Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN

(RESPIRASI TUMBUHAN)

OLEH:

NAMA : FADHILLA KURNIA SAVITRI

NO. BP : 2010212053

KELAS : AGRO A

ASISTEN :1. ALIFMA RAHIMMI NANDA 1810212036

2. DIAN SUKMA 1810212059

DOSEN PENJAB : RYAN BUDI SETIAWAN, SP, M.Si

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap
melalui daun (stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi
aerob. Bila dalam keadaan anaerob atau kurang oksigen, jaringan melakukan
respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang tergenang air. Pada respirasi
aerob, terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula (glukosa) secara sempurna,
sehingga menghasilkan energi jauh lebih besar (36 ATP) daripada respirasi
anaerob (2 ATP saja). Demikian pula respirasi yang terjadi pada jazad renik
(mikroorganisma). Sebagian mikroorgaanisma melakukan respirasi aerobik
(dengan zat asam), anerobik (tanpa zat asam) atau cara keduanya (aerobik
fakultatif).
Respirasi terjadi pada seluruh sel yang hidup, khususnya di
Mitokondria. Proses ini bertujuan untuk membangkitkan energi kimia (ATP).
ATP dibentuk dari penggabungan ADP + Pi (fosfat anorganik) dengan
bantuan pompa H+-ATP-ase, dalam rantai transfer elektron yang terdapat
pada membran mitokondria. Peristiwa aliran elektron dan atau proton (H+)
dalam rantai tranfer elektron pada dasarnya adalah peristiwa Reduksi –
Oksidasi (Redoks). Oleh sebab itu, pembentukan ATP yang digerakkan oleh
energi hasil oksidasi dan perbedaan proton antara ruang antar membran
dengan membran sebelah dalam mitokondria disebut fosfotilasi oksidatif.
Teori pembentukan ATP oleh gradient proton ini dicetuskan oleh Piter
Mitchell yang dikenalkan dengan teori Chemiosmotik.
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya sama dengan hewan, namun
juga ada kekhasannya. Proses respirasi pada dasarnya adalah proses
pembongkaran zat makanan sumber energi (umumnya glukosa) untuk
memperoleh energi kimia berupa ATP. Namun demikian, zat sumber energi
tidak selalu siap dalam bentuk glukosa, melainkan masih dalam bentuk
cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa atau amilum. Karena itu zat tersebut
harus terlebih dahulu di bongkar secara hidrolitik. Demikian pula bila zat
cadangan makanan yang hendak dibongkar adalah lipida (lemak) atau protein.
Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu basah atau
tergenang air, maka jaringan akar atau biji-biji yang terbenam di dalamnya
akan mengalami kekurangan oksigen. Dalam keadaan seperti ini maka pada
jaringan akan terjadi respirasi anaerobik. Respirasi an-aerobik pada tubuhkita
akan menghasilkan timbunan asam laktat yang menjadi tanda kelelahan otot.
Pada tumbuhan, respirasi an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan
ethanol daripada asam laktat. Namun demikian, bahan sisa metabolisme
tersebut dapat diubah kembali menjadi glukosa atau dapat dimanfaatkan
kembali.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini antara lain sebagai berikut :

1. Membuktikan kecambah/tanaman melakukan proses respirasi


2. Membuktikan bahwa kondisi fisiologis tanaman mempengaruhi proses
respirasi.
BAB II

PROSEDUR KERJA

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2021 yang bertempat di
rumah praktikan, di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi
Jambi.

B. Alat dan Bahan


 Alat-alat :
Alat yang dibutuhkan adalah botol air mineral ukuran 600 ml (2 buah),
kain kasa, gunting, benang, kertas label dan spidol.

 Bahan :
Bahan yang digunakan adalah kecambah segar dan kecambah yang sudah
direbus dan air kapur sirih.

C. Cara Kerja
 Membuat air kapur sirih :
1. Campurkan kapur sirih dengan air secukupnya dan diaduk hingga
tercampur rata
2. Tunggu 5-10 menit hingga air kapur sirih mengendap
3. Ambil air yang beningnya saja.
 Ambil kecambah segar kemudian letakkan pada kain kasa, kemudian
diikat menggunakan benang. Lakukan langkah yang sama pada kecambah
yang sudah direbus.
 Ambil botol, kemudian diberi label A dan B.
 Setelah diberi label, masukkan air kapur sirih (sekitar setengah botol) pada
masing-masing botol.
 Kecambah digantung menggunakan benang, kecambah segar pada botol A
dan kecambah yang direbus pada botol B (jangan sampai menyentuh air).
 Diamkan selama 24 jam
 Amati perubahan yang terjadi :
1. Apakah ada perubahan warna air
2. Apakah terdapat endapan
3. Apakah ada uap air
4. Apakah ada gelembung
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengamatan
No
Perlakuan Gelembung
. Warna Air Endapan Uap Air
Udara
Kecambah
1. Keruh Banyak Ada Banyak
segar
Kecambah
2. yang sudah Jernih Sedikit Ada Banyak
direbus

B. Pembahasan

Dikutip dari Salisbury, 1995, respirasi merupakan suatu proses reaksi


katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik
yang berupa karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Respirasi tumbuhan adalah
proses penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas untuk
menghasilkan air, karbondioksida, dan energi yang sangat dibutuhkan tanaman
untuk tumbuh dan berkembang. Respirasi pada tumbuhan ada kaitannya dengan
proses fotosintesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan melakukan
respirasi di waktu pagi dan siang hari bersamaan dengan proses fotosintesis,
respirasi juga terjadi pada malam hari ketika tumbuhan tidak melakukan
fotosintesis.

Respirasi merupakan serangkaian proses penghirupan oksigen melalui


organ pernafasan untuk memecah senyawa organik yaitu CO2, H2O dan juga
energi. Pada hakikatnya respirasi merupakan reaksi redoks yang dioksidasi
menjadi CO2, sedangkan O2 diserap sebagai oksidator yang mengalami
perubahan menjadi H2O. Dalam proses respirasi energi kimia ATP dikeluarkan
sebagai penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari beberapa substrat atau senyawa
organik yang dioksidasikan ke dalam prosesnya. Substrat respirasi tersebut antara
lain adalah karbohidrat, gula (glukosa, fruktosa, sukrosa), pati, lipid, asam
organik, dan protein. Adapun beberapa bagian dari tumbuhan yang paling aktif
dalam melakukan respirasi adalah kuncup bunga, tunas, biji yang mulai tumbuh
atau muncul akar, ujung batang, dan ujung akar.

Dari hasil pengamatan praktikum proses respirasi tumbuhan dengan


menggunakan media kecambah dan air kapur yang dibedakan mejadi kecambah
segar dan kecambah yang di rebus maka didapatkan hasil yang berbeda-beda di
setiap botolnya. Pada botol kecambah segar didapati bahwa air kapur tidak
mengalami endapan yang singnifikan sehingga warna air masih keruh seperti
keadaan semula sebelum didiamkan semalam, sedangkan pada kecambah yang
direbus endapan dapat teramati dengan jelas dan kapur mengendap yang
menyebabkan warna air yang dihasilkan jernih. Pada kecambah segar dan
kecambah yang direbus, buih atau gelembung udara yang dihasilkan pun sama
sama banyak dan uap air yang muncul pada permukaan botol pun dapat teramati
di kedua botolnya.

Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi pada kecambah ialah umur dari
kecambah itu. Kecambah yang digunakan sebagai bahan praktikum
memungkinkan umur kecambah tersebut sudah tua, hal itu mengakibatkan
pernapasan rendah daripada kecambah yang masih segar, dan penyusutan udara
berlangsung lama. Sehingga, laju respirasi menjadi menurun.

KESIMPULAN
Laju proses respirasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah suhu, jenis dan jumlah substrat, kelembaban, jumlah oksigen, tipe dan usia
dari tumbuhan. Begitupula dengan respirasi pada tumbuhan kecambah,
dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara disekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Edwards,Gerry and David Walker. 1983. C3, C4 : Mechanisms and cellular and

environmental regulation, of photosynthesis. Blackwell Sci. Publ.

Melbourne.

Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell. 1999. Biology.

AddisonWesley, Inc. California

Salisbury,Frank B. and Cleon W.Ross. 1985. Plant Physiology. Wadsworth

Publ.Comp. Inc. USA

Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3rd Ed.

Worth Publisher. US

Lisa M. 2019. Penjelasan lengkap Tentang Respirasi Pada Tumbuhan. Nusa


Caraka. https://nusacaraka.com/2019/03/29/respirasi-pada-tumbuhan/ [diakses
pada 4 April 2021]

LAMPIRAN
Gambar kecambah segar (A) dan kecambah yang sudah direbus (B)

Anda mungkin juga menyukai