Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN INGENHOUSZ

Disusun Oleh :

Kelompok 7 :

1. Ayu Dewi K (05)


2. Jalin Samara (22)
3. Pradityo KA (31)
4. Galih Putra (17)

Kelas XII-6

SMA Negeri 2 Ngawi


Tahun Pelajaran 2016/2017
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN INGENHOUSZ

1. Tujuan Penelitian :
1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
2. Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis
3. Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap
kecepatan proses fotosintesis.

2. Alat : Bahan :
1. 3 Gelas kimia 1000 mL
2. Corong kaca 1. Hydrilla sp.
3. Tabung reaksi 2. Air
4. Termometer 3. Es batu
5. Pembakar spiritus 4. NaHCO3
6. Kaki tiga
7. Korek api
8. 4 kawat penggantung
9. Stopwatch

3. Variabel :
1. Variabel terikat : Banyak gelembung
2. Variabel bebas : Intensitas cahaya, suhu air, dan NaHCO3
3. Variabel control : Tanaman Hydrilla sp.

4. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan potongan tanaman hydrilla secukupnya ke dalam corong. Diusahakan agar
tanaman hydrilla tidak keluar dari corong.
3. Tutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
4. Masukkan 4 kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga
keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan Hydrilla. Sebaiknya, jarak
antara bawah corong dengan dasar gelas kimia tidak terlalu jauh.
5. Masukkan rangkaian gelas kimia-corong-tabung reaksi tersebut ke dalam bak
berisi air. Jangan sampai terbentuk ruang udara/rongga udara di dalam tabung
reaksi.
6. Lakukan 5 kali pengujian dengan perlakuan-perlakuan sebagai berikut:
a. Perlakuan I : diletakkan di tempat yang teduh (intensitas cahaya matahari
rendah), ukur suhunya, lalu amati berapa banyak gelembung yang terbentuk
selama 5 menit.
b. Perlakuan II : diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung,
ukur suhunya, lalu amati berapa banyak gelembung yang terbentuk selama 5
menit.
c. Perlakuan III : diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
dan ditambahkan air panas hingga suhu air mencapai 40o C. Lalu amati berapa
banyak gelembung yang terbentuk selama 5 menit.
d. Perlakuan IV : diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
dan ditambahkan es batu hingga suhu air mencapai 10o C. Lalu amati berapa
banyak gelembung yang terbentuk selama 5 menit.
e. Perlakuan V : diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
dan air diberi 5 gram NaHCO3
7. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan.

5. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan

No. Perlakuan Waktu Suhu Gelembung Udara


1. Tempat teduh 5 menit 31oC -
2. Cahaya Langsung 5 menit 32 oC 12
3. Cahaya langsung + air hangat 5 menit 40 oC 29
4. Cahaya langsung + es batu 5 menit 10 oC 2
5. Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3 5 menit 32 oC 36

Analisis Hasil Penelitian :

Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2. Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan
muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O 2 dari penguraian air.

1. Perlakuan pertama (ditempat gelap)

Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam konstruksi ditempatkan ditempat yang
gelap. Dan hasilnya adalah dalam waktu 5 menit tidak ada gelembung yang keluar. Hal
tersebut menandakan bahwa tidak ada fotosintesis yang berlangsung. Hal ini terjadi karena
walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk
melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku,
tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil. Jadi proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung ditempat yang gelap.

2. Perlakuan kedua (tempat terang)

Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam konstruksi ditempatkan ditempat yang
terkena sinar matahari. Dan hasilnya, dalam waktu 5 menit dihasilkan sebanyak 12
gelembung. Proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat
sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses
fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas
kimia III dan V. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama sama memiliki energi
untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama. Hal
tersebut menandakan proses fotosintesis berlangsung pada tanaman yang ditempatkan di
tempat yang terang. Jadi proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari.

3. Perlakuan ketiga (tempat terang + air panas)

Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam konstruksi ditambahkan air panas
sampai suhunya 40 derajat Celsius kemudian ditempatkan ditempat yang terkena sinar
matahari. Dan hasilnya, dalam waktu 5 menit dihasilkan sebanyak 29 gelembung. Hal tersebut
terjadi karena suhu air dalam batasan tertentu, semakin tinggi suhunya, semakin cepat proses
fotosintesis. Jadi suhu mempengaruhi laju proses fotosintesis.

4. Perlakuan keempat (tempat terang + es batu)

Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam konstruksi ditambahkan es batu sampai
suhunya 10 derajat Celsius kemudian ditempatkan ditempat yang terkena sinar matahari. Dan
hasilnya, dalam waktu 5 menit dihasilkan sebanyak 2 gelembung. Hal tersebut terjadi karena
suhu air terlalu rendah sehingga menyebabkan enzim yang bekerja dalam fotosintesis kerjanya
menjadi menurun. Jadi suhu mempengaruhi laju proses fotosintesis.

5. Perlakuan kelima (tempat terang + NaHCO3)

Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam konstruksi dicampur dengan larutan
NaHCO3 kemudian ditempatkan ditempat yang terkena sinar matahari. Dan hasilnya, dalam
waktu 5 menit dihasilkan sebanyak 36 gelembung. Hal tersebut dapat terjadi karena larutan
NaHCO3 yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan CO2 dan menambah kadar CO2
didalam air. Jadi larutan NaHCO3 mempercepat laju proses fotosintesis.
Pertanyaan :

Bagian A

1. Dari kegiatan yang kamu lakukan, tentukan :


a. Variabel manipulasi : Intensitas cahaya, suhu air, dan NaHCO3
b. Variabel kontrol : Tanaman Hydrilla sp.
c. Variabel respon : Banyak gelembung udara.

2. Pada perlakuan manakah antara No. (1) dengan (2) yang lebih banyak gelembung
udara? Mengapa demikian?
Jawab :
Percobaan yang membentuk gelembung udara lebih banyak adalah
percobaan nomor (2) karena perlakuan No. (2) mendapat energi yang banyak
dari matahari untuk melakukan proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi
gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung udara.
Sedangkan pada perlakuan No. (1) tidak dihasilkan gelembung udara karena
walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia
(cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit.
Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak
ada maka tidak akan terbentuk hasil.

3. Jika dibandingkan antara perlakuan (2), (3), dan (4) adakah pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
Ya, ada. Semakin rendah suhu maka laju fotosintesis akan semakin
terhambat, dan semakin tinggi suhu maka laju fotosintesis akan semakin
meningkat. Namun biasanya suhu yang terlalu tinggi (di atas 50oC) justru akan
membuat tanaman mati sehingga proses fotosintesis terhenti. Suhu yang
optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal. Hal ini
terbukti pada hasil percobaan, dimana perlakuan 4 (bersuhu 10 oC)
menghasilkan hanya 2 gelembung, lalu perlakuan 2 (bersuhu 32oC)
menghasilkan 12 gelembung, dan perlakuan 3 (bersuhu 40oC) menghasilkan 29
gelembung. Berarti, suhu 40oC lebih optimal daripada suhu 32oC.

4. Apakah tujuan penambahan NaHCO3 pada perlakuan (5)? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan setelah dibandingkan dengan perlakuan No. (2)!
Jawab :
Fungsi NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Pada
gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya
menjadi tinggi. NaHCO3 akan terurai menjadi NaOH dan CO2. Lalu
CO2 akan digunakan dalam proses fotosintesis. Pada perlakuan 5
gelembung yang dihasilkan lebih tinggi daripada perlakuan 2. Karena
pada perlakuan 5 diberi NaHCO3 yang memperbanyak C02 dalam air
sehingga mempercepat laju fotosintesis. Walaupun pada perlakuan 5
dan perlakuan 2 sama sama dilakukan di tempat terang namun
perbedaan kadar C02 dalam air itu yang mempengaruhi hasil
fotosintesisnya.

5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimanakah cara
membuktikannya?
Jawab :
Gelembung yang dihasilkan adalah Oksigen (O2). Untuk
membuktikannya adalah dengan memasukan bara api dari lidi mulut
tabung reaksi. Ketika bara api lidi dimasukkan, ternyata bara api
tersebut menyala, maka hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen.

6. Faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis?


Jawab :
a. Suhu
Semakin rendah suhu maka laju fotosintesis akan semakin
terhambat, dan semakin tinggi suhu maka laju fotosintesis akan
semakin meningkat. Namun biasanya suhu yang terlalu tinggi (di
atas 50oC) justru akan membuat tanaman mati sehingga proses
fotosintesis terhenti. Suhu yang optimallah yang akan membuat
proses fotosintesis menjadi maksimal.
b. Intensitas cahaya
Cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses
fotosintesis menjadi cepat. Bila cahaya yang tersedia sedikit, proses
fotosintesis menjadi lambat.
c. Kadar CO2
Kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses
fotosintesis berjalan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari
proses fotosintesis.
Bagian B

1. Klorofil yang terkena cahaya akan melepaskan elektron (klorofil e) disertai


pembebasan energi. Energi tersebut digunakan untuk:
Jawab :
Digunakan untuk mereaksikan sebuah fospat dengan ADP menjadi ATP.hal itu terjadi
pada tahap pertama dimana energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya
dan diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH.
Proses ini disebut tahap reaksi terang. Atom hidrogen dari molekul H2O dipakai untuk
mereduksi NADP+ menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi
fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik, membentuk ATP
dari ADP + Pi

2. Unsur apa yang membentuk NADPH2 ? Dari mana energi yang dipergunakan untuk
proses tersebut ?
Jawab :
Unsur yang membentuk NADPH2 adalah NADP + H+. NADP dihasilkan oleh reaksi.
Sedangkan H+ dihasilkan oleh fotolisis air. Reaksi tersebut ditenagai oleh elektron
yang tereksitasi dari klorofil karena terkena foton matahari.

3. Reaksi reaksi tersebut (jawaban 1 dan 2) disebut reaksi terang. Mengapa disebut
demikian? Apa yang dihasilkan dari reaksi terang?
Jawab :
Karena menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi. Jika tidak ada sinar
matahari maka tidak akan ada elektron yang tereksitasi, jika begitu maka proses reaksi
terang tidak akan terjadi. Reaksi terang menghasilkan O2, ATP, dan NADPH2.

4. Perhatikan reaksi gelap, apa yang dihasilkan dari pengikatan CO2 oleh RDP?
Jawab :
Pada fase fiksasi, 6 molekul Ribulosa difosfat (RDP) mengikat molekul CO2 dari udara
dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil mudah lepas . 6 molekul
beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3
yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (PGA).

5. PGAL merupakan hasil reaksi apa, dengan bantuan energi dari mana?
Jawab :
Hasil reduksi PGA dengan bantuan NADPH dan ATP yang berasal dari produk reaksi
terang.
6. Jelaskan apa yang terjadi selanjutnya dengan PGAL?
Jawab :
2 molekul PGAL melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa
yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul PGAL yang tersisa kemudian masuk ke
dalam fase regenerasi , yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat (RDP).

7. Mengapa disebut reaksi gelap dan apakah yang dihasilkan dari reaksi gelap tersebut?
Bagaimanakah kita bisa membuktikan bahwa dari fotosintesis dihasilkan zat tersebut?
Jawab :
Karena tidak bergantung pada cahaya matahari sebagai sumber energi. Hasil reaksi
gelap adalah C6H12O6.. Cara membuktikan C6H12O6 dengan percobaan Sachs.

8. Proses penyusunan bahan organis karbohidrat dibedakan atas fotosintesis dan


kemosintesis. Jelaskan perbedaannya!
Jawab :
Senyawa yang terlibat pada fotosintesis adalah CO2 dan H2O, sedangkan senyawa
yang terlibat pada kemosintesis adalah senyawa organic, O2, CO2, dan H2O. Tempat
berlangsung fotosintesis ialah kloroplas, sedangkan tempat berlangsung kemosintesis
ialah pigmen semacam klorofil. Sumber energi pada fotosintesis ialah cahaya
matahari, sedangkan energi pada kemosintesis ialah senyawa organic yang dioksidasi.
Pelaku fotosintesis adalah tumbuhan berklorofil, sedangkan pelaku kemosintesis
adalah mikroorganisme kemosintetik.

9. Berikan contoh makhluk hidup yang dapat melakukan kemosintesis disertai sumber
energinya untuk melakukan proses tersebut!
Jawab :
Nitrosomonas dan Nitrosoccosus, menggunakan energi hasil dari oksidasi NH3 yang
sudah bereaksi dengan O2.
Beggiatoa dan Thiospirillum, menggunakan energi hasil dari oksidasi S yang sudah
bereaksi dengan O2.
Ferrobacillus dan Cladotrix, menggunakan energi hasil dari oksidasi Fe 2+ yang sudah
bereaksi dengan O2.

Rangkuman

1. Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen dimana oksigen
tersebut ada di dalam gelembung udara.
2. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh
terhadap kecepatan proses fotosintesis.
3. Intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi
lambat.
4. Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis, sedangkan
semakin tinggi suhu maka laju fotosintesis akan meningkat. Hal ini bukan berarti suhu
yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya
akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi
maksimal.
5. Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis
berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan salah satu bahan baku dari proses
fotosintesis.

7. Lampiran
Alat & bahan yang diperlukan:

Anda mungkin juga menyukai