FISIOLOGI TUMBUHAN
INGENHOUSZ
Oleh:
Kelompok I
HALAMAN PENGESAHAN
INGENHOUSZ
Oleh:
Kelompok I
Anggota:
1.
2.
3.
4.
Anton Pandapotan
Rani Zeinita
Dwi Arum Sari
Listya Minarti
12308144011
12308144012
12308144014
12308144029
Mengetahui,
Asisten Praktikum
Ingenhousz
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis pada daun.
2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat terhadap laju fotosintesis.
B. Tinjauan Pustaka
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi
yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,
yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam
rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto cahaya
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Salisbury, J.W. dan Ross (1995), reaksi fotosintesis dapat diartikan
bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan
energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam
molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam
bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa
karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk
membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti
DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi
kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa
sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut
kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas
adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung
klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan
yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki
kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis
terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa
kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah
juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas
menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang
disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan
energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang
disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan
dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang
dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+
(nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa
proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP
(Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam
reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula
berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat
yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk
membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua
monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap
fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap
cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil,
yaitu:
klorofil-a
klorofil-b
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg
sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat
darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu
rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air
(hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak),
sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air).
(Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1.Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2.Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang
dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat
kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna
mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3.Oksigen
4.Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan
klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5.Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition
sincqua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut
mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6.Air.
d.
Kelompok
Lokasi
Subtrat
Jumlah/volume gelembung
yang dihasilkan
1
2
3
4
5
1
4
5
7
8
Gelap
Gelap
Gelap
Terang
Terang
NaHCO3
NaHCO3
NaHCO3
NaHCO3
0,03 ml
3 gelembung
0,02 ml
290 gelembung
0,05 ml
Pada uji Ingenhousz digunakan media tumbuhan air dengan seluruh bagian
tubuh tumbuhan tenggelam dalam air. Tumbuhan tersebut melakukan fotosintesis di
dalam air sehingga pada percobaan ini hasil dari proses fotosintesis berupa gas dapat
terukur lebih mudah dan laju fotosintesis dapat ditentukan dengan jumlah gelembung
gas yang terbentuk.
gas yang dihasilkan oleh tumbuhan air. Jika dibandingkan dengan percobaan tanpa
tambahan substrat, jumlah gelembung gas yang terbentuk pada percobaan dengan
tambahan substrat NaHCO3 mengalami peningkatan lebih signifikan. Volume
NaHCO3 yang ditambahkan juga mempengaruhi laju fotosintesis karena berkaitan
dengan ketersediaan bahan dasar.
Pada percobaan ini NaHCO3 terurai menjadi NaOH dan CO2 sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
NaHCO3 NaOH + CO2
Fotosintesis atau asimilasi zat karbon adalah suatu proses dimana zat-zat
organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan
pertolongan cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1994:6). CO2 yang terbentuk dari
penguraian NaHCO3 di atas pun dipergunakan untuk bahan dasar fotosintesis oleh
tumbuhan air, sehingga produksi gas setelah penambahan substrat ini akan meningkat.
Karena bahan dasar fotosintesis yang berupa CO 2 tersedia dalam jumlah banyak,
maka proses fotosintesis akan berlangsung lebih cepat dan menghasilkan gas yang
lebih banyak.
Berdasarkan
literatur
oleh
Dwijoseputro
(1994)
bahwa
fotosintesis
melepaskan O2, sehingga pada percobaan ini dimungkinkan gelembung gas yang
terbentuk di dasar tabung reaksi adalah gas O2. Atau secara umum reaksi yang terjadi
pada proses fotosintesis Hydrilla verticillata dapat dituliskan:
6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 O2 + 6H2O
Percobaan yang dilakukan juga membuktikan bahwa intensitas cahaya
matahari juga mempengaruhi laju fotosintesis. Terbukti dari jumlah gelembung gas
yang terbentuk oleh tumbuhan air yang ditempatkan di tempat yang terkena cahaya
matahari secara langsung lebih banyak daripada yang tidak terkena cahaya matahari.
E. Kesimpulan dan Saran
Pada praktikum yang telah dilaksanakan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa cahaya matahari berpengaruh dalam fotosintesis pada daun, faktor intensitas
cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat
tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
Penambahan substrat (NaHCO3) juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis,
faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis
berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
Saran untuk praktikum tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam
pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif
dalam menguji faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
2. Tanaman air yang digunakan untuk setiap tabung hendaknya disama ratakan,
baik jumlah helai daun maupun jenisnya, karena akan mempengaruhi data.
3. Tabung reaksi untuk mengetahui banyak gelembung sebaiknya di luruskan
posisinya untuk memudahkan membedakan banyak sedikitnya gelembung
yang dihasilkan.
F. Daftar Pustaka
Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dwijoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tanaman. Jakarta : Gramedia.
Kimball, John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Grafindo
Persada.
Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New
Delhi : Mall of India Private Ilmited.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB.
G. LAMPIRAN
Alat & Bahan
Hasil Pengamatan