Anda di halaman 1dari 18

Hubungan

antara
Source &
Sink
Fisiologi Tanaman Agro A
KELOMPOK 5

Alif Maulana Fadhilla Kurnia


1 Hasibuan 3 Savitri
2010212028 2010212053

Madya Tessa Putri


2 Wulandari 4 Denia
2010212047 2010212054
Pengertian Source & Sink
Source (sumber) adalah jaringan yang mensuplai
asimilat. Organ tanaman yang aktif berfotosintesis itu
adalah daun dan bagian tanaman yang berwarna hijau
(yang mengandung klorofil).

Sink (penyimpanan) adalah jaringan yang menampung


atau menerima asimilat, tetapi tidak aktif berfotosintesis
misalnya buah, biji dan umbi.
Source

Menurut definisi Snyder dan Carlson (1983), daun


dan semua jaringan tanaman yang berfotosintesis
adalah source.

Organ atau jaringan tanaman yang menjadi tempat


akumulasi sementara bahan kering untuk
kemudian melepaskannya kebagian yang
memanfaatkan bahan kering juga termasuk
source.
Source
● Peranan source menjadi sangat penting terutama ketika fase pembentukan biji.
Untuk itu, mempertahankan aktivitas daun agar tetap dapat memasok asimilat
sangat penting.

● Menurut Schippers et al. (2007) senesens daun dapat dipercepat atau diperlambat
dengan penggunaan fitohormon atau ZPT. Dua ZPT penting adalah sitokinin dan
etilena yang masing-masing berperan dalam memperlambat dan mempercepat
senesens daun. Akibat lebih lanjut dari senesens adalah gugur daun.

● Menurut Matos et al. (2012), senesens mengakibatkan aktivitas fotosintesis,


kandungan klorofil, aktivitas nitrat reduktase, pertumbuhan vegetatif, dan
kandungan nitrogen akan menurun selama senesens. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengujian pengaruh sitokinin untuk memperlambat senesens daun
selama perkembangan biji.
Sink

Sink merupakan semua bagian tanaman yang tidak


berfotosintesis atau ber fotosintesis tetapi tidak
maksimum sehingga sebagian kebutuhan
karbohidratnya disediakan oleh source (Taiz dan
Zeiger 2003).

Sink dapat berupa jaringan meristematik, jaringan


yang sedang mengalami pemanjangan, “respiratory
sink” dan jaringan penyimpanan (storage sink)
(Gifford dan Evans 1981).
Sink
● Sink dapat dibagi menjadi sink vegetatif dan sink
reproduktif.

● Sink vegetatif ada yang bersifat temporer dan ada yang


bersifat terminal, sedangkan sink reproduktif adalah sink
terminal.

● Sink temporer artinya asimilat yang disimpan dapat


dialihkan ke bagian sink lain apabila dibutuhkan.

● sedangkan sink terminal berarti asimilat tidak dapat


diremobilisasi dari bagian ini karena menjadi bagian
struktural.
Sink
● Umumnya sink dikategorikan ke dalam dua tipe yaitu pemanfaatan (utilization) dan
penyimpanan (storage).

● Biji dan ubi akar merupakan sink (limbung) reproduktif dan sink storage.

● Namun, selain itu sink juga dapat diklasifikasikan menjadi sink permanen dan temporer
(Zamski, 1996).

● Buah dan biji-biji yang sedang berkembang adalah sink permanen yang sifatnya
irreversibel karena buah atau biji pada akhirnya terabsisi daritanaman induknya. Buah
dan biji biasanya adalah sink yang sangat kuat.

● Kemampuan sink untuk menarik asimilat disebut dengan sink strength . Sink strength
tiap-tiap organ sink akan berbeda berdasarkan fase pertumbuhan tanaman.

● Sink reproduktif merupakan sink yang memiliki sink strength yang paling kuat
dibandingkan sink lainnya (Nusifera, 2011).
3 Faktor Yang Membatasi Hasil Pada
Tanaman
● Pertama adalah kemampuan tanaman melakukan fotosintesis
sesudah pembungaan. Faktor ini dipengaruhi oleh ukuran yang
dinyatakan dengan indek luas daun, ketahanan daun agar tetap
hijau dan efisiensi dari sistem fotosintesis. Faktor ini merupakan
kemampuan dari penghasil (source).

● Kedua adalah kemampuan biji dan juga kemampuan bersaing


dengan pemakai (sink) yang lain.

● Ketiga adalah kemampuan dari jaringan pengangkut untuk


mengalirkan hasil fotosintesis. Faktor ini mungkin terdapat
diantara penghasil yang berupa daun tanaman dan pemakai yang
berupa biji.
Hubungan Source & Sink
● Hubungan antara kapasitas source dari bagian atas daun
aktif dan kapasitas sink mempengaruhi produksi bahan
kering dan menentukan produksi, misalnya pada tanaman
padi.

● Adanya kebutuhan sink akan asimilat merupakan faktor yang


menentukan laju fotosintesis, disamping faktor lingkungan.

● Setelah tajuk berkembang penuh, CER masih dapat


meningkat atau menurun sejalan dengan perubahan
kebutuhan sink.
Hubungan Source & Sink
● Apabila sink kuat menyerap asimilat mengakibatkan gradien
karbohidrat antara source dan sink makin tinggi, hal ini
merangsang source untuk lebih produktif.

● Akan tetapi apabila biji/buah yang ada tidak terlalu kuat,


asimilat akan lebih banyak dialokasikan kebagian lain yang
akhirnya dapat mengakibatkan aborsi (bunga, buah/polong).

● Apabila sink berkompetisi dengan daun/source untuk


nitrogen maka hal ini akan mendorong penurunan CER dan
senesens daun.
Hubungan Source & Sink
● Penelitian hubungan antara source dan sink banyak dilakukan terutama
untuk mengetahui respon hasil dan komponen hasil tanaman terhadap
perubahan besarnya source dan sink.

● Menurut Fisher et al. (2012) source dan sink tanaman dipengaruhi oleh
interaksi faktor genetik dan lingkungan.

● Energi cahaya ditangkap dan dikonversi menjadi energi kimia melalui


proses fotosintesis, selanjutnya asimilat ditranslokasi, disimpan pada
organ penyimpan cadangan seperti biji, buah atau umbi, dan
dimanfaatkan.

● Daun muda bersifat heterotrof sehingga juga membutuhkan asimilat.


Hubungan source dan sink dipengaruhi oleh proses penuaan daun,
berbagai stres suhu, kimia, salinitas, dan berbagai faktor lainnya.
Kapasitas fotosintesis daun yang posisinya dekat dengan buah lebih
tinggi dibanding yang jauh.
Hubungan Source & Sink

Sumber (source) :
Bagian tanaman
yang
menghasilkan
fotosintat
Hubungan Source & Sink
• Lubuk (sink) : bagian tanaman yang
menggunakan fotosintat

• Kapasitas Sink (lubuk) : komponen hasil


padi : jumlah anakan, jumlah malai per
rumpun, jumlah gabah per malai,
persentase gabah hampa, bobot 1000
butir biji

• Aktifitas Sink (lubuk) : sulit diukur,


bagian muda aktifitas besar, kapasitas
kecil
Translokasi Source & Sink
● Organ atau jaringan tanaman yang menjadi tempat akumulasi
sementara bahan kering untuk kemudian melepaskannya
kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga termasuk
source.

● Bahan kering hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan


melalui floem ke bagian tanaman yang membutuhkannya
(sink).

● Sink menggunakan asimilat untuk pertumbuhannya dan


sebagian lagi untuk disimpan.

● Antara sink-sink yang ada akan saling berkompetisi dalam


mendapatkan asimilat yang dihasilkan source.
Translokasi Source & Sink
● Pada prinsipnya asimilat yang ditranslokasikan dari source
ke sink adalah karbon dan nitrogen (Atkins dan Smith
2007).

● Hara K memang bukan pembentuk senyawa organik dalam


tanaman tetapi unsur K sangat penting dalam proses
pembentukan biji kacang tanah bersama hara P disamping
juga penting sebagai pengatur berbagai mekanisme dalam
proses metabolik seperti fotosintesis, transportasi hara
dari akar ke daun, translokasi asimlat dari daun ke seluruh
jaringan tanaman (Sumarno 1986).
Translokasi Source & Sink
● Kalium berperan penting dalam translokasi asimilat baik dalam
phloem loading maupun dalam aliran asimilat dari source ke
sink (Marschner 1995).

● Penelitian yang telah dilakukan pada castorbean menunjukkan


bahwa banyaknya fotosintat yang ditranslokasikan
dipengaruhi oleh suplay K+ yaitu, kandungan K+ yang lebih
tinggi memberikan hasil fotosintesis yang lebih banyak
tersalurkan dari source ke sink.

● Hal ini menunjukkan bahwa K+ mempengaruhi kapasitas


source sink dengan mempengaruhi transpor floem (Mengel
1996).
THANKS
K E L O M P O K 5

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai