Anda di halaman 1dari 15

Nama Penulis :

1. Afrilia Latiffah

2. Andrian Saputra

3. Ratu Hanna M.

4. Syafariah Nata P.

Man 1 Kota Bengkulu

Jln. Cimanuk KM 6,5 telp (0736)

21854
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tanaman kangkung (ipomoeae reptans) merupakan salah satu komoditas


hortikultura yang banyak di tanam oleh petani dengan skala kecil maupun besar
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Komuditas sayuran sangat penting
dibudidayakan di Indonesia karena merupakan komuditas yang memiliki potensi
unggul sebagai bahan makanan dalam memenuhi gizi masyarakat serta
meningkatkan pendapatan masyarakat.

Komuditas sayuran semakin penting karena berkenaan pula dengan


kecenderungan permintaan yang semakin tinggi setiap tahun, seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia.Komuditas sayuran sangat penting
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat dan perbaikan pendapatan petani jika
dilakukan melalui budidaya dan teknik yang baik (Darwis dan Muslim, 2013).

Warintek (2006) dalam Anwar (2010) Sebagai bahan sayuran, kangkung


memiliki kandungan gizi cukup tinggi.Kangkung mengandung vitamin A, B dan C
serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan
badan dan kesehatan.

Salah satu komuditas sayuran yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat


adalah kangkung. Kangkung banyak dimanfaatkan ibu-ibu untuk membuat sayur
tumis.Jenis kangkung yang biasa dimanfaatkan adalah kangkung air dan kangkung
darat.Kangkung air tumbuh baik pada tempat yang basah atau berair.Kangkung ini
tangkai daunnya panjang, daunnya lebar, bunganya berwarna ungu dan daunnya
memiliki warna hijau tua.Berbeda dengan kangkung air, kangkung darat justru
banyak tumbuh dilahan kering atau tegalan. Daun lebih langsing dengan ujung
daun meruncing, warnanya hijau pucat keputih-putihan, warna bunga putih
dipelihara untuk menghasilkan biji sebagai benih yang baru (Nazaruddin, 2000).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan pertumbuhan kangkung (ipomoeae reptans) di
media tanam yang berbeda?

C. Tujuan Penelitian
Mengetahui perbedaan laju tumbuh tanaman kangkung dimedia tanam air
dan media tanam tanah

D. Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat kami ambil dari penelitian ini adalah kami mengetahui
perbedaan laju pertunbuhan tanaman kangkung pada media tanam yang berbeda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian pertumbuhan pada makhluk hidup


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel
padasuatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan
jumlah selyang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran
dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya
perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan
sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif, tidak dapat
dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai
sejak perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan
kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu,
tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembang biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah
meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem.
Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan
meristem yang bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh
karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
B.Ciri ciri pertumbuhan pada tumbuhan

1.Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dinyatakan dengan satuan


bilangan).

2.Terdapat pada jaringan meristem (untuk tumbuhan).

3.Reproduksi secara mitosis.

4.Pertambahan volume , jumlah , dan massa sel.

5.Tumbuhan bertambah tinggi dan besar.

C. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara


garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

a. faktor internal

1. Gen

Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke


generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.

2. Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai


fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.

- Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan


diferensiasi sel.
- Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
- Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
- Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
- Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
- Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
- Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan.

b. faktor eksternal

1. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses


metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi
berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air
dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan.

2. Cahaya Matahari

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk


hidup.Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban

Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam


tubuh.Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh
tanaman mengurangi penguapan.Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.

4. Suhu

Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Pada umumnya, tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada suhu
optimum antara 10-38°C. Tumbuhan tidak dapat hidup pada suhu di bawah 0°C
dan di atas 40°C. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan yang hidup di daerah 4
musim, tumbuhan akan mensintesis protein khusus atau "protein kejut panas"
(heat shock protein) dalam jumlah banyak ketika suhu mendekati 40°C. Protein
kejut panas berfungsi untuk mencegah denaturasi enzim.

5. Tanah

Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH

C. ZONA PERTUMBUHAN AKAR DAN BATANG

3 daerah titik tumbuh akar:

➢ Zona pembelahan sel (pembentukan sel) tersusun dari kumpulan sel yang
berukuran kecil, berdinding tipis, berbentuk seragam, dan sel-selnya aktif
membelah secara cepat.

➢ Zona pemanjangan sel terletak di belakang zona pembelahan, sel-selnya


memanjang sampai berukuran 10 kali panjang semula sehingga mendorong ujung
akar. Sel-sel penyusunnya tampak berbeda baik ukuran maupun bentuknya.
➢ Zona diferensiasi (pematangan) sel menunjukkan perbedaan bentuk dan
ukuran sel-sel yang semakin jelas. Dinding sel mengalami penebalan karena
terjadi penimbunan substansi material di bagian dalamnya. Pada zona ini, terjadi
proses organogenesis dan lapisan epidermis akar telah memiliki rambut-rambut
akar untuk menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah.

daerah titik tumbuh batang:

➢ Zona pembelahan sel, memiliki sel-sel yang meristematik dan juga memiliki
bakal daun. Permukaan bawah bakal daun lebih cepat tumbuh dibandingkan
dengan permukaan atas sehingga daun muda melengkung menutupi ujung titik
tumbuh.

➢ Zona pemanjangan, sel-selnya mengalami pemanjangan dan pembesaran. Pada


zona ini, mulai terlihat jaringan calon pembuluh.

➢ Zona diferensiasi (pematangan), sel-sel mengalami diferensiasi sehingga


terbentuk beberapa lapisan jaringan dengan struktur yang berbeda, seperti
epidermis, korteks, floem, dan xilem.
BAB III
Metode penelitian

A. Perlakuan
Kangkung ditanam pada dua media tanam yang berbeda, ada yang ditanam
dimedia air dan ada yang ditanam dimedia tanah. Kangkung yang ditanam
dimedia tanah akan disiram secara teratur, dan yang ditanam dimedia air akan
diletakkan di tempat yang terkena matahari.

B. Pengulangan
Pengulangan sebanyak 3 kali

C. Hipotesis

Jika tumbuhan kangkung ditanam dimedia tanah dan diletakkan pada tempat
yang terkena sinar matahari cukup, maka pertumbuhannya akan cepat,
batangnya akan cepat bertambah panjang, daunnya tumbuh panjang dan
berwarna hijau. Sedangkan tanaman kangkung yang ditanam pada media air dan
diletakkan didalam ruangan yang tidak terkena cahaya matahari, tumbuhnya agak
sedikit lebih lama dan daunnya berwarna agak sedikit kuning.

D. Alat dan Bahan


Alat :

1. Polybag
2. Wadah
3. Sekop kecil
Bahan :

1. Bibit Kangkung
2. Air
3. Tanah
4. Penggaris

E. prosedur Kerja

1. Masukkan tanah ke dalam polybag dengan tanah. Isi wadah dengan air

2. Letakkan bibit kangkung kedalam polybag dan wadah berisikan air,


masing-masing 3 biji bibit.

3. Pada bibit kangkung yang ditanam pada media tanah harus disiram
secara teratur dan diletakkan ditempat yang terkena sinar matahari.

4. Amatilah perbandingan pertumbuhan tanaman kangkung tersebut dan


catatlah laju pertumbuhannya
BAB lV

ANALISIS DATA

A.Hasil Pengamatan

a. Tabel pertumbuhan tanaman kangkung selama 3 minggu dengan 3


perlakuan.

➢ Tabel pertumbuhan kangkung pada media tanah

Hari dan tanggal Batang 1 Batang 2 Batang 3


Senin 22-08-22 10 cm 10 cm 10 cm
Rabu 24-8-22 12,3 cm 12,2 cm 12,5
Sabtu 27-8-22 15,2 cm 15 cm 15,5 cm
Selasa 30-8-22 16 cm 16 cm 16,3 cm
Sabtu 3-9-22 18,2 cm 18 cm 18,3 cm
Selasa 6-9-22 20 cm 20cm 20,2 cm
Jumat 9-9-22 21,3 cm 21,2 cm 21,5 cm

➢ Tabel pertumbuhan kangkung pada media air .

Hari dan Batang 1 Batang 2 Batang 3


Tanggal
Senin 22-8-22 1,5 cm 1 cm 1,5 cm
Rabu 24-8-22 2,3 cm 2 cm 2 cm
Sabtu 27-8-22 3 cm 2,7 cm 2,5 cm
Selasa 30-8-22 3,8 cm (Mati terkena 3 CM
banjir)
Sabtu3-9-22 4,5 cm - 3,7 cm
Selasa 6-9-22 5,2 cm - 4,1 cm
Jumat 9-9-22 6,9 cm - 5,5 cm
Grafik pertumbuhan kangkung pada media tanah

25

20

15
Batang 1
Batang 2
10 batang 3

0
senin 22- Rabu 24- sabtu 27- selasa 30- sabtu 3-9- selasa 6-9- Jumat 9-9-
8-22 8-22 8-22 8-22 33 2220 22

➢ Grafik pertumbuhan kangkung pada media air

4 Batang 1
Batang 2
3 Batang 3

0
senin 22-8- Rabu 24-8- Sabtu 27-8- selasa 30- sabtu 3-9- selasa 6-9- Jumat 9-9-
221,5 22 22 8-22 22 22 22
A.Pembahasan
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.kesimpulan

B.saran

C.Lampiran
BAB VI

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai