Tanaman Jagung
(Zea Mays)
1. Adrian Haris
2. Brain Ravael
3. Fadhil Alamsyah
4. M. Daffa Maulana
5. M. Bagus Fadhil
6. M. Fahrijal
7. M. Fatih Rahman
8. M. Hisyam Ghani
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Manfaat dari praktikum ini antara lain dapat menambah pengetahuan tentang kondisi
yang diperlukan untuk perkecambahan biji dan dapat mengetahui tahapan dari
perkecambahan jagung.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem di titik
tumbuh primer dan sekunder.
2. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
1. Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah
daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon
terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
2. Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum).
a. Gen
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein
yang dikendalikan.
b. Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon). Contoh
hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:
1. Auksin
Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun
muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
Merangsang perpanjangan sel batang
Meningkatkan pertumbuhan akar samping
Meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh
Merangsang pembentukan bunga dan buah
Menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana
keberadaan tunas ujung menghambat tunas ketiak
Mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak
Pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme
2. Sitokinin
Fungsi sitokinin antara lain
Mempengaruhi sitokinesis
Mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar
Mendorong pembelahan sel
3. Giberelin
Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada
tumbuhan kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin
tidak memberikan respons.
Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan
perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.
4
4. Asam Traumalin (hormon luka)
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka
sebagai mekanis memenutupi luka.
Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan
untukmemperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.
5. Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan organ, misalnya:
Rizokalin : merangsang pertumbuhan akar
Kaulokalin : merangsang pertumbuhan batang
Filokalin : merangsang pertumbuhan daun
Antokalin : merangsang pertumbuhan bunga
6. Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat
berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air,
dan menunda pertumbuhan.
7. Etilen
Etilen diproduksi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua.
Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang
tumbuh menjadi tebal.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya,
kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.
a. Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun
menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2 :
Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,
fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah
sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum,
boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi
enzimatik dalam tumbuhan.
b. Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim
ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
c. Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.
Suhu optimum : suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dan maksimal
Suhu minimum : suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu
tumbuhan untuk tumbuh
Suhu maksimum : suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk
tumbuh
d. Kelembaban
Pengaruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
e. Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggikantanaman karena dapat
menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan
tertentu, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga pada :
Hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu
gelapnya malam
Hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu
gelapnya).
6
Hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang
mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan
tanaman.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat : Di rumah
Variabel Komponen
a. Alat:
1. 2 buah polibek
2. Penggaris
3. Alat tulis
b. Bahan:
1. Jagung ( 6 biji )
2. Tanah kompos
3. Air
10
Grafik hasil penelitian biji jagung di tempat gelap dan terang
4.2. Pembahasan
Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada
yang ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus,
daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis.
Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak
dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri
(fotosintesis).
Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya.
Dalam keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut
dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
2. Tumbuhan jagung yang diletakkan ditempat terang dan gelap akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan karena biji mulai berkecambah dan tinggi tumbuhan
terus bertambah.
3. Tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap terdapat
perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya karena adanya faktor-faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi.
4. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya , air, hormon, dan dari gen biji
jagung itu sendiri.
5.2. Saran
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
14