Anda di halaman 1dari 5

Nama: Patrisia Indri Kowaas

Nim: 210311010015

Prodi: Agronomi

Tugas: Fisiologi Tumbuhan

1. Dapatkah anda membedakan pertumbuhan dengan perkembangan

2. Dapatkah anda menjelaskan pola pertumbuhan

3. Bagaimana anda mengukur pertumbuhan

4. Dapatkah anda mengidentifikasi factor-factor yang mempengaruhi pertumbuhan

5. Dapatkah anda menjelaskan tahap-tahap perkembangan tumbuhan

6. Identifikasi factor-factor yang mempengaruhi perkembangan

7. Dapatkah anda menjelaskan peranan fitokrom dalam perkembangan tumbuhan

Jawab

1. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran a tau volume serta jumlah
sel, proses ini terjadi secara tidak bolak- balik (irreversible) Perkembangan didefenisika
sebagai suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa. Perkembangan pada
tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem.

2. Terdapat 3 macam pola pertumbuhan tanaman:


 Pertumbuhan vegetatif pada saat awal pertumbuhan kemudian beralih ke pertumbuhan
generatif (determinate)
 Pertumbuhan vegetatif dominan sepanjang waktu pertumbuhan
 Pertumbuhan vegetatif berjalan bersamaan dengan generatif (indeterminate)

3. Alat pengukur pertumbuhan pada tumbuhan yang bisa digunakan antara lain auksanometer
dan penggaris. Tinggi tanaman diukur menggunakan meteran dengan cara mengukur dari
pangkal tanaman sampai pada daun yang paling tinggi (monokotil) dan sampai titik tumbuh
(dikotil) Kedua pengukuran tersebut dilakukan setiap minggu sekali sampai minggu ketujuh.

4. Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


 Faktor Internal:
 Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik
akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
 Hormon

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan


diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan
jaringan.

 Faktor eksternal:
 Nutrisi: Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut
dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat
makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun
sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
 Cahaya Matahari: Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung
batang.
 Air dan Kelembaban: Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air
yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
 Suhu: pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
 Tanah: Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.

5. Tahapan pertumbuhan tumbuhan ini terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perkembangan embrio,
perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.

1. Perkembangan Embrio: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali


dengan tahap fertilisasi (pembuahan) serbuk sari di kepala putik melalui pembuahan
ganda. Setelah fertilisasi terjadi, bakal biji yang mengandung inti kandung lembaga
sekunder dan zigot. Inti kandung lembaga sekunder akan berkembang menjadi
endosperm yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Sedangkan zigot berkembang
menjadi embrio, dimana perkembangan embrio dimulai ketika zigot membelah
menjadi 2 sel. Selanjutnya bakal biji akan berkembang menjadi biji.

2. Perkecambahan: Jika keadaan lingkungan mendukung dan biji tidak mengalami


domansi, maka biji akan memulai perkecambahan. Perkecambahan biji dimulai
melalui proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji). Imbibisi memecah kulit biji dan
memicu aktifnyaa hormon giberelin pada embrio. Dimana, hormon ini akan
mengaktifkan enzim amilase untuk memecah cadangan makanan pada endosperm
atau kotiledon dan mengirimkannya ke bagian titik tumbuh dari embrio. Molekul
yang lebih sederhana hasil pemecahan cadangan makanan akan masuk ke dalam jalur
metabolisme katabolik untuk menghasilkan energi ATP yang digunakan biji untuk
tumbuh. Pada tumbuhan, perkecambahan dibagi menjadi 2 tipe yaitu :

 Perkecambahan epigeal, terjadi ketika hopokotil memanjang yang mengakibatkan


plumula dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Sehingga memungkin terjadinya
fotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk. Contohnya, kacang hijau.
 Perkecambahan hipogeal, ditandai dengan kotiledon yang tetap berada di bawah
tanah. Contohnya, jagung.

3. Pertumbuhan Primer: Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi


karena aktivitas sel-sel meristem primer yang banyak terdapat pada ujung akar dan
ujung batang (tunas). Aktivitas meristem ini menyebabkan akar dan batang
bertambah panjang. Pada ujung akar terdapat 3 zona yaitu zona pembelahan, zona
pemanjangan (elongasi), serta zona diferensial (pematangan). Pada bagian zona
pembelahan terdapat meristem apikal yang aktif membelah untuk menghasilkan sel-
sel baru. Sedangkan zona pemanjangan merupakan tempat dimana sel-sel tumbuh
memanjang. Sementara pada zona diferensiasi sel-sel mengalami spesialisasi struktur
dan fungsi. Terdapat 3 sistem jaringan di zona diferensiasi yaitu jaringan dermal
(epidermis), jaringan dasar, dan jaringan vaskuler.

4. Pertumbuhan Sekunder: Pertumbuhan yang memungkinkan terjadinya pembesaran


diameter batang dan akar disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekuder
terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Dimana, pertumbuhan ini terjadi
karena aktivitas meristem lateral yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus
(felogen). Pembelahan kambium vaskuler ke arah dalam akan membentuk xilem
sekunder sedangkan pembelahan ke arah luar membentuk floem sekunder. Semakin
lama karena aktivitas dari kambium vaskuler, xilem semakin besar dan keras
membentuk lapisan yang disebut lingkaran tahun.

6. Faktor Dalam (Internal)

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam
tubuh makhluk hidup itu sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah:

a. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya:

1) Hormon pada Tumbuhan


Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di
antaranya

 Auksin (berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang


pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk
sel-sel baru),
 Sitokinin (memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar
dan tunas),
 Giberelin (merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan
munculnya bunga lebih cepat),
 Etilen (berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun),
 Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup.

b. Air dan Kelembapan


Air dan kelembapan c. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.

d. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia
yang normal adalah sekitar 37°C.

merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

e. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

7. Fitokrom berperan sebagai fotodetektor yang memberitahukan tumbuhan apakah ada cahaya
atau tidak. Selain itu fitokrom juga berfungsi memberikan informasi pada tumbuhan mengenai
kualitas cahaya. Saat proses perkecambahan, fitokrom memiliki sangat membantu memacu
perkembangan akar.

Anda mungkin juga menyukai