshanabila


XII MIPA 4 (18)

SMA NEGERI 4 SEMARANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
I. Latar Belakang

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya


untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya,oleh
karena itu asimilasi karbon disebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-
zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan
sinar, dan melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada
sitoplasma.
Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah
ketersediaan air, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, temperatur, serta ketersediaan unsur. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 terhadap
proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata). Untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi CO2 pada penelitian inidigunakan NaHCO3 yang diketahui bahwa NaHCO3
berfungsisebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

II. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk, membuktikan bahwa proses
fotosintesis melepaskan oksigen

III. Rumusan Masalah


Berdasarkan tujuan praktikum, didapatkan beberapa rumusan masalah, yakni :
1. Mengapa uji gelembung gas hasil fotosintesis dilakukan dengan menggunakan bara
api?
2. Bandingkan perangkat A, B, C, dan D manakah yang menghasilkan paling banyak
gelembung gas?

IV. Landasan Teori

 Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan


langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi
yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + E
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di
atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
  Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam
daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat
anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air
yang berlebihan.
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik
yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks
tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya
saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang
gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan
oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat
heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.

V. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :


1. Ember besar berisi air
2. 5 Gelas beker 1000 ml
3. Pinset
4. 5 Termometer
5. 5 Corong kaca
6. 5 Tabung reaksi
Bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :
1. Alumunium foil
2. Air panas
3. Lidi
4. Korek api
5. Es batu
6. Tanaman Hydrilla sp.

VI. Langkah Kerja

1. Ikat beberapa potong tanaman air Hydrilla sp. Dengan benang, jangan telalu
kencang. Usahakan tanaman aiar paa setiap ikatan sama secara kualitas dan
kuantitasnya. Pasang ikatan air ke dalam masing-masing corong.
2. Rangkailah 5 perangkat percobaan seperti pada gambar percobaan ingenhousz.
Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan di dalam air agar tidak ada
gelembung udara di dalam tabung reaksi.
3. Perangkat A diletakkan ditempat yang terkena cahaya matahari langsung.
Perangkat B diletakkan di tempat teduh. Perangkat C diberi air panas hingga
suhu air mencapai 40°C dan diletakkan ditempat yang terkena cahaya matahari
langsung. Perangka D diberi es batu hingga suhu menjadi 10°C dan diletakkan
di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Perangkat E diberi 5 gram
NaHCO, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat E
diletakkan di tempat gelap di dalam kardus.
4. Catat suhu air pada kelima perangkat percobaan.
5. Perhatikan gelembung-gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung
reaksi sehingga membentuk rongga udara.
6. Pengamatan dilakukan selama 25 menit. Bandingkan jumlah gelembung gas
dan ukur suhunya. Catat datanya dalam tabel pengamatan .
7. Pilih tabung reaksi pada percobaan yang banyak menyimpan gelembung gas.
Angkat tabung reaksi dengan hati-hati dan tutup mulut tabung denga ibu jari.
Pada sant mulut tabung dibuka tes dengan bara api. Usahakan bara api tidak
terkena tetesan air dan amati perubahan nyala apinya.

No Perlakuan Suhu Gelembung Keterangan Gelombang / menit


. Percobaan Awal Akhir Gas 5 10 15 20 25
A Cahaya langsung 30 35 +++ - - + ++ +++
B Tempat teduh 30 29 + - - - + +
Air hangat + cahaya - + ++ +++ ++++
C 40 35 ++++
langsung
Es batu + cahaya - - - + +
D 10 23 +
langsung
VII. Hasil Pengamatan

VIII. Pembahasan

Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan untuk


membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen.
Oksigen yang dihasilkan di tempat gelap akan lebh sedikit daripada tempat yang
terang. Energi cahaya yang mampu diserap tumbuhan ketika fotosintesis bergantung
pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. Semakin rendah, maka semakin
lambat proses fotosintesisnya karena energy yang diserap tidak cukup.
Konsentrasi CO2 yang rendah dapat memengaruhi laju fotosintesis hingga
kecepatannya sebanding dengan konsentrasi CO2. Suhu juga memngaruhi laju
fotosintesis karena, suhu yang semakin cepat penurunan laju foto sintesis.

IX. Pertanyaan

1. Pada percobaan tersebut, tentukan variabel bebas, variabel control, variabel


terikat, dan variabel pengganggu (variabel yang tidak diinginkan).
 Variabel Bebas : cahaya, air, NaHCO3
 Variabel Kontrol : tanaman hydrilla sp.
 Variabel Terikat : gelembung oksigen
2. Bandingkan perangkat percobaan A, B, C, D, dan E. Manakah yang
menghasilkan paling banyak gelembung gas? Urutkan mulai dari yang paling
banyak hingga yang paling sedikit.
a. Perlakuan percobaan : NaHCO3 + cahaya langsung
b. Perlakuan percobaan : air hangat + cahaya langsung
c. Perlakuan percobaan : cahaya langsung
d. Perlakuan percobaan : tempat gelap
e. Perlakuan percobaan : tempat teduh
f. Perlakuan percobaan : es batu + cahaya langsung
3. Adakah yang tidak menghasilkan gelembung gas? Mengapa?
ada karena suhu juga memengaruhi laju fotosintesis. Semakin rendah sushu,
maka akan mengurangi tingkat fotosintesis dan fotosintesis tidak berlangsung
secara efisien dan optimal
4. Gelembung gas apakah yang dihasilkan pada percobaan?
Gelembung gas oksigen (O2)
5. Mengapa uji gelembung gas hasil fotosintesis dilakukan dengan menggunakan
bara api?
Untuk membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses
fotosintesis, dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen yang
nantinya gelombang akan tertampung dalam tabung reaksi
6. Jelaskan fungsi penambahan NaHCO, pada percobaan E?
Untuk mengetahui bahwa didalam fotosintesis menghasilkan oksigen,
NaHCO3 dapat mempercepat reaksi fotosintesis
7. Bandingkan percobaan A dengan E. Apakah terjadi perbedaan jumlah
gelembung gas antara keduanya? Mengapa?
Ya, terjadi perbedaan jumlah gelembung gas karena, perlakuan percobaan A
menggunakan cahaya langsung, sedangkan percobaan E menggunakan es batu.
Hal ini membuktikan bahwa selain intensitas cahaya, sushu juga memengaruhi
laju fotosintesis.
8. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi kecepatan fotosintesis?
a. Air
b. Cahaya
c. Suhu
d. Klorofil
e. Konsentrasi karbondioksida
f. Unsur hara
9. Tuliskan reaksi sederhana fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + E

X. Kesimpulan.

Dalam Percobaan Ingenhousz, bahwa fotosintesis menghasilkan gas oksigen.


Laju reaksi dari proses fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan kadar CO2.
Semakin tinggi intensitas cahaya maka laju reaksi semakin cepat. Dapat disimpulkan
bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan yang memiliki klorofil dan dibantu oleh
cahaya matahari dapat menghasilkan amilum dan oksigen.

XI. Daftar Pustaka


 Praktikum Biologi, Percobaan Ingenhousz,
https://praktikumbiologi.blogspot.com/2011/08/praktikum-fotosintesis-
ingenhousz.html?m=1, diakses pada tanggal 22 September 2022
 Affandi Arrizandy, 2014, percobaan Sachs dan Ingenhousz
https://www.slideshare.net/affandimasterofscience/percobaan-ingenhousz-dan-
sach, diakses tanggal 22 September 2022
XII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai